My Charming Lady Boss - Bab 25 Kucing Liar Kecil(2)

Sisca masih terus berusaha, tapi itu tidak ada gunanya, ia kelelahan sampai napasnya seperti seekor sapi, ia lalu menatap Andri, dan memerintahnya "Lepaskan aku! kalau tidak aku tak akan memaafkanmu!"

Setelah selesai mengatakan itu, Sisca membenturkan kepala nya dengan kepala Andri dengan keras, Andri pun kesakitan.

Andri menghela napas lewat mulutnya, ia melihat Sisca yang ada dibawahnya lalu memperingatkannya "Kucing liar, berani sekali lagi kamu membenturku, percaya atau tidak aku akan..."

Belum selesai Andri bicara, Sisca sudah terkejut melihat muka Andri yang terus mendekati wajahnya.

"Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Sisca yang merasa tidak aman.

Bibir Andri perlahan mendekati pipi Sisca, ia lalu tertawa dengan nakal "Kamu tebak aku akan melakukan apa."

"Kamu... kamu berani...." muka Sisca pun perlahan memerah, perkataannyapun menjadi gelagapan.

Tiba-tiba Andri tertawa "Kamu boleh coba untuk membenturkan kepalamu sekali lagi."

Sisca juga tidak ingin dianggap lemah, ia lalu menjawab "Kamu pikir aku tidak berani?"

Belum selesai ia bicara, Sisca membenturkan kepalanya lagi ke kepala Andri dengan keras.

Kali ini, Andri tanpa ragu langsung mencium Sisca, dan bagian yang diciumnya adalah bibir Sisca.

Setelah menciumnya, Andri tersenyum lalu berkata "Kamu saja berani, kalau aku tidak berani, masih pantaskah disebut pria?"

Sisca hampir menjadi gila, ia tidak menyangka anak brengsek itu berani menciumnya dengan paksa, terlebih lagi menciumnya di ruang interogasi, bila ini diketahui orang lain, bagaimana ia bisa melanjutkan pekerjaan di kantor ini, apalagi dia adalah kapten tim.

"Brengsek, aku akan membunuhmu!" kata Sisca yang mukanya memerah sambil berjuang melepaskan diri.

Mendengar hal itu, Andri berkata dengan sinis "Aku terkejut, karena kamu mau membunuhku, jadi sekarang aku akan mencium mu lagi, jadi kalau aku benar harus mati, setidaknya aku tidak mati sia-sia, benar kan?"

"Kamu...." kata Sisca dengan kesal dan tidak bisa berkata-kata lagi.

"Aku datang." kata Andri dengan segera mendekatkan bibirnya ke wajah Sisca.

Meihat itu, Sisca terpaksa membenturkan kepalanya lagi ke ke kepala Andri dengan kencang.

Kali ini, Andri tidak mencium Sisca lagi, tapi sekarang ia berencana memakaikan borgol di pergelangan tangan Sisca, ia lalu memborgol tangannya di belakang ,Sisca pun langsung berlutut di lantai.

Andri melepaskan ikat pinggang miliki Sisca dan mengikat kedua kaki Sisca dengan ikat pinggangnya itu.

Lalu digendongnya Sisca ke atas kursi di ruang interogasi itu, Andri lalu duduk di hadapan Sisca dan menghirup napas dalam-dalam , ia menggelengkan kepalanya lalu berkata "Kamu bilang, kamu adalah seorang perempuan, tapi mengapa sangat liar?"

Sisca terus menatapi Andri "Cepat lepaskan aku, atau tidak kamu akan dipenjara." ancam Sisca kepada Andri.

Andri mengangguk seolah sedang berpikir , lalu ia berkata "Kata-katamu sangat masuk akal, tapi agar aku tidak dipenjara, aku harus melakukan satu hal."

Sambil mengatakan hal itu Andri berdiri. Sisca terkejut melihatnya dan tidak tahu Andri akan berbuat apa.

Andri mengeluarkan handphonenya, lalu mengarahkan lensa kameranya pada wajah Sisca, ia memotret Sisca sambil berkata "Awalnya, kamu yang mulai memukulku, aku disini sebagai pembela, yang kedua, demi masa mudaku, aku harus mengambil beberapa foto dirimu tanpa busana, karena aku tidak tahu apakah engkau akan menjebakku atau tidak."

"Apa yang mau kamu lakukan?" kata Sisca, dia sampai ragu telinganya salah mendengar, tubuhnya menggeliat berusaha melepaskan diri.

Andri berkata dengan santai "Mengambil fotomu tanpa busana! aku menonton banyak adegan film di tv yang melakukan hal ini, aku harus belajar dari orang lain, kalau-kalau kamu akan menjebakku, maka aku tidak akan terlalu sulit melawannya."

"Beraninya kamu..."

Andri lalu mengarahkan handphonenya pada Sisca, memperhatikan tubuh bagian bawah Sisca, ia berkata dengan jujur "Hmm, tubuhmu bagus juga, pasti sangat cocok di foto."

Baru saja Andri menjulurkan tangannya ke depan dada Sisca, Sisca langsung terkejut dan menghindar, tubuhnya terbanting dan ia terjatuh ke lantai dan tulangnya hampir patah.

Andri berkata dengan tidak bertanggung jawab "Kamu jatuh sendiri, jangan salahkan aku!"

Saat Sisca jatuh, celana jins yang dipakainya merosot hingga bagian paha karena ia tidak memakai ikat pingang, memperlihatkan pemandangan yang menakjubkan.

Andri langsung membuka lebar matanya, lalu ia terkejut "Wahh!"

Mendengar itu, Sisca refleks melihat bagian bawah tubuhnya, ia terkejut saat melihat celana jins yang dikenakannya merosot, dan tidak sengaja memperlihatkan celana dalam rendanya yang berwarna putih.

Ia ingin menjulurkan tangannya untuk menarik celana itu kembali, tapi kedua tangannya diborgol, ia tidak bisa melakukannya sama sekali.

Saat itu, Sisca sudah hampir pingsan, dirinya bukan hanya dicium paksa oleh bajingan itu, tapi ia kehilangan harga dirinya, ini membuatnya tidak tahan lagi.

Andri tidak akan melewatkan kesempatan ini, ia segera menggunakan handphonenya untuk mengambil gambar, Sisca yang marah besar berkata "Kamu brengsek! hentikan, kamu sangat cabul..."

Semua kata-kata yang tidak enak didengar keluar dari mulut Sisca, tapi ia tidak bisa menghentikan Andri yang mengambil gambar dirinya.

Novel Terkait

The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu