My Charming Lady Boss - BAB 335 Permohonan Maaf

Andri langsung mematikan telepon itu dan berjalan ke depan pria bertato, ia menyalakan rokoknya lagi, kali ini rokok yang Andri berikan padanya di terima, ia menghisap rokok itu dua kali lalu berkata, "Aku jgua tidak tahu mengapa Gill tidak membunuh kalian, tapi setelah ia tahu jam tangan yang kamu pakai itu, sepertinya ia khawatir akan sesuatu, aku dan Buddy pernah bertanya padanya, tapi ia tidak mau bicara, sepertinya masalah ini lebih baik tidak diketahui oleh kami, kalau tidak..."

Bicara sampai di sini, tiba-tiba pria bertato itu berhenti.

"Kalau tidak ada apa?" tanya Andri padanya.

Pria bertato itu terdiam sejenak baru melanjutkan perkataannya, "Kalau tidak aku akan berada dalam masalah, aku tahu Kak Gill tidak akan dengan mudahnya bercanda seperti ini, di kota D kak Gill tidak takut pada satu orang pun, satu-satunya yang membuat ia agak sedikit gentar adalah tuan ketiga di bagian utara, tapi setelah ia melihat jam tangan ini, ia langsung merasa tidak tenang, entah mengapa."

Mendengar perkataan pria bertato itu barusan, Andri semakin mengerti jam tangan ini bukanlah jam tangan biasa, mengapa sebuah jam tangan ini dapat membuat Gill takut dan tidak tenang, pasti ada sesautu yang disembunyikan dan dirahasiakan.

Andri menghisap rokoknya dua kali lalu berpikir dalam, ia pun bertanya kembali, "Orang yang sebelumnya mengintai kami, bukankah orang-orangmu?"

Pria bertato itu mengangguk dan mengakuinya, "Benar, Kak Gill yang menyuruhku untuk mengawasi kalian."

Andri langsung bertanya lagi, "Mengapa harus mengawasi kami?"

Pria bertato itu segera menjawab, "Aku juga tidak tahu, Kak Gill hanya menyuruh agar kami mengawasi kalian, kemanapun kalian pergi, bertemu dengan siapa, semuanya harus dilaporkan saat itu juga padanya, mendengar kami kehilangan jejak kalian saat itu, Kak Gill sangat murka, ia menyuruhku agar menemukan kalian dalam tiga hari, kalau tidak aku akan ditindak sesuai peraturan geng."

"Dimana Gill sekarang?" kata Andri menanyakan pertanyaan yang paling penting itu.

Pria bertato itu menggelengkan kepalanya, "Aku tidak tahu Kak Gill pergi kemana, dia hanya bilang ia pergi ke suatu tempat, lalu menyuruhku untuk tetap mengawasi kalian, katanya ia akan segera kembali."

Mendengar hal itu Andri seolah berpikir dan menganggukkan kepalanya, ia bertanya lagi, "Bagaimana dengan ketiga orang teman satu gengmu?"

Pria bertato itu menjawab, "Aku juga tidak tahu, aku sudah menelepon mereka, semua ponselnya tidak aktif, aku juga pernah menanyakan pada Kak Gill, katanya mereka pergi mengurusi sesuatu, tugasku hanya mengawasi kalian saja, urusan yang lain jangan banyak tanya, begitu katanya."

Mendengar perkataan prai bertato itu Andri tidak tahu apa yang sedang direncanakan oleh Gill, kemana ia pergi, dan mengapa ketiga orang suruhannya pun turut menghilang, ini adalah tanda tanya besar, sekarang Andri merasa masalah ini bertambah rumit dan masalah yang lebih besar akan segera terjadi.

Andri pun berpikir cukup lama, ia tidak berkata-kata lagi, akhirnya pria bertato itu berkata lagi, "Kak Andri, hanya informasi itu yang aku tahu."

Andri pun kembali dari lamunannya, lalu ia bertanya lagi pada pria bertato, "Apakah semua yang kamu katakan adalah benar?"

Pria bertato itu segera menganggukkan kepala, "Kalau ada kata-kataku yang tidak benar, kamu boleh menembakku sekarang." setelah mengatakan itu, si pria bertato langsung memohon pada Andri, "Kak Andri, semua yang kutahu sudah kuberitahukan padamu, tolong jangan apa-apakan adik perempuanku, aku juga tidak ingin mencari masalah denganmu, sekarang ini aku hanya ingin membawa adik perempuanku keluar meninggalkan kota D."

"Keluar meninggalkan kota D?" tanya Andri terkejut.

Pria bertato itu mengangguk, "Benar."

"Mengapa harus pergi meninggalkan kota D?" tanya Andri yang tidak mengerti.

Pria bertato itu menjelaskan, "Kak Gill sudah berubah, ia bukan Kak Gill yang dulu, setelah Kak Gill memegang kendali di markas kota D beberapa tahun terakhir ini, ia berubah, ia tidak memercayai kami bereempat lagi, kami sudah mengikutinya dan mempertaruhkan nyawa kami selama bertahun-tahun, tapi ia sama sekali tidak pernah memikirkan perasaan kami, bahkan ia curiga bahwa kami akan menyakitinya, mulai dari Buddy dan si pria berkacamata yang tiba-tiba menghilang, aku rasa mereka sudah tidak ada harapan."

Andri menebak dengan berani, "Jadi kamu pikir Gill telah membunuh mereka?"

Pria bertato itu menghisap rokoknya dengan dalam, setelah ia hembuskan asap rokoknya ia mengangguk, "Kemungkinan besar seperti itu."

Andri tidak menyangka Gill sesadis ini, bahkan ia memperlakukan anak buah yang telah mempertaruhkan nyawa mereka sendiri seperti ini.

Tapi Gill sudah meninggalkan kota D beberapa hari, kira-kira kemana ia pergi? Apakah ia pergi mencari orang lain?

Setelah berpikir sejenak, Andri bertanya lagi, "Kak Shen, menurutmu mungkinkan Gill pergi mencari Tuan Ketiga di utara?"

Pria bertato itu juga sedang memikirkan kemungkinan ini, ia berpikir sejenak lalu berkata, "Mungkin seperti itu, tapi aku sarankan kalian secepat mungkin ninggalkan kota D! Mungkin saja setelah Gill kembali, kalian tidak akan bisa pulang lagi!"

Andri belum berencana meninggalkan kota D, ia harus mengetahui dengan jelas tentang jam tangan ini, atau mungkin saja jam tangan ini dapat membuka misteri tentang masa lalunya, apa yang ia lakukan selama beberapa belas tahun itu , mengapa ia bisa memiliki jam tangan itu.

Berpikir sampai di sini, Andri melepaskan jam tangannya lalu memerhatikannya, tapi setelah diamati cukup lama, ia masih tidak menemukan apa-apa.

Setelah waktu berlalu cukup lama, Andri mendorong pintu kamar mandi itu, Nora yang sedang duduk di ruang tamu itu segera berjalan menghampirinya, ia segera bertanya, "Andri, bagaimana? Apakah dia mengatakannya?"

Andri menjawab, "Ia sudah bilang, tapi ia juga tidak tahu kemana Gill pergi, Gill juga ingin memusnahkan mereka."

Mendengar hal ini Nora mengangkat alisnya dan bertanya karena penasaran, "Mengapa?"

Lalu Andri menceritakan hal yang telah didengarnya dari pria bertato itu sekali lagi pada Nora, Nora tidak menyangka Gill dapat berbuat seperti itu pada anak buahnya sendiri, tapi mengingat akan semua hal yang telah terjadi,ini memang gaya Gill, ini juga adalah sisi yang paling mengerikan dari Gill, dia adalah penguasa kota D.

Dahulu ada seseorang teman Gill sendiri yang dibunuh olehnya, mereka tumbuh Bersama, markas di kota D ini terbentuk karena hasil kerja keras mereka berdua.

Tapi tidak lama setelahnya sahabatnya itu mati mengenaskan di pinggir jalan kota D, dengar-dengar di tembak mati oleh seseorang, orang-orang mengaitkan pembunuhan ini dilakukan oleh Gill, karena perempuan yang paling dicintai Gill lebih memilih sahabatnya, Gill memang seperti kak adik dengan sahabtnya tu tapi ia menjadi kesal hati saat melihat perempuan yang dicintainya itu jatuh ke pelukan sahabatnnya, karena sahabatnya terlalu memercayai Gill, ia pun mati mengenaskan di pinggir jalan, ia ditembak belasan kali sampai kepalanya pecah.

Nora berkata, "Aku juga menganggap Gill sebagai kakak, tapi aku tahu ia selalu mengincar markas di Nanjing, mungkin saat aku sedang lengah ia jug aingin membunuhku, beruntung aku selalu berjaga-jaga terhadapnya, kalau tidak aku sudah dibunuhnya."

Saat itu, Rico berjalan ke arah mereka dan bertanya, "Kak Andri, kalau begitu akan kita apakan si Zhou Shen berengsek ini?"

Andri menjawab, "Kita bebaskan saja!"

Mendengar hal ini Rico pun terkejut, ia melihat Andri dengan tatapan tidak menyangka, "Melepaskannya?"

Andri berkata, "Sepertinya Gill juga akan membunuhnya, dia sudah memberitahu kita sangat banyak informasi, biarkan dia hidup!"

"Tapi...." Rico khawatir pria bertato itu akan berbalik menyerang mereka, kalau seperti itu akan repot jadinya.

Belum selesai Rico bicara, Andri sudah memotong perkataannya, Rico, jangan tapi-tapi, ayo kita pergi!"

Rico masih ingin mengatakan sesuatu, tapi Nora dengan segera memberi isyarat padanya dan berkata, "Rico, ayo kita pergi!"

Mereka bertiga pun pergi meninggalkan Greenhill apartment, saat mereka sampai di dalam mobil, Nora memandangi Andri, ia bertanya, "Andri, apa yang akan kita lakukan selanjutnya? Apakah akan tetap tinggal di kota D atau kembali ke Nanjing?"

Andri juga sedang memikirkan hal ini, tapi sekalinya mereka meninggalkan kota D, maka misteri tentang jam tangannya itu tidak akan bisa terpecahkan, sekarang satu-satunya orang yang tahu tentang jam tangan ini hanyalah Gill, tapi mereka sama sekali tidak tahu dimana Gill berada, mereka juga tidak tahu kapan Gill kembali ke kota D.

Saat itu tiba-tiba Andri teringat dengan Yuni, di kota D ini Yuni adalah orang yang paling aman posisinya.

Saat malam harinya mereka bertiga kembali ke tempat mereka menginap di seberang Dragon Bar, sampai keesokan harinya, Andri memanggil taksi untuk pergi ke area kota tua di kota D, dia turun di sebuah gang yang sangat familiar, ia hanya berdiri di depan gang itu dan tidak masuk ke dalamnya karena ia tidak tahu di gedung nomor berapa Yuni tinggal, ia juga tidak memiliki nomor telepon Yuni, terpaksa ia hanya dapat menunggu di depan gang itu dengan sabar.

Entah mengapa, Andri merasa Yuni akan keluar untuk membeli sayur di pasar dekat tempat itu.

Ternyata benar, pagi hari pukul 7 tepat, Andri yang sedang merokok melihat Yuni keluar dari gang itu sambil menjinjing sebuah tas, Yuni mengangkat kepalanya dan melihat Andri, awalnya ia pikir sedang berhalusinasi, tapi saat melihat lagi dengan lebih seksama, orang itu benar-benar adalah Andri, Yuni tidak menyangka Andri masih hidup dan berdiri di hadapannya sekarang, Yuni menghentikan langkahnya, entah kata-kata apa yang dapat mengungkapkan kebahagiaan hatinya sekarang.

Yuni pikir selamanya ia tidak akan pernah melihat Andri lagi, tapi tidak disangka kebahagiaan ini datangnya sangat tiba-tiba.

Jarak keduanya kurang lebih sepuluh meter, mereka hanya berdiri dan saling memandang seperti orang bodoh, tidak ada yang berbicara, seperti sedang menunggu sesuatu.

Setelah beberapa saat, barulah Andri berjalan perlahan ke arah Yuni lalu berdiri di hadapannya, ia pun berkata satu kalimat, "Halo!"

Yuni tidak tahu harus menjawab apa, ia lalu menjawab, "Halo!"

Cara berkomunikasi keduanya seperti orang asing, tapi juga seperti teman.

Andri juga tidak tahu bagaimana menggambarkan hubungan di antara mereka,ia tahu hubungan mereka semakin meregang, mungkin karena selamanya hanya bisa berteman.

Setelah berlalu beberapa saat, Yuni berkata, "Bagus kalau kamu tidak apa-apa, aku masih ada urusan lagi, aku pergi dulu."

Setelah mengatakan hal itu, Yuni berencana untuk pergi menjauhinya, karena saat Andri menghilang, Yuni selau memikirkannya, tapi bila sudah bertemu seperti hari ini, ia selalu ingin bersembunyi karena ia tidak tahu bagaimana menghadapi Andri.

Yuni sudah berjalan menjauhi Andri beberapa langkah, tapi tiba-tiba Andri berbalik dan berteriak, "Yuni!"

Mendengar itu, Yuni pun menghentikan langkahnya dan perlahan membalikkan badan, ia pun melihat Andri lagi.

Andri memohon maaf pada Yuni dengan sepenuh hati, "Yuni, mengenai direktur Lin, aku mohon maaf sebesar-besarnya, aku tahu kamu sangat membenciku, aku juga tidak dapat mendapat maaf darimu, tapi aku harap kamu bahagia, nanti kamu jangan pergi ke bar untuk menyanyi lagi, jangan terlalu dekat dengan Gill, kalau kamu kekurangan uang, beritahu aku, jangan lupa, masih berhutang padamu."

Yuni menjawabnya dengan datar, "Andri, yang seharusnya meminta maaf adalah aku, kalau bukan karena aku yang keras kepala, pasti hal seperti ini tidak akan terjadi, bahkan sampai membuat kalian menderita seperti ini, setelah kehilangan kalian beberapa hari ini, aku jadi mengerti, percuma aku membencimu, ayahku tidak akan kembali ke dunia ini, mulai hari ini, kamu juga tidak perlu menyalahkan diri sendiri, aku sudah memaafkan kamu, mulai hari ini, kita masih bisa menjadi teman."

Mendengar kata "teman" , Andri merasa sedikit tidak biasa, tapi ia hanya bisa menjawab, "Baik, mulai hari ini kita masih bisa menjadi teman baik."

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu