My Charming Lady Boss - Bab 380 Satu Kesempatan

Dan bibir merah Yuni Lin yang lembut itu jaraknya dengan mulut bibir Andri Chen hanya satu jari, dia bahkan bisa merasakan pernafasan Yuni Lin yang berat, dia menutup mata dengan erat, membuat Andri Chen ada niat untuk mencium.

Pada saat mulut bibir dia berjarak semakin dekat dengan bibir merah Yuni Lin, Yuni Lin ternyata disaat ini membuka sepasang mata, melihat bibir mulut Andri Chen yang mendekat kemari, alis dia langsung mengerut, sesaat ini tidak tahu harus bagaimana.

Pada saat dia tidak bisa mengambil keputusan, bibir mulut Andri Chen langsung mencium, Yuni Lin bisa merasakan bibir mulut Andri Chen membawa kebasahan untuk dia, dan kelembutan yang membuat orang tidak bisa menolak.

Disaat ini, dalam otak Yuni Lin langsung kosong, dia tidak tahu diri sendiri kenapa, tidak diduga tidak menolak Andri Chen, dan masih tanpa sadar berusaha bekerja sama, bahkan dari saat ini, terhadap bibir Andri Chen bahkan tergoda.

Dua orang menutup sepasang mata, seperti mabuk sedang mencium, ternyata sampai kedunia melupakan diri sendiri, sama sekali tidak tahu mereka sekarang berada dimana, dan sampai ada satpam sekolah menengah Nanjing berjalan ke tempat arah yang mereka jatuh, dua orang juga tidak sadar, sampai suara satpam marah berbunyi, mereka berdua baru benar-benar sadar kembali.

“Hei! Kalian melakukan pekerjaan apa!”

Dua orang mendengar, sesaat sadar kembali, awalnya ingin melanjutkan, tetapi ada orang ketiga yang mengikuti, mereka terpaksa menyerah, Yuni Lin menoleh kepala melihat sekilas, menyadari orang yang memarahi adalah satpam dalam sekolah, sesaat sangat malu, dan pada saat dua orang berciuman, masih ditangkap oleh satpam sekolah, membuat Yuni Lin wanita yang anggun ini sangat memalukan, tumbuh begini besar, masih belum pernah melakukan hal begini, dan hari ini masih melanjutkan melakukan dua hal.

Muka Yuni Lin langsung merah seperti buah apel monyet, dengan buru-buru pergi dari dada Andri Chen, disamping dia berdiri dan merapikan dress sebentar, juga sudah tidak tahu harus mengatasi bagaimana, karena satpam yang memakai seragam sudah berjalan menuju tempat mereka berada, dia sampai tidak berani mengangkat kepala melihat satpam ini, sepertinya melakukan hal yang tidak bisa dilihat orang, benar-benar sangat memalukan, dengan sangat benci ingin segera menggali sebuah lubang untuk bersembunyi didalam.

Andri Chen yang berbaring diatas lantai malah sangat santai, menghadapi kemarahan satpam, dia malah tidak kelihatan jelas sangat gelisah, malah dalam hati memarahi satpam ini dengan diam-diam, berkali-kali Tuhan tidak memberi kesempatan begini kepada dia, hari ini ada kesempatan begini, malah diganggu masalah baik oleh satpam ini.

Pada saat dia berdiri, menyadari dada dia sangat sakit, mengelus-elus, baru mengarahkan padangan mata kearah satpam yang sedang berjalan kemari.

Yuni Lin melihat kondisi tersebut, suara pelan ada sedikit gugup bertanya: “Andri, bagaimana?”

Andri Chen yang tidak peduli tenangkan dan berkata: “tidak masalah.”

Saat ini, satpam yang memakai seragam berhenti disamping dua orang ini, dengan sangat serius bertanya: “kalian adalah melakukan pekerjaan apa?”

Andri Chen mengangkat kepala, melihat kearah satpam ini, bertanya balik: “apakah kamu tahu aku adalah melakukan pekerjaan apa?”

Satpam ditanya begini oleh Andri Chen, masih ada sedikit bingung, mengerutkan alis bertanya: “melakukan pekerjaan apa?”

Andri Chen batuk dua kali, menunjukkan dan berkata: “kamu kemari aku memberitahu kamu!”

Satpam masih benar-benar mendekat ketempat yang Andri Chen berada, tetapi tidak kepikiran adalah, Andri Chen tiba-tiba keluarkan tangan menarik satpam kemari, dengan gampang memukul satpam hingga pingsan.

Setelah satpam pingsan, Yuni Lin sudah sangat terkejut, dengan gugup bertanya: “Andri, kamu ini melakukan apa?”

Dia tidak kepikiran Andri Chen akan memukul satpam, dan masih tidak tahu dia melakukan apa terhadap satpam.

Andri Chen dengan pelan-pelan memapah satpam yang pingsan bersandar disamping pagar tembok, membalikkan badan, menjelaskan: “tenang saja! Dia tidak akan ada masalah, aku hanya memukul pingsan dia, jika tidak kita sangat cepat akan diusir keluar.”

“Tetapi……” Yuni Lin masih ada sedikit khawatir, bagaimanapun juga Andri Chen ini termasuk melukai orang.

Tidak menunggu Yuni Lin selesai bicara, Andri Chen langsung menarik tangan dia, melihat kearah sekitar, dengan buru-buru berkata: “Yuni, tenang saja! Dia benar-benar tidak masalah, kita buru-buru pergi, jika tidak sebentar diketahui orang, akan sangat repot.”

Selesai bicara perkataan ini, Andri Chen bergandeng tangan Yuni Lin dengan cepat berjalan kearah sekolah menengah Nanjing.

Tempat yang mereka berada adalah toilet sekolah, Andri Chen awalnya ada sedikit tidak bisa membagi jelas timur selatan barat utara, tetapi setelah mendengar suara radio Daisy Chen pidato, mereka mendengar pergi, sangat cepat sudah tiba dilapangan bola kaki sekolah menengah Nanjing, diatas lapangan bola kaki diduduk penuh oleh murid, dibelakang murid, masih ada kameramen stasiun tv yang sedang merekam, adegannya cukup spektakuler.

Andri Chen menoleh kepala melihat, sudah melihat guru paling cantik berdiri diatas panggung lapangan bola kaki, karena jaraknya terlalu jauh, Andri Chen bagaimana juga tidak bisa melihat jelas wajahnya guru paling cantik, saat ini guru paling cantik sedang berpidato dengan luar biasa, pada saat berpidato sampai point paling seru, murid dibawah panggung berturut-turut bertepuk tangan, suara tepuk tangan memenuhi seluruh sekolah.

Melihat adegan ini, Andri Chen sangat senang, karena akhirnya sudah masuk kedalam.

Tetapi Yuni Lin malah menampilkan rupa yang sangat gugup, sangat takut ketahuan oleh satpam sekolah yang berdiri disekitar murid.

Andri Chen melihat kondisi tersebut, dengan tenang berkata kepada Yuni Lin: “Yuni, kamu jangan gugup, bayangkan diri sendiri menjadi guru sekolah menengah Nanjing, menampilkan alami sedikit, apakah mengerti?”

Yuni Lin mendengar perkataan tersebut, terpaksa mengangguk-angguk kepala, menjawab: “Iya.”

Andri Chen menunjukkan lagi dan berkata: “tarik nafas yang dalam, bertahan tenang, dengan aku bersama-sama berjalan kesebelah arah panggung situ.”

Yuni Lin benar-benar mengikuti perkataan Andri Chen begitu, menarik nafas dengan dalam, pada saat sedang berencana berjalan menuju arah panggung, dia malah berhenti langkah kaki, Andri Chen menjadi bingung, dengan penasaran bertanya: “Yuni, kenapa?”

Yuni Lin ada sedikit malu berkata: “Andri, lepaskan tangan aku, dilihat oleh murid-murid ini, mereka akan salah paham sesuatu.”

Andri Chen ini baru bereaksi kembali, segera melepaskan tangan yang menggenggam Yuni Lin, dia benar-benar sudah lupa.

Dengan begini, Yuni Lin mengikuti Andri Chen berjalan kearah lapangan bola kaki, ditengah-tengah mereka berjalan kesana, ada beberapa satpam dengan pandangan penasaran jatuh dibadan dua orang, tetapi melihat Andri Chen membelakangi sepasang tangan, saat berjalan begitu tenang, masih mengira adalah guru baru sekolah atau adalah wartawan atau apa, mereka hanya melihat sekilas, segera mengalihkan pandangan ketempat lain.

Disaat satpam melihat Andri Chen dan Yuni Lin, dia ada sedikit khawatir, Andri Chen segera dengan suara kecil berkata: “jangan takut, mereka tidak akan menyadari.”

Untung saja mereka hanya melihat sekilas, jika tidak Yuni Lin yang keberanian kecil benar-benar akan ketahuan.

Dua orang berdiri dipinggir lapangan bola kaki, Andri Chen berjarak dengan panggung lapangan bola kaki hanya ada 10 meter, dia bisa melihat jelas Daisy Chen yang berdiri diatas panggung dengan sangat menikmati berbicara tentang apa.

Andri Chen melihat sebentar, segera mengeluarkan foto yang selalu dibawa dibadan itu, setelah teliti mencocokkan, menyadari wanita diatas foto adalah Daisy Chen yang berdiri diatas panggung depan mata sendiri, tetapi Daisy Chen yang berdiri diatas panggung sama sekali tidak menyadari keberadaan Andri Chen, pandangan mata dia menatap beribu-ribu murid yang diatas lapangan bola kaki.

Daisy Chen kelihatan sama tinggi dengan Yuni Lin, memakai sebuah kacamata yang berbingkai warna hitam, memiliki rambut panjang yang hitam dan halus, memakai sebuah dress sedikit panjang yang berwarna biru muda, dandan seluruh badan kelihatan sangat segar, juga pantas disebut guru paling cantik, dia tumbuhnya benar-benar cantik, seluruh badan penuh pengetahuan, bagaimana lihat juga mirip guru.

Dia bercerita apa terhadap murid, dia sama sekali tidak mendengar jelas, malah menaruh perhatian dibadan guru wanita ini, Tuhan memberikan dia kesempatan ini, hari ini harus mencari tahu jelas masalah yang terjadi di negara Amerika.

Berpikir sampai disini, Andri Chen langsung berjalan menuju arah tempat panggung.

Yuni Lin melihat kondisi tersebut, awalnya ingin mengikuti kesana, tetapi dipandang oleh orang-orang, dia kelihatan jelas ada sedikit gugup, dibelakang dengan suara pelan berteriak: “Andri, kamu mau pergi kemana?”

Andri Chen mendengar suara membalikkan kepala, menunjukkan dan berkata: “kamu tunggu aku disini.”

Selesai bicara, Andri Chen melanjutkan berjalan menuju arah panggung, dua pihak panggung semuanya ada satpam yang menjaga, karena mereka harus menjamin keamanan Daisy Chen disekolah menengah Nanjing, Andri Chen tiba-tiba muncul, membuat mereka ada sedikit aneh, awalnya mengira dia adalah guru sekolah, tetapi melihat Andri Chen mau naik panggung, dua satpam segera menahan Andri Chen, dan bertanya: “guru, apakah ada masalah apa?”

Andri Chen menunjuk Daisy Chen yang diatas panggung, berkata: “aku adalah teman guru Chen, aku ingin menyapa dia sebentar.”

Dua satpam bagaimana juga tidak percaya perkataan Andri Chen, melanjutkan melarang berkata: “guru ini, kamu ada masalah apa, tunggu guru Chen selesai berpidato baru bicara lagi.”

Andri Chen meskipun tidak tahu kapan selesai berpidato, tetapi dia satu menit juga tidak bisa menunggu lagi, dia di Nanjing sudah menunggu selama dua tahun, terhadap kejadian masa lalu sendiri di negara Amerika tidak tahu sama sekali, sekarang sudah ada kesempatan ini, dia pasti tidak akan melepaskan, dan wanita didalam foto saat ini berdiri dihadapan dia, jaraknya tidak sampai lima meter.

Pada saat Andri Chen dibawa pergi dari panggung oleh dua satpam, Andri Chen terhadap panggung berteriak kencang: “Angelina Chen!”

Andri Chen berteriak sekali, semua murid yang dibawah panggung pandangan mata semuanya jatuh dibadan Andri Chen, mereka tidak tahu Andri Chen adalah siapa, tetapi mendengar berteriak begitu kencang, mereka juga menjadi sangat penasaran.

Daisy Chen yang berdiri diatas panggung sedang berpidato juga segera berhenti, mendengar suara dan menoleh kepala, memakai semacam pandangan terkejut melihat Andri Chen, karena ada bertahun-tahun, tidak ada orang memanggil dia dengan nama ini, hari ini tiba-tiba dipanggil nama ini, dia sangat diluar dugaan, tetapi pada saat pandangan mata jatuh dibadan Andri Chen, dia dengan teliti melihat beberapa detik, mengerutkan kening, dalam mulut dengan suara ringan bergumam: “Andri Chen!”

Selesai bicara perkataan ini, Daisy Chen sepertinya juga sudah tidak bisa berdiri lagi, menggenggam microphone dengan suara lembut berkata terhadap beribu-ribu murid: “murid-murid, pidato hari ini sampai disini!”

Pada saat bicara sampai disini, semua orang ada sedikit terkejut, tidak tahu pria yang tiba-tiba muncul dipanggung adalah siapa.

Dua satpam sedang mau membawa Andri Chen pergi, Daisy Chen dengan langkah cepat mengikuti, berteriak: “tunggu sebentar.”

Dua satpam binggung dengan keadaan ini, melihat Daisy Chen berjalan kemari, mereka juga terpaksa berhenti, salah satu dengan curiga bertanya: “guru Chen, kamu kenal dia?”

Daisy Chen dengan segera mengangguk kepala: “iya.”

Dua satpam tidak kepikiran Andri Chen benar-benar kenal Daisy Chen, masih mengira dia adalah datang mencari masalah, mendengar Daisy Chen berkata begini, mereka baru melepaskan Andri Chen.

Tetapi Daisy Chen yang saat ini, dari atas sampai bawah melihat Andri Chen, melihat sebentar, tidak percaya bertanya: “Andri, apakah benar-benar adalah kamu?”

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu