My Charming Lady Boss - Bab 551 Tak kunjung datang

Di depan mata Andri Chen, muncul sosok orang-orang yang berjalan ke arah pohon tempat mereka bersembunyi. Dengan menggunakan teropongnya dia mengamati gerombolan itu dengan seksama. Gerombolan itu sekitar belasan orang. Awalnya, dia mengira mereka adalah Peony dan kelompoknya. Tapi setelah melihat lebih seksama, semua orang-orang ini laki-laki, dan pemimpinnya sama sekali bukan Peony.

Melihat ini, Andri Chen segera memberikan perintah dengan suara yang pelan kepada sepuluh tentara khusus yang ada di belakangnya, "Pasang peredam."

Semua orang memasang alat peredam dengan sangat cepat, lalu mereka tiarap di rerumputan, dan bersiaga untuk menembak. Begitu mereka ditemukan, mereka bisa duluan menembak dan membunuh mereka semua sebelum pihak lawan sempat menembak.

Pada saat ini, semua orang menahan nafas , melihat belasan orang berseragam militer negara H yang berjalan ke arah mereka, sambil memegang AK47 dan memegang senter yang terang di tangan mereka. Ketika mereka berjalan menuju ke tempat ini, senter yang ada di tangan mereka tidak berhenti menyorot ke arah hutan.

Melihat jarak yang semakin dekat, semua orang tidak berani bergerak.

Saat ini, gerombolan itu berhenti di depan Andri Chen. Seseorang berkata dalam bahasa negara H: "Aku ingin buang air kecil, kalian tunggu sebentar."

Mendengar ini, beberapa tentara negara H yang lain mengeluh dan berhenti di tempat.

Pria yang ingin buang air kecil berjalan menghampiri pohon besar tempat Andri Chen berada. Pria itu berdiri di samping pohon besar, dan mengencingi rumput di bawah pohon besar. Tempat di mana pria itu pipis adalah tempat Andri Chen berada, air seninya tepat mengenai Andri Chen yang sedang bersembunyi di balik pohon.

Meski begitu, Andri Chen tidak berani bergerak. Andri Chen menahan napas, dan membiarkan pria itu kencing di helmnya.

"Shoos! Shoos!" suara air seni itu terdengar, Andri Chen berusaha bertahan.

Tapi, saat orang itu masih sedang buang air kecil, tiba-tiba dia melihat ular berbisa yang berada diatas di pohon mendesis, pria itu ketakutan dan berteriak, "Aa!"

Saat pria itu berteriak, Andri Chen dan kawan-kawan mengira pria itu telah menemukan sesuatu. Jadi saat pria yang tidak diketahui namanya itu menarik kembali celananya, Andri Chen langsung mengeluarkan pistolnya dan dengan cepat menarik pelatuk pistol dan mengarahkan pistol ke kepala pria itu.

“Shoot!” Peluru menembus dahi pria itu dan langsung membuat pria itu jatuh ke lantai dengan bersimbah darah.

Ketika teman-teman pria itu melihat situasi ini, mereka bersiap untuk mengeluarkan AK47, tetapi saat mereka mengeluarkan AK47, sepuluh tentara khusus yang bersembunyi di rerumputan dengan cepat menarik pelatuk mereka. Sebelumnya , para tentara khusus telah membidik kepala teman-teman pria tadi, saat mereka mendengar suara tembakan Andri Chen, mereka langsung bertindak dengan cepat.

"Shoot! Shoot! Shoot!" suara tembakan dari pistol yang sudah di pasang alat peredam terdengar bersamaan.

Gerombolan orang-orang itu semuanya jatuh secara bersamaan di atas genangan darah ,mereka bahkan tidak tahu ke mana mereka harus menembak, tapi semua orang ditembak di kepala itu bahkan tidak sempat berteriak meminta bantuan.

Setelah pihak lawan tumbang, Andri Chen memimpin kawanannya dengan cepat menghampiri orang-orang itu. Setelah melakukan pemeriksaan, mereka mendapati tidak ada dari pihak lawan yang selamat, semuanya meninggal di tempat.

Saat mereka hendak memebereskan mayat-mayat itu, terdengar suara dari dalam hutan.

Begitu Andri Chen mendengar suara pergerakan ini, dia langsung menjadi waspada dan berkata kepada orang-orang di sampingnya: "Ada yang datang! Cepat tiarap!"

Mendengar ucapannya, sepuluh tentara khusus langsung bertiarap, satu per satu dari mereka menganggam pistol otomatis mereka, dan menatap lurus ke arah hutan yang berada di hadapan mereka.

Tapi ketika mereka tiarap, tidak ada pergerakan dari dalam hutan. Andri Chen tiba-tiba merasa khawatir. Suara itu mungkin petugas patroli kedua. Tapi setelah menunggu sekitar satu menit, masih tidak ada pergerakan dari pihak lawan. Dia tidak bisa menunggu lagi. Menunggu seperti ini hanya akan menunda rencana utama mereka. Disini adalah perbatasan. Begitu mereka ketahuan, mereka akan benar-benar berada dalam masalah.

Oleh karena itu, Andri Chen memutuskan untuk mundur, dia melambaikan tangannya untuk memberikan isyarat kepada sepuluh tentara khusus yang ada dibelakangnya untuk mundur.

Tanpa bersuara mereka mundur seperti siput.

Tetapi pada saat mereka mundur, pihak lawan bertindak dan menembaki tempat mereka berada.

"Shoot! Shoot! Shoot!"

Saat Andri Chen hendak membalas, dia mendengar suara tembakan, tiba-tiba dia merasa ada yang tidak beres, dan bergegas menghentikan tentara khusus yang ada di sampingnya, "Jangan tembak!"

Mendengar perintahnya mereka hanya tiarap di rerumputan dan tidak membalas menembaki lawan.

Ketika pihak lawan menembak, Andri Chen bergegas berkata: "Kelompok E, Kelompok E, aku adalah Kelompok A."

Tepat setelah Andri Chen selesai berbicara, tembakan dari pihak lawan langsung berhenti, dan dia mendapatkan jawaban: "Aku Kelompok E, aku Kelompok E."

Setelah mendengar suaranya, Andri Chen langsung bersemangat, dia berhasil menebak sesuatu dan langsung berkata kepada Peony: "Peony, aku Bee, jangan tembak, ini kami."

Peony yang tiarap di rerumputan yang berada di seberangnya mendengar suaranya, kemudian dia sadar yang dia tembak, ternyata Andri Chen dan anggota kelompoknya.

Selesai berbicara, Andri Chen segera berdiri dari tempat itu dan menginstruksikan sepuluh tentara khusus yang ada di sebelahnya: "Jangan tembak, orang sendiri."

Saat Andri Chen berdiri, Peony yang sedang tiarap di rerumputan langsung melihatnya, setelah melihatnya dia baru benar-benar sadar ternyata dia benar-benar salah mengenali orang. Dia bergegas berdiri, dan memberikan isyarat kepada anggota kelompoknya untuk tidak menembak, lalu dia memimpin kelompoknya berlari menghampiri Andri Chen.

Ketika Peony bertemu Andri Chen, dia bertanya dengan heran: "Bee, kenapa kalian?"

Andri Chen menjawab sambil menyimpan senjatanya, "Kami datang untuk mencarimu. Apakah tadi terjadi sesuatu?"

Peony menjelaskan: "Tepat ketika kami mendarat di lembah, kami bertemu dengan gerombolan petugas patroli. Untuk menghindari petugas patroli ini, kami bersembunyi di tebing dalam waktu yang sangat lama. Selama itu kami tidak berani mengeluarkan suara, jadi kami tidak berani memberikan jawaban kepada kalian. "

Setelah mendengarkaan penjelasnnya Andri Chen mengangguk seperti sedang memikirkan sesuatu, lalu dia berkata, "Ternyata seperti itu."

Peony bertanya dengan gelisah, "Kak Bee, apakah kalian sudah bertemu dengan petugas patroli itu? Arah yang mereka tuju barusan kebetulan mengarah ke sini."

Andri Chen segera menunjuk tumpukan mayat yang berada di sampingnya lalu berkata, "Mereka ada di sini."

Peony menoleh dan melihat petugas patroli barusan sudah meninggal semua, dia sedikit terkejut, sepertinya dia telah melewatkan sesuatu.

Andri Chen menjelaskan: "Tadi saat kami bertemu dengan petugas patroli ini di sini, terjadi kecelakaan kecil, jadi kami menembak dan membunuh mereka."

Setelah mendengarkan penjelasnnya Peony mengangguk , dan melihat ke belakang Andri Chen, tetapi dia tidak melihat Rose dan yang lainnya, oleh karena itu dia bertanya, "Bee, dimana Rose dan yang lainnya?"

Mendengar ucapannya, Andri Chen baru sadar dan berkata, "Oh ya, mereka sedang mencari kalian."

Setelah mengatakannya, Andri Chen segera menyalakan radiofon dan memanggil mereka: "Memanggil Kelompok B, Kelompok C, Kelompok D."

"Kelompok B menerima!"

"Kelompok C menerima!"

"Kelompok D menerima!"

Setelah mendengar suara mereka, Andri Chen langsung berkata: "Aku sudah menemukan Kelompok E, segera kembali ke tempat tadi kita berkumpul."

"Baik!"

"Baik!"

Setelah mendengar jawaban mereka, Andri Chen mengubur mayat-mayat tadi, lalu dia memimpin anggota kelompoknya dan Peony dengan cepat pergi meninggalkan tempat itu, dan menunggu dengan sabar di tempat sebelumnya.

Tak lama, Rose, Laver, dan Season semuanya tiba dengan selamat.

Andri Chen melihat arlojinya. Sekarang sudah jam dua pagi, mereka telah membunuh petugas patroli, pihak lawan pasti akan segera menyadari hal ini, waktu mereka hanya tersisa sedikit, mereka harus melewati hutan ini sesegera mungkin dan berenang menyeberangi sungai besar, untuk berhasil melewati perbatasan ini.

Dan di sisi perbatasan, mereka sudah mempersiapkannya sebelumnya. Ada mobil militer palsu yang akan menjemput mereka. Ini juga sudah diatur sebelumnya oleh Andri Chen. Dia masih memiliki koneksi di negara H. Asalkan memberikan uang, banyak hal bisa dilakukan. .

Oleh karena itu, Andri Chen mengeluarkan peta yang sudah dia persiapkan sebelumnya dan mulai berkeliaran di pegunungan. Mereka seperti serigala, berlari dengan cepat di hutan. Dari tempat yang pernah mereka lewati,terdengar suara desiran, dan membuat hewan-hewan liar disekitar terkejut, bahkan serigala sungguhan juga ketakutan melihat pasukan sebesar ini.

Setelah melakukan perjalanan selama satu jam, Andri Chen dan kawan-kawan akhirnya melewati hutan yang gelap gulita itu dan sampai di sungai besar negara H dengan selamat. Sungai itu sangat lebar dan sangat dalam, di tambah air sungai yang dingin dan menggigit di malam hari. Mereka tidak punya perahu jadi mereka hanya bisa mengandalkan diri sendiri berenang menyebrangi sungai ini.

Andri Chen melihat sungai ini sebentar lalu dia memimpin 50-an orang berenang menyeberangi sungai ini. Saat mereka sedang melewati sungai, ada orang yang jatuh ke dalam sungai, Andri Chen langsung berenang ke dalam air sungai yang dingin dan menyelamatkan tentara khusus ini, teman-teman yang lain membantu, dan membawa mereka sedikit demi sedikit berenang menyeberangi sungai.

Mereka menghabiskan hampir empat puluh menit untuk berenang menyeberangi sungai. Ketika semua orang sampai di tepian dengan selamat, satu per satu dari mereka menggigil kedinginan, Andri Chen juga sama, tetapi setelah sampai ke darat, dia langsung memerintahkan semua orang untuk segera meminum arak putih yang mereka bawa, perlahan-lahan tubuh mereka menjadi hangat.

Saat ini, Rose berjalan menghampiri Andri Chen dan berbisik, "Bee, anggota kami B8 sudah meninggal."

Setelah mendengar hal ini, Andri Chen segera bertanya, "Kenapa bisa meninggal?"

Rose berkata dengan sedih, "Saat sampai di darat, aku mendapati tubuhnya membeku dan kaku. Kupikir dia hanya ... tetapi tak disangka dia tidak bernafas lagi."

"Bagaimana dengan kelompok lain? Andri Chen bertanya lagi dengan penuh perhatian.

Rose melanjutkan: "Aku dengar anggota kelompok Season juga meninggal satu orang."

“Meninggal karena kedinginan?”tanya Andri Chen.

Rose menggelengkan kepalanya: "Saat berenang di tengah jalan, dia hanyut karena diterpa sungai."

Andri Chen merasa sangat sedih mendengar kabar meninggalnya dua tentara ini, mereka masih belum memasuki medan perang, dua tentara sudah dikorbankan, kecemasan Andri Chen menjadi semakin besar.

Saat ini dia harus tetap tenang, melihat arloji di pergelangan tangannya. Waktunya semakin dekat dengan waktu janjian mereka dengan pria misterius di negara H, tetapi mereka sama sekali tidak melihat ada mobil yang datang ke arah sungai ini .

Mereka menunggu sebentar, setelah tubuh mereka menjadi lebih hangat karena pengaruh alkohol. Mereka memakan dendeng sapi yang telah mereka persiapkan sebelumnya, tenaga mereka berangsur-angsur pulih, tetapi orang yang mereka tunggu tidak kunjung datang.

Saat ini, Rose juga merasa cemas. Dia berjalan menghampiri Andri Chen dan bertanya, "Bee, apakah mungkin dia melarikan diri setelah mengambil uang kita?"

Andri Chen menjawab: "Seharusnya tidak mungkin."

Rose melanjutkan berkata, "Tetapi waktu janjian kita telah tiba."

Andri Chen melihat arloji yang ada di pergelangan tangannya, waktu janjian sudah tiba, tetapi mereka belum melihat kedatangan pria misterius itu.

Sesaat, dia juga merasa cemas, jika pria misterius tidak datang, mereka hanya bisa mengandalkan kaki mereka berjalan ke Florist Big Company. Jarak dari sini ke Florist Big Company sangat jauh. Jika mengandalkan kedua kaki mereka untuk berjalan ke sana dan harus menempuh jarak yang sangat jauh, takutnya mereka akan mati kelelahan.

Novel Terkait

After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu