My Charming Lady Boss - Bab 342 Saling Bertatapan

Andri Chen spontan menjawab: “Masih muda kok!”

Yuni memaksa diri untuk tetap tersenyum: “Saat menikah nanti, ingat kabari aku, atau aku akan marah.”

Andri pun menjawab sambil tersenyum: “Tenang saja! Saat menikah nanti, aku akan memberitahu kamu.”

Baru saja selesai berkata, melihat Yuni tersenyum, Andri mencoba bertanya: “Yuni, bagaimana denganmu? Kapan rencananya akan menikah?”

Yuni tidak pernah memikirkan hal itu lagi, karena Sang Ayah telah tiada dalam pernikahannya. Kini, saat terpikir soal pernikahan, bayangan Sang Ayah selalu memenuhi pikirannya, dan saat memikirkan Ayah Tommy Sun, hatinya terasa semakin perih. Sebenarnya selama bertahun-tahun, Keluarga Sun bersikap sangat baik pada Keluarga Lin, dia tidak hanya mencelakakan Ayah sendiri, tetapi juga merugikan Keluarga Sun, membuat Ayah Tommy bunuh diri, dan Tommy terjebak dalam penjara.

Dia tidak menyangka keadaan akan berubah menjadi seperti ini, dia bahkan tidak berani mengingat kembali. Setiap kali mengingat tentang masa lalu, air mata selalu membasahi wajah. Itu adalah masa lalu yang pahit, tetapi manusia tidak mungkin larut dalam suasana itu seumur hidup, ini adalah pesan dari Jack, juga sumber keberanian Jack untuk terus bertahan hidup.

Yuni terdiam beberapa saat, baru menjawab degan pelan: “Aku…. aku juga masih muda!”

Setelah mendengarnya, Andri mengangguk, dan mencoba bertanya dengan cemas: “Bagaimana kondisi dia?”

Dia yang dimaksud, tentu saja Jack. Yuni Lin menjawab sesuai kenyataan: “Beberapa waktu lalu baru saja menjalani operasi, untung saja kondisinya sudah membaik, jika sel kanker terus menyebar, aku sungguh tidak tahu apa yang harus dilakukan.”

Sel kanker memang sangat berbahaya, Andri tidak tahu bagaimana cara Yuni melewati waktu 1 tahun itu. Kini Yuni sudah menceritakan semua padanya, Andri pun ingin sekali membantunya, ingin membuatnya hidup bahagia.

Jika Yuni Lin tidak bisa bahagia, Andri pasti tidak akan tenang seumur hidup.

Oleh karena itu, Andri lanjut berkata: “Yuni, kembalilah ke Nanjing! Jangan bernyanyi lagi ke bar, saat ini perusahaan sudah berkembang pesat, Dairy Milk memiliki belasan cabang perusahan di dalam negeri, tidak berapa lama lagi Dairy Milk LTD akan bisa melakukan penawaran umum perdana.”

Mendengar kabar itu, Yuni merasa sangat terkejut. Tetapi saat kepikiran dirinya telah menjual perusahaan itu pada Chandra 1 tahun lalu, keberanian kembali ke Dairy Milk pun sirna, dia tidak berdaya menghadapi karyawan-karyawan di perusahaan itu, karena telah menjual mereka, dan dirinya pasti dicap sebagai pengkhianat.

Tetapi dia sungguh senang mendengar kabar itu. Pada akhirnya Dairy Milk berjaya juga, jika Ayahnya masih hidup, pasti akan sangat senang, tetapi sayangnya kini perusahaan itu bukan milik dia lagi.

Dia hanya bisa mengucapkan selamat: “Andri, selamat ya!”

Andri pun lanjut berkata: “Yuni, kembalilah ke Dairy Milk LTD bersamaku! Kami semua menyambutmu.”

Yuni menggelengkan kepala dan menolak: “Andri, satu tahun lalu, aku sendiri yang menjual perusahaan itu, mana mungkin sekarang aku kembali lagi, apalagi saat ini aku mulai menyukai profesi sebagai penyanyi, aku akan baik-baik saja.”

Karena sangat tidak setuju Yuni menjadi penyanyi di dalam bar, Andri pun berusaha memohon: “Yuni, bolehkah tidak pergi menyanyi di bar lagi, itu sangat tidak aman. Jika terjadi sesuatu padamu, aku tidak akan tenang, anggap saja aku mohon padamu, jangan bernyanyi disana lagi, ya? Aku yang akan menanggung biaya pengobatan Jack.”

Berbicara sampai disini, Yuni Lin baru ingin menolak, Andri Chen malah mendahului.

“Yuni, jangan menolakku lagi. Apakah kamu lupa, saat aku dalam situasi terpuruk di Dairy Milk, kamulah yang menolongku. Jika bukan karenamu, aku tidak akan menjadi seperti hari ini, anggap saja kita teman dekat, biarkan aku membantumu ya? Jika kamu bersikeras menolakku, aku akan….” Membujuk sampai disini, Andri tidak tahu harus berkata apa lagi, karena dia sungguh takut Yuni Lin akan menolaknya.

Awalnya Yuni masih merasa ragu, tetapi melihat Andri yang begitu serius, dia pun terpaksa mengangguk mengiyakan.

“Baiklah! Tetapi, semua biaya pengobatan akan aku anggap sebagai pinjaman. Setelah mengumpulkan uang yang cukup, aku pasti akan mengembalikannya.”

Asalkan Yuni setuju, Andri Chen sudah merasa sangat senang, spontan menjawab sambil tersenyum: “Baiklah, aku setuju.”

Keduanya bertatapan dan tersenyum, lalu meneguk kopi bersamaan, seperti waktu lalu.

Sama seperti saat pertama kali Andri melihat Yuni tersenyum, senyuman itulah yang membuatnya tergila-gila pada perempuan itu.

Berbincang sampai disini, Yuni tiba-tiba mengubah topik, karena dia selalu penasaran akan suatu hal.

Oleh karena itu, dia pun lanjut bertanya: “Oh ya, Andri, bagaimana kalian bisa lepas dari cengkeraman Gill?”

Barulah Andri menjelaskan pada Yuni: “Panjang sekali ceritanya, nyawa kami bertiga hampir saja dihabiskan oleh Gill, tetapi saat Gill akan segera menghabisi kami, sebuah kejadian aneh terjadi.”

Mendengar perkataan itu, Yuni bertanya dengan sangat penasaran: “Apa yang terjadi?”

Andri segera melepaskan jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, berkata: “Jam tangan inilah yang menyelamatkan nyawa kami.”

“Jam tangan?” Yuni mengerutkan kening, sembari melihat jam tangan di tangan Andri dengan sangat keheranan.

“Benar, setelah melihat jam tangan ini, Gill langsung membawa kami ke rumah sakit.” Andri mengingat kembali situasi saat tersadar di dalam rumah sakit. Saat itu dia sangat heran, hingga sekarang pun tidak mengerti apa alasan dari semua itu.

Yuni segera mengambil jam tangan itu dari tangan Andri, menggenggam dan memperhatikannya dengan jelas, lalu lanjut bertanya: “Andri, seingatku jam ini sudah ada saat kamu masuk ke perusahaan, saat itu aku mengira ini jam tangan palsu, ternyata benaran Rolex asli, apakah ada makna khusus dari jam tangan ini?”

Berbicara sampai disini, Andri merasa kesal, spontan berkata: “Sampai sekarang aku juga tidak tahu apa rahasia yang tersembunyi di dalam jam tangan ini, mungkin saja ada kaitannya dengan masa laluku 10 tahun yang lalu, tetapi untuk sementara hanya Gill yang tahu rahasia di balik jam tangan ini.”

“Cari dia dan tanya hingga jelas!” Yuni Lin berkata dengan panik.

Andri menghela nafas: “Aku juga ingin mencarinya! Tetapi sejak kami bertiga keluar dari rumah sakit, Gill sengaja bersembunyi. Kata anak buahnya, dia pergi ke sebuah tempat, tetapi entah dimana tempat itu berada.”

Mendengar penjelasan itu, Yuni tiba-tiba mengerti: “Pantas saja aku tidak melihat Gill setiap kali pergi ke bar.”

Andri mulai menganalisa: “Aku rasa Gill pergi menemui seseorang.”

Yuni mengangguk mengiyakan: “Mungkin sekali, jam tanganmu ini bisa menyelamatkan kalian semua, artinya asal asulnya tidak sembarangan. Bagaimana jika kamu mencari tahu lewat internet, siapa tahu ada sumber yang bisa didapatkan.”

Mendengar perkataan Yuni, Andri merasa cukup masuk akal, spontan mengiyakan: “Ide bagus!”

Keduanya berbincang hingga lupa waktu, waktu sudah siang. Di saat ini juga handphone Yuni pun berdering, dia berkata dengan penuh rasa maaf: “Maaf, aku angkat telepon dulu.”

“Hm, silahkan.” Andri mengiyakan, kemudian lanjut mengamati jam tangan itu.

Saat ini, Yuni pun berbicara dengan orang di ujung telepon: “Hallo! Jack!”

Dengan sangat cepat, laki-laki di ujung telepon berkata: “Yuni, kemana saja kamu? Kenapa belum pulang juga?”

Jack mulai mencemaskan Yuni, sebenarnya dia tahu Yuni bekerja sebagai penyanyi di sebuah bar karena setiap kali Yuni pulang kerja, dia selalu mencium bau bir dari pakaiannya. Selain itu, dia juga menyadari setiap kali pulang kerja, tenggorokan Yuni selalu terdengar serak. Karena pernah mendengar suara merdu milik Yuni, Jack pun sangat yakin dia bekerja sebagai penyanyi.

Tadinya dia ingin membujuk Yuni untuk tidak bernyanyi di bar, tetapi jika pekerjaan itu dilepaskan, mereka berdua akan mati kelaparan. Jack sangat tidak berdaya, dia ingin cepat pulih dan mencari uang demi memberikan kehidupan yang baik untuk Yuni, tetapi dia sendiri tidak yakin kapan hari itu akan tiba.

Saat ini, Yuni menjawab dari ujung telepon: “Jack, aku bertemu teman lama, sekarang sedang di kafe. Aku akan segera pulang, apakah kamu sudah minum obat?”

Jack mengiyakan: “Sudah.”

Yuni Lin lanjut memberi pesan: “Di dalam kulkas ada anggur yang aku belikan untukmu, dokter berpesan kamu harus makan anggur setiap hari, baik untuk kesehatan. Jangan lupa ya, aku akan segera pulang.”

“Baiklah, aku mengerti, hati-hati di jalan.” Jack mengiyakan secara singkat, lalu mematikan telepon.

Yuni Lin menyimpan handphone dan mengangkat tangan melihat waktu. Waktu sudah menunjukkan jam 12 siang, diapun berkata dengan perlahan pada Andri: “Andri, hari sudah siang, aku harus segera pulang.”

“Aku antar kamu saja! Bereskan barangmu, kita kembali ke Nanjing bersama-sama saja! Setelah sampai di Nanjing, kamu boleh tinggal di Komunitas Xinhua, dengan begitu akan lebih hemat.” Andri berdiri dan mengusulkan.

“Baiklah, aku akan pulang dan berunding dengan Jack, setelah berunding akan meneleponmu.” Yuni Lin mengiyakan.

“Aku antar kamu pulang ya!” Yuni tidak menolak permintaan Andri.

Andri pun membayar minuman mereka, meninggalkan kafe bersama Yuni dan berjalan ke arah Gang A.

Sepanjang perjalanan pulang, keduanya tidak berkata apapun, hanya terus berjalan dengan diam. Beberapa kali Andri merasa ingin sekali menggandeng tangan Yuni, entah kenapa dia sungguh tidak bisa mengendalikan diri, tetapi pada akhirnya tetap berhasil ditahan.

Dari kafe ke Gang A, meski tidak mengatakan apapun, keduanya tetap saja merasa nyaman dengan suasana itu, bahkan terlihat ekspresi tidak rela dalam mata mereka, seolah ingin sekali jalanan itu bertambah panjang.

Keduanya berdiri di depan mulut gang dan saling bertatapan. Tidak berapa lama kemudian, Yuni Lin akhirnya berkata: “Aku pulang dulu.”

“Hm.” Andri menganggukkan kepala.

Oleh karena itu, Yuni Lin pun berbalik badan berjalan ke dalam gang. Baru berjalan beberapa langkah, Andri Chen tiba-tiba memanggil dari belakang: “Yuni!”

Mendengar suara itu, langkah kaki Yuni terhenti, berbalik badan bertanya: “Ada apa?”

Novel Terkait

Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu