My Charming Lady Boss - Bab 476 Pengejaran Dengan Taruhan Nyawa

Sisca Mi berjalan ke arah polisi, dan saat melihat Andri Chen, dia mengira Andri Chen terluka parah. Baru saja mau bertanya seberapa parah luka pria itu, Andri Chen sudah terlebih dahulu berkata padanya dengan panik, "Sisca, Jane sudah kabur."

"Kabur?" Sisca Mi mengerutkan dahi, merasa sangat diluar dugaan.

Andri Chen segera menjelaskan, "Di halaman ada jalan bawah tanah. Jane dan pengawal di sebelahnya kabur melalui jalan itu. Pintu keluarnya ada di luar desa."

Mendengar itu, Sisca Mi baru mengerti. Dia tidak menyangka masalah ini benar-benar ada hubungannya dengan Keluarga Chen. Awalnya dia kira hanya penculikan biasa saja, tapi setelah mendengar Andri Chen berkata seperti itu, dia baru menyadari ternyata masalah ini tidak sesimpel yang dipikirkan.

Karena kondisi garurat, Sisca Mi mengeluarkan pistol yang ada di pinggangnya, lalu memasukkan peluru ke dalam pistol itu, dan memerintahkan pada beberapa polisi yang berada di sampingnya, "Kalian ikut aku pergi ke pintu masuk desa."

"Baik!" beberapa polisi menjawab dengan serentak lalu mengikuti Sisca Mi naik ke atas mobil polisi.

Setelah Sisca Mi naik ke atas mobil, dia meletakkan satu lampu polisi ke atap mobil, dan terdengarlah bunyi sirene yang memekakkan telinga. Setelah itu mobil pun melaju ke luar pintu masuk desa.

Meskipun jalan desa tidak rata, tapi untung saja mobil yang mereka kendarai adalah mobil gunung. Ditambah dengan kemampuan mengendarai mobil Sisca Mi yang terlatih, mobil mereka itu sangat cepat sampai di pintu masuk desa. Tapi pintu masuk desa tampak sangat hitam, mereka sama sekali tidak tahu letak pasti pintu masuk yang Andri Chen maksud.

Setelah menghentikan mobil, Sisca Mi menilai sekeliling, sama sekali tidak menemukan apapun. Dia segera memerintahkan seorang polisi yang berada di sebelahnya, "Kamu pergi jemput teman aku. Sedangkan yang lainnya, cari di sekitaran sini."

"Baik!" setelah empat orang polisi menjawab, mereka mulai mengerjakan tugas masing-masing. Tapi alat mereka terbatas. Selain senter yang dibawa masing-masing orang, tidak ada lagi peralatan lain.

Polisi yang tadi mendapat perintah untuk menjemput Andri Chen, segera mengendarai mobil kembali ke dalam desa, lalu memapah Andri Chen untuk naik ke atas kursi penumpang, dan membawanya pergi ke pintu desa lagi.

Sisca Mi bersama orang-orang mencari ke sekeliling, tapi sama sekali tidak menemukan jejak Jane Chen.

Sisca Mi hanya bisa naik kembali ke atas mobil dan bertanya pada Andri Chen, "Andri, bagaimana kamu bisa tahu mereka kabur lewat jalan bawah tanah?"

Andri Chen mengingat kembali, "Saat mereka pergi, aku tidak sengaja menguping pembicaraan mereka. Kamu segera utus orang untuk pergi ke halaman dan mencari jalan bawah tanah itu, lalu masuk dan ikuti jalannya sampai ke luar untuk melihat kira-kira dimana tempat keluarnya. Harus cepat, kalau tidak mereka akan benar-benar kabur."

Mendengar itu, Sisca Mi baru tersadar dan segera mengeluarkan walkie talkie lalu berkata, "Kapten Zhang, di halaman ada sebuah jalan bawah tanah. Kamu utus orang untuk mencari dan masuk menelusuri jalan itu hingga keluar. Kami di pintu masuk desa tidak menemukan tempat keluar jalan itu."

Selesai berkata, langsung terdengar suara seorang pria yang menjawab, "Baik! Akan segera aku utus orang untuk pergi memeriksanya."

Selesai memberi perintah, Andri Chen tiba-tiba berkata pada Sisca Mi, "Sisca, cepat papah aku turun dari mobil."

Sisca Mi tidak tahu apa yang mau Andri Chen lakukan. Hanya bisa membukakan pintu, lalu memapah Andri Chen untuk turun dari mobil.

Setelah Andri Chen turun dari mobil, dia menyenter sekitar dengan senter, lalu tatapannya jatuh pada jembatan itu. Karena di pintu masuk desa, selain jembatan itu, tidak ada lagi tempat yang bisa dijadikan tempat persembunyian. Selain itu hanya sawah. Sekali mata memandang, bisa melihat sangat jauh. Meskipun orang yang kabur adalah atlet lari sekalipun, tidak akan begitu mudah kabur dari penglihatannya.

Andri Chen melihat ke sekitar, lalu berkata pada Sisca Mi, "Sisca, papah aku ke jembatan sana."

"Baik." Sisca Mi hanya bisa menjaga, dia sepertinya percaya Andri Chen bisa menemukan tempat keluar dari jalan bawah tanah.

Dengan begitu, saat mereka berdua berdiri di atas jembatan, Andri Chen melihat sekitar lagi dan berpesan pada Sisca Mi, "Sisca, kamu utus orang pergi mencari di bawah jembatan. Bisa jadi mereka bersembunyi di bawah jembatan. Kamu lihat sekitaran sini, semuanya adalah sawah. Orang yang pintar tidak mungkin memilih sawah, melainkan bersembunyi. Membuat kita mengira mereka telah pergi."

Mendengar analisis Andri Chen, Sisca Mi merasa masuk akal juga. Dia segera menyuruh beberapa polisi tadi untuk kembali dan mencari di bawah jembatan. Para polisi itu membawa pistol dan mencari dengan teliti di bawah jembatan. Setelah mencari selama beberapa saat, ada seorang polisi yang berteriak dari bawah jembatan, "Kapten Mi, di bawah jembatan tidak ada orang."

Mendengar itu, Andri Chen jadi bingung. Tidak ada orang di bawah jembatan, kalau begitu dimana mereka sembunyi.

Andri Chen berpikir selama beberapa saat di atas jembatan. Saat berpikir, telinganya menangkap suara air mengalir. Air mengalir itu berasal dari sungai di bawah jembatan.

Mendengar suara air itu, mata Andri Chen menjadi menyala. Dia sepertinya teringat akan sesuatu.

Andri Chen segera berkata dengan panik kepada Sisca Mi, "Sisca, cepat suruh mereka telusuri sungai ini. Tempat keluar jalan bawah tanah pasti ada di ujung sungai."

Sisca Mi tidak berani berlama-lama lagi, segera memerintah polisi yang ada di bawah jembatan untuk mencari di ujung sungai. Tidak sampai satu menit, seorang polisi berteriak ke arah mereka, "Sisca Mi, kami sudah menemukannya."

Mendengar itu, Sisca Mi sangat senang. Dengan cepat, dia memapah Andri Chen pergi ke ujung sungai, juga menemukan tempat keluar dari jalan bawah tanah itu. Tempat keluarnya ada sangat banyak rumput liar. Kalau tidak diperhatikan dengan seksama, sama sekali tidak akan terlihat. Selain itu lubangnya ada di dalam air. Pantas saja mereka tadi tidak menemukannya.

Melihat lubang ini, Andri Chen teringat sesuatu lagi dan segera berkata pada Sisca Mi, "Sisca, cepat kendarai mobil mengikuti sungai ini. Mereka pasti kabur menelusuri sungai ini. Selain tidak mudah ditemukan, juga sangat cepat kaburnya mengikuti sungai ini."

Saat Sisca Mi mendengar itu, dia sangat kagum pada analisis Andri Chen. Kalau bukan Andri Chen yang menemukan ini tepat waktu, maka Jane Chen dan para pengawalnya pasti sudah kabur entah kemana.

Dengan cepat, Sisca Mi memapah Andri Chen naik kembali ke atas mobil. Ada dua orang polisi yang ikut naik ke atas mobil. Beberapa polisi melalui walkie talkie juga memanggil beberapa mobil ke sana. Mobil mereka secara berurutan berjalan menelusuri sungai.

Kecepatan Sisca Mi mengendarai mobil sangat cepat. Menelusuri sungai kira-kira sekitar 20 menit, Andri Chen tiba-tiba berteriak pada Sisca Mi yang sedang mengendarai mobil, "Sisca, hentikan mobil!"

Sisca Mi tidak tahu apa yang terjadi dan langsung menginjak pedal berhenti. Suara decitan mobil diiringi mobil yang berhenti di tengah jalan gelap. Sedangkan suasana di sekitar mobil hening seperti tidak ada kehidupan.

"Ada apa?" setelah menghentikan mobil, Sisca Mi bertanya dengan bingung.

Andri Chen meletakkan jari telunjuk di depan bibirnya, memberi tanda kepada Sisca Mi agar jangan bicara.

Sesaat, mobil juga menjadi hening. Hanya ada lampu mobil yang menerangi mobil.

Andri Chen menutup mata yang mendengar dengan lebih serius. Dia seperti mendengar sesuatu. Setelah lewat 2 menit, dia membuka mata lagi, lalu bertanya pada Sisca Mi, "Sisca, apa kamu mendengar bunyi mesin motor?"

Sisca Mi menggelengkan kepala, "Tidak kok."

"Coba kamu dengar lebih serius lagi." Andri Chen sekali lagi memberi perintah.

Kali ini, Sisca Mi membuka kaca mobil, lalu mengeluarkan kepala dan mendengar dengan lebih serius lagi. Setelah dua detik, dia sepertinya dapat langsung mendengar bunyi mesin motor. Seperti di tempat yang tidak terlalu jauh.

"Sepertinya ada." Sisca Mi berkata dengan tidak yakin.

Andri Chen memberi Sisca Mi perintah lagi, "Sisca, kendarai lebih cepat lagi. Aku rasa mereka ada di depan sana."

Sisca Mi tidak meragukan, dan segera mengendarai mobil keluar dari sawah. Dia menginjak penuh pedal gas, mobil melaju cepat di jalan desa yang tidak rata. Beberapa kali mobil karena jalan bergelombang, hampir terbang, dan Sisca Mi menggerakan stir ke kanan dan kiri. Sempat beberapa kali mobil bahkan hampir masuk ke dalam kumbangan air yang ada di samping jalan. Untung saja dia dapat mengatasinya, kalau tidak mereka bukan hanya tidak dapat menangkap Jane Chen, melainkan sudah mati duluan.

Meskipun jalan desa tidak rata, tapi Andri Chen percaya pada Sisca Mi. Dia memegang erat pegangan pada pintu dan dibawah tancapan gas Sisca Mi, suara motor semakin terdengar jelas bahkan menutupi suara mesin mobil polisi yang ada di belakang mereka.

Andri Chen mendesak Sisca Mi lagi, "Sisca, lebih cepat lagi!"

"Baik!" Sisca Mi mengganti kunci mobil, lalu menginjak penuh pedal gas, dan mobil melaju cepat di jalanan.

Mobil melewati satu bukit kecil, dan melalui kaca mobil, mereka melihat motor yang lampunya menyala. Motor itu melaju dengan kecepatan biasa, tapi saat menyadari ada mobil yang mengejar di belakang, motor itu menambah kecepatan dan suara mesin motor menjadi semakin kencang lagi.

Andri Chen menunjuk motor yang ada di depan dan berkata dengan semangat, "Cepat, mereka ada di depan, kejar mereka!"

Sisca Mi tidak tinggal diam, sekali lagi menginjak pedal gas dengan lebih kencang lagi. Mobil itu bahkan hampir dibuat terbang oleh Sisca Mi.

Guncangan pada mobil polisi itu semakin hebat. Tapi jarak dengan motor yang sedang kabur itu sudah semakin dekat.

Saat jarak mobil dan motor kurang dari 20 meter, motor yang berada di depan tiba-tiba menembakkan peluru pada mobil mereka.

"Dor! Dor!"

Melihat itu, Andri Chen segera berteriak pada Sisca Mi, "Menunduk!"

Andri Chen menundukkan kepala Sisca Mi ke arah stir, menyebabkan mobil tiba-tiba berhenti. Tapi peluru pistol memecahkan kaca depan mobil, melewati kepala Sisca Mi, dan akhirnya mengenai bahu polisi yang ada di belakang. Kalau bukan Andri Chen yang menundukkan kepala Sisca Mi tepat waktu, mungkin sekarang pistol itu sudah menembus otak Sisca Mi.

Dewa kematian melewati sisi Sisca Mi, mobil polisi berhenti, sedangkan motor itu semakin jauh.

Melihat itu, Andri Chen menoleh ke belakang dan bertanya pada polisi yang ada di belakang, "Kamu tidak apa-apa 'kan?"

Polisi menutupi bahunya, dan menggeleng sambil menjawab, "Tidak apa."

Andri Chen segera berkata pada Sisca Mi, "Sisca, aku yang mengendarai mobil! Kita tukeran tempat."

Mereka berdua segera menukar tempat duduk dan Andri Chen menyalakan mesin mobil. Menginjak pedal gas, mengarahkan stir mobil, dan mobil melaju dengan sangat cepat.

Andri Chen mengendarai mobil lebih cepat dari Sisca Mi, tapi jauh lebih stabil dari wanita itu, setidaknya tidak akan membuat orang terkena sakit jantung.

Sangat cepat, mobil itu berhasil mengejar motor tadi. Motor itu sekali lagi menembakkan pistol ke arah mereka.

Andri Chen sambil mengendarai mobil, sambil menghindari peluru. Lalu berkata pada Sisca Mi yang berada di sebelahnya, "Sisca, tembak ban motor mereka."

Sisca Mi menjawab baik, dan segera mengeluarkan pistol yang berada di pinggangnya, lalu mengarahkan ke arah motor di depan.

"Dor! Dor!"

Sisca Mi menembakkan beberapa kali, satu peluru berhasil mengenai ban belakang motor itu, dan motor langsung kehilangan keseimbangan hingga jatuh ke sawah sebelah.

Andri Chen juga segera menginjak pedal berhenti. Bersamaan saat mobil berhenti, karena gaya inersia, ban mobil mereka tetap berjalan sejauh satu meter dan akhirnya jatuh juga ke dalam sawah.

Novel Terkait

Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu