My Charming Lady Boss - Bab 141 Kamu Menyebalkan (2)

“Kenapa? Takut aku tidak bisa membayarnya?” Andri bertanya dengan penasaran.

Yuni menuangkan segelas air untuk Andri, meletakkannya di meja ruang tamu dan melanjutkan: “Bukan begitu, jika orang-orang tahu kamu tidur disofaku, maka mereka pasti berpikir tidak-tidak.”

“Kenapa? Yang penting kita tidak melakukan apapun kok.” Andri berkata dengan tegas.

“Pokoknya tidak boleh.” Yuni tetap pada pendiriannya.

Berbicara sampai disini, dia melanjutkan: “Kamu nonton TV dulu disini, aku mau mandi.”

Melihat Yuni berjalan pergi, Andri pun merasa ingin mandi juga, semingguan di rumah sakit membuat badannya penuh dengan aroma menyengat. Dia ingin membersihkan diri, tetapi teringat pesan dokter bahwa dia tidak boleh menyentuh air. Sedih sekali rasanya…

Tak berapa lama, Yuni masuk ke dalam kamar mandi, suara air terdengar samar-samar di ruang tamu.

Mendengar suara aliran air itu, Andri tahu Yuni sudah mulai mandi, pikirannya pun mulai terbang kemana-mana. Saat memikirkan kejadian dalam mobil di bawah gedung, dia mengusap bibirnya dengan tangan. Masih tertinggal aroma Yuni di bibir itu.

Setelah dipikir-pikir, itu adalah ciuman ke-tiga mereka. Memikirkannya saja terasa sangat bahagia, entah kapan mereka akan melakukan lebih dari itu. Sebenarnya saat di dalam mobil tadi, tangannya mulai mencoba bergerak di badan Yuni, hanya saja dihentikan.

Yuni sedang mandi di dalam kamar mandi, Andri malah berpikiran sembarangan di ruang tamu.

15 menit kemudian, suara air dalam kamar mandi berhenti. Pintu terbuka, Yuni keluar dengan sehelai gaun tak berlengan, seketika menarik perhatian Andri yang sedang duduk melamun.

Itu adalah gaun tidur tercantik milik Yuni yang pernah Andri lihat. Biasanya dia hanya mengenakan pakaian tidur biasa, mungkin tujuannya agar tidak terlihat terlalu vulgar.

Tetapi cara berpakaiannya hari ini sungguh membuat Andri tergoda, kedua matanya langsung berbinar-binar.

Saat Yuni berjalan ke hadapannya, Andri terus menatap tanpa berkedip, sama sekali tidak perduli dengan pandangan orang terhadapnya.

Yuni juga menyadarinya, dia memecahkan lamunan itu dan berkata: “Lihat apa kamu?”

Andri baru tersadar dan berkata: “Kamu kelihatan sangat cantik dengan gaun tidur ini!”

“Benarkah?” Yuni menundukkan kepala melihat sekilas, berkata dengan tidak percaya.

Andri Chen kembali berkata dengan yakin: “Cantik sekali!”

Yuni menjelaskan: “Gaun ini pernah aku pakai saat masih kuliah dulu. Barusan aku melihatnya saat membongkar lemari baju, makanya coba dipakai lagi.”

Mendengar perkataan Yuni, Andri Chen baru sadar. Gaun kuning muda itu terlihat sangat sepadan dengan badan Yuni, kelihatan cantik dan sangat menggemaskan, membuatnya kelihatan jauh lebih muda.

Andri Chen melihat sejenak dan lanjut memuji: “Yuni, saat masih kuliah kamu pasti sangat cantik ya.”

Yuni berpura-pura tidak senang: “Berarti sekarang tidak cantik lagi?”

Andri menggelengkan kepala dengan cepat, menjawab: “Aku belum pernah melihat fotomu waktu itu, bagaimana bisa membandingkannya?”

Mendengar perkataan itu, Yuni segera berkata: “Kamu tunggu sebentar.”

Selesai berkata, dia pun berbalik badan dan berjalan ke arah ruang kerja di samping ruang tamu. Andri Chen pernah datang berkali-kali, hanya belum pernah masuk ke dalam ruang kerjanya.

Beberapa saat kemudian, Yuni Lin membawa sebuah album foto tebal ke ruang tamu, album foto yang terlihat sedikit usang itu diletakkan pada meja teh. Yuni duduk di samping Andri dan berkata: “Lihatlah! Ini semua adalah fotoku saat zaman kuliah.”

Andri mulai tertarik, dia pun menundukkan kepala membuka album foto itu. Lembar demi lembar membuat Andri terus menelan air liur, tak disangka Yuni begitu cantik dan mempesona saat zaman kuliah.

Tidak lama kemudian, Andri pun tidak tahan dan berkata: “Direktur Lin, kenapa kamu begitu cantik? Bisakah kamu berikan anak perempuan lain harapan untuk tetap hidup?”

Yuni semakin senang setelah mendengarnya.

Saat Andri baru akan melihat halaman belakang dalam album foto, Yuni langsung mencegatnya, berkata: “Bagian belakang jangan dilihat.”

“Kenapa?” Andri Chen merasa penasaran.

Yuni menegaskan: “Pokoknya jangan.”

Semakin berkata begitu, Andri semakin penasaran, dia pun lanjut bertanya: “Memangnya kenapa tidak boleh dilihat?”

“Pokoknya tidak boleh!” Yuni mulai berkata dengan suara manja.

“Aku mau melihatnya!” Andri semakin tertantang untuk melihatnya.

Yuni Lin berencana merebut album foto itu dari tangan Andri, tetapi Andri sudah mengetahuinya sejak awal. Dia terus menahan album itu dengan erat.

Saat Yuni akan mendekatinya, dia langsung mengancam: “Jangan mendekat, kalau tidak aku akan langsung membukanya.”

“Jangan!” Yuni melarangnya dengan ekspresi malu.

Melihat ekspresi Yuni yang tersipu malu, Andri tahu ada rahasia yang tersimpan di dalam album itu. Dia menoleh sekilas ke album foto di tangan, Yuni langsung mengancam dengan wajah merah: “Kamu jangan melihatnya! Jika sampai berani, aku akan gunting jari tanganmu.”

Mendengar perkataannya, Andri Chen terkejut, sungguh sadis. Sebenarnya rahasia apa yang ada dalam album itu? Membuatnya semakin ingin tahu.

Andri Chen bersikeras ingin tahu: “Kalau begitu kamu katakan saja, ada apa di dalam saja? Kamu cukup beritahu aku, maka aku tidak akan melihatnya.”

Yuni Lin mulai canggung, berkata: “Tidak ada apa-apa.”

“Tidak ada apa-apa ya? Kalau begitu biarkan aku melihatnya, lagipula tidak ada apa-apa kok.” Selesai berkata, Andri Chen memberanikan diri membuka album foto itu.

Saat album terbuka, Yuni langsung menyerbu dan marah dengan suara manja:“Kamu menyebalkan! Kembalikan padaku!”

Novel Terkait

The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu