My Charming Lady Boss - Bab 107 Sebuah perubahan(1)

Andri Chen dengan menyeringai berkata: “Direktur Lin, kamu kasih aku seorang asisten saja! Bagaimanapun juga, aku sekarang adalah seorang manager”.

Melihat wajah Andri Chen yang menyeringai, dia mengangguk dan menyetujui :” Baik, baik, aku akan memberimu seroang asisten”.

Andri Chen tidak mengira Yuni Lin akan setuju, dengan tidak percaya dia berkata : “Benarkah?”

“Tentu saja”. Yuni Lin meyakinkan kembali.

Mendengar kata-kata ini, Wajah Andri Chen tersenyum dengan sangat senang, ketika sedang lelah, dia dapat menyuruh asisten untuk memijat pundaknya atau sebagainya, memikirkan hal ini saja sudah membuatnya bahagia, mungkin saja dia akan mendapatkan pelayanan lainnya! Misalnya assisten akan…..

Memikirkan hal ini, Andri Chen dengan tidak sabar bertanya : “Direktur Lin, kita kapan akan mencari asisten?”

Yuni Lin menjawab : “Tidak perlu mencari lagi, sudah ada di perusahaan kita”.

Andri Chen berpikir, sekarang sudah ada? Apakah reseptionis si kelinci putih? Wanita itu seperti seekor kelinci berlari ke sana kemari di perusahaan, sangat lucu, kalau dia menjadi asistennya, pasti sesuatu yang menyenangkan.

“Siapa?” Andri Chen dengan penasaran bertanya.

Yuni Lin berkata : “Bukankah kamu dan Hendy Wang lumayan dekat! Dia saja yang jadi asisten mu”.

“Apa? Hendy Wang?” Andri Chen sangat terkejut, impiannya yang indah hancur dalam sekejap.

Yuni Lin mengerenyitkan alis dan berkata : “ Ada apa?”

Andri Chen dengan sedih berkata : “Aku kira asisten perempuan!”

“ Apa yang kamu pikirkan?” Yuni Lin memandangnya dengan mencemooh

Andri Chen tersenyum dengan nakal : “Paling baik yang seperti Direktur Lin ini”.

Mendengar perkataannya, Yuni Lin mengeraskan rahang dan berkata : “Sepertinya kamu minta dihukum”.

Selesai berbicara, Yuni Lin berjalan mendekati dua langkah ke arah Andri Chen, seperti mau mencubitnya, dia terkejut dan berlari mengitari lapangan bola..

Yuni Lin mengejarnya dari balakang, untung saja semua murid sedang ada pelajaran,

Yuni Lin yang menggenakan sepatu hak tinggi menggejarnya beberapa meter, Andri Chen berlari cukup kencang, akhirnya Yuni Lin berhenti, menunjuk Andri Chen yang berlari dia berkata : “Hei anak muda, kalau berani jangan lari!”

Andri Chen akhrinya berhenti berlari, lalu dengan sengaja berkata : “Direktur Lin, kalau kamu berani ayo kejar aku!”

“Kamu tunggu saja!” Dalam keadaan terdesak, Yuni Lin melepas sepatu hak tingginya, sambil memegang sepatu dengan kedua tangannya dia mengejar Andri Chen dengan cepat.

Melihat hal tersebut, Andri Chen tidak mengira Yuni Lin akan mengejarnya, dia memutar tubuhnya dan dengan cepat berlari lagi.

Setelah berlari sedikit jauh, Andri Chen seperti mendengar Yuni Lin berteriak.

“Aduh!”

Mendengar suara tersebut, Andri Chen menolehkan kepala, dia melihat Yuni Lin jatuh di atas rumput lapangan sepak bola, dia terkejut, segera berlari menghampiri, dengan khawatir bertanya: “Direktur Lin, kamu kenapa?

Yuni Lin dengan kesakitan berkata :”kakiku terkilir”.

Andri Chen dengan segera berlutut di samping Yuni Lin, lalu memeriksa pergelangan kaki kirinya, tetapi ketika dia baru menyentuh pergelangan kakinya, Yuni Lin tiba-tiba menjulurkan tangannya dan mencubit pinggang Andri Chen.

Dengan kesakitan, Andri Chen menyadari dia sudah dibohongi, kaki Yuni Lin yang terkilir adalah pura-pura, di bohongi adalah kenyataan.

“Aduh!” Andri Chen dengan kesakitan berteriak, dan berkata : “Direktur Lin, ternyata kamu adalah penipu!”

Yuni Lin mencubit pinggangnya, dengan puas dia tertawa :”untuk menghadapimu harus menggunakan cara seperti ini”.

“Aduh! Direktur Lin, sakit, sakit, pelan sedikit!” Andri Chen memohon untuk diampuni.

“Sekarang sudah tahu sakit? Tadi kemana saja? Bukannya kamu tadi berlari dengan sangat cepat? Ayo lari lagi? Yuni Lin berkata sambil mencibir.

Sampai tahap ini, Andri Chen memilih untuk menyerah, dia tidak berhenti memohon: “Direktur Lin, aku salah, maafkan aku!”

“Memaafkanmu? Mengapa?” Yuni Lin tidak mau mengalah.

Mulut Andri Lin terus mengerang kesakitan, dia terus memohon: “Direktur Lin, karena hari ini aku sudah menandatanganni dua bisnis besar, kamu maafkan aku kali ini ya?”

Menyinggung tentang bisnis tersebut, Yuni Lin akhirnya melepaskannya dan berkata : “Baiklah! Karena hari ini kamu sudah berjasa untuk perusahan, untuk sementara aku mengampunimu”.

Ketika Yuni Lin melepaskan cubitannya, Andri Chen menggosok-gosok pinggangnya yang sakit, mulutnya terus mengerang kesakitan, dengan wajah sedih dia berkata: “Direktur Lin, mengapa kamu sadis sekali?”

Yuni Lin dengan puas berkata: “Menghadapi kamu, harus sadis sedikit”.

Tanpa berdaya Andri Chen berkata: “ Direktur Lin, kamu sadis begini, nantinya siapa yang berani menikahimu!”

Yuni Lin tertawa dan berkata: “kamu tidak usah mengkhawatirkan hal ini”.

Ketika mengatakan hal tersebut, Yuni Lin tiba-tiba teringat mengenai bisnis tersebut, lalu dia mengganti topik pembicaraanya, dan bertanya : “Oh iya, bagaimana kamu mengenal kepala sekolah Xia? Sepertinya aku mendengarmu memanggilnya paman”.

Mengenai hal ini, Andri Chen menjelaskan: “Paman Xia adalah guruku pada saat sekolah menengah pertama, kita berasal dari kampung halaman yang sama, bahkan dia adalah teman sekolah ayahku”.

“Oh! Ternyata begitu”. Yuni Lin baru mengerti.

Yuni Lin memandangi Sekolah Menengah Atas Poly, lalu dia terpikirkan sebuah pertanyaan: “Oh iya, Sekolah Menengah Atas Poly memiliki berapa murid?”

Andri Chen menjawab dengan sejujurnya :” empat ribuan murid, satu bulan kira-kira menghabiskan 4000 barang”.

Yuni Lin mendengar hal ini, dengan sangat terkejut berkata : “Banyak sekali?”

Andri Chen menjawab: “Iya!”

Yuni Lin menghitung secara kasar, berkata :”Satu bulan penjualan 440juta, bila mendapatkan beberapa sekolah yang seperti ini, penjualan kita akan meningkat”.

Novel Terkait

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu