My Charming Lady Boss - Bab 178 Suatu Jebakan (2)

Saat ini, seorang pria dengan bekas luka di wajahnya berjalan sampai di hadapan Sisca Mi, lalu bertanya dengan datar, "Sisca Mi! Apa kamu masih ingat aku?"

Sisca Mi melihat ke arah pria dengan bekas luka di wajahnya itu, mengerutkan dahi, lalu teringat akan sesuatu. Dia memanggil nama panggilan pria itu, "Kamu adalah Taopa (bekas luka)?"

Mendengar ini, wajah pria dengan bekas luka itu yang awalnya dingin, tersenyum. Pria itu mengangguk, dan dengan senang berkata, "Tidak kusangka, kamu ternyata masih ingat aku."

Mendengar ini, Sisca Mi bertanya dengan gugup, "Taopa, apa yang ingin kamu lakukan?"

Taopa mengeluarkan rokok dari kantong celana dengan tenang, lalu menggantungnya ke dalam mulut. Pria yang berdiri di sampingnya langsung membantunya memantikkan api. Dia menarik napas dalam, dan saat mengembuskan asap tebal, baru tersenyum sambil berkata, "Sisca, waktu itu karena kamu, aku mendekam di penjara selama 6 tahun. Apa hari ini tidak boleh kalau aku ingin mentraktirmu minum kopi? Kita juga sudah termasuk teman lama, tidak terpikir kamu sudah mau menikah, aku tentu harus mentraktirmu minum bir sebagai ucapan selamat."

Sisca Mi memperingatkan, "Taopa, kamu jangan bertindak sembarangan!"

Taopa menarik napas dalam lagi, dilanjutkan dengan hembusan asap tebal. Tangan kanan menjepit rokok, dengan ibu jari memutari dagunya dan mengenang masa lalu, "Sisca, aku ingat 6 tahun yang lalu, kamu masih seorang polisi magang. Tidak disangka 6 tahun berlalu, kamu sudah menjadi kapten dari detasemen interpol."

Sisca Mi sedikit takut pada pria bernama Taopa ini. Enam tahun yang lalu, Taopa adalah penjahat kejam yang terkenal di masyarakat. Pria ini benar-benar melakukan semua tindak kejahatan, dan saat itu dianggap sebagai pelaku kejahatan nomor satu oleh pihak kepolisian Nanjing. Tidak disangka secara kebetulan, malah dia yang berhasil menangkap pria ini, bahkan dia menembakkan peluru ke arah pria ini. Itu juga adalah pertama kalinya sebagai polisi, dia menembakkan peluru kepada pelaku kejahatan. Awalnya dia pikir bisa mengenai Taopa, tidak disangka peluru malah melewati samping wajah pria itu, meninggalkan bekas luka yang dalam pada wajahnya, bahkan membuat mata kanan pria itu sedikit terganggu penglihatannya.

Saat itu, pria yang berdiri di depan Sisca Mi ini karena kejahatan sengaja menyakiti orang lain dijatuhi hukuman 6 tahun penjara. Awalnya pria ini bisa kabur, tidak disangka karena peluru dari Sisca Mi itu, pria itu langsung masuk penjara.

Mendengar perkataan itu, Sisca Mi memperingatkan dengan suara bergetar, "Taopa, aku ... kuberitahu ya, kamu jangan sembarangan, kalau tidak ... aku akan menangkapmu lagi."

Andri Chen meskipun tidak tahu siapa pria dengan bekas luka ini, tapi mendengar suara peringatan Sisca Mi yang gemetar, dia langsung tahu kalau pria dengan bekas luka ini pasti tidaklah mudah, kalau tidak tidak akan begitu beraninya membuat takut polisi, bahkan Sisca Mi saja sudah merasa takut.

Taopa terus merokok, seperti mengerti akan sesuatu, dia tersenyum sambil berkata, "Sisca, aku tahu bulan depan tanggal 15 kamu akan menikah. Nanti aku pasti akan datang ke pesta pernikahanmu. Hari ini kopi ini anggap saja sebagai bir pengucapan selamat."

Selesai berkata, Taopa berkata pada pria botak yang ada di belakang Sisca Mi, "Kita cabut."

Dengan begitu, pria dengan wajah yang memiliki bekas luka itu membawa bawahannya pergi dari sana.

Sisca Mi tidak menahan mereka, karena dia sekarang sedikit bingung. Penjahat nomor satu yang waktu itu dia masukkan ke penjara, keluar dari penjara di saat seperti ini, bahkan membuat drama seperti ini untuk dirinya.

Sisca Mi sekarang sangat bingung, takut pria itu datang ke Nanjing untuk membalaskan dendam padanya. Karena dia telah membuat wajah pria itu terluka, bahkan membuat pria itu mendekam di penjara, hatinya tanpa sadar merasa takut.

Beberapa tahun ini, dia telah menangkap banyak penjahat, tapi tidak pernah merasa setakut ini.

Melihat wajah Sisca Mi yang suram, Andri Chen segera bertanya dengan khawatir, "Sisca, kamu kenapa?"

Sisca Mi tersadar lalu berkata dengan wajah yang sengaja ditenangkan, "Tidak apa-apa."

Dari tatapan Sisca Mi, Andri Chen melihat adanya ketakutan dan segera menenangkan wanita itu, "Sisca, jangan lupa kalau kamu adalah polisi. Kalau si brengsek tadi berani bertindak sembarangan, kamu tinggal memenjarakannya lagi saja."

Sisca Mi menggelengkan kepala, dan berkata dengan tidak tenang, "Kamu tidak mengenal dia, orang ini sangat kejam, perbuatan apapun bisa dia lakukan. Saat aku masih polisi magang, dia sangat terkenal di Nanjing, bahkan pernah membunuh polisi."

Mendengar ini, Andri Chen bertanya dengan terkejut, "Apa? Dia bahkan pernah membunuh polisi?"

Tapi kalau begitu kenapa Taopa masih bisa keluar dari penjara?

Di saat Andri Chen sedang terkejut, Sisca Mi menjelaskan, "Saat itu rekan kerjaku dari kantor cabangku mati ditangannya. Tapi karena bukti yang tidak cukup, kita tidak bisa menuntutnya. Pada akhirnya dia hanya dipenjara selama 6 tahun atas kejahatan sengaja menyakiti orang lain."

"Apa dia sehebat itu?" Andri Chen tiba-tiba merasa adanya sedikit bahaya.

Sisca Mi melanjutkan, "Bahkan ketua kantor kami juga takut padanya."

Berbicara sampai sini, Sisca Mi tiba-tiba teringat akan sesuatu. Dia mengeluarkan ponsel dan tentu saja menelpon pada pamannya, yang juga merupakan ketua dari kantor cabang kepolisian Poly.

Sisca Mi menjelaskan kejadian yang baru saja terjadi di sambungan telepon. Sebelum panggilan diakhiri, ketua berpesan, "Sisca, kamu harus berhati-hati! Aku akan mengutus orang untuk menghentikan mereka."

"Baik, ketua." Sisca Mi menutup panggilan, tapi tetap merasa sedikit khawatir.

Dia berpikir sesaat, tiba-tiba menengadahkan kepala ke arah Andri Chen dan bertanya, "Apa kamu memberitahu masalah pernikahan kita kepada orang lain?"

Andri Chen menggelengkan kepala, "Tidak kok!"

"Kalau begitu bagaimana caranya dia bisa tahu kalau kita akan menikah tanggal 15 bulan depan?" Sisca Mi bertanya dengan bingung.