My Charming Lady Boss - Bab 156 Panggilan Baru (1)

Andri Chen turun dari mobil, ia berdiri di samping mobil polisi dan dengan cermat mengamati anak muda yang melakukan penyanderaan itu, dia tampaknya seusia dengan Andri Chen, tetapi dia tidak tahu mengapa dia harus melakukan penyanderaan tersebut.

Saat ini, Sisca Mi berdiri di barisan polisi dan mencoba membujuknya: "Pemuda tampan, kamu jangan gegabah, selama kamu meletakkan pisau itu, jika kamu mengalami kesulitan apapun, aku akan membantumu."

Pria muda itu sedikit emosional, ia berteriak pada Sisca Mi: "Apa yang bisa kamu bantu untukku? Apakah kamu bisa memberiku banyak uang? Aku tidak punya apa-apa sekarang, dan tidak ada gunanya lagi untuk hidup."

Setelah berbicara, pemuda itu menoleh untuk melihat pusat lotere di belakangnya, ia berkata dengan penuh kebencian, "Aku menyalahkan penjual lotere ini, mereka yang membuatku tidak punya uang sekarang ..."

Setelah mendengar perkataannya, Andri Chen pun baru bereaksi, ternyata karena pemuda itu telah kehilangan semua uangnya untuk membeli tiket lotere, jadi dia menyandera penjaga toko untuk melampiaskan kebenciannya.

Pada saat ini, Andri Chen sedang bersiap untuk memasuki barisan, tetapi dihentikan oleh seorang polisi berseragam.

"Kamu tidak bisa masuk!"

Ketika Sisca Mi melihat situasi ini, dia pun mendatanginya, ketika polisi berseragam melihat Sisca Mi, dia berteriak dengan hormat: "Tim Mi!"

Baru saja dia datang, Andri Chen mengambil inisiatif dan berkata, "Biarkan aku mencoba!"

“Kamu?” Sisca Mi sedikit terkejut.

"Kenapa? Tidak percaya padaku?" Andri Chen menunjukkan senyum samar.

Sisca Mi pun ragu sejenak, tetapi masalah ini bukanlah sebuah lelucon, tetapi dia percaya pada Andri Chen, karena beberapa insiden tak terduga pernah ditangani oleh Andri Chen, dan kasus keracunan yang terakhir kali terjadi, ia benar-benar berterima kasih kepada Andri Chen, mungkin saat ini dia juga memiliki cara yang baik.

"Baiklah! Ikut aku," Sisca Mi akhirnya setuju.

Andri Chen kemudian mengambil barisan di depannya dan berjalan masuk, petugas polisi berseragam di sebelahnya tercengang, tidak tahu siapa dia.

Andri Chen pergi mengikuti Sisca Mi, pria muda itu menjatuhkan pandangannya pada Andri Chen, ketika dia melihat Andri Chen datang mendekat, ia bergegas dengan suara keras menghentikannya, "Jangan datang! Jika kamu datang, aku akan membunuhnya."

Andri Chen pun segera menghentikan langkah kakinya, ia menyentuh sakunya, menolehkan kepalanya dan bertanya pada Sisca Mi, "Apakah kamu punya rokok?"

Begitu Sisca Mi bersiap untuk berbicara, seorang petugas polisi pria di sebelahnya menawarkan sebungkus rokok dan berkata, "Aku punya."

Andri Chen mengeluarkan sebatang rokok, ia menyalakannya perlahan, menyesapkan rokok tersebut kedalam mulutnya, menghisap dan menghembuskan asapnya, pria berkepala pitak itu segera bertanya, "Siapa kamu?"

Andri Chen menjawab sambil tersenyum: "Kamu tebak!"

Mendengar ini, pria berkepala pitak menjadi lebih marah, matanya melihat gerakan berbahaya berikutnya.

Andri Chen dengan cepat menghentikannya: "Jangan marah!"

Setelah ia mengatakannya, Andri Chen bertanya pada pria berkepala pitak dengan senyum lebar di wajahnya, "Bung, apakah kamu pernah membunuh orang?"

Pria berkepala pitak tersebut menjawab dengan pasti: "Aku pernah membunuh."

Andri Chen dengan sengaja bertanya: "Apakah tanganmu masih gemetar jika pernah membunuh orang?"

Ketika dia melihatnya, dia tahu bahwa pemuda ini baru pertama kali melakukannya, karena dia tampak sedikit linglung, tangan dan kakinya gemetar.

Setalah pria berkepala pitak mendengar kata-katanya, ia pun dengan segera mengancam: "Apakah kamu tidak percaya aku akan membunuhnya?"

Andri Chen mengangguk cepat: "Aku percaya, aku percaya."

“Kalau begitu kamu cepat ambil uang sebesar 2 Miliar, atau aku akan membunuhnya!” Pria berkepala pitak menyebutkan persyaratannya.

Andri Chen terus menghisap rokok dan berkata, "Uang 2 Miliar adalah hal kecil, intinya, aku harus memberitahumu sesuatu."

“Apa?” Pria berkepala pitak itu bertanya dengan rasa ingin tahu.

“Kalau begitu kamu harus menjawab beberapa pertanyaanku terlebih dulu, apakah boleh?” Andri Chen bertanya dengan cara sudah direncanakan.

“Pertanyaan apa?” Pria berkepala pitak itu juga mulai penasaran.

“Apakah kamu punya saudara kandung?” Andri Chen bertanya sambil menghisap rokok.

Pria berkepala pitak itu tidak tahu apa yang ingin dilakukan Andri Chen, ia pun menjawab dengan jujur: "Tidak ada."

Bukan hanya pria berkepala pitak yang tidak tahu apa yang ingin dilakukan Andri Chen, bahkan Sisca Mi yang berada di sebelahnya juga tidak tahu apa yang ingin dia lakukan, mengapa dia harus mengajukan pertanyaan-pertanyaan membosankan ini.

Andri Chen terus bertanya, "Apa pekerjaan Ayah dan Ibumu?"

Pria berkepala pitak itu seketika mulai waspada, "Mengapa kamu menanyakan beberapa hal tersebut?"

“Kamu jawab dulu pertanyaanku!” Andri Chen memberikan penekanan pada nada bicaranya.

Pria berkepala pitak itu ragu sejenak, namun dia tetap menjawab.

"Petani."

Setelah menanyakan dua pertanyaan ini, Andri Chen menghisap rokoknya lagi dan berkata, "Kalau begitu kamu bisa melakukannya sekarang."

“Apa?” Sisca Mi, yang berdiri di samping tercengang, ia tidak tahu apa yang ingin dilakukan Andri Chen. Polisi yang berada di sebelah Sisca Mi juga tercengang, mereka merasa heran mengapa dia memutuskannya seperti itu.

Baru saja Andri Chen mengatakannya seperti itu, pria berkepala pitak itu pun mulai terkejut, "Apa yang kamu katakan? Kamu membiarkanku untuk membunuhnya?"

Andri Chen mengangguk dengan sebatang rokok di tangan kanannya: "Benar! Jika kamu sudah membunuh dia, kami akan membunuhmu, dan kemudian kamu mati, dan orang tuamu akan menanggung penderitaan yang disebabkan olehmu."

Novel Terkait

This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu