My Charming Lady Boss - Bab 116 Tidur Dirumahmu (1)

Andri Chen berdiri didepan kamar mandi dengan sedikit bingung. Ia fikir bocah ini pasti sudah melepas semua bajunya didalam. Pasti tidak baik kalau dia tiba-tiba masuk, akhirnya ia hanya bisa berdiri didepan kamar mandi dan bicara:”Bocah, aku gantung handukmu didepan ya,nanti kau keluar ambil sendiri.”

Selesai bicara ,Andri Chen memasukkan tangan kanannya kedalam kamar mandi,lalu menggantungkan handuk keringnya kebelakang pintu kamar mandi.

Setelah menggantungkan handuk, Andri Chen segera menutup pintu kamar mandi,lalu berdiri didepan pintu dan bicara:”Bocah kecil,aku sudah menggantungnya. Nanti kau ambil sendiri ya.”

Setelah Futari Tsu menjawab,Andri Chen pun segera meninggalkan kamar mandi.

Seketika ada suara dering handphone yang terdengar dari ruang tengah. Awalnya Andri Chen fikir handphonenya lah yang berdering. Tapi saat ia dengarkan dengan benar,suara dering itu berasal dari ruang tengah. Setelah dia mengikuti arah suara, ia dapati kalau handphone Futari Tsu lah yang berdering diatas tempat teh. Saat ia menunduk dan melihatnya,dilayar tertera dua kata kakak sepupu.

Seketika dia tersadar kalau yang menelpon adalah Sisca Mi. Kalau keberadaan Futari Tsu yang akan bermalam dirumahnya diketahui Sisca Mi,dia pasti tidak bisa lepas lagi. Tapi siapa yang bisa mengerti kesedihannya!

Setelah melirik sebentar, Andri Chen pun membalikkan badannya dan kembali ke pintu kamar mandi. Lalu berteriak pada Futari Tsu yang ada didalam:”Bocah,kakak sepupumu menelpon.”

Futari tsu terdiam sebentar,lalu menjawab:”Kakak ipar,tidak usah dipedulikan.”

Andri Chen masih saja merasa sedikit khawatir,kalau Futari Tsu tidak mengangkat telpon,Sisca Mi yang ada diseberang sana pasti akan mengira kalau Futari Tsu sedang ada dalam masalah. Jadi dia kembali berteriak didepan pintu kamar mandi:”Eh bocah,kalau kau tidak mengangkat telpon, kakak sepupumu pasti akan khawatir.”

Futari Tsu kembali mengiyakan dan bicara:”Aku akan segera selesai.”

Mendengar itu Andri Chen menoleh dan melirik kearah handphone yang berbunyi diatas tempat teh,lalu berbalik dan berjalan kearah kamar.

Ia duduk dikursi didepan computer didalam kamar. Andri Chen menggenggam handphonenya sendiri dan memperhatikannya. Dilayar hapenya sebagai wallpaper terlihat foto Yuni Lin, sangat cantik sehingga membuat Andri Chen sangat terpesona.

Saat Futari Tsu selesai mandi dan kembali ke kamar, Andri Chen tidak menyadarinya.

Seketika suara Futari Tsu yang bertanya dengan penasaran tiba-tiba terdengar:”Kakak ipar,ini siapa?”

Andi Chen tiba-tiba tersadar dan sudah melihat Futari Tsu yang memakai kemeja sudah berdiri dibelakangnya. Dia pun segera menutup handphonenya dan berkata:”bukan siapa-siapa,hanya sebuah wallpaper hape.”

Futari Tsu bukan anak kecil berusia tiga tahun,ia melihat Andri Chen sangat terpesona maka ia pun segera bisa menebak.

“Kakak ipar,ini pacarmu ya?”

Andri Chen mendengar kalimat ini pun tidak tau harus menjawab apa. Karena Yuni Lin memang bukan pacarnya,hanya seorang atasannya saja.

Jadi dia terdiam sesaat,dan menjawab:”Bukan pacarku.”

Futari Tsu kembali bertanya dengan penasaran:”kalau bukan pacarmu,kenapa kau menjadikannya wallpaper dihapemu?”

Pertanyaan ini seketika membuat Andri Chen tertegun,dia benar-benar tidak tahu harus menjawab apa.

Dan pada saat Andri Chen masih tertegun, Futari Tsu pun merebut handphone yang ada ditangannya dan memperhatikan wallpaper itu dengan seksama,lalu berkata:”Kak,bukankah ini perempuan cantik yang makan ikan bakar bersama kita waktu itu?”

Saat menyadari Futari Tsu masih mengingatnya, Andri Chen hanya bisa mengiyakan:”Iya.”

Futari Tsu menunduk dan melihatnya sebentar,lalu memujinya:”Kakak perempuan ini cantik,pantas saja kalau kau terpesona.”

Andri Chen tidak tahu harus menjawab apa,dia juga tidak ingin bicara apapun kepada bocah ini. Karena dia adalah orang yang berbahaya,kalau saja rahasianya ia ketahui, pasti dia akan dibuat repot nantinya.

Futari Tsu melihatnya sebentar,lalu kembali menengakkan kepala dan bertanya:”Kakak ipar, apa kau sedang menyukai kakak cantik ini?”

Andri chen pun menepisnya,ia mengangkat tangannya dan melihat jam untuk mengalihkan topik pembicaraan,lalu berkata:”Bocah,sekarang sudah sangat malam,cepat pergi tidur. Besok kau masih ada kelas,aku juga harus bekerja.”

Melihat tingkah Andri Chen,Futari Tsu pun tersenyum dan berkata:”Kakak ipar,kau pasti menyukainya.”

Andri Chen kembali bicara:”Ayolah,cepat pergi tidur,aku juga mau tidur.”

Futari Tsu kembali bertanya:”Kakak ipar,apa kakak cantik itu tahu kalau kau menyukainya?”

Andri Chen tidak menjawab, baru saja ia berdiri dan ingin melanjutkan kalimatnya. Dia terkejut karena ia melihat bocah ini memakai kemeja putihnya. Karena tubuhnya yang tegap ditambah posturnya yang tinggi dari Futari Tsu. Baju ini terlihat seperti dress ditubuh Futari Tsu.

Tapi bukan ini yang membuat Andi Chen terkejut,tapi karena ia mendapati bocah ini tidak memakai pakaian dalam atas maupun bawah.

Andri Chen agak tidak enak. Didalam hatinya ia bergumam,Futari Tsu sudah seperti adiknya sendiri, apalagi perbedaan umur mereka hampir sepuluh tahun.

Ia segera membalikkan tubuhnya,dengan sedikit tidak enak ia berkata:”Eh bocah,kenapa kamu..kamu..tidak memakai..”

Saat mengatakan ini ia sangat merasa tidak enak untuk melanjutkan kalimatnya.

“Tidak memakai apa?” Futari Tsu berdiri dibelakang Andri Chen,dan bertanya dengan penasaran.

Andri Chen merapatkan giginya,dengan terpaksa ia berucap:”Kenapa kau tidak memakai BH?”

Futari Tsu baru tersadar lalu menunduk dan melihat kearah dadanya dan berkata:”Saat tidur aku suka tidak memakai apa-apa.”

Mendengar ini,Andri Chen sangat terkejut. Saat ia ingin melanjutkan pertanyaannya,Futari Tsu sudah kembali melanjutkan kalimatnya: ”Tidur tidak pakai apa-apa itu sangat bagus untuk kesehatan. Kalau tidur memakai BH,dokter bilang akan mudah terkena kanker payudara.”