My Charming Lady Boss - Bab 4 Misi Spesial

Suara alarm yang keras membuat orang-orang di lobby bank tegang, dan mendengar kata merampok dari Andri, mereka bergegas meninggalkan bank.

Hanya sekejap, lobby bank menjadi sepi.

Si gendut ditendang oleh Andri dan terjatuh kelantai, dia baru menyadarinya, baru saja dia ingin menjelaskan, Andri langsung meninjunya.

Tinjuan Andri sangatlah berat dan cepat, si gendut pusing setelah ditinju beberapa kali oleh Andri dan dia memeluk kepalanya mencoba untuk berdiri, Andri langsung memukulnya dan membuat dia terjatuh kembali.

Melihat ini, 4 orang preman dibelakang si gendut bergegas ingin mencabut pisau di dalam bajunya, tapi sebelum mereka mengeluarkannya, Andri menendang salah satu preman itu dan membuat preman itu menabrak kedua preman yang lain, mereka bertiga terjatuh, dapat dibayangkan betapa kuatnya tendangan kaki Andri.

Preman yang tersisa langsung mengayunkan pisaunya kearah Andri, Andri bergerak cepat, dia memutarkan badannya dan menangkap lengan tangan preman itu lalu tangan kanan menapak dada preman itu, preman itu mundur dan terjatuh.

Preman yang lainnya baru saja berdiri, mereka langsung dicegat oleh satpam yang mengerumunin mereka.

Mereka masih belum melawan dan sudah dilumpuhkan oleh satpam, di proses pelumpuhan, mereka juga menerima pelayanan spesial yakni tinjuan dan tendangan dari satpam.

Si gendut di tahan oleh dua orang satpam di lantai, wajahnya menempel lantai dan dia berusaha untuk menjelaskan : “Kalian salah paham, kami bukan perampok!”

Kedua satpam tercengang mereka mengira mereka salah.

Lalu Andri melihat pisau yang ada ditangannya, lalu menambahkan : “Bukan perampok? Jangan-jangan kalian membawa pisau ke bank untuk melakukan atraksi?”

Si gendut bernafas terengah-engah, dia sudah menyadari bahwa dirinya dijebak dan dia tidak bisa menjelaskannya.

Dan mereka berlima diikat dan dikurung kedalam sebuah kamar kecil di bank.

Disaat Andri hendak meninggalkan bank, seorang petugas bank berjalan dengan cepat kearahnya, dia memegang tangan kanan Andri, dan berterima kasih : “Terima kasih tuan! Jika bukan kamu menyadarinya, mungkin saja akan lebih parah lagi.”

Andri memegang tangan kanan wanita ini dan mencium tangannya dengan gentleman sambil berkata dan tersenyum : “Kamu tidak perlu berterima kasih kepadaku, jika kamu ingin berterima kasih maka berterima kasih kepada dirimu karena dirimu terlalu cantik!”

Penanggung jawab bank yang memakai baju seragam hitam langsung malu, dalam hatinya sangatlah senang dan menjawab dengan malu-malu : “Tuan, kamu pintar melawak!”

Andri lalu bertanya dengan gentle lagi : “Apakah kamu punya pacar?”

Penanggung jawab bank menganggukkan kepalanya : “Ada.”

Andri bertanya dengan penuh perasaan : “Apakah dia sekarang sedang berada dihadapanmu?”

Penanggung jawab bank tersenyum dan mengelengkan kepalanya : “Tidak, dia ada di belakangmu.”

Seusai berkata, dari belakang badan Andri berbunyi suara seorang lelaki : “Rainie! Apakah kamu tidak apa-apa?”

Andri membalikkan kepalanya dan melihat ada seorang lelaki yang memakai kacamata hitam sedang berdiri dibelakangnya dan berkata dalam hati waduh, benar-benar punya pacar!

Dia memegang tangan penanggung jawab dan berkata ke lelaki dibelakangnya : “Hai, tangan pacarmu sangatlah cantik!”

Setelah mendengar perkataannya penanggung jawab tersenyum dan bertanya kepada lelaki berkacamata hitam itu : “Kenapa kamu datang?”

lelaki itu menjawab dengan tegang : “Aku dengar disini terjadi perampokan, aku mengkhawatirkanmu, jadi……”

Sebelum menunggu lelaki itu menyelesaikan perkataannya, Andri langsung memotongnya : “Aku masih ada urusan, aku pergi dulu, kalian lanjut mengobrol saja.”

Andri berbalik badan dan berjalan kearah pintu bank, dari belakang terdengar suara penanggung jawab yang manis : “Siapakah namamu, Tuan?”

Andri memutarkan badannya dan senyum kepada penanggung jawab : “Margaku ganteng namaku pria! Sampai jumpa lagi!”

Penanggung jawab membaca ulang namanya : “Pria ganteng!”

Setelah membaca, dia tersenyum.

Lelaki berkacamata yang berdiri disamping bertanya : “Apakah dia ganteng?”

——

Sepulangnya Andri kekantor, Yuni langsung berjalan kearah Andri, dan bertanya : “Kamu pergi kemana?”

Andri menjawabnya dengan jujur : “Bank!”

Yuni mengerutkan keningnya dan bertanya : “Apakah kamu memberikannya uang?”

Andri mengelengkan kepalanya : “Tidak!”

“Terus kenapa kamu pulang sendiri?” Yuni melihat belakang Andri dan tidak melihat ada orang lain.

Andri berkata : “Ketika aku membawanya ke bank, mereka tiba-tiba merubah pikiran dan mengatakan bahwa seratus juta terlalu sedikit dan ingin merampok bank, merampok bank adalah hukuman mati, aku yang baik hati seperti begini tidak mungkin membiarkannya, jadi aku menghalangi mereka, setelah mencoba banyak cara, barulah aku mencegat mereka, lihatlah tanganku masih sakit!”

Setelah mendengarkan kata-kata Andri, Yuni tersenyum, dia bukanlah anak kecil, dia mengerti apa yang dilakukan Andri, dia tidak mengira bahwa Andri begitu pintar, membawa orang-orang itu dan mencelakakainya, sepertinya mereka tidak akan terlalu enak nantinya.”

Andri tidak mengira bahwa Yuni bisa tersenyum, Dia berkata sambil tertawa : “Manager Lin, Kamu lebih cantik ketika tersenyum!”

Yuni langsung menahan senyumnya, dan berkata kepada Andri : “Kamu lebih kurang ajar ketika tersenyum!”

Setelah itu Yuni berkata : “Datang sebentar kekantorku.”

Andri berkata dalam hati : “Apa! Kekantor lagi?”

Tentu saja, dia tidak mengekspresikannya, CEO memanggil karyawan, dia tidak berani tidak pergi.

Bagi Andri, kantor Yuni bagaikan club, setiap kali dia masuk bagian bawah tubuhnya selalu tidak tenang.

Tapi perintah adalah perintah, seberapa “bahaya” pun harus masuk.

Lalu dia membawa hatinya yang tidak tenang itu dan memasuki kantor Yuni.

Yuni tetap saja duduk diatas kursi dan menjepit kedua kakinya, melihat kaki Yuni, mata Andri tidak bisa terkendali, selalu melihat tempat itu, dan mudah bengong melihatnya.

“Kesini dan tanda tanganlah.” Yuni memperlihatkan kontrak ditangannya.

Andri berjalan kesana, dan mulai membaca kontrak diatas meja itu, Yuni takut dia menyadari sesuatu dan terus berkata : “Cepat tanda tangan, jangan halangi saya untuk bekerja.”

Andri hanya bisa mengambil pulpen dan menandatangani kontrak tersebut, disaat tanda tangan, matanya tanpa sengaja melirik baju Yuni, jurang yang dalam itu terlihat lagi olehnya, kedua gunung yang besar itu benar-benar membuat orang menyukainya.

Dia sedang berfantasi, jika es batu jatuh ke jurang itu, apa reaksi Yuni, apakah dia akan mengeluarkannya dengan tangan?

Yuni yang sedang mengetik tiba-tiba mengangkat kepalanya dan menyadari bahwa Andri sedang menatapi dadanya, dia langsung berkata : “Apa yang kamu lihat?”

Andri kembali sadar dan berkata : “Manager Lin, kalung di lehermu sangatlah cantik!”

Yuni membalasnya dengan sadis : “Matamu lebih mesum daripada mulutmu! Tidak ada satupun laki-laki yang baik!”

Andri mengingatkan : “Manager Lin, kamu boleh memarahiku, tapi kamu tidak boleh memarahi ayahmu!”

Yuni barulah sadar dan berkata : “Kecuali ayahku!”

“Mengapa terkecuali? Jangan-jangan ayahmu bukan laki-laki?”

Mendengar perkataannya, Yuni sangatlah marah dan membalas : “Kamu yang bukan laki-laki!”

“Darimana kamu tahu aku bukan laki-laki, kamu bukan istriku……”

Yuni tidak mengira bahwa mulut Andri begitu bau, dan memarahinya : “Minggir sana, keluar!”

Andri hanya bisa berputar untuk menghindari dirinya menyinggungnya, jika tidak hidupnya akan tidak tenang.

Tapi ketika Andri berjalan sampai didepan pintu kantor, terdengar lagi suara Yuni : “Berhenti!”

Andri memutarkan badannya lalu Yuni memerintah : “Kamu belikan sebuah barang untukku!”

Andri penasaran dan bertanya : “Apa?”

Yuni memberikannya sebuah catatan, dan memerintahnya : “Pergilah ke Grand CT, dan berikan ini kepada promotor, jangan membukanya ditengah jalan……”

Sebelum dia selesai berkata, Andri sudah membuka catatan itu karena penasaran dan bertanya karena terkejut : “Manager Lin! Kamu membiarkan aku seorang lelaki membelikan celana dalam untukmu?”

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu