My Charming Lady Boss - Bab 458 Roh Jahat

Sembilan orang dengan kacamata selam perlahan mendekati kapal pesiar yang berada di tengah danau buatan itu dan mengintai mereka dari bawah air, tujuan mereka adalah memasang bom di bagian bawah kapal pesiar dan total seluruhnya ada empat bom, waktu yang ditetapkan adalah lima menit, dan bom itu merupakan bom waktu yang berkinerja tinggi, kalau keempat bom ini meledak, kapal pesiar akan menjadi abu.

Mereka berbaring di lantai dua kapal pesiar dengan terengah-engah, mereka tidak tahu ada yang mendekat.

Setelah sembilan orang dengan kacamata selam selesai memasang bom, mereka menyelam ke air lagi, dan kemudian berenang kembali menuju paviliun.

Semenit kemudian, air tampak sangat tenang, Andri Chen menatap langit malam yang gelap dan benar-benar tidak menyangka bahwa saat ini mereka sedang dalam bahaya, hanya seperti dua orang yang berbaring di kapal pesiar memandangi bintang-bintang.

Semakin tenang, semakin merasa tidak aman untuk Nora Shen. Setelah berbaring sebentar, dia tidak tahan untuk mengatakan kepada Andri Chen, "Andri, dengarkan."

"Ada apa?" tanya Andri Chen yang baru kembali dari khayalannya.

"Tidakkah menurutmu terlalu sepi?" Nora Shen berkata dengan penuh curiga.

Setelah mendengarkan dengan seksama, Andri Chen juga merasa cukup sunyi, mereka telah berbaring di lantai dua kapal pesiar selama hampir satu menit. Tidak ada gerakan yang terjadi di sekitar, dan rasanya terlalu sunyi, seolah-olah tidak terjadi apa-apa barusan.

Mendengar perkataan Nora Shen, Andri Chen segera duduk dan dengan hati-hati mengamati perairan di sekitarnya.

Danau sangat tenang, meskipun gelap, seharusnya tidak sepi seperti ini, orang-orang yang mengejar mereka sekarang tiba-tiba menghilang, dan tidak ada gerakan di danau, sama seperti semua orang sedang tidur.

Andri Chen semakin merasakan ada sesuatu yang salah, ia tidak bisa mengatakan di mana yang salah, tetapi keheningan membuatnya semakin gelisah.

Setelah mengamati sebentar, Andri Chen berbisik kepada Nora Shen : "Hati-hati, kita tidak tahu apa yang mereka lakukan."

"Um." Nora Shen menggenggam satu-satunya pistol yang terisi peluru.

Tiga menit telah berlalu sangat cepat, perairan di sekitarnya masih sepi, seolah-olah orang-orang Tuan ketiga telah mundur sepenuhnya.

Andri Chen tidak tahu apa sebenarnya yang direncanakan Tuan ketiga Chen, ia tidak bisa menunggu lebih lama, karena jika ia menunggu lebih lama, sesuatu akan terjadi pada mereka.

Ketika Andri Chen akan mengambil langkah berikutnya, sebuah suara datang dari danau yang gelap.

"Andri! Lari! Ada bom di kapal pesiar! Lari!"

Ketika Andri Chen mendengarkan dengan seksama, terdengar jelas suara Angelina Chen, dan sepertinya berasal dari lantai lima paviliun, meskipun jarak paviliun itu agak jauh dari kapal pesiar, tetapi suara Angelina Chen tampaknya menyebar lewat pengeras suara, dan lagi suara tembakan berhenti, danau itu senyap seperti sebelumnya. Suara Angelina Chen segera mencapai telinga Andri Chen, dan Andri Chen juga menemukan bahwa suara Angelina Chen terdengar sangat khawatir, sehingga dia tahu jika yang dikatakannya benar.

Setelah mendengar ini, Andri Chen tidak berani menunda, ia langsung menyeret Nora Shen dan berkata : "Pergi dari sini!"

Nora Shen awalnya agak curiga, karena Angelina Chen adalah putri Tuan ketiga Chen, jika saat ini Angelina Chen membohongi mereka dan mereka meninggalkan kapal pesiar, mungkin saja didalam air ada sesuatu yang mengerikan menunggu mereka, seperti contohnya hiu peliharaan mereka, ya ini mungkin saja terjadi.

Dulu ketika Nora Shen berusaha untuk melarikan diri dari ruang bawah tanah paviliun, ia menemukan hiu dan buaya di vila keluarga Chen yang di pelihara di daerah lain di danau buatan. Jika mereka meninggalkan kapal pesiar dan Tuan ketiga Chen menaruh hiu dan buaya di dalam danau, mereka akan dimakan hidup-hidup, dan air di danau akan sekejap dipenuhi darah.

Tapi sebelum Nora Shen sempat merespons, dia langsung diseret oleh Andri Chen dan mereka melompat ke danau, kemudian dia berenang ke depan secepat mungkin, kurang dari satu menit mereka berenang, mereka mendengar ledakan memekakkan telinga dari arah kapal pesiar.

Mereka tidak berani muncul dari air, saat ini didalam air adalah tempat yang paling aman.

Setelah berenang beberapa lama, mereka memunculkan kepala mereka dari air, ketika mereka melihat ke arah kapal pesiar, mereka menemukan bahwa kapal pesiar itu hancur berkeping-keping. Jika Angelina Chen tidak memberi tahu mereka tepat waktu, mereka pasti sudah mati sekarang.

Memikirkan hal ini, Nora Shen masih ketakutan, tanpa diduga pada saat kritis, Angelina Chen benar-benar menyelamatkan hidup mereka. Dapat terbayangkan bahwa Angelina Chen benar-benar mencintai Andri Chen, kalau tidak ia tidak akan memberi tahu mereka.

Sebenarnya Andri Chen terasa sangat tersentuh saat ini, Angelina Chen berselisih dengan ayah kandungnya demi dirinya sendiri, ia tahu bahwa dia berutang perasaan pada seorang wanita.

Meskipun keduanya terhindar dari bencana itu, Tuan ketiga Chen tidak akan melepaskan mereka begitu saja, karena mereka telah membunuh banyak pasukan Tuan ketiga Chen.

Saat ini, mereka berdua dengan terengah-engah menghampiri satu-satunya speedboat yang berada di danau itu, saat menoleh ke paviliun, ia menyadari suara Angelina Chen menghilang, dan danau itu kembali tenang.

Mereka berdua pun beristirahat sebentar, Nora Shen tanpa daya bertanya: "Andri, bagaimana ini?"

Andri Chen melihat sekeliling, mengamati sebentar, dan kemudian berkata, "Kita harus meninggalkan danau buatan ini."

"Kemana?" Nora Shen bingung.

Andri Chen melihat lokasi paviliun dan mengatakan rencananya: "Berenang ke paviliun, bunuh orang-orang di paviliun, dan ambil mobil."

Nora Shen tahu bahwa ada mobil di dekat paviliun, mungkin itu adalah satu-satunya jalan keluar mereka.

Saat ini, tidak ada jalan lain mereka harus mempertaruhkan nyawa mereka, Nora Shen mengangguk setuju, "Oke, aku setuju."

Andri Chen melanjutkan, "Ayo dayung perlahan."

Dia tahu bahwa masih harus melewati perjalanan panjang untuk menuju ke paviliun dengan speedboat, jika mereka menyalakan mesin, mereka akan tertangkap, tetapi jika mereka mendayung perlahan, tidak akan ada yang meyadari keberadaan mereka.

Selanjutnya, mereka kedua menggunakan senapan AK47 sebagai dayung dan mendayung perlahan menuju lokasi paviliun.

Setelah mendayung selama hampir lima menit, mereka berdua berhenti, Andri Chen merasa bahwa lokasi mereka sudah tidak jauh dari paviliun, kemudian mereka denbgan perlahan-lahan menyelam ke dalam air menuju paviliun dengan sekali menarik nafas, yang pertama mereka dengar adalah suara merpati mengepakkan sayap yang menunjukkan bahwa mereka telah sampai di paviliun, dan mereka juga samar-samar mendengar ada suara pria berbicara.

"Kakak, apakah kamu mengatakan mereka telah mati di ledakan itu?"

Pria satunya menjawab dengan tidak sabar : "Bagaimana aku tahu? Mengapa kamu tidak pergi untuk mengeceknya?"

Pria tadi melanjutkan, "Kuharap mereka mati, jadi kita tidak perlu menderita."

Pria itu juga mengajarkan: "Tutup mulut kamu, barusan tuan ketiga mengatakan kepadaku, jangan asal bicara, atau kamu akan kehilangan nyawamu."

Pada saat ini, seorang lelaki lain memarahi: "Kalian berdua diam! Bicara lagi, dan aku akan menembakmu."

Selanjutnya, paviliun menjadi sangat sunyi, dan suara itu datang dari atas kepala Andri Chen, didepan mereka adalah tempat memancing Tuan ketiga Chen yang dulu, diatas kepala mereka ada barisan pagar, di pilar batu pagar ada lima pria berjongkok dengan senjata, tugas mereka adalah menjaga Paviliun.

Namun, ledakan memekakkan telinga barusan membuat mereka tidak yakin apakah Andri Chen dan Nora Shen masih hidup atau mati, karena pada saat kritis itu teriakan nona kedua terdengar dari lantai lima paviliun.

Saat ini, Andri Chen dan Nora Shen yang bersembunyi di bawah pilar batu, menahan napas mereka, jika mereka melakukan gerakan, mereka pasti akan mati, mereka berada di bawah pistol.

Semenit kemudian, suara seorang pria terdengar di paviliun: "kakak, aku tidak tahan lagi, aku pergi buang air kecil dulu."

Lelaki itu tiba-tiba berteriak pelan : "Kenapa kamu sering sekali buang air kecil?"

Seorang lelaki lain tertawa dan berkata : "Kakak, mungkin ia terangsang karena takut."

Setelah mengatakan ini, beberapa pria terkikik, karena mereka semua tahu bahwa anak ini penakut.

Pria itu membentak lagi dan berkata, "Tutup mulut kalian, dan kamu cepat pergi cepat kembali, jika ketahuan Tuan ketiga, habislah kita."

"Kakak tidak perlu khawatir! Aku akan segera kembali." Setelah itu, Andri Chen mendengar langkah kaki pergi.

Tiba-tiba, Andri Chen menyelam lagi ke danau, dan Nora Shen mengikutinya, kemudian dia berenang ke arah lain menuju paviliun. Ketika dia berenang ke pilar batu lain, dia mendengar suara air, pria itu benar-benar buang air kecil, dan mendengarkan suara itu, sepertinya dia sudah menahannya sejak lama.

Namun, terlalu gelap di sekitar paviliun, pria yang membuang air kecil tidak dapat melihat kesekitar dan ada dua kepala muncul dari permukaan air.

Ketika dia menoleh, Nora Shen menutupi mulutnya dan mencekiknya sampai mati.

Nora Shen adalah pembunuh yang sangat kejam, ia seperti roh jahat.

Sekejap pria itu pun tewas ditempat, Nora Shen menemukan belati tajam pada tubuh pria itu.

Dia mengambil belati itu dan Andri Chen mengambil senapan otomatis yang tergantung di bahu pria itu, peluru peluru dimuat, tetapi mereka tidak membuka pelatuknya, lalu mereka berdua itu mulai berjalan ke arah orang-orang yang berjongkok di paviliun.

Begitu Nora Shen berjalan mendekat, dia bertemu seorang pria, dan pria itu memarahi: "Kamu pergi buang air kecil selama ini?"

Nora Shen tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia langsung menghampiri pria itu dan menikamnya dan mengiris tenggorokan dengan pisau, dan darah mengucur dari leher pria itu, dan pria itu menutupi tenggorokannya dan jatuh ke tanah.

Pria lainnya tidak tahu apa yang terjadi, baru saja akan bertanya, Nora Shen menikam mereka dengan belati tajam dan pisau, bekerja sama dengan Andri Chen, dia memukul orang-orang dengan senjata dan membuat mereka tak sadarkan diri.

Gerakan mereka berdua bersih dan rapi, sampai mereka tidak diberi kesempatan untuk membalas.

Setelah menyelesaikan orang-orang ini, Nora Shen mengambil senjata pria-pria yang ia bunuh, berbalik dan melihat jalan di paviliun, berkata pelan : "Andri, ada mobil di sana, aku akan pergi dulu mengeceknya, jika semuanya aman, kamu baru kesana."

"Berhati-hatilah!" Andri Chen membalasnya dengan gelisah.

Dengan itu, Nora Shen dengan cepat berjalan menuju mobil yang terparkir di persimpangan paviliun.

Di tengah jalan, dia melihat dua sosok yang menghampiri paviliun, dan tangan mereka memegang senter, Nora Shen berbalik dan bersembunyi di koridor paviliun, ia diam-diam melihat dua sosok yang datang di depannya, ia melihat dengan seksama dan tidak disangka bahwa kedua orang yang datang pada saat ini adalah Tuan ketiga Chen dan Paman Ma.

Novel Terkait

Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu