My Charming Lady Boss - Bab 299 Tidak menyalahkan dan tidak menyesal

Bagaimana mungkin Andri Chen meninggalkan Desi begitu saja saat itu, walaupun mereka baru pertama kali bertemu, tapi dia demi Futari Tsu, juga memberikan banyak bantuan, maka berdasarkan ini, Andri Chen tidak mungkin meninggalkan Desi.

Andri Chen sedang memegang pisau semangka dan Desi bertarung di sampingnya, melawan para pria yang beberapa meter jauh dari mereka.

Keduanya bertarung dengan gesitnya, meskipun sudah beberapa pria yang kalah, tetapi karena Desi sudah terluka, ditambah fisiknya gagah, dia menancapkan pisau semangka itu ke tanah, menggunakan pisau itu untuk menopang tubuh yang lelah, darah yang berada pada pisau itu bersinar terang, sebelah dengkul kakinya berlutut di tanah, mulutnya terengah-engah, dahinya dipenuhi oleh butiran keringat, dan tangan kanannya memegang pisau dengan gemetaran.

Dia melirik kearah Andri Chen yang sedang berkelahi, berteriak dengan kencang:”Andri, cepat pergi!”

Ketika Desi berteriak, Nora Shen dari belakang juga mengambil dua pisau semangka untuk membunuh, beberapa pria di sepanjang jalan jatuh di bawah serangannya, darahnya menodai pakaiannya, dan bahkan pipi Nora Shen berlumuran darah.

Ketika Nora Shen berlari ke arah Desi, dia juga terkejut dan bertanya,”Desi, kamu… bagaimana kondisi kamu?”

Desi menjawab dengan sedikit tenaga:”Kak Nora, Aku…..aku baik-baik saja, cepat! Aku lindungi kalian, kalian cepat pergi!”

Baru saja mengatakannya, pria berpakaian jas di belakang Desi tiba-tiba membawa pisau berlari kearahnya, Nora Shen mata dingin yang tiba-tiba meliriknya, pisau semangka yang dipegangnya melambai, pria itu menebas tepat dibelakang Desi tanpa mengatakan apa-apa, darah segar mengalir dari leher pria itu.

Nora Shen membalas:”Jika ingin pergi ayo pergi bersama!”

Setelah mengatakannya, Nora Shen membuang pisau semangka yang dia pegang di tangan kirinya, Desi berlutut ditanah lagi, mengingat dan berkata:”Desi, ingatkah kamu sepuluh tahun yang lalu, ketika kita berkelahi di bar? Awalnya aku ditikam oleh seseorang, kamu bersikeras menyeretku, dengan sekuat tenaga membantuku melawan pria busuk itu, menginjak mayat mereka, dan menyelamatkanku. Jika waktu itu bukan kamu, aku Nora Shen sudah sejak awal meninggal, jika hari ini mati, aku juga tidak akan meninggalkanmu.”

Mendengar kata hati Desi, dia sangat tersentuh, belum pernah ada teman bernama Nora Shen di dalam hidupnya.

“Kak Nora! Senang sekali telah mengenalmu!” Desi tersenyum, seyuman yang begitu bahagia.

Nora Shen menyeka segenggam darah di pipinya, tersenyum, dan berkata:”Sejak kapan kamu bisa mengatakan hal yang manis!”

Ketika keduanya berbincang, orang-orang disekitar tiba-tiba menyerang lagi, keduanya dari sebelah kiri dan sebelah kanan, dan dibantai oleh para pria pembunuh, beberapa serangan mendarat, darah berceceran di wajah mereka, kedua pria jatuh di bawah serangan pedang mereka.

Ditengah pertarungan Andri Chen juga mata merah, dia yang memegang pisau semangka di tangannya seperti memotong semangka sungguhan, menyerang keenam orang itu jatuh ke tanah berturut-turut, pakaian kerja juga berlumuran darah, juga dia lupa tentang rasa sakit, dan berteriak sambil melambaikan pisau dapur yang berdarah berkata:”Kemarilah! Kemarilah!”

Andri Chen berteriak kepada para pria itu, dan mereka tidak berani maju, karena begitu Andri Chen memancarkan aura pembunuh yang kejam, ketika dia menusukkan pisau semangka ke perut pria itu, bahkan matanya tidak berkedip sedikitpun, menakuti orang-orang disekitarnya, beberapa pria bahkan mulai mundur.

Pada saat itu, sebuah suara dari belakang Andri Chen yang diucapkan oleh Nora Shen:”Andri! Cepat pergi!”

Andri Chen melirik ke belakang, dia menyadari para pria mengepung Nora Shen dan Desi, dia tahu Desi terluka parah, dengan geram dia berlari kearahnya, menyerang orang yang mengelilingi Nora Shen dan Desi sampai terjatuh di tanah, darah yang tanah mengalir seperti sungai.

Pada saat ini tanpa sadar mereka bertiga telah sampai pada pintu belakang klub, Andri Chen berdiri di depan kedua wanita itu, tidak ada waktu melihat ke belakang berkata:”Kak Nora, cepat bawa Desi pergi, serahkan padaku yang disini!

Nora Shen menjawah, “Baik! Andri, kamu hati-hatilah!” Setelah mengatakannya, dia memegang pisau semangka yang berlumuran darah dan membantu Desi yang terluka berjalan menuju pintu belakang.

Andri Chen berhadapan dengan para pria melihat Nora Shen mereka berjalan keluar melalui pintu belakang, satu demi satu menjadi mengincarnya, tahu bahwa jika Desi melarikan diri, nyawa mereka akan berakhir, karena di Kota S, meskipun pasukan kak Noel sederajat dengan Desi, tetapi berdasarkan kekuatannya, Kak Noel benar-benar lebih lemah dari Desi.

Andri Chen melihat mereka mengincarnya, melambaikan pisau semangka di tangannya, berteriak:”Kemarilah! Kemarilah!”

Pada akhirnya ketika Andri Chen melambaikan pisau semangka, karena terlalu kuat, menjadi jatuh ke lantai .

“Dang Dang” suara, seluruh tubuh Andri Chen membeku, tidak habis pikir pisau semangka itu jatuh, mungkin karena terlalu banyak tekanan, sekelompok orang itu berusaha keras, Andri Chen tentu saja tidak mampu mengatasinya, karena kekuatan mereka hanya tersisa dua per tiga, bahkan jika dia adalah besi, dia seorang pun tidak dapat melawan dua puluh atau tiga puluhan orang itu, lebih aneh lagi, Noel si bajingan itu menghilang pada saat seperti ini.

Begitu pisau semangka di tangannya jatuh ke tanah, sekelompok orang bergegas sekuat tenaga, takutnya Andri Chen berbalik dan menyelinap, ketika sampai di pintu belakang, segera menutup pintu belakang.

Saat menutup pintu, Dia melihat Nora Shen membantu Desi berjalan menuju mobil jetta yang diparkir di dekat klub.

Namun, bahkan dengan kekuatan Andri Chen yang kuat, disisi lain ada beberpa orang mendobrak pintu pada saat bersamaan, beberapa kali, pintu yang diblokir Andri Chen dengan tubuhnya pun terbuka, untungnya dia dengan sekuat tenaga menahannya kembali.

Pada saat itu Andri Chen tidak bisa menahannya lagi, menoleh ke belakang berteriak pada Nora Shen:”Kak Nora, cepat bawa Desi masuk ke mobil, aku sudah tidak bisa menahan lagi.”

Tepat setelah menyelesaikan kalimat ini, seorang dengan sekuat tenaga menghantam pintu yang ditahan Andri Chen, Andri Chen terhampar sampai terbang, tubuh yang terjatuh satu meter lebih, tidak tahu apa yang digunakan oleh bajingan itu untuk membuka paksa pintu.

Ketika Andri Chen jatuh ke tanah, dia merasa tulangnya hampir hancur, tetapi melihat seorang pria bergegas keluar dari pintu belakang, membuatnya takut segera berdiri dengan cepat dari tanah, meskipun sedikit terasa sakit di bokongnya, tetapi tidak begitu mempedulikan hal itu lagi, dia tertatih-tatih berlari ke sebuah lapangan dekat pintu belakang klub.

Pada saat itu, seorang pria datang dari belakang Andri Chen :”Mereka pergi kearah sana, cepat kejar!”

Andri Chen tidak berlari terlalu jauh, kaki kanannya sepertinya menginjak sesuatu, terpeleset jatuh, Andri Chen jatuh ke tanah.

“Sialan! Bukan?” Andri Chen penuh dengan emosi mengucapnya, mengangkat kepala dan melihatnya, dan menyadari Nora Shen sedang membantu Desi masuk ke mobil, dia menoleh ke belakang, melihat beberapa pria dengan pisau berlari ke arahnya, dan juga jarak semakin mendekat, katanya didalam hati, berakhir sudah ini, aku akan mati di tangan pasukan kura-kura ini.

Karena Andri Chen baru saja terjatuh, kaki kanannya keseleo, bagaimana dia berusaha juga tidak bisa berdiri.

Ketika Andri Chen putus asa, terdengar suara langkah kaki di telinganya, dia meoleh, melihat Nora Shen yang berlari ke arahnya dengan pisau semangka.

Langkah Kak Nora yang begitu cepat, seorang pria di belakang tiba di tempat keberadaan Andri Chen, Nora Shen juga sudah berdiri didepan Andri Chen, memegang pisau dan membunuh empat atau lima pria.

Setelah kedua pria itu jatuh, Nora Shen menoleh bertanya:”Andri, bagaimana denganmu?”

Andri Chen menanggapinya dengan cepat:”Kakiku keseleo.”

Begitu Nora Shen mengertakkan giginya, dengan sekuat tenaga menjatuhkan kedua pria itu ke tanah, cepat kembali ke sisi Andri Chen, membantu Andri Chen berdiri, dengan geram dan berkata:”Aku menopangmu berjalan!”

Andri Chen sangat mengerti, jika saja Nora Shen membantunya pergi selangkah demi selangkah, takutnya mereka bertiga akan berada disini.

Dan, Andri Chen melihat beberapa pria mengejar dari pintu belakang klub berkata:”Kak Nora, cepat bawaDesi pergi! Jangan pedulikan aku, kalau tidak kita akan mati!”

Mengenai saran Andri Chen, Nora Shen tidak menerima, dia membantu Andri Chen dengan satu tangannya, tangan kanan memegang pisau semangka ditebangkan ke pria yang mengikuti, merespons dengan tegas:”Selama aku masih hidup, tidak akan pernah meninggalkan salah satu dari kalian, bahkan jika aku mati disini, aku tidak menyesalinya!”

Baru saja mengatakannya, pisau semangka melesat cepat kearah Andri Chen, saat Andri Chen berdiri, lupa melepaskan pisau semangka di tanah, pada saat itulah, tidak punya senjata perang, jadi sebaiknya merentangkan tangannya.

Tetapi, ketika lengannya menutupi kepalanya, Nora Shen yang memegang pisau tiba-tiba berbalik ke sisi lainya, dengan bahu kanannya mengambil pisau untuk Andri Chen, sambil menggertakkan giginya, mengunakan tangan kanannya untuk menikan perut pria itu dengan tangan kanannya, mata pria itu melebar, tiba-tiba membuka mulutnya, dan darah di sudut mulut mengalir perlahan-lahan.

Ketika Kak Nora mengertakan gigi mengeluarkan pisau semangka, pria itu tiba-tiba jatuh ke tanah, dia juga mengeluarkan banyak darah di bahu kanannya, tetapi masih tetap berdiri diam, pisau semangka yang meneteskan darah pada pisau ke bawah kaki, karena pria baruh saja menebas dengan pisaunya, Nora Shen hampir jatuh berlutut dengan satu lutut, sehingga dia bisa memegangnya.

Andri Chen tidak berharap Nora Shen menyerahkan hidupnya demi menyelamatkan dirinya, jika pisau semangka pria itu ditebas saja, maka pisau semangka yang tajam itu akan menebas kepala Nora Shen.

Juga bisa dibilang, Nora Shen baru saja menyelamatkan nyawa Andri Chen, dia menyadarinya dan membopong Nora Shen, dengan peduli berkata:”Kak Nora, bagaimana keadaanmu?”

Nora Shen mengertakkan giginya, mengambil pisau semangka dengan tangan kanannya dari tanah, menjawab dengan susah payah:”Aku baik-baik saja.”

Setelah menjawabnya, Nora Shen berkata lagi dengan terengah-engah:”Cepat pergi!”

Selanjutnya, keduanya bekerja sama menuju ke mobil Jetta yang di parkir di jalan, setiap langkahnya, mereka sangat kesakitan, tetapi mereka tidak boleh menyerah, karena begitu berhenti, mereka akan mati.

Tetapi mereka berjalan sampai setengah jalan ke tempat mobil Jetta itu, tiba-tiba terdengar suara tembakan di sedan Jetta, keduanya mendengar empat suara tembakan, seluruh safar menjadi tegang.

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu