My Charming Lady Boss - Bab 310 Irama Yang Tidak Asing

Sisa tiga jam ini, Andri Chen membawa Rico Wang pergi ke Bath Centre disekitar mandi sebentar, kemudian membawa Rico Wang ke toko disekitar lagi untuk membeli setelan jas.

Pada saat ini, Rico Wang berdiri di depan Andri Chen menjadi baru sama sekali, benar-benar terbukti perkataan itu, orang-orang mengandalkan pakaian kuda bergantung pada pelananya.

“Kak Andri, bagaimana? Aku ganteng kan?” Rico Wang berdiri di depan kaca, melihat dalam kaca dirinya, dengan sangat amat narsis berkata.

“Ia lumayan ganteng, akan tetapi dibanding dengan aku sepertinya kurang sedikit gitu.” Andri Chen juga tak kenal malu.

“Kak Andri, kamu kenapa lebih tidak tau mau daripada aku?” Rico Wang mengejeknya.

Berbicara sampai sini, Andri Chen menundukkan kepala melihat-lihat waktu yang di lengan tangannya, jarak waktu Siska keluar penjara semakin lama semakin mendekat, dia buru-buru memutuskan perkataan Rico Wang, mendesak: “Rico! Kamu cepatan, jangan seperti seorang perempuan, bergerak lamban, waktu sudah mau tiba.”

“Hanya ini selesai.” Rico Wang memakai satu dasi panjang, lalu bersama Andri Chen pergi meninggalkan tokonya.

Pada saat balik ke mobil, Rico Wang tiba-tiba terpikir seseorang, mencoba bertanya, “Kak Andri, aku mendengar kamu sudah menjadi ayah?”

Berbicara sampai hal ini, Andri Chen hidungnya terasa pilu, karena ketika Rossa melahirkan anak, dirinya pun tidak menemani di sampingnya, dan lagi anak sudah lahir, dia sampai mukanya pun tidak pernah lihat, Rico Wang tiba-tiba berbicara sampai di hal ini, dia benar-benar tidak tau harus bagaimana menjawabnya, karena dia sepenuh hati merasa malu karena bersalah terhadap Rossa Du.

Andri Chen berhenti sejenak, sedikit mengangguk-anggukkan kepala, menjawabnya: “Mmm.”

“Cowok? Atau cewek?” Rico Wang sekali mendengar, seketika itu juga depannya langsung cerah, dengan sangat bergairah berlanjut bertanya.

“Cowok.” Andri Chen menjawab.

Mendengar perkataan ini, Rico Wang benar-benar merasa gembira untuk Andri Chen, berlanjut bertanya: “Bagaimana kabar ipar perempuanmu dan bocah kecil?”

Berbicara sampai Rossa Du dan anak, Andri Chen terpaksa menghembuskan nafas panjang, berkata: “Masih Ok, tapi mereka sudah tidak di Nanjing.”

Rico Wang mendengar perkataannya, bengong sebentar, dengan penasaran bertanya: “Tidak di Nanjing?”

Andri Chen telah berbohong, berkata: “Ipar perempuan kamu belakangan ini telah mengendong anak pulang rumah lama, lewat beberapa hari baru bisa pulang.”

“Oh, begitu! Aku masih ingin melihat anak angkat aku!” Rico Wang mengangguk-angguk kepala seolah-olah ada yang sedang dipikirkan.

Andri Chen segera mengalihkan pembicaraan, berkata: “Waktu sudah mau tiba, ayo cepatan menyetir!”

Rico Wang merespon kembali, ini baru mengerakkan mobilnya, menyetir Benz ini pergi ke penjara Nanjing sekali lagi.

Pada saat sampai di depan gerbang penjara Nanjing, pintu besi yang ketat itu kebetulan terbuka, bayangan tubuh Siska Mi yang tidak asing itu segera terbayang di mata Andri Chen, dia segera mendorong membuka pintu mobil dan turun, dari jauh memanggilnya: “Siska!”

Siska Mi mendengar suara mengangkatkan kepala, melihat Andri Chen yang berdiri di samping mobil, dia seketika itu juga bersenyum-senyum, menjawabnya: “Andri!”

Andri Chen cepat-cepat berjalan ke situ, Siska Mi dengan penasaran bertanya: “Andri, kamu kenapa bisa datang?”

Andri Chen menjawab: “Datang jemput kamu keluar dari penjara!”

Siska Mi dengan bingung bertanya: “Kamu kenapa tau aku hari ini keluar penjara?”

Andri Chen berkata seperti apa adanya: “Paman kamu memberitahukan aku.”

Siska Mi bersenyum ringan lagi, menaiki matanya melihat-lihat Rico Wang yang baru dari samping mobil berjalan kemari, bertanya dengan takjub: “Rico sudah keluar?”

Andri Chen menolehkan kepala lihat sekali Rico Wang yang sedang berjalan kemari, menjawab: “Rico baru keluar hari ini juga.”

“Kebetulan sekali?” Siska Mi menampaknya di luar dugaan.

Andri Chen menjawab: “Ia! Kalian berdua keluar penjara ternyata di satu hari yang sama, satu-satunya yang tidak sama adalah, satunya di siang, satunya lagi di sore.”

Dua orang baru ngobrol sampai sini, Rico Wang sudah berjalan kemari, ketika melihat Siska Mi, dia sudah kebiasaan menyapa: “Petugas Polisi Mi!”

Mendengar dua huruf petugas polisi ini, hidungnya Siska Mi terasa pilu, karena dia tau sendirinya sesudah itu tidak mungkin dapat menjadi petugas polisi lagi.

Dia dengan tidak bergairah menjawabnya: “Aku sudah bukan polisi lagi.”

Rico Wang mendengar perkataannya, ini baru menyadari sendiri telah salah bicara, buru-buru berminta maaf: “Kak Siska, maaf.”

“Tidak apa-apa!” Siska Mi mendesak keluar sedikit senyuman lagi.

Andri Chen di saat ini tau dalam hati Siska Mi merasa sangat sedih hati, karena menjadi polisi adalah impian dia, sekarang impiannya sudah tidak mungkin tercapai, seluruh badan dia juga sudah berubah, berubah menjadi begitu sentimental.

Andri Chen menghiburnya: “Siska, ayo kita pergi!” Selesai berbicara, dia berinisiatif menjinjing barang yang di tangan Siska Mi.

Siska Mi baru siap-siap mau naik ke mobil, satu Audi Car hitam juga tiba-tiba mengendarai ke arah depan pintu gerbang penjara sini, Andri Chen yang berdiri di samping pintu mobil menolehkan kepala melihat, menyadari Audi Car ini terasa sangat tak asing, lebih teliti lagi melihat nomor pelat mobil, dia baru terpikir ini adalah mobil Erwin Lu yang biasa menyetir itu.

Tentu saja, Siska Mi juga melihat kedatangan mobil ini.

Sangat cepat, Audi Car telah berhenti di depan beberapa orang ini, saat pintu mobil terbuka, Diana Lu dan Victor Mi duluan jalan keluar dari dalam mobil, lalu berlanjut jalan keluar adalah Futari Tsu dan Bella.

Diana Lu baru melihat Siska Mi, sudah langsung nangis memanggil: “Siska!”

Sama, Siska Mi juga memanggil: “Ibu!”

Ibu dan anak berdua berpelukan bersatu, nangis ember, Futari Tsu juga berjalan kesitu, memeluk Siska Mi memanggil sekal: “Kak.” Lalu ikutan menangis juga.

Andri Chen telah melihat mereka menangis sebentar, berjalan kesitu, tidak tahan menghiburnya: “Mama angkat, sudah jangan menangis, Siska sekarang sudah tidak apa-apa, ayo kita pulang!”

Diana Lu ini baru merespon kembali, menyahut dan berkata: “Betul, anak perempuan aku! Pulang dengan ibu!”

“Mmm.” Siska Mi menghapuskan air matanya, ikut dengan Dinna Lu naik ke mobil.

Akan tetapi, Andri Chen tidak ikut mereka naik mobil, karena dia masih ingin berkumpul-kumpul dengan Rico Wang.

Dinna Lu melihat Andri Chen berdiri di tempat sebelumnya, tiba-tiba menjulurkan kepala keluar dengan ramah dan mesra berkata kepada Andri Chen: “Andri! Kamu menyetir mobil, ikut pulang bersama kami saja! ”

Andri Chen menjawab: “Ibu angkat, kalian jalan dulu saja! Aku masih ada sedikit urusan yang harus dikerjakan.”

Dinna Lu melihat Rico Wang berdiri di samping Andri Chen, langsung tau dia pasti ada urusan, juga tidak mengatakan apapun lagi, telah mengatakan satu kata: “Ok kalau begitu, kita pulang dulu.”

“Ibu angkat! Sampai jumpa!” Andri Chen melambai-lambaikan tangannya ke arah mereka, Dinna Lu menyetir mobil lalu pergi.

Setelah Audi Car pergi jauh, Andri Chen baru menyetir mobil pergi meninggalkan penjara Nanjing.

Kembali ke daerah perkotaan, hari sudah mengelap, malam ini bagi Andri Chen dan Rico Wang, menjadi satu malam yang tanpa tidur, karena Andri Chen mau menyelenggarakan jamuan makan untuk menyambut Rico Wang dari jauh, satu tahun lebih ini, memang membuat Rico Wang telah mengalami banyak penderitaan.

Andri Chen di Estelle Grand Hotel telah memesan lose yang paling bagus, telah pesan makanan satu meja penuh, teripang abalon lobster, semuanya ada.

Dua orang makan kali ini makan sampai sangatlah gembira, terus-menerus sampai malam jam delapan, dua orang pergi lagi ke Cigarette Night Club di Daerah Park Centre yang paling meriah, Night Club ini sepertinya baru belakangan buka, bisnisnya meriah sampai abnormal.

Sebab kenapa meriah sekali, itu karena dalam klub cewek cantik sangat banyak, Rico Wang tinggal di dalam penjara satu tahun lebih penuh, melihat cewek cantik, dia langsung sedikit tidak dapat menahan, jadi Andri Chen membawa dia ke sini untuk menghibur dirinya.

Cigarette Night Club menghias sampai menterang dan megah, pelayan di sini semua adalah cewek cantik yang satu warna, Rico Wang baru jalan masuk lobi, musik dansa yang meledak membuat Rico Wang sedikit tidak dapat bertahan, lari sampai ke dalam lantai dansa, lalu mengerakkan sepuas-puasnya.

Menari berapa kali, pelayan langsung membawa dua orang pergi ke meja nomor sembilan, Andri Chen memanggil dua cewek cantik menemani minum, kelihatannya semuanya anak kuliahan, seorang gadis berrambut panjang duduk di samping Rico Wang, satu lagi gadis berrambut pendek duduk di samping Andri Chen, gadis berrambut panjang baru duduk, Rico Wang langsung bertanya dengan bermaksud tidak baik: “Cewek cantik, nama kamu siapa ya?”

“Boss, aku bernama Lucia.” Gadis berrambut panjang menjawab dengan manis.

Rico Wang sekali mendengar, menganggukkan kepala memujinya: “Nama yang bagus!”

Selesai bertanya, berlanjut bertanya lagi: “Berapa umurnya?”

Gadis patuh menjawabnya: “Dua puluh tiga.”

“Apakah ada pacar?” Rico Wang berturut-turut menanya.

Gadis berrambut panjang bergurau: “Boss, apakah kamu pemeriksa kartu penduduk?”

Rico Wang berbisik berkata: “Diam-diam beritahu kamu saja! Aku sebenarnya adalah polisi, cepat membiarkan aku mengeledah badan.”

Selesai berbicaraa, Rico Wang langsung memegang ke atas tubuhnya gadis.

Gadis cepat-cepat menghindar, dalam mulut dengan centil memarahi: “Boss, kamu nakal!”

Gadis berrambut pendek melihat Rico Wang dan gadis berrambut panjang main sampai senang sekali, Andri Chen malah minum bir terus, dia juga berkesempatan berkata dengan suara manja kepada

Andri Chen: “Boss, kamu lihat mereka main sampai begitu senang, mau tidak kita juga bermain game?”

Andri Chen bersenyum-senyum, berkata: “Kamu main dulu, aku pergi ke toilet.”

Selesai berbicara, Andri Chen mendirikan badannya, berjalan ke arah tempat toilet Night Club situ.

Di saat Andri Chen berjalan masuk ke toilet itu, musik klub malam yang heboh tiba-tiba berhenti, seorang pembawa acara pria tiba-tiba berdiri ke panggung klub malam, dia memegang mikrofon berkata: “Teman-teman, selamat datang semua orang malam ini menghadiri Cigarette Night Club, sekarang telah tiba saatnya yang paling dinanti-nantikan semua orang pada malam ini, mempersilahkan penyanyi cantik Cigarette Night Club yang paling disukai untuk naik panggung, dimana tepuk tangan teman-teman?”

Nada perkataan pembawa acara baru turun, tepuk tangan yang meriah berbunyi, dan berdampingan dengan suara peluit dan jeritan pria.

Pembawa acara mengunakan suara teriak yang nyaring sekali lagi: “Mempersilahkan penyanyi cantik dengan cemerlang menampil ke panggung!”

Seketika itu juga, seluruh Cigarette Night Club telah hening, cahaya lampu panggung juga mengelap, sebuah irama yang lembut telah berdesir di dalam Cigarette Night Club.

“Langit baru turun berapa kali hujan, melihat orang yang di jalan tidak banyak, sekarangnya kamu sedang melakukan apa, apa masih tidak memikirkan aku… …” Suara lagu mulai bernyanyi, seorang cewek yang berrambut panjang melayang telah muncul di atas panggung Cigarette Night Club, juga telah menarik pandangan semua orang.

Di saat ini Andri Chen baru jalan keluar dari dalam toilet, mendengar irama yang tidak asing ini, seluruh badan dia untuk karena itu bengong sebentar , tapi sekali mendengar lebih teliti lagi, menyadari suara nyanyinya begitu tidak asing.

Mendengar mendengar, Andri Chen mengangkat kepala melihat ke arah panggung Cigarette Night Club, dari jauh melihat bayangan tubuh yang begitu tak asing, dia tiba-tiba menyadari sesuatu, bahkan merasa dirinya sedang bermimpi.

Satu detik berikutnya, Andri Chen tidak mempedulikan seluruhnya telah menembus ke arah panggung Cigarette Night Club situ, mendesak pergi banyak orang, berhenti di depan panggung, dengan mata kepala sendiri telah melihat cewek yang dia tidak bisa berhenti memikirkannya itu.

“Apakah benaran dia?” Andri Chen sungguh-sungguh tidak berani percaya matanya sendiri, selalu merasa ini seperti mimpi saja.

Melihat melihat, Andri Chen malahan berbuat sewenang-wenang telah memanjat ke atas panggung, suara nyanyi Night Club begitu juga telah berhenti.

Novel Terkait

My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu