My Charming Lady Boss - Bab 504 Muda Dan Cantik

Meggy Qu tidak ingin buru-buru menjawab pertanyaan Andri Chen ini, malahan dengan cemas menghisap rokok yang terjepit di tengah jari tangan, di saat menghembuskan asap rokok mengepul-ngepul, dia baru membuka mulut berkata dua huruf terhadap Andri Chen: “Sangat cepat!”

Selesai mendengar dua huruf ini, Andri Chen malah sangat amat senang, karena Laver tiba, ingatan yang dia terlupakan sangat cepat bisa pulih kembali, hanya tidak tau perkataan Rose benar atau palsu.

Andri Chen bertanya asal usulnya lagi: “Sangat cepat itu kapan?”

Meggy Qu menjawab dengan tidak pasti: “Mungkin besok.”

Selesai menjawab, Meggy Qu berlanjut menghisap rokok lagi, dia tau Laver sangat cepat akan tiba di Nanjing, karena masing-masing badan mereka memiliki satu alat pelacak lokasi, Laver dapat melalui alat pelacak lokasi ini tau posisi keberadaan Rose, Rose tentu saja juga dapat melalui alat pelacak lokasi mengecek posisi keberadaan Laver, alat pelacak lokasi ini memasangnya di dalam jam tangan yang pakai di lengan tangan Meggy Qu itu, jam tangan ini tampaknya tidak ada bedanya dengan Rolex, sebenarnya ini adalah sebuah jam tangan yang sudah melewati pengubahan yang cermat, di jam tangan telah memasang peledak yang berfungsi tinggi, asal saja melepaskan jam tangan, akan segera terjadi peledakan, alat pelacak lokasi juga menyembunyikan di dalam, tapi Meggy Qu sedikit tidak mengerti berpikir, kalau begitu Andri Chen bagaimana bisa melepaskan jam tangannya, dan lagi dia masih selamat tidak kenapa-napa.

Pada mulanya di saat Andri Chen hilang, beberapa mereka melewati jam tangan juga tidak dapat melacak Andri Chen, semuanya mengira dia sudah mati, Meggy Qu tidak terpikir dia masih hidup, dan lagi hidup dengan baik, hanya telah hilang ingatan, dia selalu penasaran Andri Chen bagaimana dapat melakukannya, hanya dia sekarang kehilangan ingatan, tidak dapat menjawabnya.

Selesai mengisap satu rokok, Meggy Qu menundukkan kepala mengecek sebentar jam tangan yang pakai di lengan tangannya, melalui pemeriksaan, menyadari jarak Laver dengan posisi yang dia berada semakin lama semakin dekat, mungkin saja malam ini sudah bisa tiba di Nanjing, dan lagi yang anehnya, alat pelacak lokasi sedunia Seosan dan Peony juga sedang terjadi perubahan, sepertinya juga datang ke Nanjing.

Jika orang lain yang datang, Rose sedikitpun juga tidak akan merasa takut, tapi jika Laver, Season, Peony datang bersama ke Nanjing, kalau begitu masalah ini jadi repot, dia tau tujuan kedatangan mereka kesini itu apa, adalah ingin mengambil kembali barang milik boss, dia sekarang juga tidak tau Andri Chen menaruh kemana barang penting itu .

Ingin menemukan barang penting yang milik boss, masih harus memulihkan ingatannya Andri Chen, tapi orang yang dapat membantu Andri Chen memulihkan ingatan hanya Laver saja, dia sih berharap kedatangan Laver, tapi tidak berharap juga, jika Andri Chen telah pulih kembali ingatan, mereka mengambil kembali barang milik boss, mungkin dia dan Andri Chen semua akan mati, dan lagi orang yang terlibat hal ini, semuanya hanya ada satu nasib, itu adalah mati, ini adalah gaya perlakuan Florist Big Company.

Meggy Qu menundukkan kepala sebentar, di saat mengangkat kepala, bertanya Andri Chen dengan mencoba mengetahui, “Suami, apa kamu masih ingat jam tangan ini?”

“Jam tangan?” Andri Chen dengan sedikit curiga melihat jam tangan yang pakai di lengan tangan Meggy Qu itu, telah berpikir sebentar, menggeleng-geleng kepala ke Meggy Qu.

Sebenarnya, Meggy Qu ini sudah tau masih bertanya, dia tau obat racun hilang ingatan yang Laver meneliti itu tidak ada bandingannya di dunia ini, teknik kedokteran sekarang ini sama sekali tidak dapat menaklukkan obat racun ini, juga hanya Laver satu orang yang dapat melakukannya, dia adalah jenius bagian ini, juga tau sifat obat racunnya sangat hebat, Andri Chen tidak dapat mengingatnya, itu betul-betul normal.

Meggy Qu segera memutuskannya: “Sudahlah, aku tidak mempersulit kamu, aku tau kamu tidak dapat mengingatnya.”

Andri Chen berpikir setengah hari, terhadap jam tangan tersebut sedikit ada kesan, hanya bagaimanapun juga tidak dapat mengingatnya, dia tidak tau dirinya telah kenapa.

Saat ini, pandangan Meggy Qu mengarah ke jam tangan itu lagi, dia menyadarinya dengan terkejut waktu sekejap mata saja, jarak antara Laver dengan dirinya tidak sampai berapa kilometer saja, tadi masih ada sebatas jarak yang sangat panjang, dia segera mengecek sebentar, melalui inferensinya menemukan, Laver seharusnya naik pesawat sampai ke Nanjing, kalau sebagaimana yang telah diduga sebelumnya, Laver sekarang seharusnya sudah di bandara Nanjing.

Berpikir sampai sini, ekspresi Meggy Qu sedikit suram.

Andri Chen melihat keadaannya, bertanya dengan penasaran: “Rose, kamu kenapa?”

Meggy Qu merespon kembali, berkata dengan gugup: “Laver sudah sampai di Nanjing.”

“Begitu cepat?” Andri Chen sangat amat kaget.

Meggy Qu menganggukan kepala sedikit dan berkata: “Ia, kalau sebagaimana yang telah diduga sebelumnya, dia sekarang seharusnya di bandara Nanjing.”

“Benarkah? Kalau begitu kita sekarang langsung ke bandara menjemputnya.” Andri Chen malah sedikit bergairah, dia tak sangka dua kata sangat cepat ini yang keluar dari mulut Meggy Qu, ternyata begitu cepat.

Meggy Qu menolaknya: “Tidak perlu, kita tunggu dia di sini saja.”

“Apa dia tau kita disini?” Andri Chen bertanya asal usulnya terus.

Meggy Qu menganggukkan kepala: “Tentu saja tau.”

Pada mulanya Andri Chen masih sedikit tidak percaya, tapi mereka berdiam di jalanan peluaran kota sudah dua puluh menit, dia telah melihat jalanan belakang mobil tiba-tiba menyetir kemari sebuah mobil, lampu mobil yang terang cemerlang berkilau-kilau, Andri Chen masih mengira mobil yang lewat jalan, tapi Meggy Qu melewati kaca spion belakang melihat sekali, sudah berkata dengan sangat amat pasti: “Dia sudah datang.”

Andri Chen mendengarnya, telah bertanya dua huruf: “Laver?”

“Betul.” Meggy Qu mengangguk kepala lagi.

Di saat inilah, belakang mobil itu tiba-tiba berhenti tidak jauh di belakang mobil mereka, lampu mobil yang terang cemerlang menyorot langsung ke belakang mobil mereka, pihak lawan tidak mematikan lampu mobilnya, tapi malah membuka pintu mobil langsung berjalan kemari.

Andri Chen mengunakan cahaya lampu yang terang cemerlang melihat-lihat, menemukan seorang perempuan berdiri di garis jalan, dia tak dapat melihat jelas wajah pihak lawan, hanya dapat melihat jelas kakinya memakai sepasang hak tinggi berwarna merah.

Andri Chen melihat keadaannya, tidak berpikir banyak, baru saja ingin mendorong pintu turun dari mobil, Meggy Qu malah segera menghalanginya: “Jangan turun mobil!”

“Kenapa?” Andri Chen sedikit tidak mengertinya.

Meggy Qu berpesan: “Kamu diam di dalam mobil dulu, aku tidak memanggil kamu, jangan sampai turun dari mobil.”

Selesai mengatakan perkataan ini, Meggy Qu langsung mendorong pintu mobil turun dari mobil, melihat ke arah mobil yang di belakang itu, lalu memanggilnya dari jauh: “Adik Laver.”

Pihak lawan menjawabnya: “Kak Rose!”

Setelah selesai memanggil, perempuan yang memakai hak tinggi merah tuk tuk telah berjalan kemari ke arah Meggy Qu, Meggy Qu juga tidak berdiri di tempat semula, juga berjalan ke arah Laver situ.

Sangat cepat, wajah familiar Laver itu lalu muncul di depan mata Meggy Qu, dia masih begitu muda dan cantik, menguncir rambut ekor kuda yang panjang, memperlihatkan dahi yang tinggi, mengejapkan mata melihat, adalah seratus persen seorang mahasiswa, juga semacam ratu kecantikan sekolah, terlihat sangat sopan dan diam, bodynya tinggi, memiliki sifat temperamen wanita yang berbeda dengan yang lain.

Saat melihat Laver, Meggy Qu bersenyum sayup-sayup terhadapnya, bertanya dengan mesra: “Gimana kabar belakangan ini?”

Laver menjawab dengan sikap dingin: “Lumayan, Kak Rose, kalau kamu?”

Meggy Qu bersenyum: “Aku masih begitu saja.”

Laver tiba-tiba memujinya: “Kak Rose, kamu berubah jadi cantik.”

Meggy Qu mendengarnya, tampaknya sedikit tak terduga, bertanya dengan curiga: “Benarkah?”,

Laver manganggukkan kepala: “Tidak hanya berubah jadi cantik, juga semakin lama semakin ada kewanitaan.”

Meggy Qu merasa malu atas inferioritasnya, berkata dengan mengiri hati: “Aku sudah tua, tidak seperti kamu, masih begitu muda, pria sekarang semua suka kamu begini, cemerlang, cantik, sangat muda.”

Dua orang ngobrol, sama sekali telah mengabaikan mobil Meggy Qu itu masih ada seorang pria.

Andri Chen saat ini diam di dalam mobil dengan tenang, melihat Rose dengan perempuan yang bernama Laver itu ngobrolnya sangat senang, dia sudah menyerah.

Dua perempuan ngobrol sebentar, sisa cahaya yang di ujung mata Laver telah menyapukan pandangannya ke dalam mobil Meggy Qu, dia tau dalam mobil ada orang, juga tau orang yang di dalam mobil adalah Litte Bee yang sudah berapa tahun dia tidak ketemu.

Oleh karena itu, dia mengalihkan pembicaraan, bertanya dengan to the point: “Kak Rose, apa Abang Bee di dalam mobil?”

Meggy Qu tau dirinya tidak dapat mengelabui Laver, terpaksa mengangguk kepala mengakuinya: “Betul.”

Laver mendengar perkataannya, di saat berrencana jalan ke mobil Meggy Qu itu, Meggy Qu tiba-tiba berkata: “Laver!”

Laver baru berjalan dua langkah kedepan, segera berhenti, Meggy Qu lanjut berkata: “Laver, aku sudah menikah dengan Abang Bee.”

“Apa? Kalian sudah menikah? Kapan?” Laver mendengar perkataannya, sangat amat terkejut, merasa Rose seperti sedang bercanda saja.

Meggy Qu menjawabnya: “Di beberapa hari yang lalu.”

Laver sedikit bingung, dia tau Rose suka Abang Bee sudah sangat lama, hanya tak tersangka mereka begitu cepat sudah menikah, dan lagi masih disaat begini.

Dia melongo sebentar, Meggy Qu lanjut berkata: “Laver, barang boss kamu boleh mengambilnya, tapi aku berharap kamu dapat melepaskan kami.”

Perkataan Meggy Qu ini sudah mengatakan dengan sangat jelas, barang boss dia juga tidak mau, dia hanya ingin bersama Andri Chen berkehidupan dengan baik, dia tidak ingin membunuh-bunuhan seperti

ini lagi, hanya ingin sama seperti perempuan biasa yang lain, sendiri membuka toko kecil, dapat bersama dengan pria yang tercinta melewati kehidupan kecil, harapan dia sudah begitu sedikit.

Laver selesai mendengar, tiba-tiba menolehkan kepala, melihat Meggy Qu yang di depan mata, dengan wajah biasa berkata: “Kak Rose, kamu seharusnya tau peraturan Florist Big Company, maafkan aku tak dapat memenuhi keinginan Anda, kamu telah menyingkapkan identitas sendiri, kamu seharusnya tau bagaimana melakukannya, mengenai Abang Bee, aku akan dengan sendirinya membawa dia pulang ketemu boss.”

Selesai megatakan perkataan ini, Laver rencana berlanjut jalan ke arah mobil Andri Chen situ.

Tapi baru jalan dua langkah, suara Meggy Qu segera berbunyi di belakangnya: “Jangan memaksa aku!”

Disaat Meggy Qu berbicara perkataan ini, dari lengan baju mengeluarkan pistol yang dari awal sudah menyiapkannya, dia membidikkan pistol ke belakang kepala Laver.

Laver pelan-pelan menolehkan kepala, meihat sebentar pistol yang di tangan Meggy Qu, berkata dengan sikap dingin: “Kak Rose, meskipun hari ini kamu membunuh aku, juga tidak dapat berubah apapun, aku mati, tentu saja masih ada orang lain yang akan datang mencari kalian.”

Meggy Qu tau Laver berkata jujur, boss telah melatih banyak pembunuh, dia hari ini sekalipun menembak mati Laver, mungkin pembunuh yang lain akan mendapat perintah kemari, sampai membawa Bee kembali, jika tugas mereka gagal, dengan begitu akibatnya bisa sangat kejam.

Berpikir sampai sini, Meggy Qu terpaksa dengan pasrah melepaskan pistol yang di dalam tangannya.

Novel Terkait

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu