My Charming Lady Boss - Bab 340 Nasib ditentukan oleh Tuhan

Ledakan itu menyebabkan dua orang meninggal dan tiga orang luka-luka. Mereka semuanya adalah karyawan dan pelanggan dari Kafe. Polisi setempat mulai menyelidiki ledakan ganas itu, tetapi detektif yang menangani kasus ini bukanlah yang dilihat Yuni Lin ketika di Chinese Restaurant. Detektif yang dilihat Yuni Lin pada saat di Chinese Restaurant itu bernama Lauv, sedangkan detektif yang menangani kasus ini adalah Waier yang berkulit hitam seperti Nick, namun dia sedikit berbeda dengan detektif Lauv.

Di kantor polisi Brown's Town, Jack dan Yuni Lin diselidiki. Selama penyelidikan, Jack tidak melihat Lauv di kantor polisi, namun Jack malah menemukan bahwa petugas polisi di kantor polisi ini semuanya harus mendengarkan perintah dari Waier. Dulu Lauv bertanggung jawab di daerah sini, tetapi tidak tahu alasan apa yang membuat Lauv dipindahkan dari sini.

Oleh karena itu, Jack mencoba bertanya : "Detektif Waier, apakah kamu kenal dengan detektif Lauv ?"

Waier mengangguk : "Tentu saja aku kenal."

"Apakah dia tidak pergi kerja hari ini ?" Jack melanjutkan bertanya.

Waier balik bertanya : "Apakah kamu kenal dengan detektif Lauv ?"

Jack menjawab dengan jujur : "Aku beberapa kali membantunya menangkap pencuri di kota."

Setelah mendengarkan : "Waier mengangguk sambil berpikir dan berkata : "Detektif Lauv kemungkinan tidak akan kembali ke sini lagi."

"Di manakah dia dipindahkan ?" Jack meneruskan pertanyaannya.

Waier menjawab dengan dua kata : "Penjara."

Mendengar dua kata ini, Jack tertegun di dalam hatinya, dia tidak tahu apa yang terjadi pada Lauv. Ketika Jack ingin meneruskan bertanya, Waier langsung berkata : "Detektif Lauv telah diberhentikan karena bekerja sama dengan mafia, mulai sekarang, aku akan menjadi detektif di Brown's Town."

Jack tidak tahu apakah Waier ini juga bagian kelompok dari orang Nick atau tidak.

Tepat ketika Jack menundukkan kepalanya, Waier kembali menanyakan sebuah pertanyaan yang tidak diduga oleh Jack : "Jack, apakah kamu kenal dengan pria berkulit hitam yang bernama Nick ?"

Jack mengangguk : "Kenal."

Keduanya baru saja membicarakan hal ini, pintu kantor polisi tiba-tiba terbuka. Waier berbalik dan melihat seorang polisi berseragam masuk dan ada juga seorang anak laki-laki di samping polisi itu dengan berambut kuning yang tampaknya berusia 7 atau 8 tahun itu mengamati detektif Waier dan Jack dengan bola mata kuningnya.

Petugas polisi memberi hormat pada Detektif Waier dan melaporkan : "Detektif, aku sudah menemukan anak laki-laki yang di kamera itu."

Waier melirik sejenak bocah berambut kuning itu, kemudian berjalan ke arah bocah itu, berjongkok dan bertanya dengan lembut : "Siapa namamu ?"

Bocah itu membuka bibirnya dan menjawab :”Heidi.”

"Berapa umurmu ?" Tanya Waier.

Bocah itu menjawab dengan jujur : "8 tahun."

Pada saat ini, Waier mengeluarkan sebuah foto, memperlihatkan foto tersebut di depan mata anak kecil itu dan bertanya : “Heidi, apakah kamu kenal dengan paman yang di foto ini ?"

Bocah kecil itu mengangguk : "Kenal, namanya Nick."

Setelah mendengar ini, Waier menyimpan kembali foto itu, menoleh ke Yuni Lin dan Jack dan berkata : "Dialah yang meletakkan bom di restoran kalian, bom ini diberikan oleh Nick kepada bocah ini."

Sebenarnya, Jack sudah menyangka bahwa Nick yang melakukannya, tetapi dia tidak menyangka bahwa Nick membiarkan seorang bocah laki-laki membawa bom itu ke kafe, dan kemungkinan bocah itu akan terkena ledakan bom. Si bajingan Nick itu terlalu kejam, telah membunuh pelanggan yang tidak bersalah. Ini membuat Yuni Lin sangat sedih, jika bukan karena dia, pelanggan dan karyawan di kafe tidak akan mengalami hal seperti ini.

Kasus ini telah diselidiki secara menyeluruh oleh Waier dan sekarang mereka sedang mencari Nick.

Detektif Waier seperti membawa harapan baru di Brown's Town menjadikan warga sipil di kota ini tidak takut lagi kepada Nick. Mereka bergabung dengan polisi untuk menangkap Nick. Mereka akan melapor polisi begitu mereka menemukan Nick.

Tetapi polisi telah mencari selama beberapa hari dan tidak menemukan Nick, sepertinya Nick sudah lari dari Brown's Town.

Untuk hari-hari selanjutnya, Brown's Town kembali dipulihkan seperti beberapa tahun yang lalu, warga kota hidup dengan tentram dan damai seperti yang mereka harapkan. Namun kejadian ini juga menyebabkan Yuni Lin mengalami kerugian yang cukup besar, Yuni Lin memberikan sejumlah uang kepada keluarga almarhum, karena keluarga karyawannya telah kehilangan sumber keuangan utama mereka.

Ditambah dengan pelanggan yang terluka, Yuni Lin telah menghabiskan hampir setengah dari kekayaannya, tetapi dia tidak menyesal, karena dia telah merasakan sakitnya kehilangan orang yang dicintai, dia tau bagaimana rasanya itu. Dan uang itu dianggap untuk memberikan penghiburan kepada keluarga almarhum, selain memberikan uang, Yuni Lin tidak tahu harus berbuat apa.

Tidak berapa lama kemudian, terjadilah sebuah insiden yang mengejutkan Yuni Lin.

Nick telah diusir oleh detektif Waier, dan Brown's Town kembali tenang. Yuni Lin berencana ingin membuka kafe lagi, tetapi suatu sore, ketika Yuni Lin berencana menemui Jack di Chinese Restaurant, dia mendengar sesuatu dari karyawan restorannya bahwa Jack sakit dan dirawat di rumah sakit.

Yuni Lin tidak tahu apa yang terjadi pada Jack, dia segera pergi ke rumah sakit dan mendapati Jack berbaring di tempat tidur, dia bertanya dengan khawatir : "Jack, ada apa denganmu ?"

Jack menjawab dengan santai : "Tidak apa-apa, sepertinya radang lambungku kambuh lagi, akan baik-baik saja selama beberapa hari di sini."

Ketika keduanya sedang berbicara, pintu kamar pasien terbuka, seorang perawat masuk dan membantu Jack mengganti infus. Perawat itu melirik Yuni Lin sejenak, lalu menatap Jack dan bertanya dengan penasaran : "Jack, apakah ini adalah pacarmu ? sangat cantik !"

Jack dengan cepat menjelaskan : "Tidak, kamu salah paham, dia adalah teman Tiongkok aku."

Perawat itu tersenyum pada Yuni Lin dan dengan sopan bertanya : "Halo, namaku Bernie"

Yuni Lin juga memperkenalkan dirinya : "Halo, namaku Yuni."

Perawat itu melanjutkan berkata : "Yuni, ikut aku untuk mengambil obat Jack !"

Yuni Lin tidak menolak dan berkata : "Baik."

Dengan begitu, Yuni Lin mengikuti Bernie keluar dari kamar pasien Jack dan berjalan ke ruang konsultasi sebelah, perawat itu menutup pintu ruang konsultasi dan memandang Yuni Lin lagi, lalu mencoba mengatakan : "Yuni, aku harus mengakui sesuatu kepadamu."

Melihat perilaku Bernie yang tidak biasa, Yuni Lin menjadi penasaran dan bertanya : "Kenapa ?"

Bernie berkata dengan jujur : "Yuni, penyakit Jack semakin memburuk."

Yuni Lin tidak tahu apa yang akan dikatakan Bernie, dia mengerutkan kening dan bertanya : "Bukankah Jack radang lambung ?"

Bernie menghela nafas dan menggelengkan kepala berkata : "Bukan."

"Lalu penyakit apa yang dideritanya?" Yuni Lin semakin gugup.

Bernie berhenti sejenak dan mengatakan yang sebenarnya kepada Yuni Lin : "Jack menderita kanker lambung, tetapi aku menyembunyikan ini darinya. Dia tidak punya saudara di Brown's Town, dan karena dia, si bajingan Nick tidak berani menggangguku. Namun akhir-akhir ini aku mengetahui bahwa penyakitnya semakin memburuk, dia harus dirawat dengan kemoterapi di rumah sakit, jika tidak....."

Yuni Lin terdiam sejenak mendengar kata kanker lambung. Jack yang begitu kuat bagaimana bisa dia menderita kanker. Yuni bahkan curiga bahwa rumah sakit telah salah mendiagnosis, dengan ragu-ragu Yuni Lin bertanya : "Apakah kalian salah mendiagnosis ? Jack yang begitu kuat, bagaimana mungkin ...."

Sebelum Yuni Lin selesai mengatakan, Bernie menyela : "Aku juga berharap kami yang salah mendiagnosis, tetapi kondisi Jack semakin memburuk, jika tidak segera kemoterapi, kemungkinan tidak dapat bertahan hidup."

"Apa yang bisa aku lakukan untuknya ?" Yuni Lin bukan dokter dan dia tidak tahu apa yang bisa dia bantu.

Bernie yang mendengar ini, kemudian berkata : "Yuni, jika kamu tidak hadir di Brown's Town, kemungkinan aku dan Jack sudah menikah. Sejak kamu hadir, Jack jarang datang menemuiku di rumah sakit, aku juga mengetahui bahwa Jack menyukaimu, jadi kondisi Jack sekarang harus kamu yang memberitahukannya, menyarankannya untuk kemo. Jika tidak, tidak ada yang bisa menyelamatkannya."

Yuni Lin merenung sejenak dan menyetujui : "Baiklah !"

Bernie sangat berterima kasih pada Yuni dan berkata : "Yuni, terima kasih."

Setelah selesai membicarakannya, Yuni Lin kembali ke kamar pasien Jack. Jack bersandar di ranjang rumah sakit dan melihat koran, ketika Jack melihat Yuni Lin telah kembali, dia mendapati bahwa tangan Yuni Lin tidak membawa apa-apa bahkan terlihat kebingungan di wajahnya. Jack meletakkan koran dan bertanya dengan bingung : "Yuni, kamu kenapa ?"

Yuni Lin berjalan ke sebelah tempat tidur dan menatap Jack dengan keraguan di wajahnya, dia berpikir sejenak lalu memberanikan diri berkata kepada Jack : "Jack, aku harus memberitahumu sesuatu."

"Apakah tentang masalah renovasi kafe ?" Tebak Jack.

Yuni Lin menggelengkan kepalanya : "Bukan, tentang kondisimu."

Jack bertanya : "Apakah kamu ingin memberitahuku jika aku menderita sakit parah ?"

Yuni Lin mengatakan yang sebenarnya : "Jack, kamu menderita kanker lambung, sekarang harus menjalani kemoterapi, jika tidak ....."

Yuni Lin tidak sanggup melanjutkan perkataannya lagi, dia tidak mengira bahwa yang mengalahkan Jack bukanlah Nick tetapi penyakitnya.

Setelah mendengar ini, Jack menjawab dengan santai : "Yuni, jangan khawatir! Sejak kecil aku bernyawa besar, dan tidak mungkin begitu mudah mati, aku masih mau membantumu merenovasi kafe ! Bisa jadi penyakitku sembuh karena membantu merenovasi kafemu."

Yuni Lin tidak tahu apakah Jack berpura-pura kuat atau apakah dia memang orang yang optimis. Jika itu adalah orang lain kemungkinan sudah mati ketakutan. Tetapi Jack masih memiliki senyum di wajahnya seperti biasa.

Selanjutnya, tidak peduli bagaimana Yuni Lin membujuknya, Jack tidak pernah setuju untuk kemoterapi. Dia selalu berkata kepada Yuni Lin : "Nasib ditentukan oleh Tuhan, tidak peduli bagaimana kamu mengobatinya, jika Tuhan tidak ingin dia tinggal di dunia ini lagi, itu semua akan sia-sia."

Tidak lama kemudian, sehari setelah Jack keluar dari rumah sakit, dia mulai membantu merenovasi kafe untuk Yuni Lin, seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Ketika sedang merenovasi kafe, Jack memperagakan gerakan Shaolin Kungfu, karena Jack gagal berdiri dengan kokoh, menyebabkan dia jatuh langsung dari kursi hingga membuat Yuni Lin menutup mulut dan tertawa. Yuni Lin juga melihat bayangan Andri Chen dari Jack. Dia ingin mencoba melupakan Andri Chen, tetapi di dunia ini tidak ada yang bisa menggantikan posisi Andri Chen, tidak terkecuali untuk Jack, dia hanya memiliki perasaan terima kasih kepada Jack dan bisa menjadi teman yang baik satu sama lain.

Tetapi seminggu kemudian, Jack dibawa ke rumah sakit dengan ambulans dan dia tidak bisa berdiri lagi. Bernie mengatakan bahwa kondisi Jack telah memburuk dan harus segera melakukan kemoterapi. Jika tidak, tidak dapat dipikirkan bagaimana akibatnya.

Yuni Lin terpaksa membuat keputusan sendiri untuk menandatangani surat pemberitahuan kritis.

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu