My Charming Lady Boss - Bab 95 SMA Poly (1)

Rendy Xia tersenyum dan mengangguk: “Iya, dia adalah Kak Andri, orang yang sering aku ceritakan padamu.”

Felicia menatap Andri dengan sedikit ragu, melihatnya sesaat, lalu kepikiran tentang apa yang telah Kak

Andri lakukan padanya di kantor, tiba-tiba ia merasa curiga, “Dia sungguh Kak Andri?”

Rendy menegaskan: “Iya! Jika bukan Kak Andri yang menyelamatkanmu waktu itu, sekarang tidak mungkin ada kamu, cepat ucapkan terima kasih kepada Kak Andri, saat itu kamu masih kecil, sudah lewat bertahun-tahun, kamu pasti tidak mengingatnya.”

Dalam bayangan Felicia, Kak Andri tidak mungkin begitu jahat, semakin dia melihatnya, semakin tidak mirip, Felicia bahkan curiga bahwa Ayahnya salah mengingat, dia berkata: “Ayah, apakah Ayah tidak salah ingat? Bagaimana mungkin dia adalah Kak Andri?”

Rendy meyakinkan: “Aku melihatnya dari kecil hingga tumbuh dewasa, apakah aku bisa salah mengingatnya?”

Felicia pun tidak berdaya, saat memikirkan Ayahnya yang sangat yakin, dia pun memberanikan diri memanggil: “Kak Andri.”

Saat mendengarnya, Andri tersenyum dan berjalan ke hadapan Felicia, berkata: “Saat ini kamu jauh lebih patuh dibanding tadi.”

Felicia melihatnya dengan remeh, lalu memalingkan wajah, saat melihat Andri yang di depan mata, mimpinya selama bertahun-tahun hancur, dia mengira Kak Andri adalah tipe pria yang sopan, sungguh tidak terduga dia adalah seorang yang kurang ajar.

Memikirkan ini, Felicia merasa sedikit kecewa.

Saat ini, Rendy langsung berkata kepada Andri: “Andri, sini, mari diskusikan bisnis kita.”

Andri berbalik badan dan berjalan ke arahnya, duduk di depan Rendy, Rendy mengambil pena dan mengambil selembar kertas berukuran A4, melihat Andri sambil bertanya: “Andri, berapa harga susu sapi murni perusahaanmu?”

Andri menjelaskan: “Susu murni, untuk dus yang berisi dua puluh empat kotak, harga grosir perusahaan kami adalah 112 ribu, jika kamu mau, aku akan memberitahu bos, dan memintanya memberi kamu potongan sebesar 2 ribu per satu dus.”

Setelah mendengar itu, Rendy pun merasa sangat senang, langsung mengangguk dan menjawab: “110 ribu juga boleh, harga segini tidak mungkin aku dapatkan di perusahaan lain, belum lagi rasa susu murni perusahaan kalian sangat enak, aku selalu meminumnya.”

Andri berpikir sejenak, lalu bertanya: “Guru Xia, kalian….…”

Sebelum Andri selesai bertanya, Rendy langsung memotongnya: “Dulu kamu memanggilku Paman Xia,

sekarang memanggilku Guru Xia, kenapa aku merasa sangat aneh ya.”

Setelah mendengarnya, Andri pun mengubah panggilan itu: “Paman Xia.”

Kali ini, terlihat senyum berseri di wajah Rendy: “Ini baru benar!”

Andri kembali merasa penasaran dan bertanya: “Paman Xia, ada berapa jumlah murid di SMA Poly?”

Rendy berpikir beberapa saat, langsung membuka laci, seperti mencari sesuatu di dalamnya, tidak lama kemudian, lalu pun mengeluarkan berkas-berkas, menunduk melihatnya dengan teliti, barulah mengangkat kepala dan menyebutkan jumlah yang pasti pada Andri: “4725 orang.”

Andri Chen mencoba bertanya: “Berapa kotak perorang dalam setiap harinya?”

Rendy berkata: “1 kotak perorang setiap harinya, seminggu 5 kotak, berarti sebulan 20 kotak.”

Andri menggunakan kalkulator di handphone dan menghitungnya dengan teliti, “Setiap orang 20 kotak, jika 4725 orang maka 94.500 kotak, sama dengan 3937.5 dus”

Setelah menghitung, data yang menakjubkan ini hampir mengangetkannya, hanya di sebuah sekolah SMA saja hampir 4000 dus. Setiap dus dijual dengan harga 110 ribu, berarti penjualan satu bulan sebesar 440 juta.

Jumlah penjualan ini berhasil mengejar penjualan Direktur Huang, Andri pun terkejut.

Di saat Andri terkejut inilah, Rendy tiba-tiba berkata: “Andri, pengiriman pertama 4000 dus dulu, lalu diikuti 4000 dus untuk setiap bulannya, masalah kontrak, kita tandatangani kontrak untuk satu tahun dulu, kamu siapkan surat kontraknya sesegera mungkin, minggu depan kita akan mulai membagikan susu-susu untuk murid di sekolah.”

Setelah mendengar itu, Andri sangat bersemangat, dia tidak mengira bahwa Rendy lebih terburu-buru dibanding dirinya.

Ini adalah nota untuk pemesanan seharga 440 juta, jika Yuni Lin mengetahuinya, entah dia akan senang sampai seperti apa.

Andri mengangguk, kemudian berkata: “Baiklah, hari Senin aku akan membawa surat kontrak kemari.”

Berbicara sampai sini, Rendy memikirkan sebuah masalah lagi, lanjut berkata: “Oh iya, hubunganku dengan kepala sekolah SMA lainnya juga lumayan baik, jika kualitas susu perusahaan kalian tidak bermasalah, aku bisa membantu mempromosikannya, yang terpenting, harus memastikan kualitas produk tidak bermasalah, anak-anak ini sedang dalam proses tumbuh dewasa, susu yang diminum tidak boleh memiliki masalah kualitas, aku sangat mementingkan ini, aku harap kamu bisa menyampaikan ini pada Direktur perusahaanmu.”

Andri langsung berjanji, berkata: “Kamu jangan khawatir, kualitas tentu tidak bermasalah, aku sendiri yang akan menjaminnya.”

Rendy pun mengangguk dan berkata: “Baiklah, aku percaya padamu.”

Berbicara sampai sini, Rendy tiba-tiba mengangkat lengannya dan melihat jam tangan, berkata: “Sudah hampir siang, mari kita makan siang dulu.”

Andri baru saja ingin mengatakan sesuatu, Rendy kembali berkata lebih dulu: “Kita sudah lama tidak bertemu, tidak menyangka kita bertemu hari ini, ayo jalan, siang ini kita harus merayakannya dengan baik.”

Mendengar Rendy sudah berkata seperti ini, Andri pun tidak enak menolaknya, terpaksa mengangguk dan menjawab: “Baiklah.”

Keduanya baru saja akan keluar kantor, di saat itu juga terdengar suara telepon berdering, Rendy melirik telepon di kantor dan berjalan mendekatinya, kemudian diangkat.

“Hei! Ini aku, baiklah, aku tahu, aku akan segera kesana.”

Rendy menutup telepon itu, menoleh ke arah Felicia di sampingnya dan berkata: “Felicia, aku harus pergi sebentar, dua puluh menit lagi aku akan kembali, kamu bawa Kak Andri untuk berjalan-jalan di sekitar sekolah dulu.”

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu