My Charming Lady Boss - Bab 160 Merah Mukanya (2)

Yang jelas, kekerasan tidak mungkin bisa diandalkan, hanya bisa menggunakan senjata pamungkas yang di miliki laki-laki.

Tangan kanannya pun langsung memegang handuk yang ada di pinggang, lalu berkata kepada Sisca Mi yang menghampirinya :"Kamu jangan kemari, kalau kamu masih kesini, aku akan melepaskan handuk ini, aku tidak mengenakan apa-apa selain handuk ini. "

Mendengar perkataannya, Sisca Mi hanya bisa menghentikan langkah kakinya dan melototinya, lalu memarahinya.

"Bajingan kamu!" Sisca hanya bisa memarahinya saja.

Mendengar perkataannya, Andri Chen pun seakan-akan mendapat julukan baru yang tiada tara jeleknya, dengan muka sedihnya ia pun berkata :"Aku hanya pinjam sebentar saja handuk kamu, kenapa bisa jadi bajingan? Apalagi dalam keadaan seperti tadi itu, aku tidak mungkin keluar dari kamar mandi dengan keadaan telanjang bulat kan? Salah Kamu sendiri tidak mau mengambilkan baju ku."

Sisca Mi sudah hampir tidak bisa menahan dirinya lagi, saat dia baru mau maju, Andri Chen pun langsung berkata :"jangan bergerak! Kalau kamu bergerak aku benar-benar melepaskan handuk ini!"

Sisca Mi masih saja tidak bisa menahan dirinya, dia pun menendang Andri Chen.

Dengan terpaksa Andri Chen pun memlepaskan handuk dari pinggangnya.

Saat Sisca Mi melihatnya membuka handuk, dia pun kaget, matanya terbuka dengan lebar dan saat dia menarik kembali kakinya, dia pun dengan cepat menutup matanya dan memarahi Andri Chen :"Andri Chen, bajingan kamu!"

"Kamu yang memaksa ku melakukannya" jawabnya dengan nada suara sedih.

"Kamu!" Sisca Mi sangat marah, namun dia tidak berani membuka matanya, karena saat itu Andri Chen sedang berdiri tepat dihadapannya dengan keadaan telanjang bulat, ia tadi tidak sengaja melihat tubuh Andri Chen, hal itu membuat mukanya menjadi memerah.

Andri Chen tahu malam ini dia akan menderita, namun kalau bukan dengan cara seperti ini, Sisca Mi pasti akan memukulinya habis-habisan.

Saat Sisca Mi menutup matanya, Andri Chen pun mengambil baju yang berada di atas kasur, lalu langsung masuk ke dalam kamar mandi.

Saat dia menutup pintu, Sisca Mi pun langsung menghampir kamar mandi, dari luar berkata :"Andri Chen, cepat keluar!"

Andri chen juga tidak sebodoh itu, Sisca Mi sedang dalam keadaan emosi besar seperti itu, kalau dia keluar dia pasti akan di pukulinya.

Mumpung dalam keadaan seperti ini, dia pun langsung menjelaskan keadaan sebenarnya :"Sisca, aku tadi benar-benar tidak sengaja!"

Sisca Mi yang sedang emosi pun berkata :"Aku paling tidak suka kalau ada orang menyentuh handuk ku!"

"Kamu juga tidak pernah memberitahu aku, bagaimana aku bisa tahu!" Jawabnya dengan nada sedih.

"Apa gunanya mulut kamu itu kalau bukan untuk bertanya?" Tanyanya dengan tegas.

"Saat aku tanya, kamu sudah tidak di kamar lagi."​ jawab Andri Chen.

"Alasan!" Sisca sama sekali tidak percaya kepadanya.

"Beneran, kalau aku berbohong, aku rela seumur hidup tidak menikah." Jelas Andri Chen kepada Sisca, ia ingin menyelesaikan masalah in dengan cara yang baik-baik, karena hari ini tidak pas kalau mau menggunkan kekerasan.

"Kamu tidak menikah itu tidak ada hubungannya dengan aku!" Sisca tidak semudah itu untuk mempercayainya.

"Jadi aku harus bilang apa biar kamu bis percaya?" Tanya Andri Chen.

"Asalkan kamu mau buka pintu!" Jawab Sisca Mi.

"Apa dengan aku membuka pintu kamu akan memercayai ku?" Tanyanya.

"Iya." Jawab Sisca.

Walaupun Andri masih sedikit cemas, nmun dia juga tidak bisa semalaman berada didalam toilet. "Tunggu sebentar, aku ganti baju dulu." Jawabnya Dengan terpaksa.

Setelah ia selesai mengganti pakaian, pintu toilet pun akhirnya terbuka.

Saat itu Sisca Mi berdiri didepan toilet dengan kedua tangan yang berada di pinggang, menatapnya dengan penuh emosi.

Melihat raut wajah Sisca, Andri chen pun tahu mungkin ini adalah akhir dari hidupnya, karena Sisca tidak mungkin semudah itu memaafkannya, siapa suruh dia tadi berbuat yang tidak-tidak seperti itu.

Melihat tangan Sisca yang sudah akan bergerak, Andri Chen pun langsung segera berkata :"Sisca, tunggu sebentar, aku tahu kamu pasti tetap akan memukul ku, tapi aku mohon, jangan pukul muka aku ya."

Setelah ia selesai berbicara, dia pun keluar dri toilet dan berbaring di ranjang dengan kedua tangan melindungi kepalanya.

Sisca pun melihat ke sekeliling lalu mengambil bantal yang berada di atas kasur, dengan kesalnya ia pun memukuli badan Andri chen, kalau bukan karena Andri sedang terluka, mungkin Sisca langsung menghantamnya dengan tinjunya.

Baru memukul Andri Chen beberapa kali, tiba-tiba terdengan bunyi dering ponsel panggilan masuk, Sisca pun melihat ke sekelilingnya dan menemukan ponselnya yang sedang berbunyi. Ia pun langsung berjalan kearah ponselnya dan langsung menjawab panggilan tersebut.

"Halo!"

"Apa? Dimana? Ok, baiklah, aku akan segera kesana." Ia pun langsung menutup telepon, sepertinya ada masalah yang sangat penting yang harus di selesaikan.

Andri chen yang berbaring di atas kasur yng penasaran pun langsung bertanya :"Ada apa Sisca?"

"Aku ada tugas, aku harus pergi dulu." Jawab Sisca.

Andri Chen yang cemas pun berkata :"Sudah malam begini kamu masih mau keluar?"

Sisca Mi pun langsung membuka lemari yang berada di dekat kasur, ia pun mengambil sebuah pistol berwarna hitam dari lemari itu dan berkata :"Aku ada tugas yang sangat darurat."

Setelah ia selesai bicara, dia pun jalan menuju pintu kamar, lalu dia kembali menghampiri Andri Chen, dan berkata :"Kalau besok pagi aku masih belum pulang ke rumah, kasih tahu mama ku kalau aku pagi sekali perginya tadi, mengerti? "

"Baiklah." Andri Chen pun hanya bisa menuruti kehendaknya, karena di tubuh Sisca ada pistol.

Dengan segera Sisca Mi keluar dari kamar tersebut.

Dia baru pergi tidak lama, tiba-tiba pintu kamar oun di ketuk dari luar, Andri Chen kira Sisca kelupaan membawa sesuatu, ternyata setelah ia membuka pintu, ternyata Futari Tsu yang datang.

Novel Terkait

Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu