My Charming Lady Boss - Bab 358 Tidak Ada Orang Yang Boleh Membicarakan Syarat

Tetapi, pemandangan selanjutnya yang terjadi adalah pisau yang di lemparkan oleh Gill tidak mengenai apel yang berada di atas kepala Rico Wang, melainkan mengenai telinga kiri Rico Wang, rasa sakitnya memuat Rico Wang berteriak.

“Aaaah!”

Melihat keadaan ini, Andri Chen tidak tahu apakah Gill sengaja atau tidak melakukannya , tetapi melihat Rico Wang kesakitan, dia sama sekali tidak dapat berbuat apa-apa , darah terus mengalir dari telinga Rico Wang yang terkena pisau tersebut, tidak perlu di bayangkan, dia tahu pasti sangat sakit.

Tepat ketika Rico Wang berteriak kesakitan, Gill melepas kain hitam yang menutup matanya, melihat pisau itu mengenai telinga Rico Wang, Gill berjalan ke hadapan Rico Wang, berpura-pura merasa bersalah dan berkata: “Sungguh maaf! Aku tidak tahu akan mengenai telingamu”.

Selesai berbicara, Gill mencabut kembali pisau buah tersebut, rasa sakit itu membuat Rico Wang terus menerus berteriak.

Mendengar teriakan yang menyedihkan ini, rasanya Andri Chen ingin sekali membunuh Gill, tetapi sekarang dia tidak bisa, dia berusaha keras memberontak, tetapi semua sia-sia, karena tali yang diikat di tubuhnya sangat kencang.

Setelah Rico Wang berteriak beberapa saat, dengan menahan sakit dia berteriak kepada Gill: “kalau berani bunuh aku!’

Gill sama sekali tidak memperdulikan teriakan Rico Wang, dia menolehkan kepala melihat Tuan Muda ketiga dan berkata: “Tuan Muda ketiga, kali ini aku kalah”.

Dengan sungguh-sungguh Tuan Muda ketiga bekata: “Buddy, kamu harus sering latihan, selanjutnya kurangi bertemu dengan wanita, kalau tidak, pada saat kamu seumurku sekarang, maka kamu akan menjadi tidak berguna”.

Dengan rasa hormat Gill menjawab: “Tuan Muda ketiga, betul kata-kata anda, mulai besok, aku akan sering berlatih”.

Tuan Muda ketiga kembali mengambil sebuah pisau buah dan berkata: “masih mau bermain?”

Kesalahan yang dilakukan Gill tadi, tidak mengurangi semangatnya untuk bermain, dengan gembira dia berkata: “Tentu saja lanjut! Hari ini aku harus menang sekali saja Tuan Muda ketiga, kalau tidak aku tidak akan merasa puas”.

Mendegar perkataan ini, Andri Chen tahu, bila terus memainkan permainan ini, Rico Wang pasti mati.

Dia harus memikirkan cara untuk menolong Rico Wang, kalau tidak mereka bisa mati di sini.

Tepat ketika Buddy memutuskan untuk melanjutkan permainan, tiba-tiba Andri Chen berbicara: “Tuan Muda ketiga, lepaskanlah sahabatku, aku akan memberikan jam tangan kepada tersebut kalian”.

Mendegar perkataan Andri Chen, Tuan Muda ketiga menghentikan pembicaraannya dengan Gill, dengan membawa tongkat dia berjalan ke hadapan Andri Chen, dengan serius dia bertanya: “Kamu sungguh tidak mempermainkanku?’

Dengan yakin Andri Chen menjawab: “Tidak”.

Mendegar hal ini, Tuan Muda Ketiga dengan senang menganggukan kepala dan berkata: “asalkan kamu menyerahkan benda itu, maka aku jamin sahabatmu akan baik-baik saja”.

Baru saja dia selesai berbicara, tiba-tiba ponsel Gill berbunyi, dia segera mengeluarkan ponsel tersebut dan mengangkatnya.

“Halo!”

Tiba-tiba terdegar suara laki-laki dari telepon tersebut: “Kak Gill, ada polisi!”

Mendegar kata-kata tersebut, Gill mengerutkan alisnya, dengan curiga berkata: “apakah datang ke bar?”

Orang di seberang telepon menjawab: “Betul”.

“Baik, aku sudah tahu, tahan mereka lima menit, baru biarkan mereka masuk”. Gill berpesan kepada orang di telepon tersebut.

Setelah menutup telepon, dengan langkah cepat dia berjalan kea rah Tuan Muda ketiga, terlihat gugup dan berkata: “Tuan Muda ketiga, polisi datang”.

Mendengar kata polisi, Tuan Muda ketiga mengerutkan alisnya, tidak tahu mengapa pada saat ini polisi muncul, dia berpikir sebentar, demi menghindari masalah yang tidak perlu, dia berpesan kepada Gill : “Ikat mereka berdua dan sembunyikan di suatu tempat, jangan sampai menimbulkan suara”.

“Mengerti, Tuan Muda ketiga”. Gill menjalankan perintah, dan memanggil beberapa bawahannya.

Dengan cepat, kedua tangan Andri Chen dan Rico Wang di ikat, bahkan mulut mereka di sumpal dengan handuk, sehingga bagaimana pun mereka berteriak, akan sia-sia.

Setelah di ikat, Gill menyuruh bawahannya untuk menyembunyikan Andri Chen dan Rico wang di lemari bawah meja Bar, untuk menghindari polisi mengetahui keberadaan mereka.

Setelah mempersiapkan semuanya, Buddy berjalan ke hadapan Tuan Muda ketiga, dan berkata: “Tuan Muda ketiga, apakah kamu mau bersembunyi dulu?”

Tuan Muda ketiga melambaikan tangannya dan menolak: “Tidak perlu”.

Baru saja kata-kata ini selaesai di katakan, beberapa polisi yang mengenakan seragam berjalan masuk ke dalam bar, Gill yang berstatus bos dari bar tersebut, segera menyambut, dengan ramah bertanya: “Polisi, apakah ada masalah?”

Seorang polisi dengan wajah yang serius menjawab: “Kami polisi, mendapatkan laporan, terdapat suara tembakan berasal dari bar kalian”.

Saat ini, Andri Chen yang di sembuyikan di lemari di bawah meja bar, mendengar suara itu, tiba-tiba dia merasa suara ini sangat familiar, dengan teliti dia mendengar, dia baru tersadar, polisi yang berbicara ini sepertinya adalah rekan kerja dari Sisca Mi, dia ingat sepertinya Sisca Mi memanggilnya Bill.

Mendegar hal ini, Gill pura-pura binggung dan berkata: “Pak polisi, aku rasa kamu salah? Bagaimana mungkin ada suara tembakan dari bar kami, bar kami melakukan bisnis biasa, bahkan kami berencana merenovasi bar ini, tadi tidak sengaja aku menjatuhkan botol, apakah karena ini menjadi salah sangka sebagai suara tembakan?”

Bill bukanlah orang bodoh,sekali lihat dia dapat menilai orang-orang ini bukanlah orang baik, dia baru di pindahkan ke Kota D, dia pernah mendengar mengenai Gill ini, dan juga tau latar belakangnya di Kota D, dia mencurigai Gill, dia tidak percaya tidak dapat menanggap orang ini, kebetulan dia menerima sebuah telepon, yang mengatakan dari Dragon Bar, terdegar suara tembakan, dia sama sekali tidak percaya, tetapi orang yang menelepon tersebut mengatakan bahwa seseorang yang bernama Andri Chen di sandera di Dragon Bar, kebetulan saat itu Sisca Mi berada di sebelahnya dan mendegar telepon tersebut, Bill memanfaatkan keadaan ini untuk menangkap Gill, bila dia dapat menemukan Andri Chen di Dragon Bar, dan mendapati Andri Chen telah di sandera, maka Gill tidak bisa berkutik lagi.

Teringat akan hal ini, Bill sama sekali tidak percaya kata-kata Gill, dia memandangi seluruh bagian bar tersebut, akhrinya pandangannya jatuh pada Tuan Muda Ketiga, dia tidak mengerti mengapa orang tua ini mengenakan kaca mata hitam dan masker penutup pulut, dia segera berkata kepada beberapa polisi yang ada di belakangnya: “periksa KTP mereka”.

“Baik, kak Bill”. Beberapa polisi itu menjawab, lalu berjalan memencar ke beberapa pria yang ada di sana, dan memerintahkan mereka: “keluarkan KTP kalian, lalu jonggok di pinggir dinding dengan tangan diatas kepala”.

Beberapa bawahan Gill sama sekali tidak bergerak, bahkan bersikap seperti akan meringkus bawahan yang di bawa oleh Bill.

Gill segera memperingatkan mereka menggunakan tatapan matanya, dan berjalan di hadapan Bill, dengan tersenyum berkata: Pak Polisi, sepertinya kamu baru di pindahkan kemari ya? Aku mengenal kepala polisi kalian, dia sering datang ke bar kami! Bila kamu tidak percaya, kamu dapat menelepon untuk menanyakannya. Bar kita tidak mungkin melakukan hal yang melanggar hukum, mengenai ada seseorang yang melapor, aku rasa, bos dari bar lain yang iri kepada kami, melihat bisnis kami sangat baik, mereka iri, sengaja mencari masalah”.

Bill sama sekali tidak mendengar kata-kata Gill, dia menjatuhkan pandangannya kepada Tuan Muda ketiga, dan berjalan ke sana, dan memerintah Tuan Muda ketiga: “kamu! Lepaskan kacamata hitam dan masker mulutmu, lalu keluarkan KTP mu”.

Melihat hal ini, Tuan Muda ketiga sama sekali tidak memandang Bill, dengan santai dia membawa tongkatnya dan duduk di hadapan Bill, dengan mengangkat kepala berkata kepada Bill: “Pak Polisi, apa hak mu menyuruhku melepaskan kacamata hitamku dan masker penutup mulutku, apakah kamu memiliki surat perintah untuk memeriksa?”

“Kamu!” Bill tidak menyangka orang tersebut akan bertanya seperti itu.

Dia memang tidak memiliki surat perintah, dia hanya datang karena mendapatkan laporan, dan juga sekarang dia tidak melihat Andri Chen yang di sebut oleh Sisca Mi, dulu dia pernah bertemu dengan Andri Chen, tetapi di dalam Bar tersebut tidak terlihat bayangan Andri Chen.

Dengan sombong Tuan Muda ketiga berkata: “Apakah apa yang aku katakana salah? Apakah kamu lulus dari akademi kepolisian?”

Kata-kata Tuan Muda ketiga membuat Bill tidak dapat menjawab, tidak disangka orang tua ini cukup pintar, sungguh tidak tahu bagaimana menghadapinya, dan terilhat dari cara berpakaiannya, sedikit mencurigakan, bahkan orang ini berkumpul bersama Gill, pasti juga bukan orang baik-baik.

Akhirnya, Bill segera mengeluarkan pistolnya, dengan kesal memerintahkan Tuan Muda ketiga: “Sekarang aku perintahkan, lepaskan kacamata dan penutup mulutmu!”

Tuan Muda ketiga tidak takut sama sekali, dia mengangkat kepala dan berkata dengan santai kepada Bill,: “Pak Polisi, apakah kamu berani menembak? Aku datang kesini untuk minum-minum, bila kamu mengganguku minum di sini, aku akan segera memberikan kompalin kepadaatasan mu”.

Selesai berbicara, di hadapan Bill, Tuan Muda ketiga menelepon seseorang.

Telepon tersebut langsung tersambung, dengan suara lembut Tuan Muda ketiga berbicara: “Koamandan Fu!’

Orang di seberang telepon itu merasa terkejut, lalau dengan ramah menjawab: “Direktur Xu! Mengapa anda menelepon pada saat seperti ini?”

Tuan Muda ketiga menjawab: “Hari ini aku baru tiba di kota D, awalnya aku berencana melakukan sedikit investasi di sini, tetapi polisi kalian tidak mempersulitku! Bahkan sekarang dia membidikkan pistol kepada orang tua sepertiku, dan memaksa menyuruhku mengeluarkan KTP, komandan Fu, bawahan anda sangat hebat!”

Komandan Fu yang berada di seberang telepon tersebut mendengar hal ini, dengan binggung bertanya: “Direktur Xu apa yang terjadi?”

Tuan Muda ketiga menjawab: “aku akan menyuruh bawahan anda berbicara kepada anda!”

Tuan Muda ketiga memberikan ponsel tersebut kepada Bill, dan berkata: “Pak polisi, Komandan Fu ingin berbicara kepada anda”.

Awalnya Bill tidak percaya orang tua ini mengenal Komandan Fu, dengan perasaan curiga dia mengambil ponsel tersebut, dan mendegar telepon itu: “Halo!”

Segera, terdegar suara yang familiar dari dalam telepon: “Bill! Kamu ada di mana?”

Bill menjawab dengan jujur: “Komandan Fu, aku berada di Dragon Café, aku menerima sebuah telepon, yang mengatakan bahwa terdengar suara tembakan dari Café ini, sehingga aku datang untuk memeriksa”.

Komandan Fu yang berada di telepon mendengar hal ini ,dengan tidak senang dia berkata: “periksa bar, ya periksa saja! Untuk apa kamu menggunakan pistol mengarah kepada Direktur Xu? Apakah kamu tahu, Direktur Xu adalah pemberi Amal yang besar, banyak sekolah di Kota D di bantu oleh Direktur Xu, bahkan gedung kita itu juga dia yang membantunya, apakah kamu ribut dengan mereka? Segera minta maaf!”

Mendegar kata-kata ini, Bill merasa binggung, awalnya dia ingin mengatakan sesuatu, tetapi belum sempat dia membuka mulut, Komandan Fu memotong dan berkata: “segera kembali ke kantor, ada hal penting yang ingin aku katakana padamu, segera! Nanti aku masih harus pergi rapat”.

Bill tidak dapat berbuat apa-apa, dia hanya dapat menuruti perintah, dan menjawab: “Aku tahu, komandan Fu!’

Lalu Komandan Fu menutup telepon, pada saat Bill mengembalikan ponsel tersebut kepada Tuan Muda ketiga, dengan sombong tuan muda ketiga berkata: “Pak polisi, aku tidak berbohong, kan?”

Bill tidak dapat melakukan apa-apa, dia memerintahkan seluruh polisi: “kembali!”

Tepat pada saat ini, terdegar sebuah suara dari meja bar, sepertinya suara botol bir yang terjatuh.

Mendegar suara ini, Bill membalikan kepala dan melihat meja bar, ketika dia ingin berjalan ke sana, Gill berjalan menghampiri, dan segera menggendong seekor kucing dari meja bar tersebut, dia membelai kepala kuncing tersebut, dengan suara lembut berkata: “Whitney, apa yang kamu lakukan? Mencuri minum bir lagi?”

“Miao!” kucing kecil itu memanggil dari pelukan Gill.

Novel Terkait

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu