My Charming Lady Boss - Bab 126 Bau rokok (1)

Andri Chen ingin mengulurkan tangan untuk mengambil puntung rokok yang masih menyala itu di selakangannya, tetapi dia tidak bisa menggerakan kedua tangannya, jika tidak cepat diambil, puntung rokok itu akan dengan cepat membakar semuanya. Sampai saat itu, Andri Chen tahu dirinya sedang terjebak dalam masalah, di tempat itu tentunya tidak boleh terbakar, itu adalah tempat paling strategis untuk seorang pria, dan juga adalah alat yang penting untuk seorang pria.

Yuni Lin baru saja selesai bertanya, melihat Andri Chen tidak bersuara dia segera memandang Andri Chen, bertanya dengan curiga : “Kamu merokok kan?”

Andri Chen mana berani mengakuinya, dia dengan cepat menjawab : “Tidak!”

Saat ini, Rico Wang dari luar kamar pasien masuk ke dalam ruangan, Rosa Du juga setuju dan berkata : “Di dalam kamar ini ada bau rokok.”

Rico Wang dengan cepat menjelaskan: “Aku baru saja merokok satu batang di luar kamar, jadi bau rokok ini mungkin berasal dari tubuhku.”

Yuni Lin memandang Rico Wang lalu mengendus-endus di tempat di mana Rico Wang berdiri, memang benar ada bau rokok yang menyekat.

Saat ini Andri Chen, membuat sinyal dengan matanya ke arah Rico Wang, tetapi tidak berani meneriaki dia, karena dia kehilangan ingatan, pasti akan Yuni Lin akan curiga. Yang sangat terpenting, dua wanita ini sangat tidak mudah dibohongi.

Tetapi di bawah pandangannya, Andri Chen merasa api itu mulai menjalar di selakangannya, dan juga api itu mulai membesar.

Masih dalam keadaan panik, Andri Chen akhirnya bersuara : “Aku ingin pergi ke kamar mandi.”

Mendengar perkataan ini, Rosa Du dan Yuni Lin baru bereaksi, Rosa Du menengok ke arah Rico Wang, dengan agak sungkan berkata: “ Kakak Rico Wang, maaf merepotkan mu.”

Rico Wang tersenyum sambil berkata: “Apanya yang merepotkan, ini memang seharusnya biar aku saja yang melakukannya.”

Dengan begitu, dua wanita ini langsung meninggalkan kamar pasien.

Saat pintu kamar ditutup, Andri Chen yang bersandar di tempat tidur memandang Rico Wang dengan mengerutkan kening, dengan suara kecil berkata: “Tuanku, cepat bantu aku.”

Rico Wang tidak mendengar jelas yang dikatakan Andri Chen, dia masih merasa karena kejadian tadi.

Andri Chen melihat Rico Wang masih tidak ada pergerakan, dengan terpaksa meneriaki Rico Wang: “Dasar bocah! Cepat datang ke sini!”

Dengan begini barulah Rico Wang menghampirinya, melihat di kasur ada puntung rokok, sekali melihat itu, terkejut melihat selakangan Andri Chen ada sepuntung rokok, dia baru mengerti semuanya, itulah mengapa tadi Andri Chen mengerutkan alisnya.

Dengan panik, Rico Wang melihat sekelilingnya, melihat ada air yang banyak di dalam gelas, dengan cepat dia langsung menyiramkan air itu ke selangkangan Andri Chen.

Sampai saat itu, Andri Chen menggertakan gigi dan memaki dengan suara pelan : “Dasar kau ini! Itu sangat panas!”

Api telah dimatikan, tetapi Andri Chen khawatir bahwa aset nya terbakar lagi untuk kedua kalinya karena Rico Wang menyiramkan air panas.

Mendengar makian Andri Chen, Rico Wang baru memberikan reaksinya, langsung meminta maaf: “Kak Andri, maaf, aku tidak itu adalah air panas!”

Untungnya air panas itu juga kurang lebih sudah dingin, jika benar-benar yang disiramkan itu adalah air panas, benar-benar akan membuat mainan Andri Chen terbakar karena panas.

“Kau ini…” Andri Chen masih saja memakinya dengan suara pelan.

Selesai memaki, Andri Chen menengok ke arah Rico Wang dan berkata : “Jika punyaku sudah tidak berfungsi lagi, aku akan memotong punya mu sebagai gantinya.”

Rico Wang tersenyum terkikik : “Kak Andri, tidak mungkin, jika benar-benar tidak berfungsi lagi, aku akan mengajak mu ke Thailand, kita ini seumur hidup tidak akan bisa menjadi kakak adik, paling tidak masih bisa menjadi sepasang kekasih!”

“Kepalamu!” Andri Chen akhirnya sudah menjadi lebih tenang.

Rico Wang masih terus terkikik : “Kak Andri, jika tidak minta tolong dokter untuk memeriksa keadaan mu? Jika benar-benar terbakar karena panas, sebagai gantinya aku benar-benar minta maaf.”

Andri Chen berkata: “Tidak perlu!”

“Benarkah?” Rico Wang tersenyum senang.

Andri Chen sengaja mengatakan : “Tunggu aku keluar dari rumah sakit, aku juga akan menyiram mu dengan air panas, lalu kita berdua menjadi impas.”

“Kak Andri! Tidak perlu benci sampai seperti ini kan?” Rico Wang berkata sambil membuat wajah memelas.

“Jika tidak kamu menyiram diri sendiri?” canda Andri Chen.

Rico Wang tersenyum, lalu menghiburnya, “Kak Andri, walaupun kamu begini terhadap ku, aku akan memberi tahu Direktur Lin dan Kak Rosa Du soal kamu berpura-pura hilang ingatan.”

Sekali Andri Chen mendengar ini, dia langsung tahu situasi ini, wajahnya langsung tersenyum, berkata: “Kak Rico, siapa kita ini! Benar tidak! Hanya panas sedikit, bagaimana aku bisa begitu perhitungan denganmu! Benar tidak! Kita berdua adalah saudara.”

Melihat Andri Chen berbual seperti ini, Rico Wang juga tersenyum sambil berkata: “Kak Andri, ini kamu sendiri yang mengatakannya, aku tidak menyuruh mu!”

Saat ini, pintu kamar diketuk, terdengar suara Rosa Du : ”Kak Rico, apa masih belum selesai?”

Rico Wang menengok, lalu menjawab : ”Sebentar lagi selesai, kalian tunggu sebentar.”

Selesai berkata, Rico Wang melihat ke arah puntung rokok di pangkuan Andri Chen, dia memungutnya dan langsung membuangnya keluar jendela, lalu dengan cepat mengusir bau-bau asap keluar jendela.

Setelah semuanya beres, Rico Wang baru membuka pintu kamar.

Setelah Rosa Du masuk ke ruangan, dia bertanya dengan curiga : “Kenapa begitu lama?”

Rico Wang tersenyum sambil menjelaskan : “Kak Rosa, urine Kak Andri sedikit! Jadi sedikit lambat.”

Mendengar ini, Andri Chen memaki dalam hari, apanya yang urine sedikit!

Kali ini, Yuni Lin mengantarkan sayur yang dibungkus ke arah tempat tidur Andri Chen, dengan lembut berkata : “Andri, kamu pasti menunggu lama kan?”

Suara Yuni Lin, hampir menghangatkan hati Andri Chen, dia berkata dengan manis: “Istriku, maaf merepotkanmu.”

Yuni Lin tersenyum, berkata : ”Cepat makan!”

Andri Chen benar-benar kelaparan, tetapi dirinya melihat kedua tangannya, berkata dengan tidak berdaya, “Istriku, bagaimana aku bisa makan?”

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu