My Charming Lady Boss - Bab 138 Rumah Sakit (1)

Andri tak menyangka Sisca akan bertindak tanpa memberitahunya terlebih dahulu. Walaupun ini pernikahan palsu, tetap saja ia belum siap mental.

Ia masih ingin menyanggah, namun Sisca berkata, "Kututup dulu ya, aku akan menjemputmu sebentar lagi."

Begitu Andri menutup telepon, Rico yang ada di sebelahnya pun bertanya kaget, "Kak Chen, kau mau menikah?"

Andri menjawab dengan ekspresi pahit, "Mampus sudah."

Rico tertawa, "Kak Chen, kau pasti sangat bahagia! Dirimu akan menikah sebentar lagi, sementara aku di sini masih sendiri saja!"

Andri merasa lucu sekaligus mengenaskan. Sisca sama seperti adiknya sendiri. Wanita ini adalah wanita yang polos dan pemberani, ia selalu melakukan segala hal dengan tangkas. Kalau ia menikahinya, ia pun sama sekali tidak rugi. Kondisi ekonomi keluarganya lebih baik darinya, apalagi Sisca seorang polisi, bukankah ini bagus?

Tapi, hati Andri tetap tak bisa melepaskan Yuni. Walaupun wanita itu akan segera menjadi istri orang lain, hatinya tak rela, tak pernah ia memedulikan wanita sampai seperti ini.

Andri tiba-tiba mengeluh sedih, "Ah, kau jangan menertawakanku."

Melihat Andri yang tampak sedih, Rico pun bertanya, "Kak, kau kenapa?"

Karena sudah terlanjur membicarakannya, Andri pun menceritakan semuanya kepada Rico. Lagipula Rico bukanlah orang asing, ia adalah adiknya.

Andri bercerita sambil menghisap rokok di bangku rumah sakit.

Ia bercerita selama sekitar 10 menit. Selesai mendengarnya, Rico baru mengerti dan mengangguk-anggukkan kepala, "Petugas Mi juga melakukannya karena terpaksa. Dengan usianya sekarang, ia harus menikah."

Andri menghisap rokoknya, "Orang tuanya khawatir. Sisca begitu liar, mana ada pria yang tahan?"

Rico juga menghisap rokoknya, tertawa, "Kak Chen, kalau tidak, kau peristri dia sajalah, kondisinya juga tidak buruk. Meskipun dia sedikit liar, tapi itu juga sejenis daya tarik!"

Andri mencemoohnya, "Peristri kepalamu!"

Mendengar hal itu, Rico jadi paham, ia kembali tertawa, "Aku tahu di dalam hatimu masih tersimpan Direktur Lin."

Mendengar nama itu disebut, Andri pun galau. Ia mengangguk-angguk, wajahnya dipenuhi raut sedih, "Untuk apa juga mengingatnya, dia akan segera menikah."

"Apa? Menikah?" Rico terkejut sampai rokoknya terjatuh ke lantai.

Andri mengangguk, "Ya, tak banyak waktu lagi."

"Direktur Lin sudah punya pacar?" Rico mulai bergosip, sepertinya ia sangat penasaran dengan topik tentang mereka berdua.

Sampai di sini, Andri merasa butuh orang juga untuk mendengarkan permasalahan hatinya. Ia tidak menyangkal dirinya menyukai Yuni, tapi dalam beberapa hal--sama seperti yang dikatakan Yuni--ia tidak punya pilihan.

Rico mendengarkan penuturan Andri. Ia pun mendesah, "Direktur Lin, tidak mudah juga. Hubungan kalian ini, sama seperti drama di televisi, sangat rumit. Aku juga tidak tahu harus berkata apa. Aku hanya bisa menyarankanmu untuk melepaskannya! Cinta itu, memang tak mudah untuk dilepaskan..."

Andri menghabiskan isapan rokok terakhirnya, lalu langsung melemparkannya ke lantai dan menginjaknya. Saat ia hendak lanjut berbicara, pintu kamar tiba-tiba terbuka.

Keduanya pun menoleh. Mereka melihat Sisca dengan rambut kucir kudanya masuk ke ruangan.

Rico segera memberi salam, "Kak Mi!"

Ia tahu kalau Sisca adalah kepala polisi bagian kriminal. Orang di seluruh daerah Poly ini juga tahu kalau kemampuannya menangani kasus sangat luar biasa.

Sisca berjalan masuk dan mengamati mereka sekilas. Saat melihat Rico, ia membalas sapaannya dengan sopan, "Halo!"

Setelah itu, ia mengarahkan pandangannya ke Andri. Ia bertanya kaget, "Kau benar-benar boleh keluar rumah sakit?"

"Apa ada masalah?" tanya Andri balik.

Sisca pun tertawa, "Tampaknya orang yang berlatih kungfu memang tak sama."

Sisca melihat arloji di pergelangan tangannya, "Sudah jam segini, yuk pergi!"

"Baik," jawab Andri, lalu bangkit berdiri.

Melihatnya, Rico pun segera memapah Andri. Ia khawatir kalau Andri terjatuh.

Namun Andri buru-buru menjauhkannya, "Tidak perlu, aku bisa berjalan."

Demikianlah, Rico mengamati Andri berjalan keluar dari rumah sakit selangkah demi selangkah. Walaupun jalannya lambat, namun setiap langkahnya sangat stabil. Melihat kondisi Andri, Sisca menebak kalau ia pasti memaksa keluar dari rumah sakit. Ia pasti mencemaskan urusan perusahaan. Sisca tak menyangka

kalau pemuda ini ternyata begitu perhatian.

Dalam masyarakat dewasa ini, orang yang peduli seperti dia semakin sedikit. Sisca sangat menghargainya.

Rico dan Sisca berdiri di depan pintu kamar, mengamati Andri yang berjalan

dengan susah payah menuju ujung lorong.

Setelah berjalan agak jauh, Andri tiba-tiba menoleh dan bertanya, "Apa kau lihat? Aku tidak apa-apa."

Setelah berkata demikian, Andri kembali melangkah, lalu tiba-tiba oleng dan langsung terjatuh.

Novel Terkait

Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu