My Charming Lady Boss - Bab 450 Sebutir Telur Yang Mencoba Menghancurkan Batu

Dua anak bawahan Tuan Ketiga tidak berani bersikap dingin, langsung melempar Andri Chen ke dalam air danau sekali lagi yang baru di naikkan , berbunyi cempung, percikan air di seluruh langit, lihat sampai hati Yuni Lin hancur, dia berlanjut menangis memohon kepada Tuan Ketiga Chen: “Tuan Ketiga, memohon kamu, lepaskan dia, memohon kamu… …”

Yuni Lin tidak berhenti memohon, tapi perkataan dia malah membuat Tuan Ketiga Chen merasa ribut, Tuan Ketiga Chen menolehkan kepala melihat seluruh muka Yuni Lin penuh dengan air mata, segera berpesan terhadap Paman Ma yang di sampingnya: “Fred, tutupkan mulutnya untuk aku.”

“Baik, Abang ketiga.” Paman Ma juga tidak berani bersikap dingin, terpaksa berbuat sesuai dengan apa yang diperintahkan, satu handuk panjang langsung menyumbat masuk kedalam mulut Yuni Lin.

Seketika itu juga, Paviliun langsung tenang sampai ke akar-akarnya, Yuni Lin masih ingin berkata apa, tapi gimana teriak juga tidak dapat keluar suara apapun, dia hanya cemas sampai air mata mengalir tidak berhenti.

Meskipun Yuni Lin sedih begitu, Tuan Ketiga Chen juga tidak oleh karena itu meringankan penyiksaannya Andri Chen, dia lanjut kembali ke tempat mancing ikan, duduk di atas camp chair itu, lanjut memegang batang pancing ikan dan memancing ikan.

Lima menit sangat cepat sudah lewat, air danau sekejap mata menjadi tenang, apalagi permukaan air yang Andri Chen tenggelam ke dalam danau situ.

Kali ini, Tuan Ketiga Chen tidak berpesan Paman Ma mengangkatkan Andri Chen ke atas, malahan berlanjut memancing ikan, saat sampai tujuh menit, Tuan Ketiga Chen baru memegang batang pancing ikan berpesan kepada Paman Ma: “Fred, mengangkat dia naik!”

Paman Ma selesai mendengar, mengangguk-angguk kepala, segera memerintah lagi anak buah yang menggenggam tali di sampingnya: “Cepat tarik dia ke atas.”

Dua pria ini baru menarik ke atas Andri Chen yang tengelam ke bawah danau, tapi kali ini, pada saat Andri Chen di angkat ke atas oleh dua pria, menyadari Andri Chen yang seluruh badan basah kuyup sudah tidak seperti sebelumnya berbatuk begitu lagi.

Yuni Lin melihat kondisinya, langsung ketakutan bengong, melihat sepasang mata Andri Chen menutup, air matanya sama dengan air banjir menyembur keluar dari rongga mata, membasahi seluruh pipinya, dia menangis kesakitan, tapi mulutnya tersumbat, tidak mengeluarkan suara sedikit pun, badan meronta-ronta sekuat tenaga, tapi dia hanya seorang perempuan biasa, bagaimana bisa terlepas dari penahanan biadab mereka.

Saat ini, Paman Ma menundukkan kepala menatap sekali Andri Chen yang menutup sepasang matanya, berjalan ke depan Tuan Ketiga Chen dengan hormat melaporkan: “Tuan Ketiga, dia sepertinya sudah tidak bisa.”

Tuan Ketiga Chen mendengar perkataannya, keningnya mengerut sekali, pandangannya memindah ke badan Andri Chen, segera berpesan: “Memikirkan cara menolong dia kembali, dia sekarang masih tidak boleh mati.”

Paman Ma sekali mendengar, seketika itu juga mengerti apa, membalikkan badan berjalan ke depan Andri Chen dan berjongkok, kemudian mengunakan sepasang tangannya dengan sekuat tenaga menekankan dada Andri Chen, menekan banyak kali, akhirnya melihat dalam mulut Andri Chen terbang keluar sesuap air danau, dia seluruh badan juga merespon kembali.

Paman Ma melihat kondisinya, dalam hati ini baru menghela nafas, kalau Andri Chen mati begitu saja, dia tau Nona kedua pasti akan sangat sedih, dia juga tau Tuan Ketiga benaran ingin membunuh Andri Chen, tapi terpikir Nona Kedua, Tuan Ketiga Chen langsung jadi sedikit ragu, karena dia tau Andri Chen kalau meninggal, Nona Kedua pasti akan bepergian jauh dari Kota Beichuan, dia lewat berapa tahun lagi, sudah lanjut usia enam puluh, tidak tau dirinya masih dapat hidup berapa tahun, dia masih ingin melihat Nona Kedua nikah beranak.

Tapi, Paman Ma tau dalam hati Tuan Ketiga Chen masih tidak dapat melupakan masalah tahun itu Andri Chen telah menodai Nona Ketiga, itu adalah hal yang memalukan Keluarga Chen, juga adalah hal yang memalukan Tuan Ketiga Chen dia.

Berlanjut kemudian, Andri Chen yang tiduran di lantai pelan-pelan membukakan sepasang matanya, dalam mulut juga tidak berhenti batuk terus.

Yuni Lin yang penuh dengan air mata melihat kondisinya, seluruh badannya sangat kegirangan, dia masih mengira Andri Chen pergi meninggalkan dia begitu saja, dunianya tidak bisa tanpa dia, jika dia benar-benar di saat ini meninggalkan dunia ini, dia juga akan kewajiban yang tak dapat ditolak melompat masuk ke air danau, menemani dia meninggalkan dunia ramai yang penuh godaan ini.

Paman Ma berjalan ke depan Tuan Ketiga Chen lagi melaporkan: “Abang Ketiga, dia sudah sadar kembali.”

Tuan Ketiga Chen mengangguk-angguk kepala, menaruhkan batang pancing ikan di tangannya, berjalan lagi ke posisi keberadaan Andri Chen situ, melihat seluruh wajah Andri Chen yang penuh dengan air, dia melihat-lihat jam tangan yang di lengan tangan, dengan senang dan puas berkata terhadap Andri Chen: “Tujuh menit, kamu adalah penyelam air dalam waktu paling lama yang kini aku pernah lihat.”

Tentu saja, penyelam air ini harus menambah tanda kutip, dia Tuan Ketiga Chen di tempat yang sama, melemparkan banyak orang ke dalam air danau, banyak orang mati terendam di sini semua, tentu saja orang-orang ini, semuanya mengkhianati Tuan Ketiga Chen dia, selain Andri Chen, di antaranya bertahan paling lama adalah empat menit lebih.

Dia tak tersangka Andri Chen ternyata dapat menahan tujuh menit, dan lagi masih hidup kembali, ini benar-benar membuat dia di luar dugaan sekali.

Tuan Besar Ketiga Chen baru selesai berbicara perkataan ini, Walkie-Talkie Paman Ma tiba-tiba menyebar kemari suara bush bush: “Paman Ma, aku sudah menemukan dia.”

Paman Ma sekali mendengar, sangat senang dengan sembunyi-sembunyi, buru-buru berpesan di dalam Walkie-Talkie: “Bawakan dia kemari.”

“Baik!” Pria selesai menjawab tidak lama, Andri Chen yang tiduran di lantai sudah melihat sebuah Audi Car yang warna hitam menyetir ke arah Paviliun sini, berhenti di depan dia, saat pintu mobil membuka, dia melihat sepasang tangan Nora Shen terikat kebelakang, dia tak tersangka Nora Shen tetap tidak dapat melarikan diri keluar.

“Berlutut!” Nora Shen baru turun mobil, langsung dipaksa menekankan pundaknya oleh dua pria, berlutut di bawah kaki Tuan Ketiga Chen.

Tuan Ketiga Chen melihat Nora Shen yang seluruh badan basah kuyup, dia menjulurkan tangan menaiki dagu Nora Shen, dengan senang dan puas berkata: “Tak tersangka kamu masih ada sedikit ketrampilan, orang yang memanjat keluar dari ventilasi udara adalah kamu kan?”

Nora Shen segera dengan sekuat tenaga mengeser kepala, terlepas dari jari tangan Tuan Ketiga Chen yang menahan dagunya, berinisiatif mengakunya: “Ia emang aku kenapa? Mau pukul mau bunuh, langsung beri aku yang sepuas-puasnya. ”

Tuan Ketiga Chen lanjut berkata: “Kamu tidak hanya memanjat keluar ventilasi udara, masih melukai anak buah aku, sebelumnya aku benar-benar melihat rendah kamu, tak tersangka kamu masih berketerampilan hebat juga, aku malah mau lihat kamu sebenarnya seberapa besar kepandaianmu.”

Tuan Ketiga Chen sudah memeriksa ventilasi udara, badan mereka bertiga, satu-satunya hanya dua badan perempuan yang dapat memanjat keluar dari ventilasi udara, hanya dia di waktu pertama sudah langsung menyingkirkan Yuni Lin, karena dia walaupun dapat memanjat keluar, tapi pasti tidak dapat memanjat keluar dari ventilasi udara, tidak akan mungkin membukakan jaringan kawat besi ventilasi udara satu lagi.

Satu-satunya orang yang dapat melakukannya ini, tentu saja Nora Shen, gimanapun juga dia ada keterampilan.

Nora Shen mendengar perkataan, tidak tau Tuan Ketiga Chen ingin melakukan apa.

Tuan Ketiga Chen memanggil satu tentara yang berdiri dalam posisi militer: “Jairo, kamu kesini!”

Tentara yang bernama Jairo segera berjalan kemari ke arah posisi keberadaan Tuan Ketiga Chen, dengan hormat bertanya: “Boss, Anda mau berpesan apa?”

Tuan Ketiga Chen dengan senyum bertanya: “Apakah pernah bertinju dengan perempuan?”

“Apakah membunuh termasuk juga?” Jairo dengan sombong sekali bertanya balik.

Tuan Ketiga Chen sekali mendengar, langsung ketawa lebih bahagia lagi, dengan senang dan puas menganggukkan kepala: “Kalau begitu kamu berpukul dengan dia, tapi tidak boleh memukul dia sampai mati, apakah dapat melakukannya?”

Jairo Botak menolehkan kepala menyapu pandangannya ke Nora Shen yang berlutut di bawah kaki, dengan pasti menjawab: “Bisa.”

Baru selesai menjawab, Jairo seolah-olah ada permintaan baru, mengunakan bahasa mandarin yang tidak asli bertanya: “Boss, kalau aku menaklukkan dia, apakah boleh kamu memberikan dia kepada aku?”

Tuan Ketiga Chen mendengar perkataan, langsung menjawabnya: “Sama sekali tidak bermasalah.”

Jairo dengan merasa berterima kasih berkata: “Terima kasih Boss.”

Tuan Ketiga Chen menyapu pandangan sekali lagi Nora Shen yang melotot dia, menyuruh dua pria di belakang yang menahan sepasang pundaknya: “Lepaskan dia, dan bantu dia melepas tali.”

“Baik, Tuan Ketiga.” Dua pria terpaksa berbuat sesuai dengan apa perintahnya.

Tali di lengan tangan Nora Shen setelah di lepaskan, segera di dorong dua pria ke tengah Paviliun, sisanya sembilan tentara dan anak buah Tuan Ketiga yang lainnya mengelilingi dua orang, tapi Yuni Lin dan Andri Chen masih ditekan berlutut di lantai, nol jarak menikmati pertarungan ini.

Jairo Botak melepaskan kacamata hitam, dan melepaskan kemejanya, hanya memakai satu singlet putih, memperlihatkan otot yang kuat.

Lihat dari tinggi badannya, Jairo lebih tinggi satu kepala daripada Nora Shen, dan lagi badannya juga lebih besar dan kuat berlipat-lipat daripada Nora Shen, di tambah dia adalah tentara khusus, badannya pasti bagus, Andri Chen tau ini adalah sebuah pembunuhan diri seperti sebutir telur yang mencoba menghancurkan batu, dengan ketrampilan Nora Shen, sama sekali tidak dapat menang Jairo Botak.

Dua orang berdiri di tengah sekumpulan orang, Tuan Ketiga Chen tiba-tiba membuka mulut berkata kepada Nora Shen: “Kamu kalau dapat memenangkan dia,aku segera melepaskannya, mulai dari sekarang tidak akan mencari keributan apapun ke kamu, aku Tuan Ketiga Chen sudah berkata pasti akan menepati janji.”

Nora Shen mendengar perkataan, berdiri di tempat semula mengamati Jairo yang berdiri di sebrang dirinya, muka dia mengantung senyuman yang jahat, seolah-olah sudah tau hasilnya.

Jairo mengerakkan tulang ototnya sebentar, leher dan sendi tangannya semua mengeluarkan suara bunyi nyaring.

Setelah dia selesai bergerak, masih mengeluarkan satu pisau tentara Swiss yang tajam dari lututnya, dia langsung melemparkan pisau tentara ini ke bawah kaki Nora Shen, dengan sombong sekali berkata: “Kamu boleh mengunakan pisau ini.”

Nora Shen tak tersangka pihak lawan sombong sampai seperti ini, kelihatannya begitu, orang yang bernama Jairo ini pasti tidak gampang.

Kalau Nora Shen bersikap keras dengan dia, pasti mati tak diragukan lagi, dia kalau malam ini kalah, tau akan menghadapi akibat apa, Jairo ini melihat dia dengan pandangan yang bernafsu besar, dia tau dalam hatinya sedang memikirkan apa, malam ini kalau kalah, pasti akan menjadi alat permainan di ranjangnya.

Jadi, dia harus menang, tidak peduli mengunakan cara apapun.

Pikir sampai sini, Nora Shen yang berdiri di tempat semula tiba-tiba menundukkan kepala menyapu pandangan ke pisau tentara Swiss yang di lantai, kemudian pelan-pelan membungkukkan pinggangnya memungut pisau tentara Swiss, dan menggenggam di tangannya dengan erat.

Jairo melihat kondisinya, juga mengumpalkan tangannya dengan erat, membuka kepalan tangan kaitkan jarinya terhadap Nora Shen, memberi isyarat ke dia untuk maju menyerang.

Tangan kanan Nora Shen memegang pisau tentara Swiss, dengan teliti melihat langkah kaki bawah Jairo, dia juga mulai pelan-pelan mengerakkan langkah, menunggu kesempatan untuk menyerang.

Di saat ini, Andri Chen yang berlutut di bawah lantai dengan berat memanggil kepada Nora Shen:

“Nora, semangat! Kamu pasti bisa.”

Nora Shen menggenggam pisau tentara Swiss berputar sebentar, melihat Jairo menggenggam kepalan tangannya pelan-pelan mendekat kemari, sepasang kaki yang di lantai juga tidak berhenti-henti menganti langkah kakinya.

Di saat Jairo mendekat, kelopak mata Nora Shen tiba-tiba memutar sekali, menggenggam pisau tentara Swiss yang tajam langsung mengores perutnya Jairo, dengan kecepatan yang cepat, kalau orang biasa, perutnya sudah mengeluarkan satu luka yang berdarah merah.

Jairo ini juga buka pemakan sayur, dia mata tajam dan tangan cepat, pada saat pisau tentara Swiss mengarah ke perut, dia menjulurkan tangannya dengan tepat tidak keliru telah menangkap lengan tangannya Nora Shen.

Nora Shen sekejap mata merasa lengan tangan kanan tertangkap oleh sebuah tenaga yang sangat kuat, dia ingin bertindak secara paksa berpaling dengan pihak lawan, benar-benar lamunan kosong yang sia-sia, dia terpaksa melonggarkan pisau tentara Swiss yang ditangannya, di saat pisau tentara Swiss terjatuh kebawah, tangan kirinya dengan cepat mengambil kesempatan menangkapnya, dengan kejam menusuk ke perut Jairo sekali lagi.

Novel Terkait

My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu