My Charming Lady Boss - Bab 190 Cepat Lihat Ini (1)

Ketika Andri berjalan ke kantor Sisca, kepalanya masih memikirkan kata-kata Rico tadi, "Kakak Andri, baik-baiklah terhadap Rossa, ia adalah wanita yang baik."

Andri berpikir sejenak, baru mengerti, Rico menyukai Rossa, jika tidak ia tidak akan mengatakan kalimat itu.

Tapi Rossa yang menunggu di dalam kantor bertanya dengan panik: "Andri, sudah bertemu Rico?"

Andri mengangguk menjawab: "Sudah."

Saat itu, Sisca juga memasuki kantor, ketika menutup pintu kantor, Andri mengalihkan perhatiannya pada Sisca, ia bertanya dengan panik: "Sisca, kasus seperti Rico bisa dihukum berapa tahun?"

Terhadap pertanyaan Andri ini, Sisca juga tidak bisa memberikan jawaban pasti, ia berpikir, lalu berbicara: "Meski Taopa adalah orang yang sangat menyebalkan, tapi hukum tidak pandang bulu, kami dari kepolisian juga akan membantu Rico semampu kami, ia juga terhitung membantu kita menyelesaikan masalah besar, sampai sekarang belum ada hasil dari rumah sakit, jika Taopa hidup, Rico paling-paling dituduh melindungi diri dengan sedikit kelewatan, sedangkan pistol pribadi Taopa, terhadap kasus seperti ini, kurasa pengadilan akan menghukum Rico dibawah 3 tahun."

Andri bertanya: "Kalau Taopa meninggal?"

Sisca menjawab: "Jika meninggal, mungkin akan sedikit lebih parah, tapi kita akan berusaha untuk Rico."

Mendengar ini, wajah Andri kusam, ia menghela napas sambil berkata: "Artinya tidak peduli bagaimana pun juga, Rico tetap harus dipenjara."

Sisca juga menghela napas dan berkata: "Hah! Hukum lebih kuat daripada simpati seseorang, tidak ada yang bisa kita lakukan, hasil akhirnya, tetap harus melihat hukuman yang dijatuhkan pengadilan."

Baru saja ia berbicara sampai di sini, tiba-tiba ponselnya berdering, ia mengeluarkan ponselnya dan menatapnya sejenak, langsung mengangkat telepon: "Halo! Saya dalah Sisca Mi."

Terdengar suara pria dari seberang telepon: "Kak Sisca, sudah ada hasil dari rumah sakit."

"Bagaimana?" Sisca bertanya dengan panik.

Pria itu menjawab: "Kak Sisca, Taopa berhasil diselamatkan."

Mendengar ini, hati Sisca terasa lega, ia tahu jika Taopa meninggal, hukuman Rico akan lebih berat.

Meski Taopa bertahan hidup, memiliki keuntungan untuk Rio, tapi bagi kepolisian Nanjing adalah sebuah bom waktu, hanya jika Taopa hidup, ia pun akan menjadi iblis di Nanjing, mengobrak abrik kehidupan dan norma publik.

Berbicara sampai disini, tiba-tiba pria itu berkata: "Kak Sisca, tapi ......”

Mendengar kata tapi, Sisca pun khawatir kembali, ia langsung bertanya: "Tapi kenapa?"

Pria di balik ponsel itu menjawab seperti ini: "Kak Sisca, dokter berkata, meski Taopa melewati masa kritisnya, tapi setelah ini ia akan menjadi cacat."

"Hah?" Sisca sangat terkejut.

Pria itu melanjutkan bicara: "Kak Sisca, dokter sudah melakukan yang terbaik."

Sisca menarik napas panjang, ia hanya bisa menjawab: "Baiklah! Aku paham, ya sudah kalau begitu."

Selesai berbicara, Sisca menutup teleponnya, Andri yang ada di sisinya bertanya dengan tidak sabar: "Sisca, bagaimana keadaannya?"

Tatapan Sisca sedih dan berkata: "Taopa masih hidup, tapi setelah tersadar ia akan menjadi cacat total, kepalanya terkena benturan serius."

"Cacat total?" Andri tercengang.

Sisca mengangguk: "Benar, begini juga baik, setidaknya Taopa masih hidup, setelah ini dia tidak bisa mengancam orang lagi."

Tapi Andri sangat khawatir akan Rico, ia melanjutkan bertanya: "Sisca, keadaan seperti ini, hukuman apa yang bisa dijatuhkan pengadilan?"

Sisca juga tidak paham dan berkata: "Ini ...... Aku juga tidak paham, semuanya harus melihat keputusan pengadilan."

"Baiklah!" Andri merespon dengan sedih.

Sisca menatap Andri sejenak, tahu hatinya tidak tenang, ia pun menghibur dengan lembut: "Andri, tenanglah! Aku akan mencarikan pengacara terbaik untuk Rico, siapa tahu masih ada kesempatan."

Andri mengangguk dan berkata: "Terima kasih."

"Terima kasih apa, Rico sudah membantu kita, jika bukan karena dia, kami seluruh anggota kepolisian Nanjing akan melewati hari-hari penuh kekhawatiran, Taopa adalah sebuah bom waktu, tapi aku tidak mengira ia bisa menjadi seperti sekarang, menurutku ini adalah karmanya. Enam tahun yang lalu, ia banyak melakukan pelanggaran hukum di Nanjing, masih membunuh rekan kerjaku, hari ini adalah hukuman dari Tuhan untuknya." Sisca kini merasa lega, yang sekarang ia khawatirkan adalah anak buah Taopa, mengambil kesempatan ini, memakai kesempatan ini untuk menangkap mereka semua, juga agar Kota Nanjing menjadi tetap aman.

Andri terus mengangguk, ia merokok di dalam ruang kantor.

Saat itu Sisca melihat jam di pergelangan tangannya, menengadah dan berkata: "Andri, waktu sudah larut, kalian cepatlah pulang! Masalah Rico, begitu ada kabar baik, aku akan langsung menelepon memberi kalian kabar."

"Hm." Andri menghisap rokoknya sekali lagi, dan merespon Sisca.

"Sisca, kalau begitu kita pergi dahulu." Rossa melambaikan tangannya pada Sisca.

"Berhati-hatilah di jalan!" Ketika keduanya meninggalkan kantor, Sisca tidak lupa mengingatkan mereka, ia tahu hati Andri pasti sangat tidak nyaman, tapi ia tidak mengira Rico juga masuk penjara karena dirinya.

Tentunya, bagi Andri, ia tidak akan menyampaikan masalah ini pada Sisca, karena ia menganggap Sisca sebagai temannya.

Meninggalkan Kantor Cabang Kepolisian Poly, keduanya menaiki mobil Rossa yang diparkir di pintu kantor polisi.

Novel Terkait

Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu