My Charming Lady Boss - Bab 254 Pililhan yang Sulit

Mendengarkan perkataan Komandan Lu, Andri Chen mengerutkan keningnya, dengan penasaran bertanya: “Komandan Lu, aku dan Sisca adalah teman baik, apa yang perlu aku bantu, kamu katakan saja”.

Setelah mendengar perkataan tersebut, Komandan Lu menjadi tenang dan berkata: “Andri! Dengan perkataanmu ini, aku tidak akan sungkan lagi, aku tahu permintaan ini sedikit kelewatan, tetapi aku sungguh tidak mempunyai cara lain lagi, karena aku sangat ingin menolong Sisca, tetapi, pertama aku adalah komandannya, kedua aku adalah pamannya, aku sungguh tidak ingin melihat dia mendapatkan masalah”.

Melihat Komandan Lu yang bicara berputar-putar, Andri Chen langsung bertanya: “Komandan Lu, apa yang perlu aku lakukan, kamu katakan saja”.

Komandan Lu segera berkata: “Andri, di antara kita kamu panggil aku Paman Lu saja, jangan panggil komandan Lu, hal ini terdengar seperti orang luar, sebenarnya kita hampir menjadi satu keluarga, tidak disangka Sisca dan kamu bekerja sama membohongi ibunya, kamu tidak tahu paman dan bibi begitu sedih, sebenarnya, kakak dan kakak iparku sangat menyukaimu”.

Andri Chen tahu, Keluarga Mi sangat baik terhadapnya, dirinya pun sangat menyukai keluarga Mi, tetapi ada hal yang tidak dapat di paksakan, terutama masalah pernikahan, dia merasa sangat bersalah terhadap keluarga Mi.

“Paman Lu, aku mengerti, paman dan bibi sungguh baik terhadapku, aku pun merasa malu, tetapi banyak hal……” Ketika membicarakan hal ini, Andri Chen tidak dapat melanjutkan perkataannya, karena di antara dirinya dan Sisca hanyalah teman baik, bahkan bagaikan saudara.

Saat ini, Komandan Lu menurunkan kaca jendela, lalu mengangkat kepala melihat sebuah teras yang lampunya menyala di komunitas perumahan Xin Hua tersebut, di teras tersebut terlihat bayangan seseorang, dia menurunkan pandangannya dan berkata: “Andri, paman Lu mengerti, urusan perasaan tidak dapat di paksa”.

Andri Chen menganggukan kepala, dengan rasa terima kasih berkata: “Terima kasih pengertian paman Lu“.

Tiba-tiba komandan Lu mengangkat tangannya dan melihat jam, lalu kembali mengatakan hal yang penting: “Andri, waktu sudah larut, aku akan berkata dengan singkat, begini, kedatanganku hari ini, ingin memintamu menggantikan polisi untuk melakukan sesuatu, karena berdasarkan peninjauan kami, kamu dan Nora Shen cukup dekat, bila kamu dapat mendekati Nora Shen, membantu polisi menjadi mata-mata, aku yakin polisi dapat lebih cepat mengumpulkan bukti-bukti, dengan begitu, kota Nanjing akan menjadi lebih tenang”.

Mendengar hal ini, Andri Chen baru mengerti, dengan curiga dia bertanya: “Kamu mau aku menjadi mata-mata polisi?”

Komandan Lu mengangguk: “Betul”.

Andri Chen menghisap rokoknya, dan menghembuskan asap tebal, dengan tidak mengerti dia bertanya: “Paman Lu, mengapa kalian tidak mengutus seorang polisi untuk mendekati Nora Shen?”

Membicarakan hal ini, bagaikan kenusuk kesusahan yang dirasakan oleh Komandan Lu, dia menghelakan napas dan berkata: “Andri! Kami sudah pernah menganalisis, Nora Shen gampang mencurigai orang, kita pernah mencoba, tetapi tidak berhasil, dulu kita pernah mengutus seseorang menjadi mata-mata, tetapi akhirnya mereka, mengorbankan diri dengan sia-sia”.

Andri Chen menjawab dengan tidak enak: “Paman Lu, tetapi aku hanyalah warga biasa, bagaimana aku dapat menerima tugas yang penting seperti ini”.

Komandan Lu kembali tertawa, tertawa dengan sangat bahagia, seperti merasa Andri Chen sedang bercanda”.

“Kamu adalah rakyat biasa?” Komandan Lu kembali mengambil sebatang rokok, lalu mengetuk ujung rokok tersebut di luar jendela, lalu menolehkan kepala melihat Andri Chen dan tertawa: “Kamu ini, apa yang pernah kamu lakukan, semua aku tahu dengan jelas, dan juga latar belakangmu kami pernah memeriksanya, walaupun data dirimu sangat bersih, tetapi bukankah ada sebuah pepatah yang mengatakan, semakin bersih sebuah barang, semakin mencurigakan, bukankah begitu? Bahkan Taopa pun kamu berani menyentuhnya, aku tidak merasa kamu adalah rakyat biasa, berdasarkan desas desus, di vila Tuan Jiang kamu pernah memainkan adegan pertumapahan darah antara hidup dan mati, aku memiliki videonya, bahkan sangat seru seperti adengan di televisi”.

“Video, Villa, Tuan Jiang…..” kata-kata yang sensitive ini berputar di kepala Andri Chen, dia tidak mengira Tuan Jiang membuat rekaman ini menjadi sebuah Video, dan menyebarkannya di Nanjing.

Menghadapi pertanyaan Komandan Lu, Andri Chen tiba-tiba teringat Komandan Lu yang mempunyai mata yang jeli, setiap hal yang terjadi di Nanjing, hampir semuanya dia tahu, seperti pepatah, jahe yang tua adalah jahe yang pedas.

Mendengar semua ini, Andri Chen menjadi ingin membantu Komandan Lu, tetapi teringat Rossa Du yang sedang hamil, dia menjadi tidak tenang, apa lagi, sejak Rossa Du bersama dirinya, wanita itu merasakan banyak penderitaan, lagi pula sekarang dia sedang hamil, bila dia tidak menjaga dirinya, apakah dia masih dapat di sebut sebagai laki-laki?

Setelah berpikir-pikir, Andri Chen dengan rasa bersalah berkata kepada Komandan Lu: “Komandan Lu, sepertinya aku harus menolakmu”.

“Mengapa?” Komandan Lu dengan terkejut bertanya.

Andri Chen menjawab dengan jujur: “Komandan, pacarku sedang hamil, sekarang aku tidak dapat meninggalkannya”.

Komandan Lu sejak awal sudah mempertimbangkan hal ini, dia menganalisa dan berkata: “Andri, kamu adalah orang yang pintar, kamu pikirkan, kematian Taopa ada hubungannya denganmu, walaupun Robbin Wang yang menggantikanmu di penjara, tetapi coba kamu pikirkan, apakah Nora Shen akan melupakan dendam ini? Dan juga, kamu pasti tahu Nora Shen dan Taopa adalah pasangan kekasih, demi pasangannya, mereka dapat mengorbankan nyawa, Taopa sudah mati, menurutmu apakah Nora Shen akan membiarkanmu begitu saja?”

Mendengar analisa Komandan Lu, Andri Chen terus berpikir, mau tidak mau dia menyetujui apa yang di katakan oleh Komandan Lu, karena berdasarkan sifat Nora Shen, wanita itu tidak mungkin melepaskan dirinya, mengenai hingga saat ini Nora Shen tidak melakukan tidakan terhadap dirinya, mungkin saja ini adalah strateginya, sejak awal dia mencari Andri Chen untuk membeli susu, semuany dapat di pahami.

Andri Chen terdiam beberapa saat, dia hanya terus menghisap rokoknya.

Komandan Lu melihat Rossa Du yang berdiri di teras, dia kembali berkata: “Bila kamu ingin dia baik-baik saja, kamu harus bekerja sama dengan polisi, buat kelompok Nora Shen menjadi kacau, dengan begitu baru dapat menjamin keamanan dirinya”.

Andri Chen merasa perkataan Nora Shen sangat masuk akal, karena sejak masalah penculikan itu, hati Andri Chen setiap hari merasa tidak tenang, dia takut suatu hari nanti, Nora Shen si wanita yang mengerikan itu akan berbuat sesuatu terhadap Rossa Du, di tambah lagi sekarang dia sedang hamil, bila saat ini mendekati Nora Shen, mungkin dapat menjamin keamanan Rossa Du.

Tetapi, bila sekarang Andri Chen menyetujui permintaan Komandan Lu, bagaimana dengan Dairy Garden? Bagaimana bila Rossa Du akan melahirkan, tidak ada seorangpun yang menjaga di sisinya, sampai saat itu harus bagaimana?

Begitu banyak kata bagaimana yang terus menerus berputar di benak Andri Chen, dia tidak dapat memberikan jawaban, dan sekarang dia masuk ke suatu keadaan yang maju salah mundurpun salah.

Setelah berpikir lama, akhirnya Andri Chen mengangkat kepala dan berkata: “Paman Lu, bolehkah kamu berikan aku waktu untuk berpikir?”

Komandan Lu dengan cepat menjawab: “tentu saja boleh”.

Selesai berbicara, Andri Chen membuka pintu mobil, dan ketika dia menutup pintu, Komandan Lu berkata: “Andri, setelah kamu memikirkan dengan matang, hubungi aku, gunakan ponsel yang di berikan oleh bibi kepadamu, Ingat! Pembicaraan hari ini, jangan sampai ada orang ke tiga yang tahu, terutama kekasihmu”.

“Aku mengerti!” Andri Chen menganggukan kepala, dan melambaikan tangan kepada Komandan Lu.

Setelah itu, Dengan cepat mobil hitam Komandan Lu meninggalakn komunitas perumahan Xin Hua, dan pelan-pelan menghilang dari jalanan di sana.

Ketika Andri Chen membalikan badan untuk memsuki kawasan tersebut, dia mengangkat kepala dan melihat Rossa Du berada di teras, jarak kedua orang tersebut cukup jauh, tetapi Andri Chen dapat merasakan sekarang Rossa Du sendang memperhatikannya.

Dia mengangkat kepala melihat posisi Rossa Du, lalu dengan langkah cepat kembali ke rumah.

Setelah tiba di rumah, Rossa Du merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan Andri Chen, dengan penuh perhatian di bertanya: “Andri, ada apa denganmu? Kamu terlihat khawatir, ada apa Komandan Lu mencarimu?”

Menghadapi pertanyaan Rossa Du, Andri Chen tidak berani mengatakan hal yang sebenarnya, dia hanya menjawab: “Tidak ada apa-apa, Komandan Lu mencariku untuk membicarakan masalah Sisca”.

Andri Chen mengerti masalah ini tidak ringan, dan juga dia teringat akan pesan Komandan Lu sebelum mereka berpisah: “Pembicaraan hari ini, jangan sampai ada orang ke tig yang tahu, terutama kekasihmu”.

Rossa Du tidak bertanya lagi, dengan suara yang lembut dia berkata: “Andri, kamu jangan khawatir, Sisca adalah polisi yang baik, Tuhan mempunyai mata, Tuhan tidak akan membiarkannya menghadapi semua ini”.

Andri Chen mengangkat tangannya melihat jam, sudah hampir subuh, dia segera berkata kepada Rossa Du: “Rossa, sudah sangat malam, ayo kita istirahat!”

“Em” Rossa Du menjawab, dan segera mengambilkan air untuk merendam kaki untuk Andri Chen, dan berkata: “Andri, cuaca dingin, ayo cepat rendam kakimu! Merendam kaki dapat mengurangi kelelahan, beberapa hari ini, kamu sangat lelah”.

Melihat baskom yang berisi air panas tersebut, hati Andri Chen menjadi goyah, tetapi melihat kebaikan Rossa Du terhadap dirinya, dia menjadi tidak tega, hatinya semakin kacau.

Lagi pula, Rossa Du membasuhkan kakinya, membuat Andri Chen merasa tidak enak, dia sangat baik terhadap dirinya, dia merasa semakin malu terhadap wanita tersebut.

Ketika kedua orang itu berbaring di ranjang, Andri Chen memeluk Rossa Du, dengan rasa sayang dia berkata: “Rossa, mengapa kamu baik sekali kepadaku?”

Rossa Du bersandar di dada Andri Chen, dengan tulus berkata: “Karena aku mencintaimu!”

Mendengar perkataan ini, Andri Chen memeluk wanita itu dengan lebih erat, dan berkata: “wanita bodoh!”

Dengan cepat, Rossa Du tertidur di pelukan Andri Chen, benak Andri Chen kembali memikirkan perkataan Komandan Lu kepadanya malam ini, bila Nora Shen sungguh merencanakan sesuatu. Sampai saat itu, mungkin saja Rossa Du harus menghadapi hal yang tidak diinginkan, di dalam rahimnya masih ada satu nyawa, dia tidak ingin sampai saat itu dia menjadi menyesal.

Setelah berpikir, Andri Chen menjadi tidak bisa tidur.

Sampai hari kedua, ketika Rossa Du terbangun, dia melihat Andri Chen belum tidur, dia tahu pasti ada yang di pikirkan oleh Andri Chen, dan bertanya: “Andri, apakah ada sesuatu yang ingin kamu katakana kepadaku?”

“Tidak ada”. Andri Chen mengelak.

Saat ini, ponsel yang di berikan oleh Diana Lu bordering, Andri Chen segera mengangkat ponsel yang dia letakan di atas meja komputer, terihat sebuah pesan singkat yang di kerimkan oleh Komandan Lu.

Novel Terkait

Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu