My Charming Lady Boss - Bab 554 Kantor yang besar

Ketika mobil Andri Chen dan kawan-kawan hampir memasuki Kota Blues, The Four Golden Flowers dan anggota mereka turun dari dalam mobil. Mereka tidak boleh memasuki Kota Blues bersama dengan Andri Chen, karena masing-masing dari mereka memiliki tugas masing-masing. Setelah mereka mengatur segalanya, mereka akan bertemu dengan Andri di Florist Mansion.

Setelah beberapa orang itu pergi, Andri Chen baru mengendarai mobil ini memasuki perbatasan Kota Blues. Di dekat perbatasan ada banyak tentara negara H.Meskipun mereka adalah tentara negara H, tapi sebenarnya mereka adalah orang Raja Bunga. Mereka bertanggung jawab untuk memeriksa berbagai kendaraan yang memasuki jalan utama lalu lintas Kota Blues. Di jalan utama, mereka dilengkapi dengan senjata berat dan bahkan tank.

Begitu mobil Andri Chen berhenti di perbatasan, seorang tentara yang mengenakan seragam militer negara H menghampiri mobil Andri Chen dan memberikan isyarat kepadanya untuk menunjukkan izin masuknya.

Tapi ketika Andri Chen menurunkan jendela, tentara itu terkejut, dia sangat ketakutan hingga langsung mengeluarkan pistol yang selalu dia bawa di pinggangnya dan mengisi peluru. Moncong pisol itu mengarah ke Andri Chen, dia sangat gugup dan hampir melepaskan tembakan.

Ketika tentara lain melihat hal ini, mereka juga mengeluarkan pistol dan mengarahkan moncong pistol ke mobil Andri Chen, bahkan panser dan tank yang berhenti di dekat sana juga ikut bereaksi.

Andri Chen tidak panik melihat keadaan ini, dia malah mengangkat tangannya dan berkata dengan lembut kepada tentara itu, "Jangan tembak! Aku punya sesuatu yang diinginkan Raja Bunga di mobilku."

Setelah mendengar ucapannya, tentara itu melihat ke arah mobil Andri Chen dan segera memanggil seorang tentara yang berdiri di sebelahnya dan memberikan instruksi kepadanya: "Cepat lapor kepada Raja Bunga Bee sudah kembali."

“Baik.” Tentara itu menjawab, dan segera mengeluarkan ponselnya untuk menelepon.

Setelah mengucapkan beberapa kata di telepon, dia menutup telepon dan menghampiri tentara yang tadi dan berkata, "Kapten! Jenderal bilang, biarkan dia masuk."

Setelah mendengar ucapannya , tentara tadi mengangguk dan menurunkan pistol yang ada di tangannya lalu memberi isyarat kepada tentara lain untuk menurunkan pistol mereka.

Mendengar hal ini, Andri Chen menghidupkan mesin mobilnya. Dia menatap kamera pemantau yang ada di perbatasan kota. Raja Bunga seharusnya sudah melihat Andri Chen dari kantornya.

Oleh karena itu, Andri Chen langsung mengendarai mobil ini menuju ke Kota Blues. Dalam perjalanan, tidak ada tentara yang mengikutinya. Dia seperti pulang ke rumah. Di Florist Mansion, ada seorang pria paruh baya yang sedang memotong bunga. Pria paruh baya itu menatap Andri Chen yang berada di dalam layar.

Andri menghilang begitu lama, akhirnya muncul kembali, dan yang paling penting adalah Andri langsung muncul di Kota Blues, mungkin dia datang karena orang tuanya.

Saat memasuki daerah perkotaan, mobil Andri Chen tidak dihalangi sama sekali, malah dia tiba di Florist Mansion dengan lancar.

Florist Mansion adalah bangunan tertinggi dan termegah di Kota Blues, dan juga merupakan bangunan standar di kota ini. Di atap Florist Mansion, Raja Bunga membangun landasan pesawat , dan kantornya berada di lantai 38.

Andri Chen menghentikan mobilnya di lantai bawah Florist Mansion, setelah turun dari mobil, dia menengadahkan kepalanya melihat bangunan Florist Mansion. Beberapa tahun tidak kembali ke Florist Mansion. Tempat ini tidak ada berubah sama sekali. Ketika dia masuk dengan membawa bom biologis ditangannya, dia dihentikan oleh beberapa petugas keamanan yang mengenakan setelan jas.

Meskipun mereka adalah petugas keamanan, tapi identitas asli mereka adalah pembunuh. Florist Big Company terlihat tidak berbeda dengan perusahaan pada umumnya, tetapi di dalam gedung ini penuh dengan senjata di mana-mana. Orang yang masuk untuk membuat masalah tidak akan keluar hidup-hidup, dan Florist Mansion juga merupakan kawasan terlarang Kota Blues.

“Tolong tunjukkan kartu identitasmu!” minta seorang petugas keamanan kepada Andri Chen.

Untuk memasuki Florist Big Company memerlukan kartu identitas. Setelah kartu identitas diverifikasi, baru bisa masuk kedalam gedung.

Tapi karena Andri Chen mengkhianati Raja Bunga, kartu identitasnya sudah tidak berlaku.

Tapi wajah seseorang langsung muncul di layar sentuh di depan pintu, dan orang yang ada didalam layar itu adalah CEO perusahaan ini , Raja Bunga.

"Biarkan dia masuk," perintah Raja Bunga.

Melihat hal ini, petugas keamanan langsung mengangguk: "Baik."

Selesai berbicara, petugas keamanan membiarkan Andri Chen masuk, Andri Chen membawa bom biologis palsu berjalan memasuki lobi, di sebelah lobi ada lift yang langsung menuju lantai 38. Setelah memasuki lift, dia langsung naik ke atas. Lift ini telihat biasa-biasa saja, tapi jika orang lain menerobos masuk, atau orang yang belum diverifikasi identitasnya masuk kedalam lift ini maka orang itu akan mati. Lift ini adalah lift pembunuh. Ketika sampai pada ketinggian tertentu, lift ini akan tiba-tiba kehilangan kendali, dan akan langsung jatuh ke bawah, dan orang yang berada di dalam lift akan mati karena jatuh dari ketinggian, jika masih tidak mati, lift akan segera naik ke lantai tertinggi, lalu jatuh ke bawah sampai orang yang berada di dalam lift benar-benar mati.

Dikarenakan lift ini sangat mengerikan, maka saat Andri Chen menaiki lift ini dia juga merasa gugup. Dikarenakan dia membawa bom biologis ini, mungkin Raja Bunga tidak akan memperlakukan dirinya seperti itu.

Lift perlahan-lahan naik ke atas. Sampai di lantai 38, tidak ada yang aneh dengan lift ini, lift ini berhenti dengan mulus di lantai 38. Ketika pintu lift terbuka, dua pria yang memakai setelan jas sudah menunggu kedatangannya. Salah satu dari mereka berkata kepada Andri Chen, "Ikut aku!"

Andri Chen keluar dari dalam lift dan berjalan mengikuti kedua pria itu. Mereka membawa Andri ke kantor Raja Bunga.

Kantor Raja Bunga sangat besar, kantor ini penuh dengan jendela perancis. Di dalam kantor ini, penuh dengan berbagai jenis bunga dan tanaman yang ditanam oleh Raja Bunga. Ketika Andri Chen sampai di kantor ini, Raja Bunga sedang mengunting bunga.

Raja Bunga juga mengenakan setelan jas, rambutnya sedikit memutih. Dia terlihat seperti pengusaha biasa yang terlihat sangat baik hati. Orang yang tidak mengenalnya pasti tidak akan tahu bahwa dia adalah bos Killer Company.

"Srek! Srek!" Setelah Andri Chen masuk ke kantor, yang dia dengar hanyalah suara gunting.

Raja Bunga, yang sedang mengunting bunga, mendengar seseorang masuk, lalu dia bertanya tanpa menoleh ke belakang, "Sudah datang?"

Andri Chen menjawab, "Hmm."

Mendengarnya Raja Bunga meletakkan gunting yang ada di tangannya, lalu dia berbalik, dan menatap Andri Chen. Kemudian dia memusatkan perhatiannya pada kotak kayu yang sedang dipegang Andri Chen. Kotak ini berisikan barang yang dia curi dulu. Barang ini juga merupakan kerja keras Raja Bunga sepanjang hidupnya. Tahun ini dia sudah mencapai usia lanjut. Meskipun dia sudah mengendalikan negara H, tapi hal ini masih jauh dari rencana besarnya. Dia ingin mengendalikan dunia dan dia berharap dia bisa mewujudkannya selagi dia masih hidup.

Raja Bunga melepas sarung tangannya sambil berkata, "Bee, duduk."

Raja Bunga memanggil sebutan Andri Chen dengan akrab, dia tidak pernah menunjukkan perasaanya di wajahnya, dan dia juga tidak ingin ada orang yang tahu apa isi hatinya. Tetapi Andri Chen adalah satu-satunya, oleh karena itu dia merasa benci dan juga suka kepada Andri Chen , dikarenakan Andri adalah orang yang cerdas, jadi dia benar-benar mudah untuk dijadikan alat, tetapi Andri selalu membawa masalah bagi dirinya.

Setelah Andri Chen duduk, Raja Bunga langsung berkata tanpa basa-basi, "Bee, aku tahu apa tujuanmu kembali ke Kota Blues kali ini."

Andri Chen juga tidak ingin berbasa-basi dengannya jadi dia bertanya dengan lugas, "Di mana orangtuaku?"

Raja Bunga menjawab: "Asalkan kamu memberikan barang itu kepadaku, kamu bisa bertemu dengan mereka."

Andri Chen menunjuk kotak kayu di tangannya lalu berkata, "Aku sudah membawa apa yang kamu inginkan. Di mana orang tuaku?"

Raja Bunga tiba-tiba tertawa: "Bee, kamu harus menunjukkan barang itu kepadaku dulu, bagaimana kalau itu palsu?"

Mendengar ucapannya, Andri Chen merasa terkejut, dalam hati dia berpikir Raja Bunga tidak sedang curiga kan?

Raja Bunga kemudian berkata, "Bee, kenapa kita harus berseteru hingga menjadi tidak mengenakkan seperti ini? Asalkan kamu memberikan bom itu kepadaku, aku jamin kamu akan kaya raya seumur hidupmu, dan kamu bisa menjalani kehidupan yang kamu inginkan."

Andri Chen tahu apa tujuan Raja Bunga mengatakan semua ini. Dia bukan Rose dan kawan-kawan, tentu saja dia tidak akan percaya dengan kata-kata Raja Bunga.

Dia juga tahu bahwa dia tidak boleh berlama-lama di Kota Blues, karena semakin lama akan semakin buruk bagi mereka. Dia mengalihkan topik pembicaraan dan berkata, "Ayo kita buat kesepakatan! Aku akan menukar bom ini dengan orang tua dan anakku."

Raja Bunga terkekeh dan berkata, "Bisnis bukan dilakukan dengan seperti ini."

“Apa maksudmu?” Andri Chen bertanya dengan bingung.

Raja Bunga menjelaskan: "Kamu hanya bisa menukarnya dengan satu hal saja, kamu bisa menukarnya dengan orang tuamu, atau menukarnya dengan anak mu, kamu pilih sendiri."

“Kalau aku ingin menukarnya dengan keduanya?” Andri Chen bertanya.

Raja Bunga langsung berkata, "Kalau begitu aku akan memberitahumu, itu sama sekali tidak mungkin."

Begitu kata-kata ini diucapkan, tak disangka suara tembakan yang keras terdengar di Kota Blues.

Begitu Raja Bunga mendengarnya, dia langsung menyadari apa yang sedang terjadi. Tak lama di luar kantor, langsung terjadi baku tembak. Puluhan tentara yang mengenakan seragam militer negara H sedang melakukan serangan dadakan di jalan utama lalu lintas. Tetapi setelah melihat dengan lebih seksama, Raja Bunga menyadari tentara negara H ini sedikit lebih pendek, sepertinya mereka bukan tentara negara H.

Melihat hal ini, Raja Bunga langsung mengerti apa yang direncanakan Andri Chen dengan kepulangannya ke Negara H kali ini.

Andri Chen juga tahu jika dia terus berbicara dengan Raja Bunga juga tidak akan membawa hasil. Jadi membunuhnya adalah pilihan terbaik.

Tiba-tiba, dia mulai melakukan panggilan dengan radiotelepon arlojinya, dia berkata kepada Season yang sudah melakukan persiapan: "Season , bertindak!"

"Siap!"

Selesai menjawab, banyak drone bermunculan di luar gedung Florist Big Company, yang meluncurkan serangan gila-gilan terhadap gedung ini.

"Dor!, dor!,dor!” peluru berturut-turut menembaki jendela gedung Florist Big Company, jendela yang tak terhitung jumlahnya mulai retak

Andri Chen juga mengeluarkan sebuah lipstik dari sakunya, setelah memutar tutup lipstik, dia melemparkannya langsung ke tempat Raja Bunga berada.

Ketika Raja Bunga melihat hal ini, dia menekan tombol di atas meja, dan lantai tempat dia berdiri terbuka dan dia langsung jatuh ke bawah. Saat lantai itu tertutup, lipstik yang dilempar Andri Chen tadi jatuh diposisi di mana Raja Bunga berdiri tadi dan langsung meledak.

“Boom!” Tetapi setelah bom itu meledak, lantai tempat ledakan itu terjadi tetap utuh. Andri Chen berjalan mendekat lalu mengetuk lantai itu dengan tangannya, dia mendapati lantai itu terbuat dari pelat baja. Bom yang digunakannya tadi tidak mungkin bisa meledakkannya.

Jadi dia bergegas mencari di sekitar meja dan menekan tombol yang baru saja ditekan Raja Bunga.

Sebelum dia menekannya tidak ada yang terjadi, tapi begitu dia menekannya, Andri Chen langsung terkejut.

Novel Terkait

Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu