My Charming Lady Boss - BAB 148 Rumah Sewaan Menjadi Rumah Sendiri (2)

Andri Chen berpikir-pikir, semakin penasaran, buru-buru bertanya: “Paman, apakah kamu punya nomor telepon dia?”

“Kamu tunggu sebentar.” Pemilik rumah selesai berbicara, lalu meraba-raba dalam kantong yang dibadannya.

Sudah lama sekali dia meraba, baru memberikan selembar kartu nama yang sedikit kerut kepada Andri Chen, berkata: “Ini dia.”

Andri Chen menerima dan menundukkan kepala lihat, diatas kartu nama ini menulis D2D Real Estate, mengusahakan berbagai macam kejuruan jual beli rumah yang berkualitas tingkatan dua dan lainnya, di atas kartu nama mencetak nama Tom Lee ini, belakangnya masih ada satu yang menamakan penasehat pemasaran, kemudian bawah kartu nama dia adalah nomor Hp dan nomor telepon tempat perusahaannya Tom Lee.

Andri Chen melihat sebentar, pemilik rumah lalu dengan gelisah berkata: “Aku masih ada urusan, jalan dulu, kamu kalau masih ada urusan apa, menelepon ke aku sudah bisa.”

“OK, terima kasih anda.” Andri Chen menjawab sekali, lalu melihat lelaki setengah baya telah pergi.

Andri Chen menundukkan kepala melihat sekali lagi kartu namanya, segera mengeluarkan Hp, telah menelepon kesitu sesuai nomor Hp di kartu nama.

“Tut! Tut! Tut!” telepon tiga kali berbunyi, lubang dengar Hp menyebar keluar suara begini.

“Halo, D2D Real Estate!”

Andri Chen dari lubang suara Hp mendengar suara seorang lelaki, dia dengan mencoba mengetahui bertanya: “Halo, aku mencari Tom Lee sebentar.”

Lelaki ditelepon situ mendengar perkataannya, segera menjawabnya: “Halo Tuan, ini aku Tom Lee, numpang tanya ada yang bisa aku bantu?”

Andri Chen berinisiatif memperkenalkan dirinya: “Halo, aku bernama Andri Chen, aku ingin mencari tahu satu hal, apakah Komunitas Perumahan Xinhua rumah yang 6-1 gedung C ada orang menyerahi perusahaan kalian untuk menangani?”

Lelakinya mendengar perkataan ini, buru-buru didalam telepon dengan sungkan berkata: “Tuan Andri Chen, aku baru saja mau menelepon memberitahukan kepada anda!” Sertifikat rumah Komunitas Perumahan Xinhua rumah yang 6-1 gedung C ada di kami, aku baru saja rencana mengantar kesitu kasih kamu.”

“Siapa yang menyerahi kamu membelinya?” Andri Chen didalam telepon dengan gelisah bertanya.

Lelaki ditelepon situ berkata: “Tuan Chen, kita ketemu baru dibicarakan secara rinci.”

“OK, aku tunggu kamu dirumah.” Andri Chen berbicara sampai disini lalu mematikan teleponnya.

Yuni Lin melihat kondisinya, segera bertanya: “Andri, D2D Real Estate bilang apa? ”

Andri Chen menjawabnya: “Dia bilang ada orang menyerahi perusahaan mereka untuk mengurusnya, tapi siapa itu, mereka tidak bilang.”

Rossa Du juga sedikit tak habis heran, berkata: “Siapakah yang begitu baik, bisa tidak beralasan tanpa pamrih memberi kamu satu rumah?”

Andri Chen juga semakin penasaran, kalau tidak membuat jelas masalah ini, dia sama sekali tidak tenang tinggal disini.

Dia dengan binggung menjawabnya: “Tidak tahu, aku di Nanjing tidak begitu ada teman, lebih tidak ada lagi teman yang begitu ada uang.”

Rossa Du berpikir sebentar: “Andri, apa bisa teman yang sebelum kamu kehilangan ingatan, atau orang lain?”

Mendengar Rossa Du berkata begitu, Andri Chen pun semakin kelengar, terhadap masa lalu dia, dia benar-benar tidak bisa mengingat kembali, kalau benaran seperti perkataan Rossa Du begitu, barangkali menemukan orang yang membelikan rumah untuk dia ini, lalu dapat mencari kembali ingatan dari badan orang ini.

“Mungkin saja.” Andri Chen dengan tidak begitu yakin menjawabnya.

Tiga orang sedang ragu-ragu ini akhirnya telah menunggu datang penasehat pemasaran D2D Real Estate, dia memakai sebuah kacamata yang pinggiran bangkainya berwarna hitam, model rambut sama dengan Tony Leung, memakai baju seragam barat yang tegak lurus, masih memakai satu dasi yang bermerah merak, ditangannya menjingjing satu tas kerja.

Ketika Dia melihat Andri Chen, sangat amat sungkan berjabatan tangan dengan Andri Chen, berkata: “Halo, Tuan Chen!”

Andri Chen sama juga dengan sopan menyapa: “Halo!”

Dengan cepatnya, bernama Tom Lee ini buru-buru dari tas kerjanya mengambil keluar sebuah kontrak rumah, ditambah sertifikat rumah ini, segera menyampaikan ke tangan Andri Chen, berkata: “Tuan Chen, tanda tangan diatas kontrak, dan kasih aku satu fotocopy KTP kamu, mulai dari sekarang dan seterusnya, rumah ini sudah menjadi milik kamu, sisa prosedurnya, perusahaan kami akan mewakili kamu mengurus selesai.”

Setelah Andri Chen menuruti perkataan Tom Lee selesai tanda tangan, dengan mendesak bertanya: “Tuan Lee, siapakah orang yang menyerahi kamu untuk beli rumah? Apakah boleh beritahukan ke aku?”

Menghadapi pengajukan pertanyaannya Andri Chen, Tuan Lee bersenyum-senyum, dengan sungkan berkata: “Tuan Chen, maaf, seorang pengacara datang ke kantor kami mengurusnya, berhubung siapa pembelinya, pihak lawan memperingati berkali-kali untuk merahasiakan, jadi persoalan secara konkret kita juga tidak tahu jelas.”

Andri Chen selesai mendengar, mengangguk-anguk kepala dengan seolah-olah ada yang sedang dipikirkan, menanyai asal-usulnya lagi: “Kalau begitu numpang tanya sebentar, pengacaranya ini adalah kantor pekerjaan itu? Apakah boleh merepotkan kamu memberitahukan ke aku sebentar?”

Tom Lee mengeleng-geleng kepala, dengan menyesal berkata: “Maaf, Tuan Chen, pembeli sudah menandatangani sebuah kontrak merahasiakan dengan kami, jadi kami harus menjalankan perjanjiannya, kalau tidak perusahaan kami telah mengingkari janji, berharap kamu bisa mengerti!”

Mendengar perkataan ini, Andri Chen tidak ingin mempersulit Tom Lee lagi, hanya dengan berterima kasih berkata: “Terima kasih anda!”

Tom Lee berjabatan tangan dengan Andri Chen, berkata: “Tuan Chen, mohon secepatnya kamu memberikan fotocopy KTP ke kantor kamu, perusahaan kami akan membantu kamu mengurus sisa pemindahan nama pemilik prosedur.”

“OK, terima kasih!” bicara sampai sini, Andri Chen berjabatan tangan dengan Tom Lee, dia membalikkan badan menjinjing tas kerja hitam itu lalu pergi.

Saat ini, rumah sewaan yang Andri Chen tinggal ini, sekejap menjadi rumah dia, walaupun sendiri tidak memakai sepersen uang pun, tapi dia sama sekali tidak bisa senang, dalam hatinya penuh dengan kebingungan.

Dalam rumah diam sebentar, suara Rossa Du tiba-tiba berbunyi: “Andri, tak tersangka pihak lawan memberi kamu satu rumah, kenapa mau merahasiakannya lagi?”

Yuni Lin juga sedang menghaluskan hal ini, berpikir lumayan lama, juga mengatakan pendapat sendiri.

“Andri, aku merasa orang yang memberi rumah ini, pasti mengenal kamu, barangkali ada hubungan yang erat dengan kamu, kamu harus memikirkan cara untuk mencari orang ini, barangkali dapat menyingkap masa lalu kamu yang misteri.”

Andri Chen berpikir sebentar, mengeluh nafas, bersadar kembali, berkata: “Kalau begitu hanya bisa memulai dari pengacara, akan tetapi kita tidak tahu pengacara ini siapa.”

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu