My Charming Lady Boss - Bab 556 Saat yang menegangkan

Andri Chen yang sangat cemas berjalan melewati lobi. Ketika dia sampai di depan lift yang berada di lobi, dia menjulurkan tangan dan menekan tombol lift. Lift terbuka dengan perlahan. Saat dia hendak berjalan memasuki lift, Rose yang berhasil mengejarnya tiba-tiba berteriak di belakangnya: "Bee,jangan naik lift! "

Andri Chen berhenti sejenak lalu berpikir jika dia naik lift di saat seperti ini, hanya akan menambah yang lebih masalah kepada mereka. Mungkin Raja Bunga tidak akan membiarkan dirinya sampai lantai yang ingin dia tuju dengan selamat, karena lift ini adalah lift pembunuh.

Melihat Andri Chen berhenti, Rose berteriak di belakangnya: "Bee, naik tangga!"

Andri Chen berbalik, dan mengikuti Rose menuju tangga di sisi lain lobi.

Laver dan Peony yang berhasil mengejar juga mengikuti mereka, dengan membawa senapan otomatis QBZ-95 di tangan mereka. Mereka harus naik ke lantai dua puluh dua tanpa behenti, tidak tahu apakah waktu yang tersisa cukup atau tidak.

Tapi ketika mereka bertiga sampai di lantai tiga, Rose yang berada di belakang tiba-tiba mendengar sesuatu, dan dia langsung berteriak dengan cemas kepada Andri Chen yang berjalan di depan: "Bee, hati-hati!"

Tepat setelah dia berteriak, beberapa pria yang mengenakan setelan jas tiba-tiba muncul dari pintu masuk tangga darurat di lantai 3 dengan membawa senapan otomatis, dan menyerang mereka dengan gila-gilaan. Untung saja Rose yang berada di belakang menarik Andri Chen kebawah dan disaat yang bersamaan ketika Andri di tarik kebawah, Rose mengarahkan senapan otomatis kepada orang-orang berjas dan menembaki mereka dengan tidak sungkan.

“Dor dor dor!” Ketiga pria berjas itu jatuh ke lantai.

Andri Chen berbalik dan dengan cepat mengambil senapan otomatis dari tangan pria berjas yang sudah mati dan melanjutkan berlari menuju lantai 22. Tapi, dalam perjalanan mereka ke lantai 22, mereka bertemu dengan berbagai jenis serangan, orang-orang ini bersembunyi di berbagai tempat di setiap lantai. Untung saja, Andri Chen merespon dengan cepat, jika tidak dari tadi mereka pasti sudah mati.

Tapi, ketika mereka sampai di lantai sepuluh, waktu yang tersisa tinggal separuh, orang-orang berjas yang sebelumnya tidak terlalu ganas. Tapi orang-orang berjas dari lantai sebelas hingga lantai atas sangat hebat dibandingkan dengan pria berjas yang sebelumnya, keahlian menembak mereka jauh lebih baik dan lebih akurat. Situasi saat ini seperti permainan game, yang sudah Raja Bunga rencanakan secara khusus untuk mereka.

Ketika mereka sampai dilantai lima belas, keempat orang itu sudah mengalami luka yang berbeda-beda, mereka berhenti untuk mengambil nafas, tubuh Andri Chen penuh dengan keringat, dia melihat arlojinya, tinggal empat menit lagi sebelum bom itu meledak.

Rose bergegas berkata, "Bee, sudah tidak sempat lagi, bom itu akan segera meledak."

Andri Chen juga tahu waktu sudah tidak cukup, tetapi pada saat yang genting ini, dia juga tidak bisa meninggalkan orang tuanya, meskipun mati dia tetap harus menemukan cara untuk menyelamatkan orang tuanya, karena sebagai seorang putra dia sudah terlalu banyak berhutang kepada mereka.

Oleh karena itu dia berkata dengan tegas, "Aku tidak bisa meninggalkan mereka, kalian cepat pergi! Tidak perlu pedulikan aku."

Setelah mengatakan ini, dia tidak memberikan kesempatan sedikit pun kepada Rose untuk membantahnya. Dia langsung berdiri dan memegang senapan otomatis dan langsung bergegas berlari ke lantai 22 seperti orang gila. Tiba-tiba seluruh gedung penuh dengan api peperangan, meskipun akan diledakkan Andri Chen tetap akan pergi ke lantai dua puluh dua.

Melihat semua ini, mereka tidak punya pilihan selain bergegas menerjang ke depan.

Dalam dua menit terakhir, beberapa orang ini benar-benar berjuang. Mereka akhirnya tiba di lantai 22, dan menghadapi semua rintangan yang Raja Bunga persiapkan untuk mereka. Di ruangan kosong di lantai 22 mereka melihat orang tua Andri Chen yang diikat di kursi, wajah mereka terlihat pucat, mulut mereka tertutup dengan selotip, dan kedua mata mereka juga ditutup. Ketika mendengar suara tembakan, mereka tidak berhenti memberontak, tetapi tidak peduli bagaimana pun mereka memberontak, semua itu tidak berguna sama sekali.

Saat ini, Rose kembali mengingatkan Andri Chen: "Bee, bom akan meledak dalam satu menit."

Setelah mendengar hal ini, Andri Chen langsung membuang senapan otomatis yang ada di tangannya dan dengan cepat berjalan menghampiri orang tuanya. Dengan seksama dia melihat bom yang berada ditubuh orang tuanya, dia menyadari bom itu merupakan kombinasi dari berbagai macam bom. Jika mereka tidak menjinakkan bom ini dengan baik, semua orang di lantai ini akan meledak hingga hancur berkeping-keping.

Andri Chen tidak begitu ahli soal bom, dalam hal ini dia harus mengandalkan Rose yang ahli dalam hal ini.

Rose tidak berani menunda waktu, dan segera berjalan kesana untuk memeriksa bom itu. Setelah memeriksanya kurang dari dua detik, dia langsung berkata kepada Andri Chen, "Bee, bom ini lumayan rumit ..."

Dia belum selesai berbicara, Andri Chen sudah menyela ucapannya dan langsung bertanya, "Apakah kamu bisa menjinakkannya?"

Rose mengertakkan giginya dan berkata, "Aku akan berusaha."

Dalam keadaan apa pun, Andri Chen akan percaya pada Rose, dia mengangguk, dan berkata, "Kamu jinakkan bom yang rumit ini, aku akan segera menghubungi Season supaya dia mengirim drone untuk menjemput kita."

“Baik.” Rose menjawab, lalu mengarahkan pandangannya kepada paman dan bibi Chen.

Andri Chen segera menghubungi Season yang berada di bawah gedung dengan radiotelepon: "Season , Season , aku Bee, kami membutuhkan bantuanmu, gunakan drone untuk membantu kami pergi dari tempat ini."

"Baik! Akan segera tiba." Kurang dari sepuluh detik setelah Season memberikan jawaban Andri Chen mendengar suara mesin drone.

Andri Chen melihat arlojinya dan mendapati kurang dari tiga puluh detik lagi bom itu akan meledak. Dia bertanya kepada Rose yang sibuk menjinakkan bom, "Rose, kita hampir kehabisan waktu."

Selesai berbicara, dia langsung mendengar bunyi klik, dan Rose yang keringatan menjawab, "Sudah selesai."

Andri Chen menunduk lagi untuk melihat arlojinya lalu dia berkata dengan cemas, "Kita masih punya waktu lima belas detik lagi, ayo pergi!"

Begitu dia menyelesaikan ucapannya, langit-langit tempat mereka berada tiba-tiba roboh. Andri Chen mengira bom itu sudah meledak, tetapi saat dia menoleh untuk melihat dia sangat terkejut saat melihat benda besar yang jatuh dari langit-langit yang roboh itu. Meskipun dihalangi oleh debu-debu yang berterbangan, dia dapat melihat robot yang dua kali lebih besar dari manusia.

Melihat hal ini, Andri Chen sangat terkejut, dan segera berkata kepada orang-orang yang ada di sampingnya, "Cepat lari!"

Beberapa orang membagi tugas, Peony dan Laver masing-masing mengendong Paman Chen dan Bibi Chen berlari menuju drone.

Robot yang berada di belakang mereka melakukan pemindaian, setelah mengunci target, robot itu mengangkat senjata, dan meluncurkan serangan gila gilaan kepada mereka.

"Dor! Dor! Dor!" Peluru berhamburan ke arah mereka.

Saat beberapa orang yang hendak naik keatas drone, melihat peluru yang menuju ke arah mereka, mereka langsung bersembunyi di balik pilar yang paling dekat dengan mereka. Peluru dengan daya tembak tinggi menembaki pilar, hingga menimbulkan lubang seukuran kepalan tangan pada pilar itu. Untung saja, pilar itu sangat kokoh. Kalau tidak, mereka pasti sudah ditembak mati.

Ketika robot itu sedang melakukan penyerangan, Andri Chen melihat arloji di pergelangan tangannya lalu berkata kepada Peony dan Laver yang membawa orangtuanya, "Aku akan mengalihkan perhatiannya, kalian cepat pergi."

“Bagaimana denganmu?” Rose bertanya dengan khawatir.

Andri Chen segera berkata, "Cepat pergi, jangan pedulikan aku!"

Setelah dia mengatakan hal ini, Andri Chen memegang dua senapan otomatis dan menembaki robot yang ada di belakangnya.

"Dor! Dor! Dor!" Kedua senapan otomatis itu tidak berhenti menembakkan peluru, dan peluru itu secara berturut-turut mengenai robot itu, tetapi peluru senapan otomatis tidak melukai robot itu sedikit pun. Dan robot ini adalah robot dikendalikan oleh Raja Bunga yang berada di dalam robot.

Setelah Andri Chen menembak, dia sengaja melemparkan dua granat ke arah robot itu tak lama suara dua ledakan terdengar dan melubangi lantai di bawah kaki robot itu. Robot itu jatuh ke lantai 21 karena terlalu berat.

Memanfaatkan kesempatan ini, Andri Chen berteriak kepada mereka: "Cepat naik ke atas drone!"

Saat ini, Peony dan Laver tidak mempertimbangkan terlalu banyak, mereka langsung membawa orang tua Andri naik ke atas drone. Tapi, pada saat yang kritis ini, Rose tiba-tiba melompat turun dari drone dan dengan cepat berlari menghampiri Andri Chen.

Melihat hal ini, Andri Chen mengerutkan dahi dan bertanya, "Kenapa kamu kembali?"

Rose mengenggam senapan dan berkata kepada Andri Chen, "Aku tinggal untuk membantumu!"

Saat ini, tiba-tiba ada pergerakan dari lubang besar tadi, robot itu tiba-tiba terbang ke atas, tetapi saat ini drone yang ditumpangi Peony dan Laver telah meninggalkan gedung ini.

Melihat hal ini, Rose segera mengarahkan senapan otomatis dan menembak robot itu. Di saat bersamaan, dia berteriak kepada Andri Chen: "Bee, aku akan melindungimu, naik ke atas drone, bom akan segera meledak."

“Kita pergi bersama!” Andri Chen berteriak, dan melemparkan semua granat yang ada di tubuhnya, lalu dia menarik Rose yang berada di sampingnya, dan berlari ke arah drone.

"Boom!" kembali terdengar suara ledakan di lantai tempat robot itu berada, dan menimbulkan lubang yang sangat besar di lantai tempat robot itu berdiri. Robot itu jatuh kebawah. Andri Chen dan Rose memanfaatkan kesempatan ini untuk segera naik keatas drone, lalu dengan cepat terbang meninggalkan tempat itu.

Tapi satu detik setelah mereka terbang meninggalkan tempat itu, bom raksasa yang dipasang di lantai bawah Florist Mansion meledak. Kekuatan ledakan ini tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Dalam sekejap mereka bisa merasakan gempa berkekuatan 10 skala ritcher yang terjadi di seluruh kota Blues, tanah berguncang dan gunung bergoyang, kejadian ini benar-benar menggemparkan, Bangunan yang kokoh ini mulai roboh. Ledakan yang besar ini mengakbatkan mobil-mobil yang berada di jalan di sekitar Florist Mansion berterbangan di angkasa.

Bahkan drone yang ditumpangi Andri Chen juga terpengaruh, jika Season tidak mengendalikannya tepat waktu, takutnya mereka akan jatuh dari ketinggian.

Tetapi saat bangunan itu roboh, robot yang berada di lantai dua puluh satu tiba-tiba berdiri di tepi gedung dan meluncurkan serangan yang gila-gilaan pada drone yang sedang terbang itu. Dua senapan mesin berat itu menembakkan peluru dengan kecepatan ribuan peluru per menit kearah mereka.

Andri Chen dan Rose yang berada di atas drone sangat terkejut, mereka hampir tertembak jatuh oleh peluru-peluru itu. Untung saja, Season menghindar dengan cepat, tetapi beberapa peluru mengenai mereka. Untungnya, drone itu dapat tetap terbang dengan stabil.

Tapi saat Season sedang mengendalikan drone yang ditumpangi Andri, dia benar-benar mengabaikan drone yang ditumpangi Peony dan Laver, karena drone mereka terbang di jarak yang lebih jauh dari robot, jadi dia pikir peluru yang ditembakkan oleh robot tidak akan terlalu berpengaruh kepada mereka

Tapi, pada saat yang genting ini, robot itu menembakkan rudal ke arah mereka. Melihat rudal yang sedang terbang dan akan menyerang drone yang mereka naiki Andri Chen dan Rose, melihat gedung terdekat dan menaruh harapan mereka pada gedung itu, lalu Andri langsung berkata kepada Season, "Season, lewat bagian tengah gedung."

“Aku mengerti!” Season yang berada di bawah tidak berani berkedip, dia terus mengendalikan remote control dengan kedua tangannya.

Novel Terkait

Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu