My Charming Lady Boss - Bab 227 Sangat Miskin

Setelah Andri chen menandatangani surat itu, ia mengambil paket dari kurir dan melihat paket itu dengan teliti. Tidak ada informasi tentang paket itu. Hanya tertulis nomor ponsel dan tidak tahu paket ini dari mana asalnya.

Rossa Du memproyeksikan pandangan penasarannya pada paket anonim ini dan bertanya, "Siapa yang mengirimnya kepadamu?"

Andri Chen menggelengkan kepalanya, "Aku tidak tahu."

Rossa Du tiba-tiba teringat orang misterius yang membeli rumah untuk Andri Chen itu, jadi dia menebak dengan berani, "Apakah ini dari orang misterius yang membelikanmu rumah itu?"

Tapi Andri Chen penasaran, kenapa orang misterius ini mengirim paket ini ke kantor Dairy Milk?

Dan disaat dia masih dalam kebingungan, dia membuka paket itu dan menemukan bahwa ada surat dan kartu ATM di dalam paket itu. Hanya ada beberapa baris kalimat pada surat itu. Ketika dia melihat tulisan tangan itu, Andri Chen pun ingat kalau ini adalah tulisan tangan Yuni Lin.

"Di dalam ATM ada gaji kamu dan Rossa. Kata sandinya adalah hari ulang tahunmu."

Setelah membaca kalimat singkat ini, Rossa Du segera bereaksi:"Ini Manajer Lin yang mengirimimu!"

Setelah membaca surat ini yang sangat pendek ini, Andri Chen pun teringat dengan Yuni Lin dan segera mengeluarkan ponselnya dan menekan nomor ponsel Yuni Lin, tetapi baru saja menekan nomornya, sudah terdengar suara yang sangat familiar dari dalam telpon.

"Maaf, nomor yang Anda panggil adalah nomor kosong! Silakan periksa lagi sebelum menelepon!"

Mendengar suara ini, Andri Chen tertegun sebentar. Ia menunduk melihat ke nomor ponsel Yuni Lin dengan teliti, lalu menekannya lagi. Tapi yang ia dengar adalah suara familiar yang sama.

"Maaf, nomor yang Anda panggil adalah nomor kosong! Silakan periksa lagi sebelum memanggil!"

Tentu saja, Rossa Du yang berdiri di sebelah Andi Chen juga mendengar suara dari dalam ponsel. Dia bertanya dengantidak percaya, "Bagaimana ini bisa terjadi?"

Andi Chen juga tercengang. Bagaimana mungkin nomor ponsel Yuni Lin kosong? Apakah dia membatalkan nomor ponselnya?

Mengingat ini, Andri Chen menjadi semakin bingung. Jika Yuni Lin benar-benar menjual Dairy Milk. Lalu bagaimana dengan para karyawan lama Dairy Milk ini? Kemana mereka akan pergi setelah ini?

Mereka mulai ribut berdiskusi dan mengepung pintu perusahaan. Mereka mungkin tahu mengapa Yuni Lin menjual perusahaan ini. Tapi mereka tidak tidak akan menyangka tragedi seperti apa yang terjadi pada hari pernikahan Yuni Lin.

Pada saat ini, Rossa Du menenangkan semua karyawan: "Kalian jangan panik, semuanya, aku akan segera mengetahui apa yang sedang terjadi sebenarnya."

Setelah mengatakan ini, keduanya meninggalkan perusahaan menggunakan lift. Andri Chen tidak bisa menghubungi nomor telepon Yuni Lin, jadi dia harus pergi menemuinya. Dia ingin mendengar Yuni Lin bicara sendiri kalau ia sudah benar-benar menjual perusahaan.

Mereka menyetir mobil ke rumah Sun, tetapi ketika mereka tiba di vila tua di rumah Sun, mereka menemukan bahwa vila itu sepi, dan mereka menekan bel pintu sangat lama, tapi tidak ada yang membukanya,seolah tidak ada orang didalam.

Dalam keputusasaan, Andri Chen teringat Lucy. Ia pun segera menelepon Lucy.

Tetapi ketika ia menelepon Lucy,terdengar suara dari ponsel: "Maaf, nomor yang anda tuju sedang tidak aktif!"

Andri Chen menelepon beberapa kali, dan hasilnya masih sama.

Tepat ketika Andi Chen dan Rossa Du tidak punya tempat untuk pergi, ponsel Andi Chen berdering. Dia mengeluarkan handphonenya dan melihatnya. Layar ponsel menampilkan nomor tidak dikenal. tanpa berfikir panjang dengan cepat ia mengangkat telepon

"Hallo!"

Begitu dia berkata hallo, dia mendengar suara akrab Lucy di telepon, tetapi suara Lucy sangat kecil, dan ada suara deru pesawat lepas landas.

"Andri, Yuni dan aku akan segera naik ke pesawat. Dia menjual perusahaan dan membatalkan nomor ponselnya. Aku menggunakan toilet untuk diam-diam menelponmu. Jika dia tahu, bahkan hubungan persaudaraan kami pun akan hancur. Cepat ke bandara, kalau tidak ... " Bicara sampai sini Lucy telepon tiba-tiba terputus, entah kenapa.

Andri Chen tertegun, ia menggenggam handphone dan bertanya, "Hallo! Lucy! Lucy!"

Andri Chen berteriak dua kali sebelum ia menyadari kalau orang diseberang sana sudah menutup telepon. Seketika ia langsung teringat bandara. Dia berkata dengan bersemangat kepada Rossa Du di sebelahnya: "Rossa ayo pergi ke bandara!"

Rossa Du tidak tidak berfikir panjang, dia langsung masuk ke mobil dan pergi.

Namun, sekitar jam 10 pagi, seluruh kota Nanjing adalah waktu paling macet. Mobil mereka berjarak beberapa kilometer jauhnya dari bandara, tapi mereka terjebak macet dan tidak berjalan selama beberapa menit. .

Rossa Du terus membunyikan klaksonnya dan hampir menghancurkan klakson mobil.

Pada akhirnya, tidak ada jalan lain. Andi Chen harus keluar dari mobil dan berlari, ia berlari melewati lalu lintas dan berlari cepat menuju bandara.

Rossa Du tidak punya pilihan selain memarkirkan mobil ke samping. Setelah keluar dari mobil, dia membeli sepeda dari seorang pejalan kaki dan mengejar Andi Chen dengan sepeda. Ketika dia kurang dari sepuluh meter jauhnya dari Andi Chen, dia pun bereriak: "Andri! Andri!"

Andri Chen menggunakan kecepatan lari yang cukup cepat,satu tarikan nafas ia sudah berlari sebegitu jauh. Ia kelelahan sehingga dia terus mengatur nafasnya, dan ketika dia mendengar suara Rossa Du, dia melihat ke belakang dan menemukan bahwa Rossa Du memakai sepeda mengejarnya,dan terdengar suara berdesitt saat ia memegang rem, sepeda pun segera berhenti di depan Andri Chen.

Rossa Du berkata dengan suara keras kepada Andri Chen: "Andri! Ayo ... cepat!"

Andri Chen melirik Rossa Du dan memberi isyarat, "Biar aku yang menggonceng!"

“Oke!” Rossa Du segera duduk di kursi belakang.

Dengan begini Andri Chen mengiayuh sepeda, membawa Rossa Du melewati panjangnya kemacetan, dan akhirnya mereka pun tiba di Bandara.

Ketika sepedanya berhenti di gerbang bandara, sebuah penerbangan ke Amerika Serikat terbang ke langit biru. Andri Chen dan Rossa Du tersentak dan melihat ke atas, dan mereka tiba-tiba menyadari bahwa Yuni Lin dan Lucy barangkali berada di pesawat itu.

Tapi Andri Chen tidak menyerah, ia menjatuhkan sepedanya, bergegas masuk ke gerbang bandara, dan mencari Yuni Lin di lobi bandara.

Rossa Du juga tidak diam. Mereka mencari di tempat yang berbeda, tetapi mereka berlari selama lebih dari setengah jam. Mereka tidak menemukan Yuni Lin dan Lucy sama sekali. Tampaknya mereka benar-benar sudah naik ke pesawat dan berangkat.

Menatap pesawat yang lepas landas satu persatu, hati Andri Chen pun terasa kosong. Dia tahu bahwa kalau Yuni Lin pergi kali ini, ia tidak akan kembali lagi. Bahkan jika dia terbang ke Amerika Serikat, tetapi Amerika Serikat sangat besar, Kalau ingin mencari Yuni Lin di Amerika, itu seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami, satu-satunya harapan sekarang adalah menunggu Lucy menghubunginya setelah sampai di Amerika.

Satu jam kemudian, Rossa Du dan Andri Chen sedang duduk di gerbang bandara. Rossa Du sedang minum air mineral, sementara Andri Chen sedang merokok, dan kepulan asapnya pun membubung. Pada saat ini, mereka seperti dua anak yang kehilangan tempat tinggal.

Perusahaan hilang, Yuni Lin pergi, dan mereka kehilangan arah.

Rossa Du tahu bahwa Andri Chen pasti tidak akan kembali ke Dairy Milk, karena itu bukanlagi Dairy Milk yang dulu.

Setelah cukup lama, Rossa Du tiba-tiba bertanya, "Andri apa yang harus kita lakukan selanjutnya?"

Andri Chen menghisap rokok terakhirnya, memadamkan puntung rokok, dan melemparkannya ke tempat sampah terdekat dari jarak jauh. Matanya beralih ke Rossa Du,dia meminta maaf dan berkata, "Rossa, aku minta maaf padamu, aku sudah membuat kamu dan saudara-saudaramu menderita. "

Rossa Du sendiri tidak masalah, tetapi ketika dia memikirkan beberapa karyawan yang telah mengikutinya selama bertahun-tahun, dia merasa agak bersalah, karena ketika mereka pindah dari Milky Garden ke Dairy Milk,Rossa Du lah yang membawa mereka pindah. . Sekarang Dairy Milk sudah dijual, ini juga berarti mereka sudah tidak punya pekerjaan lagi.

Tetapi Rossa Du berkata dengan acuh tak acuh, "Tidak apa-apa, kalau tidak ada pekerjaan lagi ya tinggal cari baru. Selama aku bisa tetap bekerja denganmu, ini lebih menyenangkan dari apa pun."

Pada saat ini, Andri Chen menyadari betapa baiknya Rossa Du. Tidak peduli bagaimana perubahannya, dia selalu menemani disampingnya , terlebih ia masih berusaha menghiburnya.

Mangingat ini, Andri Chen dengan tulus berterima kasih kepada Rossa Du: "Rossa, mengenalmu adalah keberuntungan bagiku."

Rosaa Du tersenyum manis dan bertanya dengan sengaja, "Benarkah?"

Andri Chen sedikit mengangguk, tatapannya tiba-tiba bergeser dari tubuh Rossa Du ke arah lain, lalu kembali menatap Rossa dan berkata, "Kamu tunggu aku di sini."

Setelah berbicara, Andri Chen berdiri dan langsung pergi. Rossa Du bertanya di belakangnya, "Andri kamu mau ke mana?"

“Kamu tunggu aku sebentar, aku akan segera kembali,” Andri Chen menjawab, dan bergegas menuju supermarket di bandara.

Rossa Du menunggu sebentar, Andri Chen berlari kembali dan memberikan Rossa Du kartu ATM yang telah ditinggalkan Yuni Lin kepadanya, dengan mengatakan, "Rossa, ada ada 2M di dalam kartu ini."

Melihat ini, Rossa Du bertanya dengan sedikit sedih: "Andri, apa maksudmu?"

Andri Chen menjelaskan: "Rossa, kamu telah banyak membantuku, bagaimana pun kamu harus menerima uang ini."

Rossa Du segera bertanya: "Andri, apakah kamu lupa bahwa kita adalah teman?"

Mendengar ini, Andri Chen terdiam, mengubah pemikirannya, dan melanjutkan dengan berkata, "Rossa, ini bukan untukmu, tetapi untuk saudara-saudaramu. Mereka ke selatan dan utara bersamamu, mereka pindah dari MIlky Garden ke Dairy Milk, aku sangat berterima kasih kepada mereka. Uang yang sedikit ini adalah ganti rugi untuk mereka, kalau mereka tidak keberatan."

"Tapi ..." Rossa Du sedikit malu.

Andri chen langsung menyelipkan kartu ATM ke tangan Rossa Du dan berkata, "Rossa, tidak usah tapi tapi, tetapi mereka semua ada tanggungan. kalau mereka tidak punya pekerjaan, bagaimana mereka hidup!"

Rossa Du menghela nafas, lalu dengan enggan menerima, dan mengalihkan perhatiannya ke Andri Chen, "Andri, lalu bagaimana denganmu?"

Andri Chen tertawa, "Aku sebatang kara, tidak apa-apa."

Andri Chen khawatir pada Rossa Du. Setelah memikirkannya, ia mencoba menyarankan: "Rossa, perusahaan sudah tidak ada,berarti kau juga sudah tidak punya pekerjaan. Apakah kamu mau aku berbicara pada Manajer Xu agar kamu bisa kembali ke Milky Garden?"

Rossa Du langsung menolak: "Tidak, aku tidak akan kembali! Mulai sekarang, aku akan mengikuti ke mana pun kamu pergi."

Andri Chen tiba-tiba teringat pada New York, perusahaannya sudah tidak ada. Dia ingin pergi ke Amerika Serikat, barangkali dia bisa mendapatkan kembali masa lalunya. Tapi pergi ke Amerikabutuh banyak uang. Dia sekarang tidak punya uang, kalau sekarang ia ingin pergi, mungkin ia hanya bisa menjual jam tangan ini yang ia pakai sekarang.

Tetapi melihat huruf-huruf bahasa Inggris didalam jam ini, rasa penasarannya pun muncul di benaknya, dan mungkin dia bisa menemukan sesuatu melalui huruf-huruf bahasa Inggris yang rumit ini.

Dia melihatnya sebentar, tapi suara Rossa Du tiba-tiba mematahkan pikirannya: "Andri, apa yang sedang kamu lihat?"

Novel Terkait

Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu