My Charming Lady Boss - Bab 381 Peristiwa Penting

Andri Chen tidak berpikir bahwa guru cantik di hadapannya ini mengenal dirinya, karena pandangan matanya saat melihat dirinya dirasa berbeda, ditambah lagi guru itu memanggil namanya, sejenak dia merasa sangat senang.

Di saat bersamaan dengan rasa senangnya Andri Chen bertanya: “Kamu sungguh mengenalku?”

Daisy Chen sedikit bengong, baru saja mau menjawab, tapi seluruh siswa yang ada di lapangan sepakbola itu menatapnya, kalau dia menunjukkan gerak gerik terkejut, bisa dipastikan akan masuk TV, demi mengendalikan gejolak hatinya, dengan tenang dia berkata kepada Andri Chen: “Andri, ikut aku sebentar.”

Tanpa ragu Andri Chen mengikuti Daisy Chen ke arah gedung kelas SMP Nanjing.

Setelah keduanya berjalan di tengah tatapan semua mata orang-orang yang berkumpul di sana meninggalkan tempat itu, para siswa satu persatu mulai berkomentar, semuanya penasaran mengenai hubungan di antara Andri Chen dan Daisy Chen , bahkan ada guru-guru yang juga mulai berkomentar.

Tepat di saat itu, dari atas panggung terdengar suara seorang guru pria berkata: “Berikutnya, kita sambut kepala sekolah Wu memberikan pengarahan! Mari kita sambut dengan tepuk tangan!”

Selesai bicara, mulai terdengar suara tepuk tangan dari atas panggung, beberapa detik kemudian diikuti tepuk tangan meriah dari bawah panggung.

Andri Chen berjalan mengikuti Daisy Chen makin lama makin jauh, dia tidak tahu akan dibawa ke mana, menaiki tangga lalu menuruni tangga, sepertinya mereka sudah sampai ke ruang kantor sekolah, namun di dalam ruangan tidak ada orang sama sekali, setelah Andri Chen masuk ke ruangan dan Daisy Chen menutup pintu, tanpa menunggu reaksi Andri Chen, langsung dia menjatuhkan diri ke pelukan Andri Chen.

Kejadian ini membuat Andri Chen terbengong, sama sekali belum mengerti mengapa demikian.

Tetapi, ketika Daisy Chen, guru ini menjatuhkan diri ke dalam pelukan Andri Chen, dia mulai menangis.

“Hu…hu….hu…”

Mendengar suara tangisan, Andri Chen tidak tahu mengapa Daisy Chen menangis, dengan bingung bertanya: “Kamu….kamu kenapa?”

Baru saja pertanyaan ini keluar, Daisy Chen sambil menangis dengan sedih berkata: “Andri, tidak sangka kamu masih hidup, huhuhu…..”

Perkataan ini semakin membingungkan Andri Chen, tidak tahu mengapa demikian, jangan-jangan benar apa yang dikatakan oleh Jack bahwa gadis bernama Angeline Chen ini adalah kekasihnya dahulu?

Angeline Chen semakin menangis semakin sedih, airmatanya terus bercucuran, seperti hujan yang sangat deras, airmatanya dengan cepat membasahi pakaian Andri Chen, dia masih diselimuti kebingungan, melihat Angeline Chen yang begitu sedihnya, dia sungkan untuk banyak bertanya di saat seperti ini, ditunggunya Angeline Chen menangis puas selama setengah jam lamanya, barulah dia mencoba untuk bertanya: “Maaf, aku kehilangan ingatan, peristiwa di masa lalu sama sekali tidak ada yang ingat.”

Mendengar ini, Daisy Chen segera menghapus airmatanya, terkejut mengangkat kepalanya dan bertanya: “Apa?”

Andri Chen mengulang kata-katanya: “Aku hilang ingatan, semua peristiwa di masa lalu sama sekali tidak ingat.”

Selesai mendengar itu Daisy Chen barulah menyeka sisa airmata di sudut matanya, dengan ragu bertanya: “Kalau begitu bagaimana kamu bisa sampai ke sini?”

Demi menjelaskan semua ini, Andri Chen segera mengeluarkan dompetnya, mengambil selembar foto dari dalamnya, lalu disodorkan kepada Daisy Chen, seraya berkata: “Kamu lihat ini, gadis di foto ini apakah dirimu?”

Dengan penuh rasa ingin tahu Daisy Chen mengambil foto itu, melihatnya seksama, semakin heran bertanya: “Kok kamu bisa punya foto ini?”

Andri Chen lanjut bertanya: “Apakah kamu pernah bersekolah di Harbor University?”

Daisy Chen buru-buru mengangguk: “Ya.”

“Kamu kenal Jack?” Andri Chen bertanya lagi.

“Jack?” Daisy Chen tidak merasa ada kesan yang mendalam dengan nama ini, tapi setelah dipikir-pikir, tiba-tiba dia bereaksi: “Muridmu waktu itu?”

Mendengar apa yang dikatakan oleh Daisy Chen, dia langsung merasa klik, sepertinya Jack memang benar adalah muridnya, lagipula semua yang disampaikannya sama sekali tidak bohong.

“Benar, foto ini dia yang memberikannya kepadaku, kalau bukan dia, aku tidak tahu bagaimana baru bisa menemukanmu.” Tersirat rasa syukur dalam hati Andri Chen saat berkata demikian.

Baru saja selesai bicara, tanpa menunggu Daisy Chen membuka mulutnya, Andri Chen melanjutkan lagi: “Waktu itu di Harbor University, mengapa aku bisa menjadi guru? Satu lagi, apakah benar kamu adalah kekasihku?”

Mengenai masa lalu, tidak terpikirkan oleh Daisy Chen pria yang ada di hadapannya yang pernah menjadi pelindung baginya ini sama sekali tidak ada kesan apapun tentang dirinya, dia masih mengira Andri sudah meninggal, tidak terpikirkan bahwa Tuhan masih mengingatnya, masih memberinya kesempatan hidup, dia tidak tahu bagaimana mengungkapkan segenap perasaan hatinya dengan kata-kata, apakah senang atau sangat bersemangat, dia sendiri tidak tahu dengan jelas.

Tetapi, dia tidak putus asa terus bertanya: “Andri, apakah kamu sungguh lupa segalanya?”

Andri Chen mengangguk, berkata apa adanya: “Ya, semua hal di masa lalu aku tidak bisa mengingatnya sama sekali.”

“Bagaimana bisa kamu sampai hilang ingatan?” Daisy Chen mulai menaruh perhatian lebih dalam akan hal ini.

Andri Chen menggelengkan kepala berkata: “Aku juga tidak tahu, waktu aku tersadar, aku sedang duduk di dalam sebuah bis di kota Nanjing, di tanganku selain jam tangan ini, tidak ada apa-apa lagi.”

“Bagaimana bisa begini?” Daisy Chen sungguh tidak mengerti.

Andri Chen segera menunjukkan jam tangan di pergelangan tangannya, buru-buru bertanya: “ Angeline! Apakah kamu tahu asal usul dari jam tangan ini?”

“Asal usul?” Daisy Chen mengerutkan alisnya, tidak tahu mengapa Andri Chen bertanya demikian.

Andri Chen mengangguk dan berkata: “Coba kamu ingat baik-baik, jam tanganku ini dari mana?”

Daisy Chen berpikir cukup lama, barulah degan nada pasti berkata: “Andri, waktu aku mengenalmu, kamu sudah mengenakan jam tangan ini, memangnya kenapa?”

Tidak terpikirkan oleh Andri Chen bahwa Daisy Chen pun tidak tahu asal usul jam tangan ini, tetapi mengenai bagaimana mereka saling mengenal, bagaimana bisa dia pergi ke Amerika dan menjadi seorang gurum pertanyaan-pertanyaan ini, mungkin hanya Daisy Chen yang bisa menjelaskannya.

“Kalau begitu ceritakan padaku, bagaimana kita bisa saling kenal?” Andri Chen bertanya penasaran.

Daisy Chen berkata sejujurnya: “Andri, dulu kamu adalah bodyguardku.”

“Bodyguard?” Andri Chen sama sekali tidak berani mempercayai pendengarannya sendiri.

Daisy Chen mengangguk dan menjawab: “Ya.”

Andri Chen sama sekali tidak menyangka dirinya adalah bodyguard, bagaimana bisa dia menjadi bodyguard orang lain? 10 tahun yang lalu itu sebenarnya apa yang terjadi, bagaimana bisa hilang di kota D?

Berpikir soal ini, Andri Chen lalu lanjut bertanya: “Bagaimana bisa aku menjadi bodyguardmu?”

“Andri, pertama kali aku bertemu denganmu, itu adalah di rumahku, ayahku yang membawamu menemuiku, waktu itu adalah minggu kedua setelah aku diculik orang, setelah polisi berhasil membebaskan aku dari tangan perampok, aku sepanjang hari ketakutan, bahkan sampai tidak berani keluar dari pintu rumah, ayahku yang melihat aku seperti tiu, hatinya sangat khawatir, akhirnya membantuku dengan mencarimu, kamulah yang juga perlahan membawaku keluar dari bayangan gelap itu, kamu jugalah yang sepanjang hari menemaniku, setelah berlalu lama, kita menjadi teman, jalan-jalan bersama, pergi main bersama, meskipun kamu lebih tua beberapa tahun dariku, tapi ada kamu di sisiku, aku tiba-tiba menjadi tidak takut apapun, aku masih ingat di suatu sore, ada orang yang mencoba menculikku, kamu dengan beraninya menyelamatkan aku, demi menyelamatkanku, kamu ditusuk orang, aku ingat waktu itu darah yang keluar begitu banyak, membuatku takut dan menangis, aku menyangka saat itu kamu akan pergi begitu saja, tidak disangka kamu panjang umur, dokter berkata, kalau saja tusukannya meleset sedikit, nyawamu tidak akan tertolong, bagusnya kamu membaik, sejak saat itu dan selanjutnya kamu menemaniku sekolah, lalu menemaniku pergi ke luar negeri, demi diam-diam menjagaku, kamu menjadi guru, tapi kemudian……” Waktu menceritakan sampai di sini, raut wajah Daisy Chen berubah menjadi muram, tidak melanjutkan bicaranya.

Andri Chen tidak tahu mengapa, bertanya: “Lalu bagaimana?”

Raut wajah Daisy Chen semakin muram, dia terdiam beberapa saat, tiba-tiba membelokkan topik pembicaraan, mengangkat kepalanya dan bertanya: “Andri, beberapa tahun ini, kamu ke mana? Kamu tahu tidak? Aku mengira kamu sudah mati, kamu tahu tidak aku begitu merindukanmu….”

Waktu berbicara sampai di sini, airmata Daisy Chen kembali menggenang di pelupuk matanya, mengingat kembali tahun-tahun ini, dia dengan segenap jiwa raganya berusaha menenggelamkan dirinya dalam pekerjaannya, ingin menggunakan pekerjaannya untuk membius dirinya sendiri, berusaha keras untuk tidak merindukan Andri, tapi dia tidak berhasil, tidak disangka beberapa tahun kemudian, Andri Chen tanpa diduga masih hidup dan muncul di hadapannya, membuatnya merasa ini seperti sebuah mimpi, tapi saat dia menghamburkan diri ke dalam pelukannya, sesaat itu dia tahu ini adalah suatu kenyataan.

Andri Chen benar-benar tidak menyangka wanita di hadapannya ini betul-betul kekasihnya di masa yang lampau, mengenai bagaimana bisa hubungan di antara mereka berkembang sampai ke tahap ini, otaknya sama sekali tidak ada kesan apapun, lagipula dia menjadi seorang bodyguard mengapa bisa sampai kehilangan ingatannya? Masih ada lagi masalah jam tangan ini, bagaimana ceritanya, bahkan Daisy Chen pun tidak tahu, dia merasa masalah ini semakin lama semakin mengherankan.

Daisy Chen meringkuk dalam pelukannya menangis untuk beberapa saat, Andri Chen lagi-lagi mencoba bertanya: “Angeline! Kemudian apa yang terjadi? Bukankah aku menjadi bodyguardmu? Kemudian aku pergi ke mana? Mengapa tidak melanjutkan menjadi bodyguardmu?”

Ditanya begitu, Daisy Chen memilih untuk diam, Andri Chen tahu ini pasti ada masalah.

Lewat beberapa waktu, barulah Daisy Chen membuka mulut berbicara: “Andri, masalah yang sudah berlalu, aku sudah tidak mau mengungkitnya lagi, yang penting kamu tidak apa-apa, itu yang terbaik dibandingkan apapun.”

Andri Chen tahu Daisy Chen sengaja menyembunyikan sesuatu, dia juga tidak tahu apakah sebenarnya dia adalah bodyguardnya Daisy, terlebih dia merasa hilangnya ingatan dia sepertinya ada hubungannya dengan masalah Daisy Chen.

Dia berpikir sejenak, lalu bertanya dengan penasaran: “Angeline, mengapa kau mengganti namamu menjadi Daisy Chen?”

“Aku…..” Daisy Chen baru saja mau menjelaskan, namun juga tidak tahu bagaimana harus menjelaskannya.

Dia terdiam lama, barulah mengatakan satu kalimat: “Masalah ini nanti belakangan baru akan kuceritakan padamu.”

Baru saja Andri Chen ingin lanjut bertanya, Daisy Chen kembali membelokkan pembicaraan, berkata: “Andri, beberapa tahun ini kamu tinggal di mana?”

“Di Nanjing.” Andri Chen menjawab jujur.

“Apa yang kamu kerjakan di Nanjing?” Daisy Chen penasaran.

Andri Chen menceritakan semuanya apa yang terjadi selama 2 tahun ini di kota Nanjing kepada Angeline Chen, Daisy Chen mendengarnya sampai selesai, lalu dengan penuh perhatian bertanya: “Pernahkan kamu memeriksakan diri ke dokter? Apakah sakit hilang ingatanmu ini bisa disembuhkan?”

Andri Chen hanya menggeleng, setiap kali ada orang yang bertanya hal ini, dia selalu menghela nafas dan berkata: “Dokter bilang, aku ada kemungkinan bisa dengan cepat kembali ingatannya, tapi juga ada kemungkinan seumur hidup tidak akan bisa pulih.”

Saat Daisy Chen ingin melanjutkan bertanya, ponsel Andri Chen berbunyi, dia mengira ini adalah telepon dari Yuni Lin, tapi waktu dilihatnya ponselnya, yang terlihat di layar ponselnya bukanlah nama Yuni Lin, melainkan nama Nora Shen.

Menanggapi telepon dari Nora Shen, dia tidak menunda, segera diterimanya.

“Halo!”

Suara Nora Shen di telepon terdengar gugup dan buru-buru: “Andri, aku harus memberitahumu satu hal yang sangat penting.”

“Masalah apa?” Andri Chen pun jadi mulai tegang, karena dia merasa masalah ini pastinya bukan masalah yang sepele, kalau tidak Nora Shen tidak akan sepanik itu berbicara padanya di telepon.

Novel Terkait

My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu