My Charming Lady Boss - Bab 37 Batu Sandungan(2)

Ketika tiba di perusahaan, Andri Chen langsung berubah menjadi tukang bersih di Dairy Milk LTD . Mengenai alasannya, hanya Andri Chen yang paling jelas, ini adalah mahakaryanya tadi malam.

Area kantor di Dairy Milk LTD tidak terlalu besar, dan tidak terlalu kecil, tetapi menempati seluruh lantai, menyapu dan mengepel lantai kantor ini akan menghabiskan waktu hampir setengah hari.

Saat dia sedang menyapu lantai di meja resepsionis, dan gadis kecil Dea yang berjaga di meja depan melihatnya dan bercanda: "Hei! Kak Andri, rajin sekali!"

Ketika dia mendengar dirinya di panggil Kak Andri, Andri Chen sedikit tidak terbiasa. Lagi pula, dia harus pelan-pelan memulai dari bawah dengan rendah hati.

“Jangan, jangan panggil aku seperti itu, mendengar kamu memanggilku seperti itu membuatku sakit perut.” Andri Chen menggoda gadis kecil itu.

Dea tiba-tiba berjalan lewat sambil membawa segumpalan dokumen dan tersenyum sambil berkata: "Kak Andri, aku dengar kamu membantu Direktur Lin mengambil kembali sejumlah besar uang perusahaan. Dan berhasil membuat Direktur Zhang yang kuat minum itu mabuk? ”

Andri Chen tidak menyangka berita ini akan menyebar begitu cepat, meskipun dia sedikit terkenal di perusahaan baru, tapi pasti akan mendatangkan kecemburuan karyawan lain, jadi dia harus lebih rendah hati, jangan sampai dianggap sebagai batu sandungan bagi orang lain.

Andri Chen dengan cepat mendorong kredit kepada Yuni Lin dan berkata, "Aku tidak memiliki keterampilan itu. Semua ini berkat Direktur Lin. Dia mempunyai kemampuan yang hebat sebagai pemimpin."

Keduanya sedang mengobrol, dan Andri Chen tiba-tiba mendengar suara Hendy Wang: "Saudaraku! Mengapa kamu menjadi tukang bersih-bersih?"

Andri Chen berkata dengan sedih: "Jangan katakan lagi, semuanya kenangan buruk."

Tentu saja, Andri Chen tidak bisa membicarakan kejadian semalam, kalau tidak hukumannya tidak akan semudah cuma mengepel tanah.

Andri Chen berdiri lalu meregangkan tubuh dan berkata kepada Hendy Wang: "Hendy, bantu aku!"

Hendy Wang menyanggupinya dengan sangat langsung. Dia meletakkan tas bisnisnya ke meja resepsionis dan menggulung lengan bajunya dan berkata, "Tidak masalah."

Dengan bantuan Hendy Wang, pekerjaan Andri Chen menjadi jauh lebih ringan, mereka membersihkan seluruh area kantor dalam waktu setengah jam , dan akhirnya ia mulai mengepel kantor Yuni Lin.

Dia sambil mengepel lantai sambil diam-diam memandang Yuni Lin, dan jika Yuni Lin menoleh dan dia akan mengalihkan kepalanya dengan cepat.

Yuni Lin meliriknya dan berkata dengan serius, "Lantainya harus dipel sampai bersih. Jika aku menemukan ada bagian yang tidak bersih, siap-siap saja melapor ke departemen kebersihan."

Andri Chen berkata dengan sedih, "Direktur Lin, kamu ini sedang membalas dendam pribadi!"

Yuni Lin menghentikan pena di tangannya dan berbalik sambil berkata, "Kamu boleh tidak mengepel."

Andri Chen mana berani, siapa suruh dia hanyalah seorang salesman biasa, jika dia adalah bos Yuni Lin, dia pasti akan membiarkannya memijat dirinya sendiri setiap hari.

Pada saat ini, Yuni Lin mengangkat telepon dari kantor dan menekan sebuah nomor dan berkata, "Rainie, datanglah ke kantorku."

Orang di ujung telepon itu menjawab dengan hormat: "Baik, Direktur Lin!"

Yuni Lin menutup telepon dan terdengar suara pintu kantor diketuk .

“Masuk!” Kata Yuni Lin tanpa mengangkat kepalanya.

Pintu kantor didorong buka, dan seorang gadis berambut pendek masuk. Ketika dia melihat Yuni Lin, dia berkata dengan hormat, "Direktur Lin, adakah yang bisa saya bantu?"

Yuni Lin masih sedang menulis sesuatu, dan tanpa mengangkat kepalanya bertanya: "Berapa lama direktur Chandra mengambil ijin?"

Gadis bernama Rainie itu menjawab dengan terbata-bata: "Satu ... bulan."

Setelah mendengar jawabannya, Yuni Lin mengerutkan kening dan bertanya, "Siapa yang memberinya ijin palsu ini?"

Rainie menjawab dengan lemah, "Direktur Lin, aku tidak tahu."

Yuni Lin awalnya berpikir bahwa Chandra akan memberikan kontribusi besar bagi perusahaan, tetapi dia tidak dapat terus-terusan mengabaikan aturan yang ditetapkan oleh perusahaan. Jika semua orang seperti dia, apakah perusahaan masih bisa terus berjalan?

Oleh karena itu, Yuni Lin mendongak dan dengan serius berkata kepada asisten Chandra: "Rainie, aku tidak peduli metode apa yang kamu gunakan, kamu harus bisa menghubungi Chandra, dan sampaikan pesan dariku. Dalam waktu tiga hari, jika aku tidak melihatnya muncul di perusahaan, aku akan menghukumnya sesuai peraturan perusahaan. "

“Mengerti, Direktur Lin.” Rainie menjawabnya dengan hormat dan mengundurkan diri, meninggalkan kantor Yuni Lin.

Pada saat ini, Andri Chen mengepel sampai ke kaki Yuni Lin dan mengingatkannya: "Direktur Lin, angkat kakimu!"

Ketika Yuni Lin melihatnya, dia berdiri dan berkata dengan nada menyalahkan: "Kamu tidak perlu mengepel sampai ke sini. Apakah kamu tidak melihat aku sedang sibuk?"

Andri Chen berkata dengan wajah kusam: "Direktur Lin, jika aku tidak mengepel sampai bersih, kamu akan menyuruhku melapor ke departemen kebersihan. Aku juga tidak ada cara lain. Tolong pengertian dengan pekerjaanku, ayo! Angkat kakimu."

Yuni Lin tahu bahwa Andri Chen sengaja melakukan itu pada dengan sekali lihat, tetapi di sini adalah kantor. Jika sekarang di rumahnya, dia pasti akan memukulnya dengan kejam. Dia menaruh tangan di pinggang saking marahnya sambil melihat Andri Chen yang terus-terusan mengepel lantai.

Tiba-tiba, dia merasa sedikit kebelet, dan ingin pergi ke kamar mandi. Dia yang memakai sepatu hak tinggi baru saja melangkah selangkah, tetapi lantai yang baru di pel terlalu licin, dan ditambah dia memakai sepatu hak tinggi, sehingga dia dengan cepat terjatuh ke belakang.

Andri Chen melihatnya, langsung memiringkan tubuhnya, mengulurkan tangan dan memeluk Yuni Lin, yang sedang terjatuh, pose ini agak mirip tarian Latin.

Yuni Lin tiba-tiba terpana oleh Andri Chen, dan merasa sedikit tidak nyaman. Bagaimanapun, ini di perusahaan. Jika orang lain melihat mereka, maka akan beredar rumor tidak benar.

Jadi dia tanpa sadar berkata: "Lepaskan tanganmu!"

Andri Chen langsung melepaskan tangannya, dan Yuni Lin seketika langsung jatuh ke lantai, mulutnya mengeluh kesakitan dan berkata, "Apakah kamu ingin membunuhku?"

Novel Terkait

The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu