My Charming Lady Boss - Bab 370 Tidak Siap

Seharian penuh dari pagi hari, suara klakson polisi hampir tidak berhenti sama sekali, dan disetiap jalanan terlihat sosok polisi, mereka seperti sedang menyelidiki sesuatu, adegan ini sangatlah berbahaya bagi Nora dan Andri, sekali tidak berhati-hati, polisi kota D akan mengincar mereka.

Meskipun begitu, Andri juga tidak menyerah untuk mencari Rico, dia membawa Nora dan berkeliling di jalanan kota D, beberapa kali dia hampir diincar polisi, untung saja Nora familiar dengan tempat ini, dia lalu dengan cepat mengelak dari kejaran para polisi.

Mereka telah berputar mengelilingi kota D berjam-jam, mereka tidak mendapatkan kabar Rico sama sekali, bahkan ketika televisi menyiarkan berita, juga tidak mengungkit tentang penangkapan tersangka apapun oleh pihak kepolisian, namun Andri memang benar-benar tidak mengerti kemanakah Rico akan pergi, anggapannya jika dia kenapa-kenapa, polisi juga akan dengan cepat menemukannya, namun waktu sudah berlalu satu senja, dia tetap tidak mendapatkan kabar Rico.

Ketika senja hari, Nora melihat jam tangannya, mereka telah mencari Rico selama 7 jam penuh, namun tidak menemukan kabar sama sekali, mereka tidak boleh terus menetap di kota D, jika tidak mereka akan bermasalah.

Oleh karena itu, Nora mencoba menasehati Andri, "Andri, kita harus meninggalkan kota D segera."

Nora menganalisa dan berkata, "Andri, pikirkanlah, jika Rico terjadi apa-apa, berita pasti akan menyiarkannya, namun lihatlah waktu sudah berlalu 7 jam, media sama sekali tidak menyiarkannya, ini berarti bahwa Rico tidak apa-apa, atau mungkin saja dia menemukan sebuah tempat yang tersembunyi lalu menyembunyikan dirinya, Rico begitu pintar, aku percaya dia pasti akan kembali ke Nanjing untuk bertemu dengan kita sesegera mungkin."

Andri merasa bahwa analisa Nora masuk akal, mungkin karena Rico bersembunyi dari polisi seperti kata Nora, dia mencari sebuah tempat yang bagus untuk bersembunyi, setelah kabarnya sudah mereda, jika dia tidak bisa menemukan Andri dan lainnya, dia pasti akan kembali ke kota Nanjing.

Sekali terpikiran hingga begini, Andri sedikit ragu-ragu, dia berdiri dijalan dan menyalakan sebatang rokok lagi, setiap kali menghisap rokoknya, dia terlihat begitu panik, hatinya masih berpikir, bagaimana jika Rico bertemu dengan masalah? tapi mereka sudah mencari banyak tempat, mereka memang tidak menemukannya, jika masih saja terus menetap di kota D, maka akan seperti kata Nora, akan membawakan masalah yang serius bagi mereka.

Nora melihat Andri yang terus saja merokok dan melanjutkan nasehatnya, "Andri, percayalah padaku, Rico tidak akan kenapa-kenapa."

Dibawah nasihat beruntun dari Nora, akhirnya Andri menyetujuinya, dan menganggukkan kepalanya, "Baiklah!"

Sekali mendengar kata ini, Nora merasa lega, dia melirik sekeliling dan berbalik berkata kepada Andri, "Kita pulang dulu ke restoran Nora, aku akan menyuruh orang untuk mengatur kepulangan kita ke Nanjing."

Andri tidak mengatakan apa-apa dan langsung naik ke sebuah taksi bersama Nora.

Dibawah bantuan taksi, mereka tiba di Restoran Nora, setelah tiba, Andri masih sedikit tidak ikhlas, bersamaan dengan waktu Nora mencari orang untuk mengatur kepulangan mereka, Andri mencari taksi dan pergi ke Anwar Barbershop lagi, setelah tiba disana, dia tidak melihat sosok Anwar, melainkan dia melihat sosok lelaki bernama Tony itu sedang memotong rambut untuk pelanggan, ketika bertemu dengan Andri, dia sangatlah sopan, dia tahu bahwa Andri adalah teman bossnya.

"Kak, apa kabar!" sapa Tony dengan sopan.

Andri langsung bertanya, "Oh iya, apakah ada orang yang bermarga Wang datang untuk mencari boss kalian?"

"Marga Wang?" Tony bergumam sendiri dan merenung sejenak, barulah dia mengelengkan kepalanya dan menjawab, "Tidak ada."

"Pikirkanlah dengan baik!" ingat Andri.

Tony hanya bisa berpikir ulang lagi, dan menjawab, "Kak, memang tidak ada."

Andri tahu bahwa Tony tidak akan berbohong dia lalu berkata, "Terima kasih."

Sejenak kemudian, Andri meninggalkan Anwar Barbershop dengan kecewa, dia tidak tahu apa yang dihadapi oleh Rico, mengapa dia tidak datang ke barbershop, atau mungkin seperti Nora, bersembunyi dibawah jembatan, jika bukan karena Nora menelepon Anwar, mungkin saja Nora juga tidak akan bertemu dengannya.

Andri takut dirinya akan merusak rencana, dia bergegas naik taksi untuk kembali ke Restoran Nora.

Baru saja sampai di Restoran, teleponnya berbunyi, dia mengeluarkan teleponnya, dia mengira bahwa itu adalah panggilan dari Rico, tappi sekali melihatnya, dia baru menyadari bahwa ini bukanlah teleponnya, teleponnya sendiri sudah terjatuh keair dari awal, dan layar telepon saat ini terlihat tulisan Kak Nora.

Andri tidak berhenti, dia menjawabnya, "Halo!"

Nora berkata, "Andri, aku sudah mempersiapkan mobilnya, cepatlah pulang."

Andri menjawab, "Aku sudah tiba di pintu Restoran."

"Baik, tunggulah aku didepan pintu restoran sebentar, aku akan segera keluar." setelah itu, Nora langsung mematikan panggilannya.

Andri berdiri ditangga restoran dan menunggunya, bisnis di restoran lumayan bagus, ada banyak pelanggan yang keluar terus dari dalam restoran, setelah menunggu sekitar 5 menit, sosok Nora yang familiar muncul dari dalam pintu, namun dia mengenakan pakaian kerja restoran, sekali dilihat begitu saja, dia seolah adalah karyawan dari Restoran.

Nora mendekati Andri dan berhenti dihadapannya, dia berbisik, "Andri, ikutlah denganku untuk mengganti pakaian."

Andri tahu maksud Nora, dia tidak banyak bertanya, dan mengikutinya masuk kedalam restoran, terakhir dia mengganti sebuah pakaian kerja di gudang restoran, dan mengikuti Nora pergi ke pintu halaman belakang restoran, diluar sana sudah ada sebuah mobil barang berwarna putih yang menunggu mereka, diatas mobil itu penuh dengan sayuran.

Ketika mereka tiba, pintu mobil itu langsung terbuka, seorang lelaki yang mengenakan kacamata turun dari mobil dan berlari kearah mereka, dan berkata, "Kak Nora, mobil sudah dipersiapkan, kita bisa berangkat kapan saja."

"Baik, kamu naik dan tunggu sebentar, kami akan segera datang." kata Nora kepadanya.

"Baik, Kak Nora." lelaki berkaca mata itu menjawab dengan sopan lalu berbalik badan berlari kembali ke mobil.

Setelah lelaki berkacamata itu pergi, barulah Nora mengisyaratkan Andri, "Andri, kamu harus tahan sedikit, kita naik mobil barang ini kembali ke Nanjing, sekarang di kota D penuh dengan polisi, untuk mengantisipasi kejadian diluar dugaan, ini lebih aman sedikit."

Andri mengerti maksud Nora, dia menganggukkan kepalanya dan berkata, "Baik, kita naik saja!"

Dengan begitu, Andri naik keatas mobil barang bersama Nora, lelaki berkacamata itu lalu menyetir mobil ini pergi menjauhi Restoran Nora, ketika berada di tol menuju kota Nanjing, mereka bertemu dengan banyak polisi, para polisi ini mensetting banyak rintangan dijalanan dan memeriksa mobil yang lalu lalang satu per satu.

Sekali melihat para polisi, awalnya supir masih sedikit khawatir, namun Nora melihat ketakutannya dan mencoba menasehati, "Tenang saja, kamu tetap menyetir saja, nanti apapun yang disuruh oleh polisi lakukan saja, jangan tegang."

Mendengar perkataan Nora, supir menganggukkan kepalanya dan menjawab,"Aku mengetahuinya."

Tidak lama kemudian, Mobil mereka berhenti dihadapan beberapa polisi yang mengenakan seragam, salah seorang polisi berjalan mendekat dan memberi hormat kepada supir, dan berkata, "Saudaraku, tolong tunjukkanlah SIM kamu!"

Supir itu melaksanakan perintahnya, dan memberikan SIM kepada polisi, setelah melihat SIM, polisi lalu bertanya, "Apa isi mobil ini."

Supir menjawab dengan jujur, "Satu mobil sayur-sayuran."

Polisi mengingatkan, "Bukalah pintu belakang dan biarkan aku periksa."

Supir bergegas menganggukkan kepalanya, "Tidak bermasalah."

Seusai berkata, dia mendorong pintu mobil dan turun dari mobil, dia membawa polisi itu pergi kearah pintu belakang.

Andri dan Nora tidak mengatakan apa-apa dimobil, didepan mereka masih ada beberapa polisi yang mempunyai senjata, mereke tampak sangatlah tenang, salah satu polisi mengandeng seekor anjing polisi dan terus mencium mobil itu, anjing itu juga terus saja mengongong.

Tidak lama kemudian, polisi selesai memeriksa namun tidak langsung membiarkan mereka lewat, melainkan mengarahkan tatapan kearah Andri dan Nora, dia melirik mereka dan bertanya kepada supir, "Siapakah mereka?"

Mendengar kata itu, supir kaget dan menjawab, "Tuan polisi, mereka adalah rekan kerjaku, mereka mengikuti mobilku untuk kembali ke kota Nanjing."

Seusai mendengarkannya, polisi berkata, "Tolong tunjukkan ktp kalian."

Untung saja Andri membawa ktp di badannya, jika tidak mereka akan bermasalah, dan hari ini yang membuat Andri merasa kaget adalah Nora juga membawa ktp, hanya saja nama ktpnya sedikit berbeda.

setelah memeriksa ktp dan tidak menemukan apa-apa, polisi mengembalikan ktp kepada mereka dan memberi hormat sekali lagi kepada supir lalu berkata, "Menyetirlah dengan pelan!"

seusai mendengar perkataan ini, supir lega, dia menganggukkan kepalanya dan berkata, "Tuan Polisi, tenang saja! Aku sudah menjadi supir selama belasan tahun, cara menyetirku pelan."

Setelah itu, supir menyetir melewati rintangan jalan, hingga setelah menjauh dari polisi, barulah dia menghempaskan nafas dalam-dalam, dia berkata, "Sungguh membuatku takut."

Nora memujinya, "Kamu melakukannya dengan baik! Nanti setelah pulang, ambillah bonus dengan Direktur Yang, bilang saja aku yang mengatakannya."

Seusai mendengarkan, supir itu berterima kasih, "Terima kasih, kak Nora!"

Nora mengisyaratkan jalan didepannya dan berkata, "Menyetirlah dengan baik! kita harus kembali ke Nanjing dengan segera!"

"Aku mengerti!" Supir mempercepat laju mobil, mobil meninggalkan kota D dengan cepat.

diperjalan kembali ke Nanjing, Andri terus saja terlihat tidak senang, seluruh pikirannya penuh dengan Rico, dia tidak tahu kemanakah dia pergi, apakah dia bertemu dengan masalah atau tidak.

Andri terus saja tidak berkata, Nora mengerti apa yang dikhawatirkannya, dia menasehatinya, "Andri, sudahlah jangan sembarangan berpikir, Rico tidak akan kenapa-kenapa, mungkin saja dia bisa sampai di Nanjing lebih cepat dibandingkan dengan kita!"

Andri juga berharap demikian, namun ketika mobil mereka tiba di Nanjing, sebuah hal lain yang membuat mereka tidak siap malah diam-diam mendekati mereka.

Novel Terkait

Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu