My Charming Lady Boss - Bab 555 Florist Mansion

Begitu Andri Chen menekan tombol itu, dia mendapati lantai di bawah kakinya tidak terbuka seperti sebelumnya, sebaliknya pintu di ruangan itu tiba-tiba terkunci. Dia berlari dan menarik pintu itu, tapi pintu itu tidak bisa dibuka sama sekali. Lalu dari suatu tempat di ruangan itu, kepulan asap biru perlahan-lahan berhembus.

Saat Andri Chen berbalik untuk melihatnya, dia tahu masalah besar sedang terjadi. Ini adalah asap beracun yang diciptakan oleh Raja Bunga. Begitu orang menciumnya, akan mengalami halusinasi. Orang yang mengalami halusinasi ini tidak akan bisa mengendalikan diri dan akan melakukan banyak hal gila sampai dia mati.

Andri Chen bergegas menutupi hidungnya dan hendak menggunakan kursi kantor untuk menghancurkan jendela, tetapi setelah mengerahkan sekuat tenaga untuk menghancurkan jendela itu dia mendapati ternyata jendela yang ada di sekelilingnya terbuat dari kaca anti peluru, jadi dia sama sekali tidak bisa menghancurkannya dengan kursi .

Andri Chen baru sadar ternyata dia masuk kedalam perangkap Raja Bunga.

Saat itu, tiba-tiba dari monitor di atas meja, muncul sosok Raja Bunga. Dia tersenyum kepada Andri Chen dan berkata, "Bee, tidak lama lagi kamu akan berhalusinasi dan mati. Sampai saatnya barang yang ada di tanganmu akan jatuh ke tanganku. "

Melihat ekspresi wajah Raja Bunga yang terlihat bangga, Andri Chen juga tertawa: "Raja Bunga! Aku lupa memberitahumu bom yang ada di tanganku adalah bom palsu."

Mendengar hal ini, Raja Bunga terlihat sedikit terkejut, tetapi tak lama dia berkata kepada Andri Chen: "Oh ya, Bee, aku mash akan memberitahukan satu hal kepadamu, orang tuamu sudah mati."

“Apa?” Andri Chen sangat terkejut.

Raja Bunga berkata dengan menyesal: "Maafkan aku, aku tidak pernah berpikir untuk membunuh orang tuamu, tetapi ibumu tiba-tiba sakit dalam perjalanan ke Kota Blues, dokter kami gagal menyelamatkannya, karena kematiannya, ayahmu menjadi sedih dan putus asa, akhirnya dia memilih untuk bunuh diri. Mengenai putramu, dia sudah dibawa untuk dijadikan bahan percobaan, mungkin sekarang dia sudah menjadi tikus percobaan. "

"Bajingan! Aku akan membunuhmu!" Andri Chen berkata dengan marah lalu dia melemparkan kotak kayu yang ada di tangannya ke layar monitor itu, dan menyebabkan layar monitor itu menjadi padam.

Dia tidak bisa menerima kematian orang tuanya, belum lagi Daniel yang masih sangat muda. Jika Daniel mati begitu saja, dia benar-benar sangat mengecewakan Rossa Du.

Memikirkan hal ini, Andri Chen sangat sedih dan putus asa, tetapi tak lama lagi asap beracun yang ada di ruangan ini akan menyebar ke tempat dia berada. Dia harus memikirkan cara untuk pergi meninggalkan tempat ini. Dia tidak boleh mati di sini, dia harus membalaskan dendam orang tuanya, dan menghancurkan Raja Bunga.

Tapi di ruangan ini tidak ada jalan keluar sama sekali, jadi dia hanya bisa mengandalkan Season yang berada di bawah, hanya dia yang bisa menyelamatkan dirinya dari tempat ini.

Dia segera menyalakan radiotelepon dan melakukan panggilan dengan headset bluetooth-nya: "Season , Season , aku Bee."

Dengan cepat, suara Season terdengar dari headset bluetoothnya: "Season menerima panggilan, Kak Bee ada perintah apa?"

Andri Chen bergegas berkata, "Season, aku dikunci Raja Bunga di lantai 38, cari cara untuk memecahkan jendela di lantai 38."

“Baik, aku akan segera sampai.” Tak lama setelah Season memberikan jawaban. Beberapa drone tiba-tiba muncul di luar jendela lantai 38. .

Setelah melakukan beberapa tembakan, Andri Chen menyadari peluru drone tidak mempan terhadap jendela ini.

Dia tidak tahu bahan apa yang digunakan Raja Bunga untuk membuat kaca anti peluru ini, bahkan lantai yang berada di bawah kaki Andri Chen semuanya terbuat dari baja, bom biasa tidak bisa meledakkannya sama sekali.

Tetapi sebentar lagi, asap beracun di ruangan ini akan menjadi semakin tebal. Jika Andri Chen masih tidak berhasil melarikan diri, dia akan menghirup asap beracun ini. Sampai saatnya, bahkan Laver juga tidak akan bisa menyelamatkannya.

Oleh karena itu Andri Chen bergegas berkata kepada Season lewat radiotelepon: "Season, peluru drone tidak mempan sama sekali terhadap kaca lantai 38."

Rose menjawab: "Bee, tunggu sebentar, aku akan mengirim robot untuk membantumu."

“Cepat, aku tidak tahan lagi.” Meskipun kantor Raja Bunga sangat besar, tapi asap tebal ini mulai menyebar ke tempat Andri Chen berada. Sebentar lagi, dia bahkan tidak bisa berbicara lagi.

"Akan segera sampai." Setelah Season memberikan jawaban, dia mengendalikan robot ke lantai 38. Robot itu sangat cepat. Robot itu memanjat ke lantai 38 seperti monyet, saat robot itu menggunakan kepalanya menghantam kaca jendela itu dia mendapati kaca anti peluru itu memang sangat keras, meskipun robot menembaknya dengan peluru terus menerus, kaca anti peluru itu masih sangat kokoh.

Season melihat melalui mata robot, dan mendapati asap beracun semakin mendekati Andri Chen, akhirnya, dia mengendalikan robot naik ke lantai 39 dan menemukan satu-satunya kelemahan lantai 38. Di lantai tingkat 39, dia melihat lubang pengontrol asap beracun, asalkan dia meledakkannya dengan bom, racun itu akan ditiup angin kencang.

Oleh karena itu, Season mengendalikan robot ke lantai 39 dan memasang bom disana. Beberapa detik kemudian, dia meledakkan bom dengan remot kontrol, tak lama terdengar suara ledakan yang keras di langit-langit lantai 38 dan menimbulkan sebuah lubang besar lalu robot itu melompat ke dalam lewat lubang besar yang ada pada langit-langit lantai 38. Andri Chen akhirnya melihat harapan.

Robot berjalan ke hadapan Andri Chen dan langsung menyerahkan masker gas kepadanya. Setelah dia mengenakannya, dengan bantuan robot, dia langsung dibawa dari lantai 38 ke lantai 39, kemudian sebuah drone besar langsung terbang ke lantai 39, lewat radiotelepon Season berkata: "Kak Feng, kamu naik ke atas drone, aku akan membawamu turun."

Andri Chen berada di lantai 39, sudah tidak ada jalan lain, dia melihat jam, Rose sudah memasang bom raksasa di bawah gedung. Setelah diledakkan, bangunan ini akan menjadi reruntuhan, dan bahkan akan mengakibatkan gempa di Kota Blues, karena kekuatan ledakan ini setara dengan sebuah meteor berukuran lumayan besar yang jatuh ke bumi.

“Baik!” Lantai 39 sangat tinggi, tetapi Andri Chen tidak punya pilihan lain, dia hanya bisa menggertakkan giginya dan memeluk drone yang besar ini.

Lalu, di bawah kendali Season, drone itu perlahan-lahan terbang kebawah dari lantai 39. Jika Season kehilangan kendali, baik drone dan Andri Chen akan jatuh, jadi Season sangat berhati-hati.

Tetapi pada saat ini, di sekeliling Florist Mansion penuh dengan baku tembak. Untuk sementara lima kelompok tentara khusus sudah mengendalikan pasukan Raja Bunga yang berada disekitar. Banyak tank dan panser Florist Big Company yang berjalan ke arah mereka. Di angkasa bahkan ada pesawat tempur menyerang sekeliling Florist Mansion.

Dengan menggunakan drone Season melakukan serangan gila-gilaan terhadap pesawat tempur, dan dengan bantuan pasukan robot, beberapa pesawat tempur telah ditembak jatuh.

Sebaliknya, pasukan darat mengepung lima kelompok tentara khusus, ditambah dengan serangan dari tank, beberapa tentara Andri Chen terluka.

Saat drone yang dinaiki oleh Andri Chen terbang di lantai 18, tiba-tiba ada seseorang yang menembaki drone dari dalam gedung.

"Dor Dor Dor ..." begitu Andri Chen mendengar suara tembakan itu dia langsung tahu itu adalah suara senapan mesin, kekuatan senapan mesin sangat hebat. Begitu tertembak , drone akan hancur.

Pada saat yang genting ini, drone ini menembakkan rudal ke senapan mesin itu, dalam sekejap, lantai delapan belas menjadi lautan api, dan robot yang mengepung bangunan ini juga meluncurkan serangan gila-gilaan ke lantai delapan belas.

Dalam waktu singkat, Florist Big Company dikelilingi oleh api peperangan dan jeritan yang tidak berhenti.

Ketika Andri Chen mendarat dengan selamat, Rose berlari menghampirinya sambil terengah-engah, lalu dia bertanya, "Bee, bagaimana situasi di atas?"

Andri Chen menjawab dengan kecewa: "Aku membiarkan Raja Bunga melarikan diri."

Saat membahas hal ini, Andri Chen tiba-tiba teringat sesuatu lalu dia berkata kepada Season lewat radiotelepon: "Season, di atap gedung ada landasan pesawat. Kamu pikirkan cara untuk meledakkan pesawat-pesawat itu agar Raja Bunga tidak bisa melarikan diri."

Season menjawab: "Tenang saja! Aku akan segera mengubah atap menjadi lautan api."

Saat ini, Peony berlari kearah mereka sambil berkata dengan terengah-engah, "Bee, kita tidak bisa menahannya lagi, pasukan pihak lawan terlalu banyak, dan masih ada banyak pasukan yang datang dari tempat lain."

Andri Chen tahu mereka tidak bisa terus bertempur, mereka harus meledakkan Florist Mansion sesegera mungkin, jika tidak Raja Bunga akan berhasil melarikan diri, dan semua pengorbanan mereka akan sia-sia.

Oleh karena itu Andri Chen bergegas bertanya kepada Rose yang berdiri di sebelahnya, "Berapa lama bom akan meledak?"

Rose menunduk melihat arlojinya dan menjawab, "Sepuluh menit lagi."

Andri Chen menjawab: "Bertahan satu menit lagi, lalu kita mundur."

"Baik." Mereka mengangguk.

Pada saat ini, dari lantai paling atas Florist Mansion terdengar suara ledakan, kepulan asap berterbangan. Andri Chen tahu Season sudah menghancurkan landasan pesawat Raja Bunga, yang juga berarti mereka telah menghancurkan jalan keluar terakhirnya.

Saat semuanya bersiap untuk mundur, sosok Raja Bunga muncul di layar iklan yang berada di pintu masuk utama Flower Mansion. Dia tersenyum kepada Andri Chen dan berkata, "Bee, aku akan menunjukkan sesuatu kepadamu."

Andri Chen tidak tahu apa yang ingin dilakukan Raja Bunga, setelah beberapa saat, Andri Chen melihat sosok orang tuanya di samping Raja Bunga, mulut mereka ditutup dan tidak bisa berbicara sama sekali.

Melihat hal ini, Andri tidak menyangka orang tuanya masih hidup, dia merasa sangat gembira tetapi dia juga merasa sangat khawatir karena orang tuanya masih berada di dalam gedung, dan sepuluh menit lagi, bom yang berada di Florist Mansion akan meledak.

Pada saat ini, Raja Bunga kembali berkata, "Bee, aku tahu kamu anak yang berbakti, aku juga tahu kamu ingin meledakkan Florist Mansion, tetapi apakah kamu tega meledakkan orang tuamu?"

Andri Chen tidak bisa duduk diam melihat semua ini, dia berbalik dan berlari menuju Florist Mansion.

Rose berteriak di belakangnya, "Bee, kembali! Bom akan segera meledak."

Tapi Andri Chen tidak menoleh sama sekali dan langsung masuk kedalam Florist Mansion. Rose tidak ingin terjadi sesuatu kepada Andri Chen, karena Raja Bunga sangat licik, dia juga ikut berlari ke dalam Florist Mansion.

Ketika Laver dan Peony melihat semua ini, mereka juga tidak tinggal diam dan ikut berlari kedalam.

Hanya Season yang tersisa diluar, dia sedang mengendalikan pasukan robot untuk melawan tentara negara H yang datang dari segala arah, meskipun kekuatan tempur robot sangat kuat, tetapi pihak lawan juga memiliki tank dan panser, jika mereka menemukan titik vital robot dan merusak papan sirkuit, robot akan langsung mati.

Setelah bertarung selama beberapa ronde, beberapa robot-robot Season juga sudah banyak yang dikorbankan, daya tempur negara H lebih kuat dari pada yang dia duga.

Setelah Andri Chen menerobos masuk ke dalam Florist Mansion, dia bisa melihat orang tuanya di layar yang berada di setiap lantai. Dia tidak tahu dilantai berapa orang tuanya berada, jadi dia meminta Season untuk mencari orang tuanya menggunakan drone. Hasilnya drone itu menemukan orang tuanya berada di sebuah ruangan di lantai 22, Raja Bunga mengikat tubuh mereka dengan bom.

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu