My Charming Lady Boss - Bab 502 Berpangku Tangan

Nora Shen tak tersangka Meggy Qu begitu cepat sudah muncul di Nanjing, di saat ini orang yang dia pertama terpikir adalah Andri Chen, dia tau Meggy Qu perempuan ini datang untuk Andri Chen, deduksi Siska Mi bahwa menjadikan Andri Chen sebagai umpan juga sudah terbukti.

Berpikir sampai sini, Nora Shen segera mengluarkan hp, rencana menelepon ke Yuni Lin.

Tetapi, saat dia baru mau menelepon, sisa cahaya yang di ujung matanya melihat Siska Mi dan Rizwan Zhou sedang berlari keluar dari depan pintu mall, berdiri di depan pintu mall melihat sana-sini, Nora Shen mengetahui masalah besar memburuk, segera menahan satu taxi di sekitar lapangan, setelah naik mobil, lalu menyuruh supir cepat-cepat pergi.

Taxi lama-kelamaan pergi jauh, bayangan Siska Mi dan Rizwan Zhou juga hilang dalam aliran orang-orang di lapangan.

Nora shen ini baru benar-benar menghela nafasnya, kalau tidak ditangkap oleh orang Siska Mi, kehidupan diri sendiri yang enak sudahlah berakhir.

Dia terlepas dari pengikutannya, segera menelepon satu telepon untuk Yuni Lin, ketika telepon sedang menyambung, supir taxi tiba-tiba membuka mulut bertanya satu kata: “Nona, Anda pergi kemana?”

Nora Shen ini baru merespon kembali, berpikir-pikir, berkata: “Pergi ke Komunitas Perumahan Xin Hua.”

“Ok!” Supir taxi menjawabnya, lalu menyetir dengan fokus.

“Tut! Tut! Tut!” Telepon dalam proses menyambung, Nora Shen saat ini pergi ke Komunitas Perumahan Xin Hua, juga berencana di sekitar Komunitas Perumahan Xin Hua mencari satu rumah, memeriksa dan menyelidiki gerakan kondisi dengan diam-diam, kedatangannya Meggy Qu, di Nanjing pasti akan mengerakkan sebuah kerusuhan yang dia tak terduga, kemarin itu dia muncul di Taman Xuan Zhou, berapa puluh bodyguard Wallace Chung, tidak ada satupun yang beruntung terhindar dari peristiwa itu, semuanya mati, dapat dilihat perempuan ini tidak sama seperti yang biasa.

Telepon berbunyi empat kali, Yuni Lin situ baru mengangkat teleponnya.

“Hallo!”

Mendengar suara Yuni Lin, Nora Shen di dalam telepon berkata dengan terburu-buru: “Yuni, Meggy Qu sudah datang di Nanjing.”

Yuni Lin mendengar perkataannya, sedikit kaget, “Apa kamu bilang?”

Nora Shen terpaksa mengulangi sekali lagi, “Aku di lapangan Nanjing telah melihat Meggy Qu.”

Kali ini, Yuni Lin yang di telepon situ baru mendengar jelas, dia juga tau munculnya Meggy Qu, untuk datang ke Andri Chen, tidak tau Meggy Qu muncul di Nanjing, sebenarnya ada tujuan apa.

Selesai mendengar perkataan ini, Yuni Lin dalam sekejap mata telah berdiam di telepon, dia bukan demi yang lain, tapi karena takut.

Nora Shen segera menghiburnya di telepon: “Yuni, kamu jangan khawatir, Andri tidak akan ada masalah, kalau Meggy Qu ini mau berbuat tidak baik terhadap Andri Chen, ketika dia di Kota Xuan Zhou, dari awal sudah melakukannya.”

Yuni Lin selesai mendengar, merasa Nora Shen menganalisis dengan sangat masuk akal, tapi dia sedikit tidak mengerti, bertanya dengan curiga lagi: “Kak Nora, kalau begitu Meggy Qu ini datang ke Nanjing ngapain?”

Sebenarnya, Meggy Qu datang ke Nanjing, tujuannya hanya satu, itu adalah menemukan Andri Chen, mengenai tujuan mencari Andri Chen, dia masih belum dapat menebaknya, dia ingin menikah dengan Andri Chen, boleh jadi diantara mereka, masih ada banyak hal yang kita tidak tau.

Berpikir sampai sini, Nora Shen mengatakan pemikiran dalam hatinya sendiri, “Yuni, berdasarkan analisis aku, sepertinya Meggy Qu ini mengenal Andri Chen, mengenai dia mencari Andri Chen dalam hal apa, aku sementara masih tidak tau, tapi kamu tenang saja, Andri tidak akan ada masalah, pihak polisi akan melindunginya secara diam-diam, aku juga tidak akan berpangku tangan.”

Selesai mendengar perkataan Nora Shen ini, Yuni Lin yang gelisah juga sudah menenangkan hati, seandainya kalau tidak ada Nora Shen dan Siska Mi, dia seorang perempuan biasa, benaran tidak tau harus bagaimana, dan lagi mendengar Nora Shen berkata begitu, dia merasa Andri Chen dengan Meggy Qu pasti ada cerita apa, bisa jadi dalam pengingatan Andri Chen dulu, sudah ada keberadaan Meggy Qu ini.

Yuni Lin bukan perempuan bodoh, dia tau Meggy Qu adalah pembunuh, hubungan dengan Andri Chen begitu karib, dia seketika itu juga mengkhawatirkan, takut pria yang dia cintai ini bisa juga pembunuh.

Berpikir sampai sini, dalam otaknya mulai kacau-balau, tidak tau selanjutnya akan terjadi peristiwa apa, juga tidak berani berpikir lagi, dalam hatinya pasti ada sedikit cemas dan gelisah.

Dia baru menutup telepon, Andri Chen yang di ruang tamu bertanya dengan penasaran: “Kamu kenapa?”

Yuni Lin mengelengkan kepala sedikit, berkata: “Tidak apa-apa.”

Andri Chen bukan orang bodoh, sekali melihat ekspresi Yuni Lin sedikit tidak benar, langsung menanyai asal usulnya terus: “Telepon siapa?”

Yuni Lin seperti apa adanya menjawabnya: “Kak Nora yang menelepon kemari.”

“Dia mengatakan apa?” Andri Chen telah menebaknya dari wajah Yuni Lin.

Yuni Lin meragu sebentar, tetap berkata jujur terhadap Andri Chen: “Kak Nora bilang, perempuan yang bernama Meggy Qu itu telah datang di Nanjing.”

Melalui serangkaian pengamatan dan analisis, Andri Chen tau Yuni Lin yang di depan matanya tidak membohongi dirinya, dalam kamar ini, semuanya barang sendiri, masih ada foto sebagainya, bahkan dia menemukan foto Yuni Lin dan dirinya tidur di satu ranjang yang pernah diam-diam mengambilnya.

Seluruh ini, tidak mungkin bisa berpura-pura, Andri Chen merasa Rose menipu dirinya sendiri.

Tapi mendengar Yuni Lin berkata Meggy Qu telah datang ke Nanjing, dia seketika itu juga menjadi tertarik, karena melalui penguraian Yuni Lin, ini adalah kedua kali dirinya amnesia, alasan bisa amnesia hanya Meggy Qu mengetahuinya, juga hanya dia yang dapat membantu dirinya mengembalikan ingatannya, dia juga ingin lebih awal memperjelas segala ini.

“Rose dimana?” Andri Chen bertanya dengan terburu-buru.

Yuni Lin menggeleng-geleng kepala menjawab: “Kak Nora tidak bilang, hanya memberitahu aku Meggy Qu telah datang ke Nanjing.”

Andri Chen berpikir-pikir, berkata: “Dia seharusnya datang mencari aku.”

Sebenarnya, Yuni Lin juga berpikir begitu, tapi sekali terpikir Meggy Qu telah muncul, dalam hatinya langsung teramat tidak tenang, selalu merasa akan terjadi sesuatu, dia segera duduk disamping Andri Chen, menangkap tangannya Andri Chen, berkata dengan suara lembut: “Andri, aku tau kamu masih tidak dapat mengingat siapa aku, tetapi tidak peduli nanti akan terjadi perstiwa apa, kamu jangan sampai meninggalkan aku, ok?”

Andri Chen tidak tau kenapa, dengan tak terduga mengangguk-angguk kepala ke Yuni Lin, walaupun dalam otaknya terhadap dia juga kosong, tapi selalu merasa perempuan ini sangat mirip seperti yang di katakan Siska Mi gitu, perempuan yang paling di cintai dirinya dalam sepanjang hidup ini.

Melihat Andri Chen mengangguk kepala, Yuni Lin langsung bersandar dekat di dalam pelukan Andri Chen, sedikit menutup sepasang matanya, berkata dengan terlena: “Andri, tidak peduli kamu nanti berubah menjadi seperti apa, cinta aku terhadapmu juga tidak akan berubah dalam sepanjang hidup ini!”

Perkataan Yuni Lin ini, sepertinya sedang menyampaikan isyarat apa ke Andri Chen, dia juga tidak tau akan terjadi peristiwa apa pada waktu mendatang, saat ini yang dia paling ingin adalah ketemu Rose, membiarkan dia membantu dirinya memulihkan ingatan.

Pada saat Yuni Lin selesai berbicara perkataan ini, memeluk Andri lebih erat lagi, takut kalau sekali kejap mata, dia langsung hilang dari depan mata sendiri.

Tidak banyak waktu, taxi yang Nora Shen naik sudah sampai juga di Komunitas Perumahan Xin Hua, setelah dia turun dari mobil, telah menyewa satu rumah di sekitar Komunitas Perumahan Xin Hua juga, lokasi rumah ini, kebetulan di seberang Komunitas Perumahan Xin Hua, dia memilih kamar ini, topografi lebih tinggi, tidak hanya dapat melihat rumah Andri Chen, juga dapat melihat pihak polisi mengamati rumah Andri Chen itu.

Dia juga sama membeli teleskop, mengamat-amati Komunitas Perumahan Xin Hua secara real time.

Tidak begitu lama, Andri Chen di dalam rumah yang berseberangan, telah melihat Siska Mi dengan polisi berpakaian polos yang mengikuti dirinya itu bergesa-gesa pulang, mereka sedang mengunakan teleskop mengamat-amati daerah keberadaan Andri Chen.

Berkesempatan sebelum langit gelap, Nora Shen masih menelepon ke satu orang, membiarkan anak buahnya menyetir mobil untuk mengantar satu barang.

Setelah mobil berhenti dilantai bawah, orang ini langsung turun dari mobil dan pergi.

Nora Shen berdiri di ambang jendela telah mengamati sebentar jalan parkir mobil, setelah tidak menemukan ada kelainan, dia baru turun ke bawah dengan cepat.

Saat dia berjalan sampai di jalanan perumahan, langsung berjalan ke arah mobil ini, mengunakan kunci yang selalu bawa di badannya telah membukakan pintu mobil, menjinjing keluar satu kotak gitar hitam dari bagasi mobil ini, setelah dia menutupi bagasi, lalu menjinjing kotak gitar yang besar ini berjalan cepat ke arah gedung sebelumnya itu.

Sangat cepat, Nora Shen sudah kembali ke kamar sewaan dirinya, setelah dia menutupi pintu kamar, langsung membukakan kotak gitar ini, mengambil keluar satu Sniper Rifle, Sniper Rifle ini, adalah yang kemarin pernah pakai di dalam desa itu.

Setelah dia selesai memasang, dan mengencangkan peredam, mengatur sebentar bidik teleskop, dan memasuki peluru ke dalam pistol.

Selesai menyiapkan semua ini, dia membidik sebentar laras senapan di ambang jendela, menemukan bahwa sudut menembak pas pada posisi ini, jika ada keadaan darurat, dia akan mengunakan Sniper Rifle ini untuk mengontrol situasi, hanya posisi dia menembak sedikit bahaya, jika ketahuan, sendiri tidak ada jalan keluar yang dapat dijalan.

Perlahan-lahan, langit mengelap, Nora Shen membuat mie instan di dalam kamar, ini sebelumnya sudah menyiapkannya.

Dia sambil makan mie instan, sambil mengunakan teleskop mengamati gerakan dari Komunitas Perumahan Xin Hua, semuanya normal, melihat-lihat lagi kamar Siska Mi dan Rizwan Zhou berada, menemukan dalam kamar sudah tinggal Siska Mi satu orang saja, Rizwan Zhou itu malahan tidak ada di dalam kamar, ini membuat Nora Shen berwaspada, takut Rizwan Zhou ini datang kepadanya.

Dia mengamati sebentar, baru menyadari Rizwan Zhou baru saja pergi beli bekel, saat ini Siska Mi dan Rizwan Zhou sedang memakan bekel di dalam kamar.

Melihat semua ini, Nora Shen juga sudah tenang.

Pada saat malam jam enam, sebuah motor tiba-tiba parkir di depan pintu Komunitas Perumahan Xin Hua, munculnya motor ini, seketika itu menimbulkan perhatian Nora Shen dan Siska Mi, mereka dalam bersamaan memusatkan teleskop pada motor ini.

Ini adalah sebuah motor pengiriman ekspress, setelah pria pengiriman ekspress berparkir baik motornya, langsung berjalan masuk ke komutasnya, Komunitas Perumahan Xin Hua adalah wilayah lama, penjaga keamanan pada dasarnya hanya pajangan saja, jadi ekspressman dengan lancar melewati gerbang, langsung mengantar barang ke lantai atas.

Tidak banyak waktu, ekspressman telah berdiri di depan pintu rumah Andri Chen, dan mengetok pintu kamar.

Andri Chen dan Yuni Lin yang sedang makan di dalam kamar mendengar suaranya, mereka dalam bersamaan mengarahkan pandangannya ke pintu ruang tamu, tidak tau di luar pintu yang datang itu siapa, apalagi Yuni Lin, mendengar suara ketuk pintu ini, khawatir sampai tidak berani mengunyah makanan yang di dalam mulutnya.

Andri Chen berhenti sejenak, baru menaruhkan mangkuk sumpit yang di tangannya, menolehkan kepala berkata terhadap Yuni Lin: “Aku pergi buka pintu!”

Andri Chen baru bangun, Yuni Lin langsung buru-buru berkata kepadanya: “Andri, kamu hati-hati!”

“Tenang saja! Tidak apa-apa.” Andri Chen malahan bersikap sangat tenang, dia tau Rose datang ke Nanjing mencari dirinya, tidak akan mungkin datang untuk membunuh dirinya.

Oleh karena itu, dia dengan langkah cepat berjalan ke arah pintu rumah, langsung membukakan pintunya, melihat seorang ekspressman berdiri di depan pintu.

Ekspressman melihati Andri Chen, bertanya dengan sopan: “Halo, numpang tanya apa kamu adalah Tuan Little Bee?”

Mendengar panggilan Little Bee ini, Andri Chen langsung tau ekspressman ini pasti ada hubungan dengan Rose, dia menganggukan kepala menjawab: “Ia aku, ada urusan apa ya?”

Novel Terkait

Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu