My Charming Lady Boss - Bab 318 Sebuah Pilihan

Rico Wang membeku dan bertanya, "Di mana?"

Andri Chen menjawab dengan jujur: "Dia datang ke Kota D dan bernyanyi di sebuah bar."

Setelah mendengarkan kata-kata Andri Chen, Rico Wang mengerti segalanya, dan juga tahu mengapa Andri Chen seperti kehilangan jiwanya.

Rico Wang kemudian bertanya, "Kak Andri, dia masih menolak untuk memaafkanmu?"

Andri Chen mengangguk: "Ya."

Andri Chen tiba-tiba mengganti topik pembicaraan dan bertanya, "Kapan kamu tiba, Rico?"

Rico Wang menjawab: "Aku baru saja tiba dan saya mendengar Nona Dea mengatakan bibi dirawat di rumah sakit. Kamu juga tidak menelepon memberitahuku."

Keduanya mengobrol. Ayah Chen dan Nora Shen datang bersamaan. Ketika Rico Wang menyipitkan matanya saat melihat Nora Shen. Dia tidak menyangka Nora Shen juga ada di sini.

Melihat ekspresi terkejut Rico Wang, Andri Chen dengan cepat memperkenalkan Rico Wang: "Rico, ini Kak Nora."

Setelah perkenalan, Andri Chen berkata kepada Nora Shen lagi: "Nora, ini adikku, Rico."

Sebenarnya, ada hubungan antara Rico Wang dan Nora Shen. Sebelumnya, ada beberapa konflik kecil, tetapi karena Rico Wang sudah mendengar cerita tentang Nora Shen yang sudah menyelamatkan Andri Chen, dia tidak lagi memperhitungkan konflik-konflik itu lagi karena dia adalah penyelamat Andri Chen. Rico Wang sudah menganggapnya sebagai teman.

"Halo, Kak Nora." Rico Wang menyapanya.

Nora Shen juga tersenyum pada Rico Wang dan berkata, "Halo."

Setelah menyapa, Rico Wang mengalihkan perhatiannya ke Ayah Chen. Rico Wang berkata dengan ramah, "Paman, ada hal yang harus aku dan Kak Andri lakukan di luar, maaf merepotkanmu jaga bibi dulu sebentar. Telepon saja jika ada sesuatu."

Ayah Chen mengangguk, "Silakan pergi!"

Nora Shen juga mereponsnya: "Kalian tenang saja! Aku akan menjaga ibu."

Rico Wang memiliki kejutan lain di dalam hatinya saat mendengar ucapan Nora Shen, tetapi keterkejutan ini tidak ditunjukan di depan orang-orang ini. Ketika dia meninggalkan rumah sakit dengan Andri Chen, dia bertanya dengan heran: "Kak Andri, kenapa dia memanggil bibi dengan sebutan ibu?"

Andri Chen menghela nafas dan berkata, "Masalah lama. Dia pergi mengunjungi orang tuaku di kota kelahirannya. Aku tidak tahu mengapa. Orang tuaku sangat menyukainya, kemudian ibuku menganggapnya sebagai anak sendiri."

Begitu selesai mendengarkannya, Ekspresi wajah Rico Wang sedikit berubah. Dia berkata dengan cemas, "Kak Andri, kematian Taopa punya hubungan langsung dengan kita, menurutmu apa dia akan membalaskan dendam Taopa?"

Sebenarnya, kekhawatiran Rico Wang ini sudah pernah dipikirkan oleh Andri Chen lebih awal, dia juga menyatakan pandangannya: "Rico, pikirkanlah, jika Nora ingin membunuhku, aku pasti sudah mati beberapa kali, lihat saja saat masalah di Kota S dulu! Jika bukan karena penyelamatannya, mungkin kamu sekarang sedang berbincang dengan nisan kuburanku, dan pembunuhan di Kota S tahun lalu, saudari baiknya sudah meninggal selama bertahun-tahun, ingat juga saat-saat itu! Jika bukan karena Nora, mungkin ibuku sudah tidak ada, dialah yang mengantarkan ibuku tepat waktu ke rumah sakit."

Setelah mendengarkannya, Rico Wang sangat terkejut sehingga dia bingung dan bertanya, "Kak Andri, kenapa perempuan ini melakukan semuanya ini?"

Andri Chen teringat akan kejadian sepuluh tahun yang lalu dan perlahan-lahan mengingatnya: "Sepuluh tahun yang lalu, tahun ketika aku menghilang, aku benar-benar ingin pergi ke Nanjing. Ketika aku melewati Sekolah Pariwisata Nanjing, aku melihat beberapa anak laki-laki berbuat tidak senonoh kepada seorang anak perempuan, lalu aku langsung menyelamatkan perempuan itu. Apa kamu tahu siapa perempuan ini?"

Rico Wang langsung mengatakan sebuah nama: "Nora Shen!"

Andri Chen mengangguk: "Ya, dia. Awalnya aku tidak percaya, tetapi ketika aku melihat foto yang disimpannya selama lebih dari sepuluh tahun, bocah lelaki di foto itu memang aku. Saat aku pergi waktu itu, tidak sengaja menjatuhkan fotonya, tidak disangka dia menyimpan foto itu sampai sekarang."

Melalui narasi Andri Chen, Rico Wang juga mencapai kesimpulannya dan segera bertanya: "Kak Andri, apa kamu tahu kenapa wanita mengerikan ini bersedia membantumu?"

"Kenapa?" Andri Chen mengerutkan kening.

Rico Wang berkata dengan blak-blakan, "Dia mungkin menyukaimu."

Andri Chen tidak berpikiran seperti itu, dan bertanya: "Suka aku? Bukan ah? Lagi pula, bukankah Taopa itu kekasih sehidup sematinya? Bagaimana mungkin mencintaiku?"

Rico Wang tidak menyangka Andri Chen akan menjadi sangat bingung. Dia benar-benar menjawab kalimat itu. Orang utamanya bingung tapi orang lain malah tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Rico Wang dengan hati-hati menganalisis: "Kak Andri, coba pikir, jika kamu adalah seorang perempuan, ada orang yang membunuh orang yang paling kamu cintai, apa yang akan kamu lakukan?"

Andri Chen secara alami menjawab: "Tentu saja akan balas dendam."

Rico Wang kemudian bertanya, "Jika kamu jatuh cinta dengan musuh, apakah kamu akan membunuhnya? Sama saja seperti menyuruhmu membunuh Direktur Lin, apa kamu bisa membunuhnya? Dan dia memberikan hidupnya berkali-kali untuk menyelamatkanmu, pikirkan, apa yang membuat seorang wanita melakukan ini hanyalah cinta."

Andri Chen masih di pemikirannya yang sebelumnya. Sekarang mendengarkan analisis Rico Wang, dia mengerti, dan bergumam, "Tidak mungkin seperti analisismu itu!"

Ketika Andri Chen sedang merenung, Rico Wang memandang Andri Chen dari atas ke bawah, dia juga membuat lingkaran di sekitar Andri Chen dan bertanya, "Kak Andri, menurutmu kenapa kamu bisa mengundang para wanita menyukaimu? Jelas-jelas kamu tak setampan diriku, paling bagus lebih tinggi dariku sedikit, kenapa tidak ada perempuan yang rela mempertaruhkan hidupnya untukku?

Andri Chen kesal, "Jangan ganggu aku, anak kecil. Aku bingung sekarang. Aku khawatir tentang satu hal sekarang. Apa yang terjadi dengan Yuni?"

Ketika merujuk pada nama Yuni, Rico Wang berkata dengan sedih: "Kak Andri, tidak bisakah tidak menyebut Direktur Lin, kamu dan dia tidak mungkin lagi bersama, kamu masih harus menemukan cara untuk mendapatkan kembali istrimu! Dia sekarang membawa anak itu. Jika terjadi sesuatu pada anak itu, istrimu akan membencimu seumur hidupnya."

"Tapi..." Andri Chen masih belum bisa tenang akan Yuni Lin.

"Jangan begini lagi kak. Aku tahu kamu tidak begitu baik di mata ayah Yuni Lin, kematian ayah Yuni Lin hanya kecelakaan saja, tidak ada yang mengharapkan kejadian ini terjadi, siapa yang mau? Tetapi semuanya sudah terjadi, sekarang bisa apa? Sekalipun kamu memotong kepalamu, ayahnya tidak akan pernah kembali. Aku tahu kamu masih mencintainya, tetapi kalian berdua sekarang sudah di dua dunia yang berbeda. Selama lebih dari setahun, mungkin saja dia sudah menikah sejak lama. Mungkin saja sudah punya anak, jadi jangan ganggu hidupnya lagi, sekarang perlakukan Kak Rossa dengan baik! Hatinya benar-benar tidak mudah, jika kamu terus seperti ini, rasanya ingin sekali aku menggantikan Kak Rossa untuk menamparmu." Rico Wang berkata semakin marah, kekesalannya mewakili apa yang dirasakan oleh Rossa Du. Dia pernah bermimpi memiliki perempuan sebaik ini, pernah sangat berharap, tapi sekarang Rossa Du sudah menjadi iparnya, mau tidak mau dia harus menghapus perasaannya ini.

Setelah mendengarkan masukan Rico Wang, Andri Chen berpikir sejenak dan berkata, "Rico, aku tahu Rossa adalah wanita yang baik, dan aku tidak akan mengecewakannya, tapi tolong beri aku waktu. Aku akan melepaskan Yuni jika dia sudah bahagia, tapi aku tidak akan pernah tenang jika dia tidak cukup bahagia."

Rico Wang tahu dirinya tidak bisa membujuknya, tetapi ketika mendengar kalimat aku akan melepaskannya, Rico langsung mengerti Andri Chen dan mengangguk: "Oke, Kak Andri, kita laki-laki, ucapan sudah terucap, kamu dan Direktur Lin bersama baik-baik, berpisah pun harus baik-baik."

"Oke, aku mengerti." Andri Chen mengangguk.

Rico Wang melanjutkan dengan mengatakan: "Aku akan tinggal di sini untuk merawat bibi, untuk masalah yang lain, urus saja sendiri!"

“Ya.”Setelah selesai berbicara, Andri Chen meninggalkan rumah sakit, naik taksi ke tempat Yuni Lin turun kemarin, dan menemukan mobil Mercedes-Benz diparkir di pinggir jalan kemarin.

Kemudian, dia mengemudikan mobil Mercedes-Benz lagi ke kota tua Kota D, dan menemukan gang tempat dia ambruk.

Dia duduk di mobil, menyalakan sebatang rokok, dan berpikir sambil merokok. Jika Yuni Lin benar-benar menikah, dia akan melepaskannya, selama dia bisa hidup bahagia.

Andri Chen menunggu berjam-jam di gang, banyak orang keluar dari gang, tetapi Andri Chen tidak pernah melihat sosok Yuni Lin yang sudah dikenalnya itu.

Tidak sampai malam Yuni Lin muncul lagi di penglihatan Andri Chen, dia memegang sayuran di tangannya dan berjalan tanpa tergesa-gesa menuju gang, tapi Andri Chen tidak menemukan orang yang mengikuti Yuni Lin.

Dia menunggu lebih dari satu jam di gang, Yuni Lin berganti keluar dari gang dan berjalan keluar dari gang, Dia berjalan ke halte bus di dekat gang dan naik bus 301.

Ketika bus pergi, Andri Chen diam-diam mengikutinya.

Sampai bus berhenti di sebuah halte, Yuni Lin turun di halte tempat dia turun tadi malam, dan kemudian berjalan di jalan panjang langsung ke Qijiang Bar. Andri Chen langsung masuk ke bar itu, sampai Yuni Lin mulai bekerja lagi.

Andri Chen memarkir mobilnya dan langsung masuk ke bar. Dia meminta beberapa botol anggur di bar. Saat minum, dia mendengarkan Yuni Lin bernyanyi di atas panggung. Dia bernyanyi sebentar dan melihat keberadaan Andri Chen.

Dia hanya melirik Andri Chen dengan santai, dan terus memegang mikrofonnya untuk bernyanyi.

Nyanyiannya selalu bersorak, mungkin karena dia bernyanyi dengan indah. Para pria yang hadir sangat bersemangat, dan mereka terus bersiul kepada Yuni Lin, dan berteriak, "Cantik, nyanyi lagi!"

Yuni Lin menyanyikan beberapa lagu secara berurutan. Hingga pukul delapan malam, lima atau enam pria berbaju hitam tiba-tiba berjalan di bar. Begitu mereka sampai di pintu, banyak orang buru-buru menghindarinya, beberapa orang bahkan menangis keras karena ketakutan akan orang-orang berpakaian hitam ini.

Melihat ini, manajer bar bergegas maju dan menyambutnya, "Gill, silakan ke sini!"

Di bawah kepemimpinan manajer, mereka duduk di meja nomor 6, yang juga merupakan tempat terbaik di bar.Tempat itu juga tepat di tengah panggung. Pria berjanggut pertama tiba-tiba mendengar nyanyian Yuni Lin dan mengerutkan kening. Setelah beberapa saat, dia segera mengarahkan pandangannya ke panggung, meliriknya, dan bertanya kepada manajer di sebelahnya: "Baru?"

Manajer itu menanggapi dengan hormat, "Ya, Gill."

Pria berjanggut itu langsung memerintahkan: "Suruh dia menemaniku minum."

"Gill..." Manajer itu agak kebingungan.

Pria berjanggut itu mengerutkan kening, melirik manajer, dan bertanya dengan tidak senang, "Kenapa kamu masih diam saja? Cepat pergi!"

"Baik, baik." Manajer terpaksa berjalan ke panggung dan berbisik kepada Yuni Lin. Yuni Lin mengikutinya ke meja nomor 6, dan berkata dengan nada meminta maaf, "Pak, maaf, saya tidak menemani minum, saya hanya bernyanyi saja di sini!"

"Bicara apa kamu ini!" Dengan kerutan di wajahnya, ia menatap Yuni Lin dengan tatapan ganas hingga membuat wajah Yuni Lin pucat.

Novel Terkait

Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu