My Charming Lady Boss - Bab 509 Alasan Kebohongan

Mendengar itu, Laver mengernyitkan dahi, dengan sangat heran ia bertanya, "Apa? Kau menjualnya?"

Andri mengangguk dan berkata, "Benar."

"Kepada siapa kau menjualnya?" Tanya Laver lagi.

Andri pun mengarang sebuah alasan, ia bergumam dengan tidak jelas, "Kujual ke seorang ahli senjata, tetapi sepertinya ia sudah meninggal, sekarang entah di tangan siapa bom itu berada, mungkin sudah berada di tangan pasukan militer suatu negara."

Mendengarnya, Laver pun sakit kepala, ia benar-benar tak bisa percaya Andri menjual barang sepenting ini, karena nilainya tak terhitung, sangat banyak negara yang mencarinya, orang yang mendapatkannya, akan bisa menyatukan seluruh dunia, dan menjadi raja dunia.

Sehingga, menurut analisa Laver, Andri sedang membohonginya, ia memandang ke arah Rose, dengan akrab berkata, "Kak Rose, ingatan Kak Bee telah kembali, kau telah menyanggupiku untuk mengembalikan barang bos padaku, kalau tidak aku akan sangat kesulitan."

Rose adalah orang yang pandai, mendengar Laver berkata begini ia langsung paham apa maksudnya, ia juga tahu Andri sedang berbohong, dengan kepandaian Andri, tidak mungkin ia menjualnya, dan lagi Florist Organization sama sekali tidak kekurangan uang, setiap menyelesaikan suatu tugas, asalkan mereka bisa kembali hidup-hidup, organisasi akan memberi mereka banyak uang, sebagai anggota Florist Organization, tidak hanya kaya, mereka juga punya kedudukan, meskipun mereka adalah pembunuh, tetapi organisasi mengutus mereka ke berbagai negara, ada yang bekerja seperti orang biasa, dan ada yang bersembunyi baik-baik, begitu organisasi membutuhkan mereka, baru mereka muncul secara tiba-tiba.

Rose juga tahu tujuan Laver datang ke Kota Nanjing kali ini, jika ia tak bisa menyelesaikan tugasnya, mungkin ia akan mati dengan naas, itu adalah peraturan Florist Organization.

Jadi, saat ini Rose segera membujuk Andri dan berkata, "Sayang, aku tahu barang itu masih ada padamu, berikanlah pada Laver! Anggap saja sebagai balasan untuk bos, ke depannya kita sudah tidak akan berurusan dengannya lagi."

Melihat tatapan Rose, Andri pun tahu ia tak dapat membohongi dua wanita ini, bom itu memang masih di tangannya, tetapi ia benar-benar tidak ingin memberikannya pada Laver, awalnya tugasnya di organisasi pembunuh adalah untuk menemukannya kembali, meskipun sudah bertahun-tahun lamanya, ia tidak tahu apakah ketua pasukan khusus organisasi itu masih hidup, tapi ia mau menyerahkan bom ini pada negaranya.

Dan lagi, meskipun ia menyerahkan bom biokimia ini pada bos Florist Organization, ia juga tidak mungkin melepaskan mereka begitu saja, ia sangat mengenal gaya Raja Bunga, di dunia ini, tak ada yang berani mengancamnya, siapapun yang ia suruh mati maka orang itu harus mati, ia adalah setan neraka, Andri mencuri barangnya, ia sudah memikirkan akibatnya sejak dulu, kalau Raja bunga mau Andri mati, maka ia terlalu meremehkan, Raja Bunga akan membuatnya hidup menderita sampai ingin mati.

Jadi, di hadapan Rose dan Laver, ia mengakui sejujurnya, "Barang itu memang masih ada padaku, tetapi aku tak bisa memberikannya padamu."

Mendengarnya, Laver segera menarik pistolnya dan mengarahkan mulut pistol ke dahi Andri, dengan perasaan dilema ia berkata, "Kak Bee, jangan memaksaku melakukan ini! Berikan barang itu padaku, aku tak akan menyusahkan kalian."

Menghadapi ancaman tembakan itu, Andri sama sekali tidak takut, beberapa tahun saat ia kehilangan ingatan ini, ia melalui kehidupan sebagai orang biasa, tetapi kehidupannya sebelum hilang ingatan, ia bagaikan hantu gentayangan, setiap hari ia lalui dengan perasaan tidak tenang, setiap membunuh orang, ia tidak ingin, namun dirinya yang tidak membunuh dan tak menyelesaikan tugas, akan menerima hukuman organisasi yang lebih meyakitkan daripada mati.

Ia sudah muak melalui hari-hari seperti itu, ia ingin melalui hari-hari yang normal.

Sekarang memikirkannya kembali, ia sangat merindukan hari-hari bersama Yuni di Kota Nanjing, ia sangat berharap kehidupannya di organisasi pembunuh hanyalah sebuah mimpi buruk, setelah bangun dari mimpi itu, tidak ada yang menghilang, ia tetap adalah Andri, bos Dairy Milk LTD.

Namun, semua ini hanya bisa menjadi angan-angan bagi Andri, ia harus bangun dari mimpi indahnya.

Melihat Laver yang menodongkan pistol itu, tanpa menghindar sedikitpun Andri berkata, "Laver, begitu kau menembakku, aku pun tidak bisa memberikan barangnya padamu."

Mendengar itu, Laver semakin menggebu-gebu, ia segera melepas pengaman pistol, berpura-pura akan menembak.

Melihat keadaan ini, Rose tahu ini bukan hal baik, mungkin saja Laver benar-benar akan menembak, sebab di Florist Organization, Kak Lily pernah mendidik mereka, dalam menghadapi lawan, tidak boleh berhati lembut, kalau tidak kau akan benar-benar kalah.

Karena itu, ia segera menghadang di depan tubuh Andri, dan berkata lembut pada Laver, "Laver, jangan buru-buru, letakkan dulu pistolnya, oke?"

Mendengar bujukan Rose, Laver tetap tidak meletakkan pistol, ia berkata dengan hati yang kebingungan, "Kak Rose, jangan menekanku! Waktuku sudah tidak banyak, aku baru berusia 25 tahun, aku masih belum ingin mati, bos telah menyanggupiku, asalkan aku membantunya mendapatkan barangnya kembali, ia setuju membiarkanku mengundurkan diri, agar aku bisa menjalani kehidupan yang aku mau."

Mendengar perkataannya, Rose sepertinya bisa menebak, ia juga pernah melalui hal seperti ini, bos memberi mereka tugas khusus, tugas spesial, juga disebut sebagai tugas dengan batasan waktu, bila tidak dapat menyelesaikan tugas dalam batasan waktu itu, bom di jam tangannya akan meledak secara otomatis.

Tahun itu, demi menjalankan tugas khusus, Rose hampir mati karena bom, untunglah dalam 5 menit terakhir ia berhasil menyelesaikan tugasnya, sehingga dapat menghindari musibah itu, tak ia sangka Laver juga dipaksa menjalani tugas khusus.

Memikirkannya, Rose segera bertanya panik, "Laver, apakah bos mengatur waktu di jam tanganmu?"

Laver mengangguk dan menjawab, "Benar, waktu yang tersisa sudah tidak banyak."

Rose segera berbalik menatap Andri di belakangnya, sebisa mungkin membujuknya, "Sayang, bantulah Laver, jika kau tidak memberikan barang itu padanya, ia akan dibom hidup-hidup."

"Rose, mengapa kalian sepolos ini, kalian kira jika aku memberikan barang itu pada bos, ia akan melepaskan kalian? Ia akan membunuh kalian tanpa tersisa 1 orang pun, kemudian berganti anggota baru, mendidik pembunuh baru, kalian tidak tahu, kitalah anggota baru mereka," kata Andri mengungkapkan kelicikan bos.

Mendengar perkataannya, Rose sedikit bingung, ia pun bertanya, "Bagaimana kau bisa tahu?"

Andri mengingat kembali dan berkata, "Apa kalian masih ingat batu-batu nisan di gunung belakang perusahaan?"

Mendengarnya, Rose segera bertanya, "Maksudmu teman-teman terbaik bos?"

Mendengar kata"teman", Andri tertawa pahit, ia berkata, "Teman? Orang yang berbaring di bawah batu nisan itu sama seperti kita, siapa tahu beberapa tahun yang akan datang, di gunung belakang perusahaan itu akan muncul makam kita."

Rose tiba-tiba menyadari sesuatu, ia ingat sewaktu ia di perusahaan, bos sering membawa beberapa ikat bunga dan pergi ke makam itu untuk mendoakan mereka, bahkan bos memberitahu mereka kalau itu adalah teman-teman baiknya.

Saat Rose sedang termenung, Andri melanjutkan perkataannya, "Apakah kau tahu bagaimana gurumu meninggal?"

Membahas tentang gurunya, Rose hingga saat ini tidak tahu bagaimana ia meninggal, meneliti bom, itu semua adalah ajaran gurunya, tetapi suatu hari, bos memberitahunya bahwa bosnya meninggal karena suatu kecelakaan.

"Bagaimana ia meninggal?" Tanya Rose tidak sabar.

Andri membeberkan kebenarannya, "Ia sama dengan orang-orang yang dimakamkan itu, semua dibunuh oleh bos."

"Kenapa ia harus membunuh mereka?" Tanya Rose sama sekali tak mengerti.

Andri menjelaskan, "Raja Bunga punya suatu kebiasaan, jika pembunuh yang dididiknya sudah melebihi batas waktu tertentu, ia akan membunuh mereka, karena hal yang mereka ketahui sudah terlalu banyak, dan lagi di antara para pembunuh, lama kelamaan bisa timbul perasaan, ia khawatir suatu hari nanti, pembunuh yang ia latih akan bersatu melawannya. Karena itu, Florist Organization setiap mencapai jangka waktu tertentu, akan mencari anggota baru untuk dialtih, terkadang mungkin akan membuat anak kecil mati, terkadang pasukan khusus, terkadang mungkin sekelompok besar perempuan, Raja Bunga punya sebuah hobi, ia suka merawat bunga, kita ini seperti bunga yang ia rawat, harus sering dipotong."

Yang dikatakan Andri memang benar, Raja Bunga yang biasanya nampak murah senyum, baik, dan ramah, sebenarnya lebih licik dibandingkan siapapun, jika hari ini kau masih menemaninya berjalan bersama, tidak ada yang tahu besok kau mungkin sudah mati di sebuah tempat yang bahkan tidak diketahui namanya, keinginan membunuhnya terhadap seseorang, tidak pernah tampak pada wajahnya.

Beberapa tahun ini, pemahaman Andri terhadap Raja Bunga sudah sangat menyeluruh, pemikiran Raja Bunga hampir sudah diketahui seluruhnya oleh Andri, kalau tidak ia tak akan mencuri barang terpenting bagi Raja Bunga.

Setelah mengatakannya, Andri mengarahkan pandangannya pada Laver, ia memanggilnya dengan lembut, "Laver, aku tahu kau selalu ingin kuliah, aku juga tahu kau sama seperti perempuan lain, mengalami cinta yang romantis, aku juga tahu kau ingin menjadi seorang gadis biasa, tetapi Raja Bunga tidak akan memberimu semua ini, ia hanya memanfaatkanmu untuk membantunya menyelesaikan tugas, setelah kecantikanmu memudar, kau akan seperti mayat dalam kuburan itu, dibunuh olehnya, karena kalian tak lagi cantik, tak bisa memikat hati laki-laki, dan akan kehilangan nilai yang seharusnya kau miliki."

Perkataan Andri ini sepertinya tepat sasaran bagi Laver, ia berusia 25 tahun, usia di mana ia secantik bunga, ia juga ingin pacaran seperti gadis-gadis lainnya, menjalani kehidupan yang diinginkan, tak ingin membunuh lagi, setiap kali ia menembak, membunuh laki-laki, ia melihat pacar laki-laki itu menangis setengah mati, dan akhirnya memilih untuk bunuh diri.

Melihat pemandangan seperti itu, hati Laver sangat sedih, ia merasa dirinya bagaikan setan, saat mengakhiri hidup orang, ia tak pernah menyangka perempuan yang dicintai orang itu akan menderita seumur hidup begini.

Karena itu, ia telah merundingkan beberapa persyaratan dengan bos, kali ini jika ia membantu bos menemukan barang itu ia akan keluar dari perusahaan, setelah keluar, beri ia obat penghilang ingatan untuk melupakan semua itu, ia ingin memulai kembali kehidupannya.

Di antara 4 bunga emas, tidak hanya Laver yang berpikir demikian, para perempuan lainnya juga seperti itu, semua orang memiliki impiannya sendiri, sama seperti Rose, ia hanya ingin bersama dengan Andri.

Melihat Laver terpengaruh oleh ucapannya, ia melanjutkan, "Laver, kehidupan yang kau mau, aku bisa memberikannya padamu, tapi..."

Sampai situ, Andri behenti.

Laver kembali tersadar, ia segera bertanya, "Tapi apa?"

Novel Terkait

My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu