My Charming Lady Boss - Bab 485 Makan Malam Romantis

Andri Chen tidak tahu benar salah kata-kata Meggy Qu, jadi dia bertanya lagi untuk memastikan, “Lalu, mengapa kamu menyuruhku mengambil banyak penerbangan?”

Meggy Qu tersenyum lalu menjelaskan, “Aku tidak ada maksud untuk bercanda. Kalau polisi mencurigaiku sebagai seorang penculik anak, aku bisa tinggal dipenjara selama sisa hidupku, jadi aku terpaksa melakukan itu. Aku memang berencana untuk menjelaskannya padamu saat kita bertemu. Ketika aku membawa lari Daniel, aku sangat marah saat aku tahu kamu memiliki anak dengan wanita lain, tapi setelah kupikir lagi, dia juga anakmu. Setelah itu, aku juga tahu kamu menghubungi polisi. Aku tidak ingin merepotkan bos karena masalah ini. Jika dia tahu, aku bisa dimarahi dan gajiku bisa dipotong.”

Andri Chen kini mempercayai kata-kata Meggy Qu.

Meggy Qu berbalik badan kearah kursi santai lalu membungkuk dan menuang anggur ke gelas. Dia kembali menghampiri Andri Chen dengan dua gelas berisi anggur ditangannya. Dia menyodorkan satu untuk Andri Chen sambil tersenyum, “Ayolah, sayang, minumlah. Walaupun aku tidak bisa menjadi isterimu dalam kehidupan ini, aku masih bisa menjadi kekasih yang sangat mencintaimu!” ujar Meggy Qu sambil mengedipkan sebelah matanya. Kedipan itu tampak terlalu berlebihan, namun Andri Chen yang sedang berdiri didepannya tahu kalau Meggy Qu memang tidak biasa. Dia sudah hilang sejak lebih dari 20 tahun yang lalu.

Tapi, Andri Chen tidak memberitahu hal ini pada Meggy Qu. Dia berencana untuk menginvestigasi hal ini dalam-dalam. mungkin, dia bisa menemukan suatu petunjuk dari wanita ini.

Sebab itulah, Andri Chen menerima gelas itu tanpa ragu. Meggy Qu mengangkat gelasnya, Andri Chen mengikutinya. Meggy Qu tersenyum, “Sayang, ayo kita bersulang untuk enam tahun yang telah berlalu ini. Aku pikir kamu telah mati atau sengaja bersembunyi dariku. Aku tidak menyangka kamu kehilangan ingatanmu.”

Mereka lalu bersulang, mengangguk, lalu menenggak anggur mereka.

Setelah meminum anggurnya, Meggy Qu memandang lautan biru yang tak berujung. Dia menutup mulutnya sambil berteriak, “Ah! Ah! Ah!”

Dia lalu menoleh ke Andri Chen, “Sayang, aku sangat senang. Ayo berenang denganku.”

Sebelum Andri Chen sempat menjawab, Meggy Qu yang sudah berbikini langsung melompat ke laut. Air terciprat dari tempatnya melompat. Setelah kepalanya muncul dari air, Meggy Qu berenang mendekati kapal pesiarnya dan berteriak ke Andri Chen, “Sayang, cepat turun! Cepatlah!”

Andri Chen tampak ragu, namun dia lalu meletakkan gelasnya dan mencopot bajunya, hanya celananya lah yang tersisa. Dia langsung melompat ke laut. Air terciprat di sebelah Meggy Qu.

Ketika kepala Andri Chen muncul dari bawah air, Meggy Qu mencipratkan air ke wajahnya.

Andri Chen berusaha menghindar, namun ketika dia membuka matanya lagi, Meggy Qu sudah menghilang. Dia melihat ke sekeliling. Dia tidak menemukan kepala Meggy Qu. Dia tidak tahu kemana wanita itu pergi.

Usai melihat ke sekelilingnya, Andri Chen mulai berenang sambil berteriak, “Rose! Rose!”

Dia memanggilnya dua kali, namun Meggy Qu tidak menjawabnya. Andri Chen kalau saja wanita ini mungkin tenggelam.

Ketika Andri Chen khawatir, tiba-tiba Meggy Qu muncul dari belakang Andri Chen. Wanita itu lalu memeluk Andri Chen dengan sigap. Andri Chen terkejut dan bertanya-tanya siapa orang yang berada dibelakangnya.

Tetapi, Meggy Qu kemudian tertawa terbahak-bahak. Andri Chen baru sadar Meggy Qu telah mempermainkannya.

Ketika Meggy Qu memeluknya dari belakang, Andri Chen sedikit merasa tidak nyaman. Dia tidak memiliki perasaan apa-apa terhadap wanita ini. Lagipula, wanita ini tiba-tiba saja dekat dengannya sedangkan Andri Chen masih merasa wanita ini adalah wanita yang berbahaya.

Andri Chen mencoba mencari-cari alasan dan berkata, “Rose, ayo naik!”

Meggy Qu tidak menolak, “Baiklah!”

Meggy Qu pun melepaskan pelukannya lalu berenang mengikuti Andri Chen ke samping kapal. Mereka pun naik dan berbaring di kursi santai lagi.

Meggy Qu merapikan wambut panjangnya yang basah. Dadanya tampak membusung. Sepertinya, kegiatan berenang barusan cukup menguras tenaganya.

Meggy Qu tampak ahli dengan aktivitas air, sama dengan Andri Chen. Meggy Qu bahkan bisa menahan nafasnya selama lima menit di bawah air tadi.

Ketika nafas Meggy Quu kembali stabil, dia berkata, “Aku sudah lama tidak menyelam.”

“Apa kamu sering datang kesini?” tanya Andri Chen.

“Aku datang ke Canghai ketika aku sedang libur kerja dan aku sama sekali belum liburan selama lebih dari setahun.”

Andri Chen mengangguk lalu mengalihkan topik, “Ngomong-ngomonng, Rose, bagaimana kamu bisa menjadi penjaga padahal kamu seorang wanita?”

Meggy Qu merapikan rambutnya sejenak lalu duduk tegap di kursinya sambil menuang anggur. Dia menenggaknya lalu menjawab, “Aku ini anak yatim piatu. Ayahku bilang dia memungutku dari jalanan lalu dia mengirimku untuk menjadi tentara, entah untuk alasan apa. Setelah berhenti, aku menjadi penjaga. Saat itu aku sangat miskin. Lalu, aku mendengar ada perusahaan yang membutuhkan penjaga wanita dengan bayaran yang tidak sedikit. Aku langsung mendaftar. Aku tidak menyangka aku lolos. Sejak itu, aku memulai karirku sebagai penjaga disana. Awalnya, aku merasa pekerjaan itu sangatlah susah. Aku berlatih setiap hari dan aku bertemu denganmu. Aku juga bertemu dengan Laver, Peony, dan Season. Kami berteman baik, bekerja sama, minum-minum, juga berlatih bersama—”

Meggy Qu lalu berhenti dan berpikir sejenak, dia lalu berkata, “Aku sangat merindukan saat-saat itu. Tidak seperti sekarang, aku ditugaskan di Afrika Selatan, Poppy ditugaskan di Eropa, Peony ditugaskan di Afrika, Season masih di India, dan kamu, kamu sudah hilang selama bertahun-tahun. Aku akan sangat kesepian di Afrika Selatan, aku rindu saat-saat kita bersama.”

Andri Chen tidak mengenal Laver, Peony, dan Season, namun dari namanya, sepertinya mereka adalah wanita.

“Apa mereka tidak pulang?” tanya Andri Chen.

“Penjaga seperti kami bisa bertugas selama sepuluh tahun, tergantung kebutuhan pelanggan. Giliran aku pulang, mereka ditugaskan ke tempat lain. Kalau dipikir-pikir, aku belum bertemu dengan mereka selama lebih dari dua tahun.”

Ketika mereka sibuk berbincang, Andri Chen menyadari langit mulai petang. Matahari yang kemerahan sudah tenggelam dan kini, angin laut terasa lebih dingin. Dia lalu berkata ke Meggy Qu, “Rose, hari sudah petang. Kita harus kembali.”

Meggy Qu balik bertanya, “Untuk apa kita kembali?”

“Hari sudah petang. Apa kamu ingin menghabiskan malam di laut?” tanya Andri Chen dengan curiga.

Meggy Qu melihat ke langit yang mulai petang, “Pemandangannya bagus disini. Langit malam juga pasti sangat cantik. Aku merasa enggan untuk kembali ke pantai.”

Andri Chen baru saja akan bicara ketika Meggy Qu berkata lagi, “Sayang, apa kamu mau menemaniku?”

Andri Chen tidak tahu apakah dia harus menyetujuinya atau menolaknya, namun demi Daniel, dia hanya bisa menyetujuinya.

“Baiklah. aku akan menemanimu.”

Meggy Qu sangat senang ketika dia mendengarnya. Dia berdiri lalu berjalan menghampiri Andri Chen tanpa alas kaki. Dia mencium Andri Chen tepat di pipi dan Andri Chen terlambat menghindar, “Sayang, kamu baik sekali! Ini hadiah untukmu.” ujar Meggy Qu sambil tersenyum.

Andri Chen sedikit terkejut dengan ciuman barusan, namun sebaliknya, Meggy Qu merasa ciuman itu adalah hal yang normal saja.

Ketika Andri Chen masih terkejut, Meggy Qu berkata, “Sayang, tunggu aku disini. Aku akan menyiapkan makan malam. Kita harus merayakan mala mini.”

Andri Chen belum sempat berkata apa-apa, Meggy Qu sudah menghilang kedalam kapal.

Kapal pesiar itu tidaklah kecil. Total ada tiga lantai. Mereka ada di lantai dua. Meggy Qu sedang turun ke lantai satu. Ada meja di lantai satu. Meja itu terlihat sangat mewah. Andri Chen tidak tahu darimana Meggy Qu mendapatkan kapal pesiar semewah ini. Kapal pesiar ini paling tidak berharga 10.000.000 Yuan.

Dia diam-diam membatin, apakah penjaga bisa menghasilkan uang sebanyak itu?

Andri Chen berputar mengelilingi dek kapal. Kemudian, dia naik ke lantai tiga. Dia ingin menemukan sebuah petunjuk, namun setelah berputar-putar, dia tidak menemukan petunjuk apapun yang berguna.

Meggy Qu memanggilnya dari lantai bawah, “Bee, makan malan sudah siap. Turunlah!”

Andri Chen turun dari lantai tiga ke lantai satu. Di lantai satu, Meggy Qu sudah menyiapkan dua porsi steak, anggur Lafite 1982, juga beberapa hidangan lain.

Ketika Andri Chen tiba di lantai satu, Meggy Qu mematikan lampu dan menyalakan beberapa batang lilin di lantai. Suasananya berubah menjadi indah dan romantis.

Mereka duduk berhadap-hadapan. Mereka saling berbincang lalu menenggak anggurnya. Andri Chen mencicipi steak buatan Meggy Qu. Ketika dia memotong lalu memakannya, Meggy Qu langsung bertanya, “Bagaimana rasanya?”

“Enak sekali.” jawab Andri Chen.

Meggy Qu menyodorkan segelas anggur padanya, “Minumlah anggur ini lagi.”

Andri Chen mengambil gelas itu dari tangan Meggy Qu dan langsung meminumnya. Anggur itu terasa bereda dari anggur yang dia minum sebelumnya.

Dia lalu menenggak gelas demi gelas anggur dengan Meggy Qu. Ketika Meggy Qu sedang bersenang-senang, Andri Chen merasa ada yang salah dengan anggurnya. Dia merasa pusing, badannya juga terasa panas.

Ketika dia sedang setengah sadar, dia melihat Meggy Qu dengan gaun malamnya berjalan meghampirinya.

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu