My Charming Lady Boss - Bab 90 Diluar kendali (1)

Andri Chen tidak mengira ternyata itu adalah sebuah pembalut berwarna merah, ia mengambinya dan melihat dengan seksama, seolah-olah baru saja dibeli.

Dia baru saja melihat sejenak, lalu mendengar Yuni Lin berteriak di kamar mandi: "Andri Chen, Apakah Kamu menemukannya?"

" Andri Chen bergegas menanggapi: "segera datang."

Dia melihat celana merah yang berada di tangannya, dan menyadari bahwa ini adalah pembalut yang baru saja dibeli Yuni Lin, apa kah dia sedang datang bulan?

Karena penasaran, Andri Chen ini sambil memegang pembalut berwarna merah lalu langsung masuk ke kamar mandi, demi mencegah salah ambil barang, ia secara langsung bertanya: "Direktur Lin, apakah merah ini..."

Disaat itu , Andri Chen sengaja berhenti jika tidak bisa salah ambil barang, memberikan perlakuan khusus pada bidadari.

Yuni Lin dengan canggung mengatakan: "Ya, selipkan lewat sela pintu lalu berikan kepadaku."

" Yuni Lin dengan rasa sangat malu, tidak mengira pada saat ini, ia benar-benar datang bulan , dan tidak sengaja mengotori pembalut, untungnya dia berlari dengan cepat, jika tidak akan dilihat oleh Andri Chen, jika itu terjadi akan sangat memalukan Yuni Lin.

Dia juga tak berdaya, menyuruh Andri Chen untuk membantu dia mengambilkan pembalut nya.

Baru selesai bicara, Andri Chen melihat pintu kamar mandi terbuka, ia baru saja memberikan nya, Yuni Lin dengan cepat langsung menutup pintu nya, takut Andri Chen menerobos masuk.

Andri Chen menunggu beberapa saat di ruang tamu, pintu kamar mandi terbuka, wajah Yuni Lin penuh dengan rasa sakit, lihat Andri chen dia tampak canggung, lalu pergi ke kamar tidur.

Disaat Yuni Lin melewati ruang tamu, Andri Chen secara tidak sengaja meliriknya, mendongak, menatapnya, lalu berdiri menuju ke tempat Yuni Lin, dengan canggung mengatakan: "Direktur Lin, belakang mu..."

Andri Chen belum selesai bicara, Yuni Lin langsung berbalik badan, dengan perasaan malu bertanya: "aku?apa?"

Andri Chen dengan polos-polosnya menunjuk baju tidurnya Yuni Lin, berkata: "Direktur Lin, rok Kamu..."Yuni Lin tidak tahu apa yang ingin dikatakan Andri Chen, bertanya: "apa yang salah dengan rok aku?"

Baru saja selesai mengatakan ini, Yuni Lin mengikuti arah pandangan Andri Chen dan melihat kebawah, terkejut melihat diroknya rok berbecap selapis darah .

Yuni Lin baru menyadari, muka menunduk dan ke 2 telinga memerah, dia sangat merasa malu, tidak mengira darahnya masih menembus roknya, sungguh membuat dia malu.

Tidak menunggu Andri Chen membuka mulut, Yuni Lin langsung bergegas masuk kedalam kamar nya, lalu mengunci pintu kamarnya.

Disaat Andri Chen ingin mengetuk pintu, dari dalam kamar terdengar suara teriakan Yuni Lin:”kamu tunggu aku sebentar.”

Andri Chen menarik tangannya kembali, Berjalan kembali ke sofa ruang tamu untuk duduk, dia tidak mengira Bidadarinya sedang datang bulan.

Mengingat wajah Yuni Lin yang memerah, Andri Chen tidak tahan untuk tertawa, tidak mengira penampilan Bidadarinya begitu lucu dan imut ketika sedang malu , tidak heran jika mencium di wajahnya yang merah..

Dia duduk di ruang tamu untuk sementara waktu, pintu kamar tidur terbuka, Yuni Lin hanya mengenakan mengubah gaun ungu berjalan keluar, dan mengenakan mantel.

ketika Andri Chen ia melihat Yuni Lin, tidak tahan untuk tertawa.

Yuni Lin dengan tegap dan berjalan kemari dan bertanya: "apa yang kamu tertawakan?"

Andri Chen menyimpan tawanya, dengan serius berkata:”tidak ada apa-apa.”

Sebenarnya, Yuni Lin mengetahui apa yang di tertawakan oleh Andri Chen , melihat tawanya, dia merasa tidak nyaman, jadi berpikir untuk mengancam Andri Chen, berkata:” "jika Kamu berani tertawai aku lagi , aku akan mencekik kamu!"

Selesai Katakan itu , Yuni Lin bersandar di sofa, membuat Andri Chen ketakutan lalu langsung duduk di sofa depannya, memohon belas kasihan: "Direktur Lin, baiklah, aku tidak tertawa lagi ."

Yuni Lin mengeluarkan suara “heng” , berganti topik bertanya: "bubur aku?"

Andri Chen berisyarat: "di kamar tidur."

Yuni Lin memerintahkan: "Pergi, ambilkan untuk ku!"

"Mengapa?"Andri Chen bingung. Yuni Lin memberikan Andri Chen alasan yang sangat masuk akal : "karena aku sedang sakit."

" jadi mau dilayani?" Aku sekarang juga sakit , kepala ku sakit.Setelah selesai mengatakan, Andri Chen juga berpura-pura berbaring di sofa, menunjukkan tampilan yang sangat menyedihkan.

Yuni Lin mendadak bangkit, mencubit pinggangnya dan berkata: "Benarkah?"

Selesai bertanya, Yuni Lin berbalik dan pergi ke dapur untuk mengambil pisau dapur keluar.

Melihat Yuni Lin memegang dapur pisau, Andri Chen tahu Bidadarinya sangat lah sensitif, duduk langsung di atas sofa, wajah tersenyum dan mengemis belas kasihan: "Direktur Lin, jangan… jangan… bukannya hanya menyuapkan bubur kan?" apa perlu memakai pisau? Aku akan segera ke mengambilnya."

Selesai Dia berkata, Yuni Lin berbalik badan dan berjalan ke arah kamar tidur Yuni Lin.

Menemukan semangkuk bubur, Andri Chen berjalan ke ruang tamu, dengan terpaksa mengantarkan bubur ke Yuni Lin, Dengan tersenyum berkata: "Yang mulia, bubur yang anda inginkan ."

Yuni Lin mengambil bubur, dengan santai berkata: "Lumayan , mulai dari sekarang, Kamu harus hati-hati menjagaku, karena belum pasti Ratu bahagia, hanya saja menghargai pelayanan mu yang tulus."

Andri Chen mendengarkan, mengambil kesempatan, berkata: "Yang mulia, kalau begitu tolong berikan aku posisi manajer?"

Novel Terkait

Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu