My Charming Lady Boss - Bab 47 Alasan Mukamu Merah (1)

Beberapa menit kemudian, Si bajingan itu John Jiang berjalan keluar dari kantor Yuni Lin, tidak tahu apa yang dikatakan bajingan itu kepada Yuni Lin. Dan dia tanpa disangka berjalan ke arah Andri Chen dan berhenti di depannya, berkata: "Andri Chen, Manager Lin menyuruhmu pergi ke kantornya. "

Melihat tatapan mata John Jiang, Andri Chen merasa bahwa tidak ada hal baik.

Setelah itu, John Jiang mengalihkan perhatiannya ke Hendy Wang dan berkata, "Ikuti aku ke kantor."

Wajah Hendy Wang memucat lagi, dan mulutnya bergumam: "Pergi lagi?"

John Jiang tidak mengatakan apa pun lagi, berbalik dengan tangan di belakang, dan berjalan ke area kantor departemen pemasaran lagi.

Andri Chen berpikir sejenak dan tidak dapat menebak laporan kecil apa yang diberikan John Jiang kepada Manager Lin dan mengetuk pintu kantor direktur dengan rasa ingin tahu.

Suara akrab Yuni Lin tedengar lagi: "Masuk!"

Andri Chen mendorong dan melihat Yuni Lin sedang melihat sesuatu di buku catatannya.

Dia mengambil inisiatif untuk bertanya: "Direktur Lin! Apakah kamu mencariku?"

Yuni Lin mendengar kata-kata itu dan mengalihkan perhatiannya ke Andri Chen. Dia berkata: "Supervisor Jiang tadi mengatakan sedikit situasi tentang kamu. Meskipun orang-orang biasa, tetapi bisakah kamu tidak menunjukkan itu di depannya?"

“Apa?” Andri Chen sedikit tidak mengerti.

Yuni Lin mengingatkan: "Ada aturan perusahaan yang menetapkan bahwa sesama karyawan perusahaan tidak boleh jatuh cinta!"

Andri Chen sekarang baru sadar, ternyata sedang merujuk pada masalah dia dan Rossa Du berciuman. Dalam perusahaan tidak boleh saling berpacaran. Tetapi karyawan perusahaan juga manusia dan mempunyai gairah. Bos boleh berpacaran? Mengapa karyawan tidak boleh?

Jadi, agar adil, Andri Chen mengambil kesempatan ini mengusulkan sebuah kebijakan yang akan membuat karyawan Dairy Milk LTD senang.

Dia langsung ke tujuannya: "Direktur Lin, aku tahu bahwa pacaran sesama karyawan adalah pelanggaran terhadap peraturan perusahaan. Tetapi coba kamu pikir tentang hal itu, usia karyawan perusahaan juga tidak terlalu muda lagi, terutama karyawan pria. Orang tua mereka juga berharap mereka akan segera berkeluarga. Jika masalah pribadi mereka tidak terpecahkan, bagaimana mereka akan memusatkan perhatian pada masalah pekerjaan? Bukankah ada pepatah mengatakan bahwa berkeluargalah dulu sebelum bekerja. Mereka sekarang bahkan tidak memiliki keluarga. Bagaimana mereka bisa melakukan pekerjaan mereka dengan baik? "

Yuni Lin merasa perkataan Andri Chen sangat masuk akal, tetapi saat teringat bahwa peraturan sudah ditetapkan dari awal oleh perusahaan. Dia berkata dengan keberatan: "Tapi ini adalah aturan yang telah ditetapkan perusahaan dari awal."

Andri Chen membujuk: "Direktur Lin, aturan itu benda mati, tetapi orang-orang benda hidup. Kita tidak bisa membiarkan aturan yang merupakan benda mati mengendalikan kita yang hidup bukan! Selain itu, bukankah kamu juga memiliki tunangan?"

Andri Chen menyerang titik lemah Yuni Lin, Sebenarnya dirinya ingin berkonsentrasi pada pekerjaannya, tetapi karena permintaan ayahnya, dia tidak punya pilihan.

Memikirkan hal ini, dia merasa bahwa perkataan Andri Chen sangat masuk akal. Dia mengangguk dan berkata, "Baiklah, aku akan membahas masalah ini dengan departemen Personalia. Begitu kami mencapai keputusan, aku akan mengumumkannya secara terbuka di rapat perusahaan."

Andri Chen tahu bahwa ada harapan saat mendengar itu. Ada harapan juga menandakan itu mungkin terjadi, sehingga dia berkata dengan penuh terima kasih: "manager Lin, aku mewakili semua karyawan di perusahaan berterima kasih padamu!"

Melihat Andri Chen yang bersemangat, Yuni Lin masih tidak terlalu memahami keadaan ini. Lagi pula, ini adalah peraturan telah lama ditentukan oleh perusahaan. Jika departemen personalia memiliki terlalu banyak pendapat saat membahas masalah ini saat rapat, mungkin usulan ini akan tidak diterima.

Karena itu, dia memberi wanti-wanti kepada Andri Chen sebelumnya: "Jangan terlalu senang dulu, hasil akhirnya masih tetap akan diputuskan setelah rapat."

Andri Chen berkata dengan gembira, "Direktur, tidak peduli apa hasilnya, setidaknya kamu telah mempertimbangkannya untuk karyawan. Jika ini di zaman kuno, kamu adalah Pahlawan."

Yuni Lin mendengar Andri Chen mengatakan itu, dan tidak bisa menahan tawanya. Tidak tahu mengapa. Ketika mendengar kata-kata ini dari Andri Chen, hatinya selalu merasa sangat nyaman. Dia benar-benar bisa memilih kalimatnya. Orang-orang suka mendengarkan kata-kata yang baik.

Dia tiba-tiba kembali pada tujuan awalnya: "Oh ya, sepertinya supervisor Jiang sangat tidak senang denganmu, apakah ada kesalahpahaman di antara kalian?"

Begitu Andri Chen mendengar ini, dia tahu bahwa John Jiang, bajingan itu, pasti mengatakan banyak hal buruk di depan Yuni Lin.

Dia memikirkannya sejenak dan berkata, "Direktur Lin, dapatkah aku mengatakan bahwa dia iri dan benci kepadaku?"

Yuni Lin meletakkan tangan di atas keyboard notebook, memutar kursinya, dan melipat kakinya. Dia bertanya dengan penasaran: "Apa maksudmu?"

Andri Chen mengingatkan: "Apakah kamu ingat teman sekelas tunangan kamu?"

Yuni Lin mengenang: "Maksudmu ... cewek cantik bernama Rossa Du itu?"

Andri Chen mengangguk, "Ya, Bukankah aku berpura-pura menjadi pacarnya?"

Yuni Lin jelas tahu mengenai ini, dan dia berpikir dalam hati, apakah pria ini dan Rossa Du benar-benar jadian ? Tiba-tiba ada rasa khawatir dalam hatinya. Dia tidak tahu mengapa dia memiliki kekhawatiran seperti itu. Dia tidak bisa mengerti sama sekali. Lalu dia terus bertanya: "Lalu?"

Andri Chen melanjutkan: "Aku dengar dari karyawan perusahaan bahwa Supervisor Jiang sangat menyukai dia, dan sudah mengejarnya untuk waktu yang lama, dan tidak mendapatkannya, dan salah paham mengira aku adalah pacarnya, jadi menganggap aku sebagai saingan."

Yuni Lin merasa kaget, dia tidak menyangka ada kejadian seperti itu di perusahaan, sebagai seorang wanita, dia tidak tahan untuk tidak bergosip.

“Kalau kamu memang pura-pura, katakan saja ini kepada Supervisor Jiang dan semua akan baik-baik saja.” usul Yuni Lin.

Andri Chen berkata dengan tak berdaya: "Direktur Lin, tetapi membantu orang harus sampai akhir, dia memintaku terus berpura-pura, aku begini juga karena ingin membantunya, dan dia juga berkata bahwa dia sama sekali tidak menyukai Supervisor Jiang, dan juga sangat membencinya."

Novel Terkait

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu