My Charming Lady Boss - Bab 79 Bayangan orang (1)

Mendengar pertanyaan victoria, Andri Chen juga penasaran. Dia melihat jam tangannya yang dipegang Victoria Su dan melihat ke bawah. Dia menemukan bahwa tali jam tangan itu diukir dengan beberapa huruf dan angka. Dia telah memakai jam tangan ini untuk waktu yang lama dan tidak pernah memperhatikan bahwa tali pengikatnya juga diukir dengan huruf dan angka kecil. Jika tidak melihat dengan seksama, tidak dapat melihatnya sama sekali. Untungnya, hari ini gadis kecil itu menemukan bahwa huruf dan angka ini dapat mengungkapkan misteri masa lalunya.

Dia melihatnya sebentar dan tidak pernah mengerti apa arti huruf dan angka ini.

Setelah melihatnya, dia berkata kepada Victoria Su: "Oh, saya juga baru pertama kali melihatnya."

Victoria Su mengangguk dengan serius dan terus mempelajari jam tangan Rolex yang mahal ini.

Yuni Lin, yang ada di samping, juga memperhatikan mereka. Dia awalnya mengira jam tangan yang dikenakan oleh Andri Chen itu palsu, tetapi hari ini dia melihat lebih dekat. Jam tangan ini ternyata asli. Dia melihat penampilan dan mengenal sosok Andri Chen. Jam tangan ini bernilai lebih dari 160 juta. Bagaimana mungkin seorang salesman memakai jam tangan yang mahal?

Setelah waktu yang lama, ikan bakar Yuni Lin tersedia di atas meja. Dia sudah lama tidak memakan ikan bakar ini. kemudian nafsu makan pun muncul. Dia mengambil sepotong kecil ikan dan memakannya. Dia mengunyah dua kali dan mengangguk dan berkata: "Ya, Ya, ini makanan paling enak tahun ini! "

Andri Chen menemukan bahwa gerakan Yuni Lin sangat elegan ketika dia makan. Dari waktu ke waktu, dia menggunakan tangan kirinya untuk merapikan rambutnya ke telinganya. Meskipun itu adalah gerakan yang tidak disengaja, itu cukup untuk memikat seorang pria.

Andri Chen menemukan bahwa sejak kemunculan Yuni Lin di sekitar toko ikan panggang, perhatian anak-anak ini bukan pada meja ikan panggang, tetapi semua berkumpul di Yuni Lin. Bahkan Victoria Su, juga menyadarinya, awalnya dia berpikir bahwa mata anak-anak ini melihat dirinya, tetapi setelah pengamatan yang cermat, dia menyadari bahwa mereka melihat Yuni Lin duduk di seberangnya.

Victoria Su melirik Yuni Lin dan tiba-tiba bertanya dengan takjub: "Apakah nama kamu Yuni Lin?"

Yuni Lin mendengar kata-kata itu, tertegun dan bertanya dengan curiga: "Bagaimana Anda mengenal saya?"

Victoria Su berkata dengan jujur, "Kamu dikenal sebagai bunga sekolah rambut panjang. Awalnya aku mengira foto profilmu telah diedit. Hari ini aku melihat orang yang nyata, dan ternyata sangat cantik."

Yuni Lin tersenyum dan berkata, "Kamu juga sangat cantik!"

Andri Chen, yang minum seteguk bir, terkejut, dia tidak menyangka sang dewi begitu terkenal dalam satu generasi. Bisa dibayangkan bahwa dia jauh lebih cantik di Universitas Poly. Dia ingin melewati era itu dan melihat masa muda Yuni Lin.

Pada saat ini, telepon seluler Victoria Su berdering, dan dia mengangkat telfon: "Hei! Oke, saya tahu."

Setelah panggilan telepon, dia langsung berdiri dengan gadis di sebelahnya dan berkata, "Aku harus melakukan sesuatu, aku harus pergi."

Robin Du mendengar kata-kata itu dan berdiri dan berkata, "Kakak ipar, aku harus kembali ke sekolah."

Andri Chen memandang Robin Du dan berkata sambil menyeringai, "Robin, bekerja keras! Jangan membuat aku malu."

Ini sangat berarti. Hati Yuni Lin seperti cermin, dan juga menyemangati Victoria Su.

Victoria Su melambaikan tangannya kepada Andri Chen, tersenyum dan berkata, "Paman, selamat tinggal!"

“Selamat tinggal!” Andri Chen juga melambai pada Victoria Su, dan melihat Robin Du dan punggung kedua gadis itu.

Setelah mereka pergi , perhatian Yuni Lin langsung terkumpul pada jam tangan Andri Chen, dengan bercanda berkata: "Andri, biasanya di depan saya, kamu berperilaku seperti orang miskin, Setelah memakai Rolex, sepertinya bulan ini Bonus tidak harus dikirimkan kepadamu, kamu juga tidak akan mempedulikannya. "

Andri Chen mendengarnya dan berkata dengan wajah pahit: "Direktur Lin, aku tidak tahu bagaimana ada jam tangan ini."

Yuni Lin menggigit ikan bakar dan meletakkan sumpit: "Tidak tahu bagaimana caranya? Jangan bilang, Anda mencurinya."

Ketika semuanya sudah mencapai titik ini, Andri Chen harus mengatakan yang sebenarnya.

"Direktur Lin, aku akan berkata jujur padamu! Aku tidak tahu bagaimana aku kehilangan ingatanku. Aku tidak bisa mengingat hal-hal sebelumnya. Ketika aku bangun, aku sedang duduk di bus, dan aku meninggalkan jam tangan yang berharga ini di tubuhku. ”

Setelah Yuni Lin mendengarnya, dia merasa bahwa Andri Chen seperti membuat cerita. Dia tersenyum dan berkata: "Kisah yang kamu ceritakan sangat indah."

Andri Chen harus bersumpah untuk mengatakan: "Direktur Lin, aku bersumpah kalau aku bohong aku akan disambar petir!"

Setelah mengatakan ini, langit malam yang gelap tiba-tiba terdengar suara petir.

Andri Chen diam-diam mengeluh di dalam hatinya dan benar-benar bersumpah di dalam hati

Yuni Lin tersenyum dan berkata: "Lihat, dewa langit juga tidak akan membantumu!"

Andri Chen tidak tau harus menangis atau tertawa, dan berkata: "Direktur Lin, kamu tidak percaya ya sudahlah."

Melihat Andri Chen tidak berdaya, Yuni Lin berpikir dalam hatinya. Mungkin orang ini mengatakan yang sejujurnya. Ada banyak keraguan dalam dirinya. Terakhir kali dia pergi untuk menghadiri reuni kelas dengan Tommy Sun, dia tahu bahwa Tommy Sun datang dengan terjemahan bahasa Prancis. Sengaja membiarkan Andri Chen keluar. Yuni tidak berharap orang ini benar-benar mengerti bahasa Prancis, dan karya yang diciptakan orang ini, dia melihatnya dengan matanya sendiri, bahkan lukisannya begitu jelas.

Berdasarkan ini, bagaimana ia bisa datang ke industri susu untuk menjadi salesman?

Memikirkan hal ini, dia sangat skeptis bahwa kata-kata Andri Chen benar.