My Charming Lady Boss - Bab 2 Canggung

Andri merasa dirinya sudah tamat, baru hari pertama dia datang bekerja, dia sudah mungkin dipecat.

Dia sudah satu bulan berada dikota Nanjing, dan dipecat 5 atau 6 kali, karena dia tidak mempunyai ijazah, dia hanya bisa melamar menjadi waiter, tapi belum 3 hari dia bekerja, istri bos pemilik restoran menggodanya dan ketahuan oleh bos, dan terakhir dipecat, sebelum pergi, dia masih dibilang pebinor.

Andri merasa kulit istri bosnya cukup putih.

Tidak ada cara lain, dia hanya bisa terus mencari pekerjaan.

Pekerjaan keduanya, Andri tetap melamar menjadi waiter, belum juga dua hari, ada pelanggan yang menggodai seorang gadis yang merupakan rekan kerjanya, Andri tidak bisa menahannya dan dia sendiri membuat enam lelaki kekar masuk rumah sakit sehingga membuat restoran itu ganti rugi puluhan juta.

Tapi untung saja sikapnya baik, jika tidak dia juga harus dipenjarakan beberapa hari.

Pekerjaan-pekerjaan selanjutnya membuat Andri kecewa, kamu memakai jam tangan Rolex dan melamar menjadi seorang waiter? Kamu mempermainkanku? Disini tidak menerimamu!

Andri juga tidak mengerti darimana datangnya jam tangannya ini.

Dengan susah payah dia menemukan sebuah pekerjaan, ini baru hari pertama bekerja, langsung berhadapan dengan masalah seperti ini, jika dia tahu wanita cantik ini adalah bos mereka, dia tidak akan berani, sekarang dia sangat menyesal.

“Selamat pagi, Manager Lin!” Andri menyipitkan matanya dan tersenyum.

Wajah Yuni bagaikan es, dia berpikir dengan kejadian tadi dibawah, dia sangat marah hingga ingin mencekik Andri, tapi mengingat bahwa ini adalah perusahaan dan ini adalah hari pertamanya menjabat, sebagai CEO perushaaan, setidaknya harus menjaga image, dia sangat takut Andri membocorkan kejadian tadi, dia tidak akan punya muka untuk tetap tinggal jika ceritanya terbocor.

Yuni berusaha menahan amarahnya, dia bertanya dengan tenang : “Kamu bekerja disini?”

Andri tetap saja tersenyum sambil menggaruk kepalanya, lalu menjawab : “Iya.”

“Divisi apa?”

“Marketing.” Andri menjawabnya dengan jujur.

“Tolong datang ke kantorku.”

Seusai berkata, Yuni pergi meninggalkan resepsionis.

Andri tahu dia tidak bisa kabur, dia panik karena akan dipecat, tagihan sewa tempat tinggalnya sudah mendekat, jika dia masih tidak mendapatkan pekerjaan, dia mungkin harus tidur dijalanan.

Gadis di resepsionis melihat Andri masih berdiri ditempat semula, lalu mengingatkan : “Hei, pendatang baru, Manager Lin menyuruhmu pergi kekantor, kenapa kamu masih berdiri disini?”

Andri menoleh dan bersenyum : “Aku akan pergi sekarang.”

Andri menghirup nafas dalam-dalam, dan berpikir ya sudahlah paling buruknya adalah cari pekerjaan baru lagi.

Dia melalui area office yang besar dan melihat pintu yang bertuliskan Kantor General Manager. Dia berjalan ke depan pintu, mengangkat tangannya dan mengetok pintu, dari dalam terdengar suara Yuni yang tegas : “Masuk!”

Andri masuk dan melirik sekeliling, ruangan kantor ini sekitar 30 meter persegi, didalamnya terdapat sebuah meja kerja kayu, diatas meja komputer terdapat sebuah laptop dan sebuah printer. Yuni sedang menundukkan kepalanya dan memperhatikan sesuatu, di jendela sebelah kanan darinya terdapat sebuah tanaman hijau dan sebelah kirinya terdapat sebuah rak dokumen yang besar.

Selain itu hanya tersisa dua buah kursi biasa didepan meja kerja.

Sekali melihat Yuni yang sedang duduk diatas kursi yang menjepit kedua kakinya, dia tidak tahan untuk berpikir ulang mengenai pemandangan yang dia lihat di bawah, sungguh mengesankan.

Oleh sebab itu, karena godaan kedua kaki Yuni, Andri merasa ada kejanggalan di badannya, bagian tertentu ditubuhnya mulai membengkak.

Dia berseru dalam hati, Sobatku, jangan! Kamu harus menahannya, ini didalam kantor.

Akan tetapi kedua kaki Yuni yang berada dibawah rok itu bagaikan obat perangsang yang terus merangsang bagian tertentu Andri.

Disaat ini, Yuni yang sedang melihat CV dimeja kerjanya tiba-tiba mengangkatkan kepalanya , dan bertanya dengan datar : “Kamu orang baru?”

Untuk menutupi kejanggalannya, Andri mengeserkan tangannya perlahan-lahan dan menutup di depan bagian tubuhnya yang membengkak, dan menganggukkan kepalanya dengan kaku : “Iya, Manager Lin!”

Untung saja gerakan kecilnya ini tidak disadari oleh Yuni.

Lalu Andri mengira dia akan dipecat tapi keajaiban terjadi padanya.

“Aku telah melihat CV mu, dan merasa kamu sangat cocok dengan jabatan asisten general manager, aku bermaksud menarikmu dari bagian marketing, apakah kamu bersedia?” nada bicara Yuni menjadi lembut, seakan-akan menjadi orang yang berbeda.

Andri merasa dirinya salah dengar, atau mungkin sedang bermimpi, dan dia kembali berpikir dalam hati, jangan-jangan dia ingin menggunakan jabatan Asisten General Manager untuk menutup mulutku?

Yuni sangat ingin memecat Andri, tapi jika memecatnya dan dia membocorkan kejadian di bawah tadi, dirinya harus bagaimana? Apakah dirinya masih punya muka untuk tetap tinggal di perusahaan?

Lagipula, jika memecatnya begitu saja, itu terlalu enak buat Andri, Yuni mempunyai rencana untuk menyiksa Andri, dia ingin sedikit demi sedikit menyiksanya dan terakhir memecatnya.

Yuni melihat Andri tercengang dan mengira bahwa dia tidak menyetujuinya, lalu mengodainya : “Oh iya, aku lupa bilang mengenai masalah gaji, gaji pokok 10juta, dan 5 jenis asuransi, lalu ada bonus kehadiran dan bonus akhir tahun, jika bagus, satu kuarter naik sekali gajinya, bagaimana menurutmu?”

Andri tidak mengira bahwa gajinya akan setinggi itu, gaji pokok saja sudah 10juta, beberapa hari yang lalu ketika dia datang interview ke sini, dia melamar salesman di bagian marketing, gaji pokoknya hanya ada 3juta, dibandingkan dengan Asisten General Manager benar-benar jauh sekali.

Andri tidaklah bodoh, dengan gaji setinggi ini, dia langsung menganggukkan kepalanya : “Mau, Mau.”

Mendengar perkataannya, Yuni tersenyum licik, namun hanya sementara saja, dia lanjut menyemangati : “Bekerjalah dengan baik, perusahaan tidak adan merugikanmu.”

Sambil berkata, Yuni mengetik sesuatu di laptopnya.

Andri berpikir bahwa nantinya dia akan ikut disamping Yuni, mungkin saja mereka akan terjadi apa-apa, misalnya tidak sengaja menidurinya , kalau begitu, dialah menjadi bos perusahaan ini, pagi harinya menyuruh Yuni untuk mengantarkan minuman kepadanya, kalau malam……terserah apa maunya.

Dia terus berfantasi, sambil berfantasi, bagian tertentu tubuhnya sudah tidak tertahankan.

Tidak lama kemudian, Yuni berhenti mengetik dan mencetak dokumen yang dia ketik tadi, setelah dia lihat dengan seksama, dia berkata kepada Andri : “Ini adalah kontrak kerja dan kontrak menjaga rahasia dari perusahaan, kamu tanda tangan dulu.”

Disaat ini, Andri mana berani mendekati Yuni, jika ketahuan, dia benar-benar akan menjadi preman.

Dia melongo, Yuni tiba-tiba menoleh, Andri langsung bergegas menunduk dan memegang bagian pentingnya.

Yuni sedikit mengerutkan keningnya, dan berjalan kearah Andri lalu membungkukkan badannya dan bertanya : “Ada apa denganmu?”

Ketika Yuni membungkukkan badannya, kerah bajunya kebetulan berhadapan dengan Andri, dari kerah, Andri melihat sebuah jurang yang tidak terlihat ujungnya.

Menurut penglihatannya, setidaknya ukuran kedua gunung Yuni mencapai 36D, dan juga sangatlah kuat, kancing kemejanya saja terlihat tidak kuat menahannya, jika diraba menggunakan tangan, rasanya pasti akan enak sekali.

Sekali melihatnya, Andri semakin tidak bisa menahannya, dia pura-pura sangat sakit dan berkata : “Perutku sakit!”

Seusai berkata, pintu dibelakang Andri didorong oleh orang lain, badannya terdorong kearah Yuni yang sedang membungkukkan badannya, mereka berdua terjatuh kelantai, kedua tangan Andri kebetulan memegang kedua paha Yuni, yang paling membuat jengkel adalah mulutnya menyentuh bagian paling sensitifnya Yuni.

Andri menyadari bahwa mulutnya dengan bagian intim Yuni hanya dibatasi oleh rok, bahkan dia masih bisa mencium bau yang aneh.

Disaat kedua orang sangat menjengkelkan, dibelakang Andri muncul seorang lelaki yang sangat terburu-buru hingga gagap : “Manager Wan————Manager Lin, tidak baik, ada masalah!”

Andri berseru dalam hati, kali ini benar-benar parah, tidak hanya melihatnya tadi, sekarang malah menyentuhnya siapa yang mendorong pintu itu? Apakah dia sengaja? Sengaja mendorongnya ke api amarahnya lagi.

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu