My Charming Lady Boss - Bab 22 Badai (2)

Andri mengangkat lutut kanannya, lalu memukulkannya dengan kencang beberapa kali ke bagian dada laki-laki yang mabuk itu, laki-laki itu merasa paru-parunya sudah terbelah.

Seorang teman dari pemabuk yang sedang duduk di atas teman Tommy dan memukulinya tiba-tiba menoleh, Andri tanpa berpikir panjang menggunakan tangan si pemabuk untuk memukulkan botol bir itu dengan keras ke atas kepala seorang laki-laki yang mengenakan kaos oblong itu.

"Prangg!", seketika botol bir itu terpecah, kepala laki-laki itu mengeluarkan darah.

Andri tertawa "Bukan urusanku, kamu lihat, dia yang memukulmu!"

Laki-laki yang mengenakan kaos oblong itu mulai geram dan berdiri melawan, Andri berlindung di balik laki-laki pemabuk itu, lalu laki-laki itu di dorongnya hingga menubruk laki-laki yang mengenakan kaos oblong itu dan mereka berdua jatuh ke lantai.

Saat dua orang laki-laki lain yang bertelanjang dada melihat teman-temannya jatuh, mereka bergegas membantunya.

Andri melihat kejadian itu lalu tertawa lepas "Kalian jangan sembarangan memukul, bila ada masalah kita bicarakan baik-baik, untuk apa memakai kekerasan! lihat semua otot di tubuh kalian, aku bukanlah lawan yang seimbang untuk kalian, aku memilih untuk menyerah, bagaimana?"

"Menyerah katamu!" kata lelaki yang bertelanjang dada dan rambutnya di potong cepak itu emosi, ia lalu mengambil sebotol bir dan berjalan mengarah ke arah Andri.

Satu laki-laki yang berambut keriting datang, Andri segera mundur dan menahan "Laki-laki yang di belakang, jangan buru-buru! kalian maju satu persatu, kalau tidak aku tidak dapat melawan!"

Laki-laki berambut cepak itu memukul ke arah kepala Andri dengan botol bir yang dibawanya , tapi Andri dengan santai menghindar, botol bir itu melewat di atas kepalanya dan terkena seorang laki-laki berkepala botak dan telanjang dada yang baru saja keluar dari ruangan karaoke, dadanya di tato bergambar loreng harimau, melihatnya juga sudah bisa tahu bahwa orang ini bukan orang baik.

"Prang!!", lelaki berambut cepak itu tercengang.

Andri menggelengkan kepalanya, ia yang sedikit bahagia akan penderitaan yang dialami orang itu berkata "Kamu terlalu merepotkan, aku sudah bilang pelan-pelan sedikit, tapi kamu tidak mau mendengar, lihat! terkena kepala orang lain."

Orang yang kepalanya terkena pukul botol bir itu meraba kepalanya dan menemukan ada darah yang mengalir, lalu ia memandangi laki-laki dengan rambut cepak itu.

Saat itu, keluar tujuh sampai delapan orang laki-laki yang berperawakan kekar, seorang laki-laki berkacamata yang di lengannya di tato bergambar ular itu bertanya dengan garang "Kak, mengapa bisa seperti ini?"

Laki-laki berkepala botak itu bersendawa, lalu ia menunjuk lelaki berambut cepak itu dan berkata "Anak kecil, kamu adalah orang pertama yang berani memukul ku dengan botol bir."

Saat itu, orang bertato ular yang ada dibelakang pria berkepala botak berkata dengan emosi "Keterlaluan! bosku berani kamu pukul, berengsek!"

Setelah mengatakan itu, tujuh sampai delapan orang laki-laki di dalamnya keluar, mereka langsung menjatuhkan lelaki berambut cepak itu dan memukulinya.

Saat seorang lagi yang berambut keriting melihat kejadian itu, ia terkejut dan melarikan diri.

Andri langsung berjalan ke arah tujuh sampai delapan laki-laki itu, lalu menunjuk lelaki berambut keriting yang siap melarikan diri "Kak, di sana masih ada satu lagi, masih sekongkol dengannya."

Mendengar hal barusan, lelaki berambut keriting itu panik dan kabur.

Tapi empat orang yang berdiri di sebelah Andri mengejarnya seperti serigala kelaparan, salah seorang dari mereka sampai mengeluarkan handphone di kantung celananya lalu melempar lelaki berambut keriting itu hingga mengenai belakang kepalanya, lelaki berambut keriting itu langsung jatuh tengkurap ke lantai, lalu ia di pukul dan di tendangi oleh empat laki-laki itu.

Saat kedua lelaki yang ditindih oleh Andri melihat kejadian itu, mereka berdiri, lalu berbalik badan dan kabur, mereka tahu akan habis bila terus berada di sana.

Andri tidak menyangka, tanpa ia yang turun tangan, orang-orang itu langsung di habisinya, ini mengurangi pekerjaannya.

Setelah ia melihat masalahnya sudah teratasi, dirinya pun pergi, bila tetap berada di sana pasti akan muncul hal buruk lagi.

Baru saja akan meninggalkan tempat itu, tiba-tiba terdengar suara lelaki berkepala botak berbicara "Kamu yang mengenakan setelan jas, tunggu sebentar."

Mendengar hal itu, Andri langsung membalikkan badannya, ia menganggukkan kepalanya lalu bertanya “Kak, apakah kakak memanggilku?"

Lelaki botak itu bersendawa, ia tidak membahas kepalanya yang terluka itu, tapi ia menunjuk Andri lalu berkata "Meskipun orang tadi yang memukul kepalaku, tapi sebenarnya itu karena dirimu, jadi kamu harus membayarkan biaya rumah sakitku."

Andri melihat bantuan yang telah diberikan oleh orang itu, ia tidak ingin menyusahkannya, dilihat-lihat luka dikepalanya juga cukup besar, lalu ia berhati-hati menjawabnya.

"Kak, pasti, pasti, kakak lihat harga obat ini...."

Belum selesai Andri bicara, lelaki berkepala botak itu sudah memotong pembicaraannya dan menunjuk Andri sambil berkata "200 juta."

Saat mendengar 200 juta, Andri sangat terkejut, ia lebih kejam daripada saat ia memukuli orang barusan.

Lelaki berkepala botak itu melihat Andri terdiam, ia menebak pasti Andri tidak memiliki uang sebanyak itu, ia pun berkata "Kalau kamu tidak memiliki uang, kamu harus membelikan ku sebotol bir."

Yuni yang diam-diam mendengarkan percakapan mereka dari dalam ruangan tiba-tiba berjalan keluar, ia berdiri di sebelah Andri, lalu berkata kepada lelaki berkepala botak itu ”Uang 200 juta itu, aku yang akan membayarkannya."

Setelah melihat Yuni, lelaki berkepala botak itu berubah pikiran, ia melihat Yuni dari ujung kepala hingga ujung kaki, lalu berkata "Perempuan cantik, aku berubah pikiran, kalau kamu bersedia menemaniku minum bir, akan kulupakan masalah ini, dia juga tidak perlu ganti rugi."

Novel Terkait

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu