My Charming Lady Boss - Bab 263 Mendiskusikan suatu hal

Setelah Andri kembali ke mobilnya, dia tidak langsung pergi, dia duduk merokok di dalam mobil, dia tidak tahu harus bagaimana mengatakan putus dengan Rossa, meskipun dia tidak ingin berbuat seperti ini, tapi tidak ada cara lain, karena dia tidak ingin Rossa dan anak di dalam rahimnya terlibat masalah ini.

Andri merokok beberapa batang rokok di tepi sungai, ketika dia mematikan rokok terakhirnya, ponselnya bunyi, dia langsung membuang puntung rokok ke luar jendela mobil, kemudian mengambil ponselnya dan menunduk melihat layar ponsel, dia merasa kaget, telepon itu dari Rossa.

Melihat nama yang tertera di layar ponsel, Andri bimbang sejenak, tapi akhirnya menerima panggilannya.

"Halo, Rossa!" Di dalam telepon, Andri menyapa Rossa dengan ramah.

Terdengar suara khawatir Rossa dari speaker ponsel: "Andri, kamu kemana? Kenapa tidak di perusahaan?"

Andri sembarangan menjawab: "Oh, aku keluar mengurus sesuatu, ini sudah mau pulang."

Rossa berkata dengan kasihan: "Andri, kakimu terluka, jangan sembarangan bergerak, kalau ada hal penting, kamu katakan saja kepadaku."

Mendengar perkataan Rossa yang penuh perhatian, Andri seketika merasa hatinya sangat sakit, dia tidak ingin melukai Rossa, tapi dia tidak ada pilihan lain.

Andri berusaha sekuat tenaga menahan kesedihannya, tidak ingin Rossa menyadari keanehannya saat ini.

Rossa melihat Andri tidak bersuara, dia bertanya dengan curiga: "Andri, kamu kenapa?"

Andri langsung berbohong, berkata: "Sinyal ponselku tidak begitu bagus, Rossa, aku tidak apa-apa, ini sudah mau kembali ke perusahaan."

"Kalau begitu kamu mengemudi jangan terlalu cepat!" Rossa memesan Andri sebelum menutup telepon.

"Baik, aku tahu." Begitu saja, Andri langsung menutup telepon, kemudian mengemudi mobilnya meninggalkan pelabuhan nomor 1, melaju ke daerah Park Central.

Karena kaki Andri terluka, kecepatan mobilnya juga lebih lambat, ditambah takut ditilang oleh polisi, oleh karena itu dia sangat berhati-hati di perjalanan pulang ke Gangnam Park.

Dia berjalan ke perusahaan dengan langkah pincang, Rossa yang berdiri di meja depan langsung melihatnya, segera berjalan menuju dirinya, bertanya penasaran: "Andri, kamu kemana?"

Menghadapi pertanyaan Rossa, Andri hanya bisa berbohong: "Oh, ibu angkat ada urusan mencariku, aku keluar sebentar menemuinya."

Mendengar ini, Rossa pun tidak terus bertanya, dan mengalihkan perhatiannya ke luka di kaki Andri, tiba-tiba merasa khawatir: "Andri, kakimu....."

Andri tahu Rossa ingin bertanya apa, langsung memotong perkataannya, berkata dengan ringan: "Rossa, kamu jangan khawatir, aku benar-benar tidak apa-apa, luka sekecil ini tidak parah."

Kemudian, Andri mengalihkan topik pembicaraan: "Oh iya, Rossa, bagaimana dengan urusanmu di perusahaan online?"

Rossa menjawab: "Hari ini aku sudah berdiskusi dengan beberapa perusahaan online, akhirnya memilih satu perusahaan, harga dan syarat pembukaan mereka lumayan bagus, terlebih lagi reputasi perusahaan ini di bagian ini sangat bagus, aku berencana mempercayakan masalah perusahaan online kita kepada mereka."

Andri mengangguk, kemudian bertanya lagi: "Kapan mereka bisa menyelesaikan website kita?"

Rossa menjawab dengan tepat: "Kira-kira setengah bulan."

Saat ini, Dea terburu-buru berjalan kemari dari area kantor, ketika dia melihat Andri dan Rossa, dia menyapa mereka satu per satu dengan hormat: "Bang Andri, Kak Rossa."

Kemudian, tatapan Dea menuju kepada Andri, segera melaporkan: "Bang Andri, Manager Tang menelepon, dia menggunakan waktu satu hari sudah menyelesaikan 60 persen masalah gudang."

Begitu mendengar hal ini, Andri dengan senang berkata: "Tidak salah memilih Manager Tang, sangat efisien."

Mendengar pujian Andri, Rossa tidak tahan membanggakan diri, berkata: "Andri, aku lupa memberitahu kamu, ketika Manager Tang bekerja di Milky Garden, dia memang sudah terkenal sangat efisien."

Mengobrol sampai sini, Andri pun kepikiran masalah perusahaan pengiriman barang, itu adalah hal paling penting, kalau ada masalah dengan perusahaan pengiriman, maka rencana laba-laba mereka ini tidak akan bisa dijalankan.

Ada tujuannya Andri menyerahkan masalah penting ini kepada Hendy Wang, karena ada rumor di dalam perusahaan bahwa Hendy bisa sesukses sekarang semuanya bergantung pada Andri.

Hendy Wang sudah termasuk pekerja lama di Dairy Milk, Andri juga ingin memberinya kesempatan ini, kalau dia bisa berhasil menyelesaikan hal ini, maka rumor ini akan menghilang sendirinya, Hendy juga akan memiliki martabatnya sendiri.

Andri lagi-lagi bertanya: "Dea, sudah ada kabar dari Hendy?"

Mengungkit Hendy, ekspresi Dea langsung berubah, menggelengkan kepala dan berkata: "Sore tadi, aku pernah menghubunginya, tapi ponselnya sepertinya mati."

Rossa mendengar ini, langsung mengerutkan keningnya dan bertanya: "Dia sebagai manager bagian pemasaran, kenapa boleh mematikan ponsel?"

Apa yang dikatakan Rossa sangat benar, sebagai manager bagian pemasaran, ponsel pasti harus dipertahankan menyala 24 jam, dulu Andri juga pernah dimarahi habis-habisan oleh Yuni Lin karena hal ini, mengenang kembali, apa yang dikatakan Yuni sangat benar.

Andri merenung di dalam hati, Hendy Wang bukan orang baru, dia seharusnya tahu larangan mematikan ponsel ini, seharusnya ada sesuatu yang terjadi, seperti Rossa dulu mencari perempuan itu, juga terjadi sesuatu di luar kota.

Andri langsung memesan Dea: "Dea, kamu terus coba telepon dia, telepon sampai terhubung."

"Baik, bang Andri." Dea menjawab dengan hormat.

Saat ini, tiba-tiba telepon di meja depan berbunyi, perempuan yang menjawab telepon ini adalah meja depan yang dulu bekerja di Dairy Milk, setelah Dea pindah jabatan, anak perempuan muda ini pun menggantikan pekerjaan Dea.

Anak perempuan ini bernama Rainy, senyumnya manis, suaranya juga sangat lembut, baru berumur 20, sedikit mirip dengan Dea ketika dia baru mulai kerja disini.

Setelah Rainy selesai berbicara di telepon, dia langsung berjalan kesini, berkata dengan penuh hormat: "Direktur Bai, Manager Wang bagian pemasaran mencari anda!"

Begitu mendengar ini, Andri langsung tahu Hendy yang menelepon, dia langsung ke meja depan, menerima telepon.

"Halo, Hendy!"

Langsung terdengar suara Hendy dari telepon: "Bang Andri, ponselku rusak, rencananya mau pergi beli di toko ponsel terdekat untuk dipakai sementara."

Mendengar ini, Andri akhirnya menghela nafas lega, dia pikir terjadi sesuatu kepada Hendy.

Andri bertanya lagi: "Hendy, bagaimana kerjaanmu disana?"

Hendy menjawab: "Bang Andri, sudah diskusi dengan perusahaan pengiriman, sekarang cuma tinggal beberapa detail kecil, maka sudah selesai."

Andri memesan: "Kalau sudah berhasil, langsung hubungi aku."

"Baik, Bang Andri." Tidak lama berbicara, Hendy pun menutup telepon.

Setelah Andri menutup telepon, dia berpikir di dalam hati, dia berpikir setelah dia menyelesaikan rencana laba-laba ini, baru meninggalkan perusahaan, dengan begini, maka kerjaan Rossa juga tidak banyak, sekarang begitu banyak orang berbakat di perusahaan, Andri pun merasa lega.

Rossa melihat Andri menutup telepon, baru saja bermaksud bertanya sesuatu, Andri berkata dengan sendirinya: "Ponsel Hendy rusak, masalah perusahaan pengiriman kira-kira sudah hampir selesai."

Mendengar perkataan Andri, Rossa juga menghela nafas lega, mengangguk: "Baguslah kalau begitu."

Saat ini, Rossa melihat jam tangannya, baru sadar sudah jam 6 sore, dia segera melihat ke arah Dea dan Rainy, berkata dengan lembut: "Dea, Rainy, kalian pulanglah!"

Dea berkata ringan: "Kak Rossa, tidak apa-apa, aku masih ada sedikit dokumen yang belum kuselesaikan, aku langsung pulang setelah selesai."

Rossa berkata dengan penuh perhatian: "Dea, jangan sampai kelelahan."

"Aku tidak apa-apa." Selesai menjawab, Dea berjalan menuju kantornya sendiri.

Rainy yang di meja depan berjalan sampai depan Rossa dan berkata dengan sopan: "Direktur Bai, Direktur Du, kalau begitu saya pulang dulu."

"Baik, hati-hati di jalan!" Rossa melambaikan tangan ke arah Rainy, Rainy pun berbalik badan meninggalkan perusahaan.

Tidak lama setelah Rainy pergi, pandangan Andri mengarah ke Rossa, berkata: "Rossa, kita juga pulang!"

"Baik." Rossa merasa kerjaan hari ini sudah kira-kira selesai, dia pun mengangguk.

Rossa pun menggandeng Andri berjalan meninggalkan perusahaan dengan hati-hati, setelah sampai ke lantai dasar, Rossa mengemudi, Andri duduk di kursi penumpang depan, ketika dia melihat Rossa mengemudi keluar dari Gangnam Park, dia langsung menyarankan: "Rossa, malam ini kita jangan masak di rumah, kita keluar makan saja!"

Rossa sambil mengemudi sambil berpaling, bertanya dengan lembut: "Andri, kamu ingin makan apa?"

Andri menyarankan: "Kita pergi makan makanan barat, yuk!"

Mengungkit makanan barat, Rossa tiba-tiba semangat, bertanya: "Di dekat sini sepertinya ada satu restoran barat yang baru buka, aku dengar Manajer Tang berkata lumayan enak, bagaimana kalau kita pergi coba?"

"Baik!" Andri setuju.

Beberapa menit kemudian, mereka pun sudah sampai ke restoran barat yang dikatakan Rossa, mereka berdua turun dari mobil, Rossa awalnya bermaksud pergi menggandeng Andri, Andri langsung menolak: "Rossa, tidak usah topang aku, aku jalan sendiri."

"Kamu bisa?" Rossa merasa sedikit khawatir.

"Tentu saja!" Andri sangat percaya diri.

Seperti yang diduga, tidak ada topangan Rossa, Andri juga bisa berjalan masuk ke restoran barat baru ini.

Mereka berdua memilih meja dekat jendela, pelayan dengan cepat berjalan ke arah mereka, meletakkan menu makanan di depan mereka, Rossa lebih dulu memesan, setelah itu Andri juga memesan.

Setelah memesan makan malam, pelayan pun berbalik badan dan pergi.

Andri menatapi Rossa, ingin bicara tapi berhenti, ada sesuatu yang susah dikatakan.

Rossa melihat Andri seperti ini, terdiam sejenak, kemudian bertanya dengan aneh: "Andri, ada apa?"

Andri bimbang sekian lama, akhirnya mencoba berkata: "Rossa, aku ingin mendiskusikan sesuatu denganmu."

"Apa?" Rossa bertanya dengan semangat.

Andri melanjutkan: "Apakah kamu boleh setuju dulu?"

Rossa sama sekali tidak bimbang, langsung setuju: "Baik, aku setuju, kamu bilang!"

Novel Terkait

Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu