My Charming Lady Boss - Bab 173 Berpindah-pindah (1)

Andri melihat catatan yang ditinggalkan Yuni, sebaris tulisan yang sangat rapi, benar-benar sesuai dengan kalimat "tulisan tangan mencerminkan kepribadian seseorang", tulisan saja bisa seindah ini.

"Andri, nanti kalau bangun, bantu aku kunci rumah ya, aku ada urusan dan harus keluar sekarang." Tulisan Yuni untuk Andri.

Andri duduk tegak di atas sofa, dia menoleh keluar jendela dan melihat jam tangannya, masih belum jam tujuh, dia tidak menyangka Yuni keluar rumah sepagi itu.

Saat ini Andri baru tersadar, tiba-tiba dia teringat bahwa Rossa masih ada di rumahnya, dia pun berdiri dan pergi dari rumah Yuni, lalu membuka pintu rumahnya sendiri.

Saat masuk ke dalam, dia langsung pergi ke kamarnya, ternyata Rossa masih tidur.

Dia pun menjinjitkan kakinya dan berjalan masuk, dia takut membangunkan Rossa, tapi di saat itu juga Rossa malah membuka mata, dia mengedip-ngedipkan matanya, lalu melihat Andri yang berdiri di sampingnya, " Andri, aku dimana?"

Andri menjawab: "Di rumahku."

Rossa merasa kepalanya sangat sakit, kejadian setelah makan malam di restoran sudah tidak diingatnya lagi.

Dia mencoba untuk duduk, Andri pun berjalan kesana dan berkata: "Rossa, sekarang masih pagi, kamu tidur lagi sebentar!"

Mendengar ini, Rossa pun tetap berbaring dan memijat kepalanya: "Kepalaku sakit sekali."

Andri memarahinya: "Kamu minum banyak sekali semalam, tentu saja sakit."

Setelah itu, Andri tiba-tiba mengingat madu yang dia beli untuk Yuni, dia pun berkata: "Aku buatin air madu untukmu ya! Kalau tidak kamu pasti merasa tidak enak badan."

"Oke." Rossa mengangguk, dan meneruskan tidurnya.

Andri membalikkan badan dan keluar dari kamar, saat berjalan ke ruang tamu, dia baru mengingat kalau dia tidak punya kunci rumah Yuni.

Dia terpaksa berlari ke bawah dan membeli madu di supermarket, lalu berjalan pulang. Dia membuat air madu untuk Rossa dan membawanya ke kamar.

Melihat Rossa masih tidur, Andri berkata lembut: "Rossa, cepat minum selagi hangat, minum sedikit biar kepalamu tidak sakit lagi."

Rossa menegakkan tubuhnya, Andri menyuguhkan air madu itu dan menyuapi Rossa.

Rossa meminumnya hingga habis. Andri pun memutar badannya dan menaruh mangkok itu ke atas meja dan bertanya: "Rossa, sudah baikan?"

Rossa mengangguk dan menjawab: "Sudah lebih baik dari tadi."

Setelah itu, Rossa melihat ke sekitar ranjang, ranjang itu masih sangat rapi, dia menoleh dan melihat Andri, "Andri, semalam kamu tidur di ruang tamu?"

Andri kaget, dia tentu tidak boleh mengatakan kalau dia tidur di rumah Yuni, dia pun berbohong: "Iya."

Rossa merasa bersalah: "Andri, gara-gara aku kamu jadi tidur di ruang tamu, kamu pasti kedinginan."

Melihat Rossa yang menyalahkan dirinya sendiri, Andri pun berkata: "Badanku kuat, tidak apa-apa."

Walaupun Andri berlagak seperti tidak apa-apa, tapi Rossa tetap khawatir, dia melihat ke sekujur tubuh Andri dan bertanya: "Andri, bagaimana dengan luka di tubuhmu?"

Kalau Rossa tidak bilang, Andri sudah hampir melupakan hal ini.

Dia menjawab: "Aku sudah sembuh."

Rossa masih curiga, "Yakin sudah sembuh?"

Demi membuktikan kalau badannya sudah sembuh, Andri membuat gerakan tinju, setiap gerakan itu sangat lancar, kelihatannya sudah sembuh total, lalu Andri juga berjungkir balik ke depan, membuat Rossa cemas, dia takut Andri terjatuh, tapi untunglah tidak apa-apa.

Setelah itu, Andri masih dengan sombongnya berkata: "Kamu sudah lihat kan? Aku sudah sembuh."

Rossa juga merasa ajaib, dia tidak menyangka badan Andri pulih dengan sangat cepat, dia curiga pria ini mungkin adalah siluman, ketahanan tubuhnya berbeda dengan orang-orang biasa.

Andri menunduk dan melihat jam tangannya, dia pun panik: "Gila! Sudah siang, kamu cepat bangun, kita sudah harus pergi kerja."

Melihatnya panik, Rossa tetap tenang, melihat Andri berjalan keluar, dia pun berteriak: "Andri, hari ini Sabtu, kamu kerja apaan?"

Mendengar itu, Andri baru sadar, dia melihat hpnya, di layar hp tertulis Sabtu.

Dia pun menepuk keningnya dan berkata: "Aih, otak ini sudah pikun."

Saat ini, Rossa bertanya: "Andri, ada makanan di rumahmu? Perutku lapar."

Di rumah Andri tidak ada makanan, tapi dia berjalan ke depan Rossa dan bertanya sopan: "Wanita cantik, kamu mau makan apa?"

Rossa berpikir-pikir dan berkata: "Kalau bisa aku mau makan mie."

Andri pun menjentikkan jarinya dan berkata: "Oke, kamu tunggu sebentar."

Setelah itu, Andri pun berjalan keluar kamar, saat itu, terdengar suara Rossa dari belakang: "Andri, kamu mau kemana?"

"Tunggu sebentar, sebentar lagi aku pulang." Jawab Andri, lalu berjalan cepat meninggalkan rumahnya.

Di sekitar kompleks perumahan Xin Hua banyak yang menjual sarapan, semua jenis sarapan ada, mulai dari bapau, mantau hingga cakwe dan lainnya.

Andri membeli mie khas kota Nanjing seharga enam yuan untuk Rossa, saat berjalan pulang, hpnya pun berbunyi.

Novel Terkait

After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu