My Charming Lady Boss - Bab 154 Sebenarnya siapa （2）

Andri Chen melihat kekhawatiran Yuni Lin, jadi dia harus mengatakan sebab dan akibat melalui telepon. Setelah mendengarkannya, Yuni Lin berkata, "Kamu benar, jika kita dapat menandatangani kontrak dengan sepuluh sekolah itu. Kita bisa bersaing dengan Milky Garden dan perusahaan Chandra. "

Idenya bagus, tetapi Andri Chen masih sedikit kewalahan. Jika proyek besar ini kacau, maka perusahaan Milky Garden akan mengalami kerugian besar.

Oleh karena itu, dia berbicara di telepon: "Direktur Lin, ini masalah mendesak, kita harus membahas ini dalam waktu jangka panjang, berharap mendapat pesanan dari sepuluh sekolah ini."

Yuni Lin menjawab, "Aku tahu, jadi kita harus mendapatkan kontraknya, kalau tidak perusahaan kita akan jatuh ke dalam perusahaan Milky Garden, atau perusahaan Chandra, dan situasi perusahaan kita akan tampak memalukan di kota Nanjing."

Andri Chen mengerti apa yang dikatakan Yuni Lin ,dengan mencari tahu pelanggan Milky Garden, mereka telah mencari tahu beberapa pelanggan dari Perusahaan Chandra juga, pelanggan mereka berdua itu sama. Dibandingkan dengan pelanggan perusahaan Chandra, hanya sepersepuluh persen yang terlihat, tidak bisa untuk mengembangkan perusahaan Milky Garden sama sekali.

“Baik, kami akan melakukan yang terbaik.” Andri Chen berkata di telepon.

Yuni Lin berjanji di telepon: "Jika kamu bisa menyelesaikan proyek besar ini dengan baik, aku pasti akan memberimu hadiah yang besar."

Ketika mendengar kata hadiah, Andri Chen menjadi tertarik dan bertanya sambil tersenyum di telepon: "Direktur Lin, apa yang akan kamu berikan pada kami?"

Yuni Lin berkata, "Tunggu sampai kamu berhasil ."

Keduanya membicarakan hal ini, dan Andri Chen tiba-tiba menyadari ada telepon masuk, dan dia berkata kepada Yuni Lin , "Direktur Lin, saya ada telepon masuk. Saya akan berbicara mu di perusahaan lagi nanti."

“Oke, aku akan menunggumu di perusahaan.”, Yuni Lin menutup telepon.

Andri Chen mendapat panggilan masuk dari Sisca Mi.

“Apakah masalahnya sudah selesai?” Sisca Mi bertanya di telepon.

Andri Chen dengan bangga berkata, "Aku akan menyelesaikannya , kamu tenang saja, dari awal sudah menyelesaikannya."

Sisca Mi bertanya lagi, "Di mana kamu?"

Andri Chen melirik ke belakang dan menjawab, "Aku di SMA Tujuh , tapi aku akan kembali ke perusahaan sebentar lagi."

Sisca Mi memikirkannya dan berkata, "Yah, setengah jam kemudian, aku akan menemuimu di perusahaan.”

Setelah berbicara, Sisca Mi menutup telepon tanpa menunggu jawaban Andri Chen .

Setelah menutup telepon, Andri Chen juga berkata kepada Rosaa Du di sampingnya, "Rossa, ayo kembali ke perusahaan dulu!"

“Oke.” Rossa Du merespons dan menyalakan mesin mobil, dan mobil itu dengan cepat meninggalkan Sekolah.

Dalam sepuluh menit, mobil Mazda Rossa Du tiba di parkiran bawah tanah Gedung Park Central. Keduanya kembali langsung ke perusahaan. Andri Chen baru saja tiba di kantor Yuni Lin dan telepon berdering lagi.

Dia mengeluarkan ponselnya dan melihatnya, Sisca Mi menelepon.

"Hei!"

Sisca Mi bertanya di telepon: "Apakah kamu sudah selesai bekerja? Aku sudah dilantai bawahperusahaanmu."

“aku akan segera turun,” Andri Chen menjawab.

“Oke, aku menunggumu di lantai bawah, cepatlah, ibuku sudah meneleponku untuk bergegas.” Sisca Mi mendesaknha di telepon.

“Aku mengerti.” Andri Chen menutup telepon, dan Yuni Lin berkata, “Andri Chen, jika ada hal lain , pulanglah lebih dulu!”

“Kalau begitu aku akan pergi dulu.” Andri Chen ingin menyelesaikan urusannya dengan Sisca Mi sesegera mungkin, karena dengan begitu Sisca Mi dapat membantunya.

Sebelum meninggalkan kantor, dia mengembalikan kunci mobil Yuni Lin padanya.

Yuni Lin berkata, "Baik, kamu hati- hati!"

Andri Chen melirik Rossa Du dan berkata, "Rossa Du, aku akan pergi dulu."

“Oke, sampai jumpa!” Rossa Du tahu apa yang akan dilakukan Andri Chen, jadi dia tidak banyak bertanya, hanya Yuni Lin yang kebingungan.

Andri Chen meninggalkan perusahaan, naik lift ke lobi Gedung Park Central, dan Sisca Mi , mengenakan jins, berdiri di pintu masuk lobi. Dia selalu melihat sekeliling, seolah-olah melihat apakah adakah orang yang menguntit mereka. Ya, dentan kebiasaannya seperti itu, jadi Andri Chen bisa melihatnya secara sekilas.

Tepat ketika Andri Chen berjalan mendekat, Sisca Mi bertanya dengan cemas, "Bagaimana dengan surat ? Tunjukkan padaku."

Andri Chen mengambilnya langsung dari pinggang dan menyerahkannya kepada Sisca Mi. Dia mengambilnya dan melihat ke bawah. Hal pertama yang dia lihat adalah foto mereka berdua, tetapi itu adalah gabungan dari foto-foto pada kartu ID. , Tidak terlihat sama sekali.

Dia melihat lebih dekat dan melakukan hal yang sama. Selama dia tidak pergi ke Biro Urusan Sipil untuk memeriksa, tidak ada yang tahu mereka memiliki akta nikah palsu.

Setelah membacanya, Sisca Mi bertanya, "Di mana Anda mendapatkan surat ini?"

Andri Chen mengingatnya dan berkata: "Dipinggiran jalan Park Central ."

Sisca Mi berkata : "Ketika masalah ini sudah kita tangani, kamu harus membawaku untuk menagkap orang itu. Surat palsu ini benar-benar mengerikan. kamu lihat di jalan, dinding mereka penuh dengan iklan mereka, dan beberapa Poster-poster di stasiun bus semuanya . "

Andri Chen dengan enggan berkata, "Sisca Mi, bagaimana kamu melakukan ini? seseorang sudah membantumu begitu banyak, kamunmalah memalingkan wajah?"

Sisca Mi berkata: "Meskipun mereka membantuku hari ini, tetapi apakah kamu tahu betapa berbahayanya perilaku mereka !"

Berbicara tentang ini, Sisca Mi tiba-tiba memikirkan satu hal dan bertanya dengan cepat: "Ya, aku hampir lupa satu yang mau aku tanyakan padamu."

“Ada apa?” ​​Andri Chen bertanya dengan rasa ingin tahu.