My Charming Lady Boss - Bab108 Ingin Cari Mati (2)

Membicarakan hal ini, membuat Yuni Lin merasa keadaan ini cukup gawat, kalau tidak melakukan dengan benar, Dairy Milk LTD bisa saja menghadapi kebangkrutan, atau bisa saja di akuisisi oleh Chandra.

Saat ini, Yuni Lin merasa tertekan sehingga menghela napas panjang, tiba-tiba dia merasa binggung, tidak tahu selanjutnya harus bagaimana, ditambah lagi ayahnya sedang sakit keras, dua hal yang berat yang menimpanya ini membuatnya sulit bernapas.

Yuni Lin memikirkan hal ini, Andri Chen pun memikirkannya, pengunduran diri besar-besaran ini semua adalah rencana Chandra.

Andri Chen tersadar, melihat wajah Yuni Lin yang begitu muram, lalu dia menyemangati: “Direktur Lin, Walaupun Dairy Milk LTD tidak memiliki Chandra, tetapi kita tetap akan maju, bukankah kita sudah menemukan jalur pemasaran baru?Kita harus segera melakukan perekrutan, kita harus membangun kembali bagian pemasaran, membuat satu tim milik kita.

Mendegar motivasi Andri Chen, Yuni Lin merasa hal tersebut sangat masuk akal, dia tidak boleh terjerumus oleh kesulitan yang ada di depan mata, beberapa tahun ini, dia di Amerika dengan keadaan yang begitu sulit pun dia dapat melewatinya, saat ini adalah saat dimana dia harus mulai bergerak, dia sama sekali tidak boleh dikalahkan oleh Chandra, dia harus membagun kembali Dairy Milk LTD.

Tiba-tiba dia mengepalkan tangannya, dia bersumpah: “Betul, tidak boleh kalah dengan mereka”.

Melihat Yuni Lin bersumpah, Andri Chen ikut mengepalkan tangan, dan berkata: “Direktur Lin, harus percaya pada diri sendiri, Chandra juga bukan dewa, dia pasti memiliki kelemahan, sekarang dia merebut customer kita, kita harus memikirkan cara untuk merebut kembali customer kita”.

Mendengar hal ini, Yuni Lin dengan bersemangat bertanya: “Kamu memiliki cara apa?”

Andri Chen berpikir, lalu dengan serius berkata: “Chandra memiliki kekasih bukan?”

“Apa hubungannya dengan kekasihnya?” Yuni Lin tidak mengerti.

Andri Chen dengan bercanda berkata: “Bagaimana tidak ada hubungannya, kita cari informasi dimana kekasih Chandra ini tinggal, lalu kita cari kesempatan menculiknya, lalu kita meneleponnya dan mengancamnya, bukankah masalah customer akan teratasi?”

Mendengar hal ini, Yuni Lin memandang Andri Chen dengan mencemooh, dengan kesal dia berkata: “Kamu kira sedang syuting film?”

Andri Chen tertawa lalu kembali berkata: “Kalau tidak harus bagaimana?”

“Bagaimana?” Yuni Lin balik bertanya.

Andri Chen dengan sengaja berkata: “Aku akan mencari orang untuk memukuli Chandra, memperingati dia untuk mengembalikan customer kepada kita, kalau tidak kita potong “burung”nya, membuatnya menjadi kasim terakhir di negara kita?”

Yuni Lin tidak dapat menahan tawanya, dengan tatapan menghina berkata: “Percaya tidak aku yang akan membuatmu menjadi kasim terakhir?”

Andri Chen tertawa, berkata: “Direktur Lin, aku hanya ingin membuatmu tertawa, lihat wajahmu yang muram itu, sangat jelek”.

Kali ini, Yuni Lin tertawa semakin keras, lalu berkata kepada Andri Chen: “Sini pijat bahuku, pegal sekali”.

Andri Chen menjulurkan lima jari kirinya, dengan suara yang dalam berkata: “sekali pijat seratus ribu”.

Yuni Lin kembali mengancam: “Kamu hebat? Percaya atau tidak aku akan segera membatalkan posisi managermu?”

Mendengar hal ini, Andri Chen langsung mengalah, lalu dia berjalan ke tempat Yuni Lin, dengan baik berkata: “Direktur Lin, hubungan kita sangat dekat, bagaimana kalau 50ribu?”

Yuni Lin memelotoinya, Andri Chen segera mengangkat jarinya, berkata: “20ribu?

Kedua alis Yuni Lin semakin erat, Andri Chen akhirnya menurunkan tangannya, lalu berkata: “Baik, baik, gratis!”

Selesai berbicara, Andri Chen berjalan ke belakang Yuni Lin, dan meletakkan tangannya di bahu Yuni Lin lalu memijatnya.

Baru memijat sebentar, Yuni Lin memarahinya: “Kamu pelan sedikit, apakah kamu mau membunuhku?”

Andri Chen segera mengurangi tenaganya, lalu berkata: “kalau begini?”

Yuni Lin dengan puas menjawab: “Enak, cukup segini”.

Yuni Lin membiarkan Andri Chen memijatnya beberapa saat, seluruh tubuhnya menjadi lebih relax, bersandar di kursinya dia menutup matanya, terlihat dia sangat menikmati.

Andri Chen dengan pelan berkata: “Dierektur Lin, bagaimana kalau kamu berbaring, aku akan memijat seluruh tubuhmu?”

Mendengar perkataan ini, Yuni Lin segera membuka matanya,memutar kepalanya dan memandang Andri Chen, dengan waspada berkata: “Apa yang kamu pikirkan?”

“Memijatmu?” Andri Chen dengan biasa menjawab.

Yuni Lin dengan tidak peduli berkata: “Apakah aku tidak tahu otakmu sedang memikirkan apa?

“Memikirkan apa?” Andri Chen tertawa dengan nakal.

“Ingin cari mati!” Tiga kata ini, tajam seperti panah keluar dari mulut Yuni Lin.

Selesai Yuni Lin berbicara, ponsel yang dia latakan di atas meja berdering.

Andri Chen sambil memijat, sambil tidak sengaja melihat, di layar terdapat satu baris angka.

Andri Chen melihat angka tersebut dia terdiam sebentar, dia berpikir, telephone ini sepertinya dari Amerika.

Yuni Lin melihat ponselnya bordering, hatinya berdegup kencang, dia mengambil ponsel tersebut, dan segera mengangkat panggilan tersebut: “halo!”

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu