My Charming Lady Boss - Bab 100 Tidak Diduga Tiba-Tiba Terjadi (2)

Jadi Beginilah, Futari Tsu meninggalkan kantor kepala sekolah bersama Andri Chen, turun lewat tangga, pergi bersama ke klinik, dan melihat Robin dengan kain kasa di kepalanya di rumah sakit.

Ketika dia melihat Andri Chen, dia dengan ramah memanggil: "Kakak Ipar."

Andri Chen berkata dengan perhatian: "Bagaimana keadaanmu?"

Robin berkata seolah tidak ada yang terjadi: "Aku baik-baik saja."

Andri Chen baru saja ingin lanjut bertanya, tetapi Futari Tsu lebih duluan berkata dan bertanya: "paman, apakah Anda beneran kakak ipar Robin?"

Andri Chen menjelaskan yang sebenarnya: "kakaknya adalah temanku, dia hanya bercanda."

Robin berkata tanpa tabu: "cepat atau lambat."

"Dasar bocah kecil!" Andri Chen tertawa dan memarahinya.

Mengungkit Rossa Du, raut wajah Robin berubah, dia berkata dengan khawatir: "Kakak ipar, jangan sampai kamu membiarkan kakakku tahu tentang hari ini, Jika dia tahu, aku akan mati."

Andri Chen berkata dengan marah: "sekarang tahu akan mati, bagaimana bisa tidak terpikirkan ketika berantam."

Robin berkata sambil tersenyum: "saat itu tidak berpikir banyak."

Andri Chen segera memperingatkan Robin: "kamu harus ingat, jika tidak menang langsung kabur, jangan bertahan, rasa sakit ini tidak bisa dihilangkan."

"Mengerti, kakak ipar." Robin menanggapinya.

Sementara mereka sedang berbicara, ponsel Andri Chen bergetar, dia segera mengeluarkan ponselnya dan melihat Rossa Du yang menelepon, dia segera menyuruh Robin untuk tidak bersuara.

"Ssst!"

Seketika ruang klinik hening, Andri Chen tampak gugup berkata: "Robin, kakakmu."

Mendengar ini, Robin sangat takut sehingga hampir jatuh dari kursinya, semua orang panik.

Andri Chen baru menjawab telepon: "Halo! Rossa."

Suara Rossa Du terdengar dari lubang suara telepon, bertanya dengan intim: "Andri, lagi apa?"

"E...... lagi di luar." Andri Chen menjawab.

"Dimana?" Tanya Rossa.

Andri Chen khawatir Rossa Du mencurigai sesuatu, bohong dan berkata: "membahas tentang bisnis di luar."

"Oh, begitu!" Tampaknya Rossa Du ada masalah.

Andri Chen lanjut bertanya: "ada apa?"

Rossa Du mencoba mengatakan: "Aku ingin meminta bantuanmu."

"Masalah apa?" Andri Chen penasaran.

Rossa Du berkata di telepon: "Jadi begini, malam ini aku akan menemani tamu penting makan malam, aku ingin kamu ikut denganku."

Adanya masalah Direktur Huang sebelumnya, Rossa Du memiliki bayangan di hatinya.

Andri Chen setuju: "Baik, tidak masalah, kapan?"

Rossa Du berkata: "Aku akan meneleponmu nanti,"

"Baik." Berbicara sampai disini, Andri Chen langsung menutup telepon.

Robin yang sangat gugup dengan cemas bertanya: "Kakak ipar, kakakku bilang apa?"

Andri Chen berkata dengan jujur: "Kakakmu ada tamu untuk ditemui malam ini, aku harus menemaninya."

Mendengar ini, Robin merasa lega, kembali menegaskan: "Kakak ipar, kamu harus jaga mulut tentang masalah hari ini, atau aku akan selesai."

Andri Chen berjanji: "jangan khawatir! Aku pasti jaga mulut."

Pada saat ini, Andri Chen melihat jam tangannya, hampir jam lima sore, dia mengangkat kepalanya dan berkata kepada Robin: "Robin, aku harus pergi, ingat jika kamu butuh sesuatu hubungi aku, Refaldi Ma dan mereka tidak akan berani mengganggumu lagi."

"Terima kasih kakak ipar." Robin berkata dengan penuh syukur, bagi dai Andri Chen bagaikan gunung besar untuk bersandar.

Ketika Andri Chen meninggalkan klinik, Futari Tsu dengan lembut berseru: "sampai jumpa, paman!"

Andri Chen pergi ke kantor kepala sekolah, menyapa Rendy Xia, lalu meninggalkan Sekolah Menengah Atas Poly, di pintu gerbang Sekolah Menengah Atas Poly, Rico Wang berdiri dengan sabar menunggu di gerbang sekolah.

Andri Chen mendekat dan berkata dengan nada meminta maaf: "Rico, kamu balik duluan! Aku harus pergi dengan klien malam ini, mengenai minum-minum, lain kali dibahas."

Rico Wang sangat mengerti, menginjak puntung rokok yang dilemparnya ke tanah, dan mengangguk: "Kak Andri, baik."

Sebelum Rico Wang siap naik mobil, Andri Chen kembali memanggilnya, dan menasehatinya: "Rico, jangan terlalu mempublikasikan."

Rico Wang mengerti maksud dari Andri Chen, mengangguk lagi: "Kak Andri, aku mengerti."

Di depan mata Andri Chen, sebelum mobil pergi, pria lain di mobil dengan hormat berteriak kepada Andri Chen: "sampai jumpa KK Andri!"

Andri Chen tahu apa yang telah dilakukan Rico Wang di belakangnya, terlalu mempublikasikan, mungkin itu bukan hal yang baik.

Mungkin suatu hari, Andri Chen harus bertemu dengannya di suatu tempat, tentu saja dia tidak ingin hal seperti itu terjadi.

Tak lama, Rico Wang meninggalkan Sekolah Menengah Atas Poly, Andri Chen menunggu sebentar di gerbang sekolah, tidak tahu mengapa dia tiba-tiba ingin menelepon Yuni Lin, sangat ingin tahu apakah demamnya sudah sembuh belum.

Jadi, dia ragu-ragu sejenak, mending menelponnya.

Namun, setelah panggilan tersambung, sebuah masalah yang tidak diduga tiba-tiba terjadi, membuat Andri Chen merasa sangat kehilangan, karena Yuni Lin......

Novel Terkait

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu