My Charming Lady Boss - Bab 69 Kejadian Tak Terduga (1)

Tiba-tiba masuklah seorang anak perempuan ke dalam ruangan, ekspresinya sungguh panik, tidak berhenti membungkukkan badan meminta maaf, "Maaf, maaf, aku cari Kakak Andri Chen."

Selesai berbicara, pandangan anak perempuan ini langsung tertuju pada Andri Chen, tetapi dia sama sekali tidak mengenal perempuan itu.

Andri Chen terkejut, kemudian berdiri dan bertanya dengan heran: "Kamu siapa? Ada masalah apa?"

Anak perempuan itu baru berkata, "Kakak Andri, Kakak Rico dalam masalah."

Setelah mendengarnya, Andri Chen menjadi panik, dia langsung menarik tangan perempuan itu dan bertanya dengan terburu-buru di luar: "Kakak Rico kenapa?"

Anak itu menangis dan berkata: "Tadi Kakak Rico berantem dengan seorang pelanggan, sekarang orang itu lapor polisi dan polisi langsung membawanya pergi, aku panik dan langsung kepikiran Kakak Andri, kamu harus memikirkan cara untuk membantunya."

Andri Chen baru mengerti, melihat ekspresi anak perempuan yang panik ini, dia tahu pasti anak ini menyukai Rico Wang, kalau tidak, dia tidak mungkin sampai menerobos masuk ke ruangan itu untuk mencarinya.

Dengan segera Andri menenangkannya: "Jangan menangis, Rico akan baik-baik saja."

Selesai berkata, Andri Chen bertanya dengan penasaran: "Dia sudah dibawa pergi oleh polisi?"

Anak perempuan itu terus mengusap mata dan menggelengkan kepala: "Mobil polisi masih ada di bawah, cepat kamu lihat."

Andri Chen tidak berkata apa-apa lagi, hanya memberi isyarat: "Ayo pergi."

Dengan sangat cepat Andri Chen sampai ke lantai lobby restoran, di luar sana sedang terparkir sebuah mobil polisi yang lampu sirinenya masih menyala, pelanggan lain dalam restoran juga mengelilingi dan melihat keramaian itu, mobil ambulans pun datang dengan tepat waktu, terlihat petugas sedang memapah seseorang yang gemuk dan kepala bercucuran darah ke dalam mobil.

Andri Chen langsung menerobos keramaian itu, melihat Rico Wang sedang diseret masuk ke dalam mobil, baru saja ingin menghampiri, dia dihadang oleh seorang polisi yang berseragam rapi: "Apa yang kamu laukan?"

Andri Chen baru menjelaskan: "Ketua, dia teman aku, ada apa dengannya?"

Polisi berkata dengan tidak senang: "Ada apa? Dia sudah melukai orang!"

Selesai berkata, polisi itu berbalik dan menutup pintu mobil, Andri Chen pun berteriak menembus kaca jendela mobil: "Rico! Rico!"

Setelah berteriak dua kali, Rico yang sedang duduk di dalam mobil baru sadar, dia langsung menjawab; "Kakak Andri! Kakak Andri!"

Tetapi saat ini semua polisi sudah masuk dan menghidupkan mesin, mobil pun melaju meninggalkan hotel.

Sirine mobil ambulans pun ikut berbunyi, dengan secepat kilat meninggalkan tempat itu.

Andri Chen tidak tahu apa yang terjadi barusan, hanya bisa menanyakannya pada anak perempuan itu: "Terjadi apa? Kenapa Kakak Rico memukuli orang?"

Anak perempuan itu menjelaskan: "Ada pelanggan datang makan dan tidak mau membayar, Kakak Rico langsung berdebat dengannya, entah mengapa, saat sedang berbicara tiba-tiba keduanya berantem, mereka berjumlah 3 orang, melawan Kakak Rico sendiri, awalnya aku takut dan cemas dengannya, tetapi ternyata ketiga orang itu malah dipukulinya hingga babak belur.

Setelah mendengar cerita itu, Andri Chen sudah cukup mengerti, dia berpikir sejenak, lanjut bertanya: "Kamu yakin mereka yang memulai dulu?

Anak perempuan itu berkata dengan yakin: "Benar!'

Andri Chen berpikir keras, kemudian bertanya lagi: "Apakah semua ruangan di restoran ini ada kamera CCTV-nya?"

Anak perempuan itu memikirkan pertanyaan itu, dan menjawab dengan sangat pasti: "Semua sudah dipasang."

Andri Chen memberi isyarat tangan: "Ayo, kita ke ruang kontrol."

Dalam ruangan itu, beberapa satpam melihat Andri Chen dan langsung memberi hormat: "Kakak Andri."

Andri Chen melihat ekspresi panik dari mereka, langsung menenangkan: "Kalian jangan cemas, Rico akan baik-baik saja."

Selesai berkata, Andri Chen langsung menyetel rekaman kamera CCTV, melihat rekaman setengah jam yang lalu, terlihat Rico Wang sedang berkelahi dengan 3 laki-laki lain, Andri Chen melihatnya dari awal hingga akhir, dapat dipastikan memang mereka yang mulai dulu.

Melihat sampai disini, Andri Chen pun menghela nafas, Rico Wang akan baik-baik saja, dia hanya melakukan perlindungan diri.

Saat keluar dari ruang pengamanan, Andri Chen pun menghibur anak perempuan itu:" Jangan khawatir, Rico tidak akan terjerat masalah."

Anak perempuan itu mengangguk, berkata dengan terharu: "Terima kasih Kakak Andri."

Andri Chen membalas dengan senyuman, berkata: "Terima kasih apanya, aku dan Rico sudah sahabatan sejak kecil, ini sudah seharusnya aku lakukan."

Terakhir, Andri Chen meninggalkan ruang pengamanan itu, dia berdiri di depan hotel dan menelepon Sisca menanyakan kondisi Rico Wang, berharap dia tidak terjerat masalah ini, jika benaran diduga melukai orang, maka keadaan akan semakin rumit.

Dia masih ingat, sesuai aturan hukum, jika sengaja melukai orang, akan dihukum maksimal 3 tahun penjara, dan jika melukai orang dengan parah, maka akan dihukum minimal 3 tahun maksimal 10 tahun penjara. Jika sampai menyebabkan kematian korban atau melumpuhkannya, maka akan dihukum minimal 10 tahun penjara atau hukuman mati. (Jadi harus berhati-hati!)

Telepon itu dengan cepat tersambung, Andri Chen bertanya dengan tenang: "Istriku, aku ingin menanyakan sesuatu."

"Masalah apa?" Sisca yang mendengar kata-kata itu pun bengong beberapa saat.

Andri Chen langsung menjelaskan semuanya: "Baru saja terjadi perkelahian di restoran kelas bisnis daerah Kowloon, temanku memukuli 3 pelanggan hingga kepalanya bocor, tetapi mereka yang mulai duluan, kata pelayan, penyebabnya adalah mereka menolak membayar makanan yang sudah dimakan,"