My Charming Lady Boss - Bab 425 Topik Sensitif

Setelah keempat pria itu meninggalkan restoran, manajer lobi menenangkan pelanggan lainnya. Setelah suasana kembali tenang, musik hiphop pun kembali mengalun dan pelanggan lain lalu kembali menikmati hidangan mereka.

Para pelayan juga kembali menyibukkan diri.

Andri Chen menatap Rossa Du. Dia tidak tahu harus berkata apa. Dia tidak menyangka Rossa Du membuka restoran di Kota Qu Yang. Kota ini tidak jauh dari Nanjing, tapi Andri Chen sama sekali tidak tahu Rossa Du berada disini.

Penampilannya tampak berubah, begitu juga dengan karakternya.

Andri Chen merasa khawatir melihatnya. Jika dia tidak ada disini hari ini, Rossa Du mungkin masih sibuk berurusan dengan pria-pria tengil itu. Dia tahu bisnis restoran tidaklah mudah. Lebih lagi, Rossa Du tidak familiar dengan situasi di kota ini. Dia juga memiliki anak. Andri Chen tidak bisa membayangkan bagaimana Rossa Du melalui semua ini. namun, sepertinya hal seperti barusan pernah terjadi sebelumnya, kalau tidak, tidak mungkin Rossa Du bersikap setenang tadi.

Andri Chen menatapnya, “Bagaimana kabarmu?”

Andri Chen tidak tahu mengapa dia menanyakan pertanyaan semacam itu. Dia langusng menyesalinya. Bagaimana mungkin Rossa Du bahagia? Dia bekerja keras membangun Dairy Milk Ltd. Dia lalu menyerahkan perusahaan itu pada Andri Chen. Namun, perusahaan itu lenyap dalam hitungan bulan. Andri Chen masih saja tidak tahu apa yang terjadi.

“Baik.” jawabnya acuh.

Rossa Du melihat ke sekeliling restoran, seakan mencari sesuatu. Dia menarik pandangannya lalu menoleh ke Andri Chen, “Andri, apa yang kamu lakukan di Qu Yang?”

Andri Chen malu untuk mengakui Futari Tsu menyelamatkannya ketika dia hampir mati kelaparan. Ketika Rossa Du meninggalkannya, dia menjadi gelandangan dan kabur ke Qu Yang sebagai pengungsi.

Andri Chen memutuskan untuk berbohong, “Aku ada urusan di kota ini.”

“Kamu datang sendiri?” tanya Rossa Du.

“Hm.” Andri Chen mengangguk.

“Bagaimana dengan Direktur Lin?” tanya Rossa Du.

Andri Chen sendiri tidak tahu dimana Yuni Lin, “Dia sedang ke luar kota untuk urusan bisnis.”

“Oh.”

Pelayan kemudian datang sambil membawa pesanan Andri Chen, “Tuan, ini hidangan kelinci pedas Anda.”

Rossa Du terkejut ketika melihat pesanan Andri Chen di tangan pelayan itu. dia tidak menyangka Andri Chen membungkus pesanannya. Dia tahu Andri Chen tidak memakan hidangan itu sendiri.

Ketika Andri Chen hendak mengeluarkan dompetnya, Rossa Du menghentikannya, “Andri, kamu tidak perlu membayar.”

“Aku akan membayarnya.” ujar Rossa Du pada pelayan.

“Baik.”

“Kamu bisa lanjutkan pekerjaanmu.”

“Baik.” Pelayan itu berbalik badan lalu melanjutkan pekerjaannya. Mereka tidak tahu apa hubungan Rossa Du dan Andri Chen. Namun, Rossa Du memiliki seorang anak yang mirip dengan Andri Chen. Mereka mulai menebak sesuatu.

Rossa Du merasa ini bukan tempat yang tepat untuk berbincang. Terlalu banyak orang disini, juga terlalu berisik.

“Andri, apa kamu ingin mencari tempat untuk berbincang?”

Andri Chen tidak bisa menolaknya. Dia berpikir mungkin Tuhan sengaja mempertemukan mereka di Qu Yang. Dia juga ingin tahu bagaimana Rossa Du bertahan hidup di kota ini. dia tahu Rossa Du pasti kewalahan.

“Tentu.” ujarnya setuju.

Rossa Du melihat jam tangannya, “Tunggu sebentar.”

Rossa Du berjalan ke kasir lalu membisikkan sesuatu pada petugas kasirnya.

Dia lalu menghampiri Andri Chen, “Yuk!”

“Hm.” Andri Chen mengikutinya keluar restoran.

Andri Chen lalu teringat Futari Tsu masih menunggunya di mobil, “Rossa, aku lupa memberitahumu sesuatu.”

“Apa?” Rossa Du mengerutkan dahinya.

“Futari Tsu menungguku di mobil.”

Rossa Du tahu siapa Futari Tsu. Namun, dia hanya pernah melihatnya di televisi. Jadi, dia penasaran bagaimana penampilan aslinya. Dia juga tidak menyangka Futari Tsu datang ke Kota Qu Yang.

“Futari Tsu ada di kota ini?” tanya Rossa Du.

“Hm.” Andri Chen menganggukkan kepala.

Rossa Du ingin bertanya kapan gadis itu datang ke kota ini, namun Andri Chen menyelanya, “Rossa, jangan beritahu siapa-siapa kalau dia ada di kota ini. Kita sudah susah payah menghindari reporter, kalau sampai ketahuan bisa repot.”

Rossa Du langsung paham. Dia menganggukkan kepala lalu mengikuti Andri Chen ke tempat parkir.

Futari Tsu melihat Andri Chen membawa seorang wanita cantik bersamanya. Dia mengamati wanita itu baik-baik. Mungkin dia adalah Rossa Du, wanita yang lama menghilang. Futari Tsu sedikit terkejut.

Rossa Du dan Andri Chen masuk ke dalam mobil.

Futari Tsu langsung bertanya, “Kak Rossa. Sedang apa Kak Rossa disini?”

Rossa Du tidak menyangka Futari Tsu benar-benar ada di dalam mobil. Dia kini terlihat jauh lebih cantik. Lebih cantik dari dirinya di televisi. Dia tahu Robin menyukai Futari Tsu dari dulu, tapi Futari Tsu menyukai Andri Chen. Dia mengetahuinya karena mereka sama-sama seorang wanita.

Rossa Du baru ingin menjawabnya ketika Andri Chen berkata, “Futari, apa kamu tahu siapa pemilik restoran ini?”

“Tidak mungkin Rossa, ‘kan?”

“Aku pemiliknya.” jawab Rossa Du sambil tersenyum.

“Oh, jadi benar Kak Rossa?” ujarnya gembira. Semua ini terjadi persis seperti naskah film.

Rossa Du bertanya, “Apa yang sedang kamu lakukan di Qu Yang?”

“Ada beberapa adegan yang harus dishooting di kota ini. lagipula, Kota Qu Yang adalah kota wisata, ‘kan?”

Futari Tsu benar. Kota ini memang tidak begitu besar, juga tidak semaju Nanjing. Tapi, kota ini memiliki banyak tempat wisata yang cantik. Banyak orang datang ke kota ini untuk bertamasya.

“Begitu rupanya.”

Futari Tsu mencium bau hidangan kelinci pedas di dalam mobil. Dia lalu menoleh ke bungkusan di tangan Andri Chen, “Kak Rossa, hidangan kelinci pedas restoranmu sangat enak. Aku tidak sabar ingin memakannya.”

“Apa kamu belum makan siang?” tanya Rossa Du.

“Belum. Aku hampir mati kelaparan.”

“Aku juga belum makan siang. Sebaiknya kita cari tempat untuk makan siang bersama.” ujar Rossa Du.

“Baiklah.”

“Aku akan mengemudikan mobilku. Kamu bisa mengikutiku.” ujar Rossa Du.

“Jangan. Kamu bisa menyetir mobil Futari. Kamu lebih mengenal kota ini. Aku dan Futari sama-sama tidak tahu jalan.”

“Baiklah.” Rossa Du lalu pindah ke kursi sopir.

Rossa Du mulai mengemudikan mobilnya. Tidak lama kemudian, mereka tiba di hotel bintang lima. Futari Tsu banyak dikenal orang, jadi dia harus menemukan tempat yang privat.

Berkat Rossa Du, Futari Tsu berhasil masuk ke hotel itu dengan aman. Bos hotel ini juga mengenal Rossa Du dengan baik.

Di bilik VIP mereka, Futari Tsu akhirnya bisa melepas kaca mata hitam dan topi besarnya. Dia merasa hidupnya sangat melelahkan. Untuk keluar makan saja, dia harus selalu menutupi wajahnya. Dia merindukan kebebasan dari hidupnya yang dulu. Dia merindukan masa-masa sekolahnya. Dulu, dia bisa melakukan apapun yang dia mau. Kini, dia harus mendengarkan apa kata perusahaannya.

Rossa Du memesan berbagai macam hidangan. Futari Tsu sibuk menyantap hidangan kelincinya, “Kak Rossa, enak sekali!” ujarnya senang. Tidak ada orang lain di bilik mereka. Futari Tsu bisa makan sepuasnya.

Andri Chen masih tidak paham mengapa Rossa Du membuka restoran di Qu Yang. Pasti ada alasan dibalik keputusannya. Dia ingin menanyakan banyak hal pada Rossa Du sejak tadi, namun dia tidak juga menanyakannya.

Ketika Futari Tsu pergi ke kamar mandi, Andri Chen memanfaatkan kesempatan itu untuk bertanya. Dia mengumpulkan keberaniannya lalu bertanya, “Rossa, bagaimana kabar anakmu?”

Rossa Du terkejut mendengar pertanyaan itu. dia tidak menyangka Andri Chen akan menanyainya seawal ini.

Novel Terkait

Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu