My Charming Lady Boss - Bab 22 Badai (1)

Saat Andri mengikutinya ke toilet, terdengar suara "Wek...", Yuni muntah di dalam toilet. Karena itu toilet perempuan, Andri tidak bisa masuk, ia hanya bisa berdiri di depan pintu toilet itu lalu bertanya kepada Yuni dengan perhatian "Direktur Yuni, kamu tidak apa-apa kan?"

Baru selesai bertanya, Yuni sudah muntah lagi, sepertinya banyak sekali.

Tidak berapa lama, Yuni berjalan keluar dari dalam toilet, ia mencuci mukanya, lalu menjawab dengan datar "Aku tidak apa-apa."

Andri tahu Yuni tidak boleh minum bir, saat minum bir bersama Direktur Zhang waktu itu, ia mabuk dan tidak sadarkan diri.

Andri bertanya dengan penuh perhatian "Direktur Yuni, kalua anda tidak bisa meminum bir, lebih baik jangan meminumnya."

Yuni mengangkat kepalanya, ia memalingkan kepala untuk melihat Andri lalu berkata dengan pasrah "Aku juga tidak ingin seperti ini, tapi harus bagaimana lagi?"

Sampai saat itu, Yuni merasa perutnya mulai bergejolak lagi, ia segera masuk ke dalam toilet dan muntah untuk kedua kalinya, setelah selesai, baru ia bicara kepada Andri yang masih berdiri di depan pintu "Andri, tolong belikan aku sebotol air, kalau bisa air mineral."

"Baik, tunggu sebentar." Andri tidak berani berlama-lama, ia langsung memutar badannya dan pergi.

Ia sudah memutari Diamond KTV, awalnya ia ingin membeli air mineral di dalam tempat karaoke ini, tapi harga sebotol air mineral di sini harga nya 20 ribu, sangat mahal, ditambah lagi sudah tidak uang tersisa di dalam dompet Andri, uang 300 ribu yang ada di dompetnya tadi telah diberikannya pada Rossa, sekarang ia hanya memiliki sisa uang kecil.

Karena itu, ia keluar dari tempat karaoke, dan membeli sebotol air mineral dari warung kecil di dekat tempat karaoke itu, setelah mengambil air mineralnya, ia langsung mengarah kembali ke lobby utama Diamond KTV dan masuk ke dalamnya.

Setelah sampai di dalam, ia melihat banyak orang berkerumun di depan toilet.

Andri khawatir akan terjadi sesuatu pada Yuni, ia berlari dan menembus kerumunan orang banyak, ia juga melihat Tommy ada disana, Yuni sedang berdiri di sampingnya, Ia menggenggam kerah baju seorang laki-laki paruh baya yang berperawakan sedikit gemuk lalu berkata "Kurang ajar kamu! berani kamu sentuh dia, aku akan membunuhmu!"

Laki-laki paruh baya itu telah minum banyak bir, setelah mendengar perkataan itu, hatinya menjadi tidak senang.

Laki-laki yang telah mabuk itu lalu tertawa, ia berkata kepada beberapa teman laki-lakinya yang ada di sebelahnya "Teman-teman, dengar tidak katanya, ia akan membunuhku!"

Di dalam kerumunan orang banyak, Andri melihat ada Rossa , lalu ia berjalan masuk ke dalamnya lalu mencolek sikut nya dan berbisik "Terjadi masalah apa?"

Rossa mengatakan "Laki-laki itu tidak beretika, ia menggoda calon istri Tommy."

Setelah mendengarnya, Andri berpikir, ia baru saja meninggalkan Yuni sebentar, tapi sudah muncul masalah, perempuan yang terlalu cantik tidak selalu menguntungkan, apalagi bila sedang berada dalam tempat karaoke.

Menghadapi laki-laki mabuk yang meremehkannya, Tommy berteriak "Apa kamu tidak tahu siapa aku? Cepat minta maaf kepada perempuanku, atau tidak aku akan membuat kalian tidak berdaya."

Setelah Tommy mengatakan itu, tiba-tiba ada lelaki yang mengenakan rompi berwarna hitam muncul dari belakang pemabuk itu, lalu mengangkat sebotol bir dan memukulkannya dengan keras ke atas kepala Tommy.

"Prangg!" , botol bir itu pecah berkeping-keping, darah dan bir mengalir bersamaan dari kepala Tommy.

Orang banyak yang melihat kejadian itu pun terkejut, lalu ada seorang teman perempuan yang berani mulai bertanya "Mengapa kalian memukul orang?"

Lelaki yang mengenakan rompi itu menatapi teman perempuan kami dengan sinis, ia menunjuknya dengan emosi lalu berkata "Pelacur! aku tidak peduli, tutup mulutmu, kamu mau juga diperlakukan seperti dia?!"

Botol bir yang mengenai kepalanya itu benar-benar tidak bisa di tangkis oleh Tommy, ia menggertak giginya lalu mengepalkan telapak tangannya dan memukul orang itu sambil emosi dan berkata "bajingan!"

Saat itu, beberapa anak laki-laki di belakang Tommy dipukuli oleh beberapa orang, orang-orang yang bersama pemabuk itu berbadan besar, Tommy dan teman-temannya sama sekali bukan tandingan mereka, ada beberapa orang dari teman Tommy yang di pukul dengan kencang.

Seketika, tempat itu menjadi kacau, teman-teman perempuan berteriak dengan nyaring.

"Berengsek!"

"Ayo maju!"

Teriakan-teriakan penuh emosi itu terus terdengar, tapi teman-teman Tommy tidak mampu melawan, baru sebentar sudah terjatuh ke lantai, akhirnya mereka ditendangi oleh teman-teman si pemabuk.

Awalnya Andri tidak ingin ikut campur dalam masalah ini, tapi pemabuk ini berani menggoda perempuan yang dikaguminya, ini namanya cari mati!

Entah mengapa, setiap kali Andri menghadapi situasi seperti ini, tubuhnya seperti terisi dan menjadi bertenaga, ia tidak tahan untuk membengkokkan kepala orang-orang itu.

Andri memutar dan menggerakkan lehernya ke kiri dan ke kanan, terdengar suara sendi-sendi yang berbunyi.

Ia memalingkan kepala melihat Rossa yang ada di sebelahnya "Rossa, cepat masuk ke dalam ruangan."

Sebenarnya orang yang dimaksud oleh Andri tentu saja adalah Yuni yang berdiri disebelahnya dengan bingung harus berbuat apa, ia melihat Tommy dipukuli, tapi ia tidak bisa membantunya, hatinya sangat khawatir.

Saat Andri melihat Yuni dan Rossa sudah masuk ke ruangan di sebelah, ia baru merasa lega, lalu ia menendang muka si pemabuk itu, ia melihat tangannya sudah menggenggam botol bir dan akan memukulnya ke kepala Tommy, lalu Andri meraih pergelangan tangan kanan si pemabuk.

Pergelangan tangan laki-laki yang mabuk itu sangat bertenaga, tapi Andri juga bukan seorang vegetarian, tangannya seperti elang yang mencengkram kuat pergelangan tangan si pemabuk itu.

Perbuatan Andri itu membuat si pemabuk memalingkan kepala dan melihatnya.

Saat ia belum melihat wajah Andri dengan jelas, Andri memukul hidung si pemabuk dengan keras, lalu darah segar menetes dari hidungnya, sakit dari tulang hidungnya meluas ke seluruh tubuhnya, dia reflex untuk menutupi bagian tulang hidungnya yang mulai terasa baal.

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu